Benar saja apa yang dibilang Loraine itu, karena di depan sana, terlihat sebuah mobil SUV merek Lexus berusaha untuk menabrak mobil sedan kuning di depan sana. Sopir mobilnya Wilona itu berusaha melakukan zig-zag untuk menghindar dari hantaman musuh itu tapi, bagian belakang mobil itu berhasil terkena.“FASTER!” kata Daniel kepada Loraine.Loraine tahu akan maksud Daniel itu, dia langsung tancap gas sehingga dalam waktu singkat, mobil sport ini berhasil memangkas jarak dengan mobil yang hendak menabrak mobilnya Wilona di depan sana.Daniel tahu kalau seharusnya ada dua mobil yang menjadi penjaga mobilnya Wilona di bagian belakang agar supaya musuh tidak bisa mendekati mobilnya Wilona tanpa melewati dua mobil itu.Tapi, ternyata dua mobil itu tidak lagi menjaga mobilnya Wilona. Daniel tidak tahu apa yang terjadi tapi nampaknya dua mobil itu sudah berhasil dihabisi musuh. Daniel berusaha menghubungi Felix, tapi, belum ada jawaban dari Felix.Loraine terus memacu mobilnya dan karena mobi
Daniel merasa harus bertindak cepat, dia tidak mau Wilona terlalu lama jatuh di tangan musuh. Karena itu, dia langsung berusaha memastikan akan dimana adanya Wilona berada di antara 3 mobil di dean sana.Sambil tetap mengendarai mobilnya, Daniel memusatkan pendengarannya untuk mendengar ke arah mobil-mobil di depan sana. Saat dia memusatkan pendengarannya seperti saat ini, maka, suara deru mesin mobil di jalan tol ini, serta suara lainnya tidak dia dengar, yang dia dengar adalah suara di dalam mobil.Daniel tidak menemukan satu suara punyang mengindikasikan keberadaan Wilona di dua mobil di depan sana. Setelah itu, barulah Daniel mengikuti kata-kata Felix untuk memperhatikan ke arah mobil di paling depan yang berusaha dilindungi oleh dua mobil lainnya.Segala sesuatu di sekeliling Daniel saat ini tidak terdengar olehnya saat dia memusatkan pendengarannya ke mobil musuh yang paling depan.Saat ini, kalau diibaratkan dengan potret, maka, Daniel sedang memusatkan perhatian pada satu fok
Kemampuan yang dimiliki Daniel hanyalah kemampuan untuk melompat dan bukan kemampuan untuk terbang. Walaupun lompatan yang bisa dilakukan Daniel sangat jauh atau sangat tinggi kalau dibandingkan dengan lompatan orang biasa tapi, tentu saja dia tidak bisa merubah lompatannya secara tiba-tiba.Karena itu, saat mobil yang membawa Wilona ini tiba-tiba bermanuver, membelok dengan tajam, Daniel tidak bisa ikut-ikutan melompat ke arah yang sama dengan mobil itu. Akibatnya, Daniel hanya bisa melompat di area yang kosong sementara mobil itu sudah membelok tajam dan kini masuk di antara mobil-mobil di jalur lambat.Felix sendiri dengan susah payah akhirnya berhasil menguasai mobil setelah mobil yang ditinggalkan Daniel tadi sempat oleng di jalan tol hingga hampir menabrak beberapa mobil di jalur tengah.Saat Felix berhasil menguasai mobil, dia segera bergerak mendekati Daniel yang terihat berlari di jalur cepat setelah lompatan Daniel tadi, gagal mencapai mobil yang menculik Wilona.“JENDERAL!”
Tapi bukannya jatuh, Daniel malah berhasil membuka pintu belakang dan menarik tangan orang yang sedang berada di samping Lidya. Dia berhasil membuat orang itu terlempar keluar dari mobil. Tubuhnya tepat membentur beton jalan hingga punggungnya hancur terkena pinggir jalan. Ken tidak mau memberi ampun kepada orang-orang yang berusaha menculik istrinya itu.Setelah itu, dengan cepat Daniel sudah masuk ke dalam mobil untuk duduk di samping Wilona.“Daniel.” Wilona sangat senang karena setelah dia merasa tidak akan bisa selamat dan sempat khawatir akan keselamatan Daniel, kini, Daniel telah berhasil ada bersamanya di dalam mobil ini.Orang yang berada di depan di samping supir langsung mengarahkan senjata api genggamnya pada Daniel. Tapi, dengan cepatnya Daniel langsung memegang senjata api di tangan musuhnya itu untuk dia arahkan larasnya ke arah si pemegang senjata.Tepat saat itulah senjata api itu mengelurkan pelurunya dan membunuh si pemegang senjata itu. Terjadi senjata makan tuan.
