Saat Daniel berada dalam keadaan terancam bahaya dengan pisau musuh yang hampir mengenai dirinya, maka Daniel menjatuhkan dirinya ke bawah dan langsung memegang sebuah kursi tunggu berbahan besi yang sebenarnya merupakan 3 kursi tunggu yang kakinya disatukan dengan baut pada lantai.Orang lain pasti tidak akan mampu mengeluarkan kursi besi ini dari posisinya yang sudah menancap pada lantai itu, tapi tidak bagi Daniel.Dengan satu hentakan yang memakai special powernya, Daniel bisa mencabut kursi tunggu stasiun kereta api cepat itu dari tempatnya semula untuk dia hantamkan ke arah atas, ke arah pria yang dari tadi berusaha mencecarnya dengan tusukan pisau.Pisau dari lelaki itu yang seharusnya dia tujukan untuk merobek tubuh Daniel kini cuma bisa merobek kursi besi yang dihantamkan Daniel ke arahnya.Ini juga membuktikan kualitas dari logam yang dimiliki oleh pisau di tangan lelaki itu karena dia bisa dengan beberapa gerakan merobek-robek kursi yang dihantamkan Daniel ke arahnya ini.I
Tapi sesuatu yang tidak disangka-sangka oleh wanita itu maupun lelaki yang membawa tas ransel adalah pukulan yang dilancarkan Daniel kepada si lelaki bukan pukulan biasa tapi pukulan yang tidak biasa.Si wanita yang merasa tidak bisa lagi melindungi si lelaki yang membawa ransel itu karena si lelaki membawa ransel itu sudah berada di jarak pukulan yang dilancarkan Daniel dan sedikit lagi akan membuat si lelaki yang membawa ransel itu terlempar oleh pukulan Daniel, memilih untuk menembak ke arah Daniel.Wanita itu berpikir walaupun dia harus mengorbankan temannya dengan dipukul dengan telak oleh Daniel tapi di saat yang sama, dia akan bisa menembak Daniel sesukanya karena Daniel sedang melancarkan pukulan ke arah si lelaki.Tapi ternyata apa yang dilakukan Daniel tidak seperti yang dipikirkan oleh si wanita maupun si lelaki yang membawa ranselWanita yang berpakaian modis dan memakai tas bermerek ini tidak menyangka kalau pukulan yang dilancarkan oleh Daniel tidak membuat efek yang bis
Kereta api cepat ini mulai melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan stasiun kereta api ini.Daniel bertahan di belakang kereta api dengan seluruh tenaganya. Dia tidak mau membiarkan buruannya lepas dari tangannya.Daniel harus melakukan ini, karena dengan kemampuan sang hacker yang bisa mematikan semua CCTV yang dia lewati, maka Daniel tidak mau mengambil resiko kehilangan hacker itu.Karena itu, walaupun harus mengambil resiko besar, Daniel terpaksa melakukan adegan yang sangat berbahaya ini.Belakangan Daniel harus menutup matanya sambil tangannya mencengkram pada belakang bertahan dengan sekuat tenaganya pada belakang gerbong kereta api ini.Rasa-rasanya Daniel hampir saja terlempar dari kereta api cepat ini saking cepatnya laju kendaraan transportasi darat tercepat di dunia ini.Belakangan Daniel merasa hampir-hampir saja dia tidak bisa lagi bertahan sehingga dia tidak mendengar saat beberapa kali Stark berkata lewat earphone yang masih berada di telinga Daniel, kalau kereta ap
"Benarkah kamu bisa menolong orang tuaku?" tanya gadis muda ini sambil menatap sendu ke arah Daniel."Yakinlah kepadaku. Aku bisa melakukannya. Katakan dimana orang tuamu berada. Kita akan segera ke sana, menolong orang tuamu dan membawa mereka ke Negara Hawking," tegas Daniel."Tapi, benarkah kau bisa menolong mereka?""Kamu kan sudah melihat kemampuanku tadi. Aku bisa melenyapkan dua temanmu itu di stasiun kereta api Auburn. Iya kan?""Mereka bukan temanku. Mereka dikirim oleh penculik orang tuaku untuk mengawalku saat aku membobol pusat data intelijen negaramu.""Ok. Aku mengerti. Tapi yakinlah kalau aku punya kemampuan untuk menolong orang tuamu.""Bagaimana kalau mereka menemukan orang tuaku saat sudah di Hawking?""Aku akan mengikutkan mereka dan dirimu dalam program perlindungan saksi. Dengan demikian, kalian akan terlindung."Gadis itu cuma mendengus mendengar perkataan Daniel itu."Kenapa kamu mendengus. Ohya siapa namamu?""Namaku Susane. Karena sebelumnya, ada seorang perw
"Militer Negara Krimia," bisik Susane putus asa saat dia melihat seragam militer yang dikenakan orang-orang yang baru datang ini."Jangan cemas. Tetaplah tenang," bisik Daniel yang yakin kalau mereka akan bisa melewati pasukan militer yang baru datang iniDaniel langsung menekan kabel earphone-nya yang masih berada di telinganya untuk menelpon Juno. "Juno, lakukan sesuatu.""Baik, jenderal," kata Juno di ujung telepon. "Aku sudah siap untuk beraksi, jenderal.""Oke." Setelah itu, Daniel memeluk tubuh Susane, padahal sebelumnya dia tidak pernah memeluk tubuh Susane. Sebelumnya dia hanya berjalan di belakang atau kadang di samping Susane tapi kali ini dia langsung memeluk tubuh Susane.Susane sangat kaget saat merasakan pelukan dari Daniel ini."Kita harus berakting seolah-olah kita sepasang kekasih supaya kita bisa melewati pasukan militer yang baru datang ini. Kamu mengerti, kan?"Susane mengangguk tetapi tak urung dalam dadanya ada debaran yang sangat kuat yang bergejolak sejak Danie
Saat sudah mendekati kamar tempat orang tuanya Susane disekap, Daniel berlagak seperti seorang pemabuk yang mulai mengucapkan kata-kata sembarangan sehingga membuat tiga orang penjaga di dekat sini tertawa-tawa.Saat sudah berada sangat dekat dengan tiga penjaga itu, tiba-tiba Kevin bergerak cepat, memukul 3 orang itu dengan sangat cepat. Kemampuannya hingga dijuluki sebagai jenderal satu pukulan, kini terlihat nyata saat 3 orang ini jatuh ke lantai di depan kamar.Untung saja lantai hotel ini beralaskan karpet yang cukup tebal sehingga membuat suara jatuh 3 orang ini tidak terdengar. Bahkan pegawai hotel yang mengantar Daniel dan Susane, masih terus melangkah ke depan tanpa menyadari kalau sebuah peristiwa pemukulan telah terjadi di belakang sana.Daniel tidak ingin membuang waktu lagi. Setelah memukul 3 orang di depan kamar, Daniel meminta Susane untuk menunggu di depan kamar, setelah itu, dia langsung membuka pintu kamar.Seperti yang diduga oleh Daniel, pintu kamar tempat orang tu
Agen 007 mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi di tengah desingan peluru dari arah belakang. "Jangan khawatir. Mobil ini anti peluru."Kata-kata Agen 007 itu, cukup membuat lega Susane dan kedua orang tuanya yang sudah khawatir kalau mereka akan tertembak di tengah suara peluru yang semakin lama semakin banyak itu yang mengarah ke arah mobil yang mereka naiki ini.Mobil terus melaju ke perbatasan di antara dua negera, Krimia dan Hawking. Dengan pengejaran yang semakin intens dilakukan mobil-mobil pengejar.Suara desingan tembakan semakin sering terdengar. Daniel mulai khawatir dengan keadaan ini, apalagi saat musuh mulai menggunakan senjata berat."Mobil kita tidak akan bertahan," desis Daniel.Agen 007 melirik sekilas ke arah Daniel. Dia juga khawatir dengan keadaan yang ada sekarang ini. Karena memang mobil anti pelurunya ini, bukanlah buatan kelas atas, karena itu, mobil ini memiliki batas ketahanannya.Daniel melihat mobil musuh semakin banyak sementara drone yang ditebark
Daniel menjatuhkan dirinya dan bersembunyi di antara puing-puing kendaraan yang tadi mengalami kecelakaan.Tapi Daniel menjadi sangat cemas saat dia melihat sekitar 10 motor berhasil lolos dan melanjutkan usaha mereka untuk mengejar Susane yang sudah melaju pergi di dalam mobilnya Agen 007.Daniel tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Dia tidak bisa membiarkan orang-orang ini menemukan Susane, karena itu, Daniel putuskan untuk melompat ke arah sebuah motor yang berusaha untuk mengikuti rekan-rekannya mengejar mobilnya Agen 007.Dengan gerakan yang sangat cepat, Daniel berhasil menjatuhkan anggota polisi musuh untuk kemudian dia mengambil alih motor milik musuh yang tidak sempat jatuh ke aspal jalan setelah kaki Daniel berhasil menjepit motor itu dan langsung dibawanya melaju meninggalkan tempat ini.Tembakan-tembakan terarah kepada Daniel tapi semuanya tidak berhasil mengenai Daniel karena Daniel bisa bergerak cepat menghindari peluru yang berdesing ke arahnya itu.Saat berada di med