Wilona benar-benar merasa berada di atas sebuah perahu karena tubuh Daniel bergerak dengan cukup cepat dengan posisi terus mengambang di atas air.Wilona merasa lucu akan hal ini. Tapi karena matanya terus terkena air, Wilona yang sebelumnya memeluk Daniel dengan posisi menghadap ke arah air, kini putuskan untuk membalikkan tubuhnya dan menyandarkan tubuhnya di tubuh Daniel dengan wajah menghadap ke arah langit, sehingga matanya tidak lagi terkena cipratan air.Dengan posisi Wilona yang seperti ini, maka, Daniel bisa bergerak dengan lebih cepat. Tubuh Ken benar-benar berfungsi sebagai perahu dan kini menuju ke arah Brooklyn lewat laut karena dia akan berhadapan dengan banyak polisi kalau lewat darat.Daniel tidak ingin berhadapan dengan polisi karena dia takut akan melukai mereka. Karena itu dia lebih memilih untuk lewat jalan air.Karena Wilona merasa dirinya bergerak semakin cepat, maka dia bertanya, “bagaimana kamu bisa melakukan ini? Apa tubuhmu punya mesin canggih? Aku bahkan tid
Sebuah mobil hampir menabrak tubuh Wilona dari belakang, tapi untung saja Daniel berhasil mengangkat tubuh Wilona sebelum ditabrak mobil dari belakang.Setelah menurunkan tubuh Wilona ke samping, Daniel menatap marah dari balik topi yang dia beli dari tunawisma tadi, ke arah pengendara mobil yang hampir menabrak Wilona tadi."APA KAMU LIHAT-LIHAT, HAH!!!" sembur pengendara mobil itu sambil menggeram. Orang itu berkulit hitam dan merasa sok jago karena dia tergabung dalam geng preman yang berkuasa di wilayah Bronx ini.Daniel tidak ingin mencari masalah karena ada masalah besar sedang mengejarnya. Dia yakin kalau penyamarannya bersama Wilona saat ini tidak diketahui oleh orang yang hampir menabraknya tadi.Daniel yakin kalau orang itu hanya orang sok jago yang sengaja menunjukkan kekuasaannya di wilayah kekuasaannya.Karena itu, Daniel memilih untuk langsung mengajak Wilona untuk beralih ke arah lain dan tidak lagi menatap ke arah pengendara mobil yang tadi hampir menabraknya.Tapi ter
"Aku dapat bocoran kalau orang-orang yang mengikuti sayembara untuk menculik Nyonya Wilona itu bukan hanya dari kalangan sipil atau profesional bayaran tapi juga dari kalangan kepolisian," jawab Felix di ujung telepon."Kepolisian?" tanya Daniel. "Iya, tuan muda. Ada oknum-oknum di kepolisian yang mengikuti sayembara itu. Demi mendapatkan uang 300 juta dolar itu. Bahkan ada yang sudah mendapatkan transfer 10 juta dolar itu untuk memulai aksi mereka.""Aku tidak heran, sih, karena 300 juta dolar itu adalah jumlah yang banyak. Eldridge bahkan berani memberikan aset senilai miliaran dolar bagiku agar aku melepaskan istriku untuknya jadi aku yakin 300 juta dolar itu akan benar-benar diberikan oleh Eldridge kalau ada yang berhasil menculik istriku dari sisiku.""Iya, tuan muda. Jadi, kalau nanti tuan muda bertemu polisi, jangan langsung percaya, karena mereka bisa saja adalah oknum polisi yang sudah mengikuti sayembara itu.""Oke. Aku akan memperhatikan itu.""Bagus, tuan muda dan nampakn
Setelah sempat tenggelam dalam ciuman yang panas, Wilona menarik bibirnya dari bibir Daniel dan berbisik, "bawa aku ke kamar mandi seperti yang kamu janjikan tadi karena aku tidak mau lagi memakai topi dan jaket bau ini.""Oke." Daniel langsung menarik tangan Wilona ke dalam apartemen. Setelah berada di dalam, dia langsung mengunci pintu menuju ke arah balkon. Setelah itu, keduanya tersenyum dan berjalan bersamaan sambil berpegangan tangan menuju ke arah kamar mandi.Setelah masuk di dalam kamar mandi, Wilona langsung membuka topi dan jaket dari tunawisma itu dan langsung mencampakkan topi dan jaket itu ke dalam tempat sampah di dalam kamar mandi ini.Sementara Daniel sendiri langsung mengatur aliran keran air ke dalam bathup, mengaturnya untuk menjadi air hangat.Setelah itu, Daniel menatap ke arah Wilona. Hasratnya langsung naik tinggi melihat Wilona sementara membuka bajunya.Daniel ikut membuka bajunya sambil menatap tubuh Wilona yang sedang membelakanginya ini.Satu persatu baju
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv