"Aku dapat bocoran kalau orang-orang yang mengikuti sayembara untuk menculik Nyonya Wilona itu bukan hanya dari kalangan sipil atau profesional bayaran tapi juga dari kalangan kepolisian," jawab Felix di ujung telepon."Kepolisian?" tanya Daniel. "Iya, tuan muda. Ada oknum-oknum di kepolisian yang mengikuti sayembara itu. Demi mendapatkan uang 300 juta dolar itu. Bahkan ada yang sudah mendapatkan transfer 10 juta dolar itu untuk memulai aksi mereka.""Aku tidak heran, sih, karena 300 juta dolar itu adalah jumlah yang banyak. Eldridge bahkan berani memberikan aset senilai miliaran dolar bagiku agar aku melepaskan istriku untuknya jadi aku yakin 300 juta dolar itu akan benar-benar diberikan oleh Eldridge kalau ada yang berhasil menculik istriku dari sisiku.""Iya, tuan muda. Jadi, kalau nanti tuan muda bertemu polisi, jangan langsung percaya, karena mereka bisa saja adalah oknum polisi yang sudah mengikuti sayembara itu.""Oke. Aku akan memperhatikan itu.""Bagus, tuan muda dan nampakn
Setelah sempat tenggelam dalam ciuman yang panas, Wilona menarik bibirnya dari bibir Daniel dan berbisik, "bawa aku ke kamar mandi seperti yang kamu janjikan tadi karena aku tidak mau lagi memakai topi dan jaket bau ini.""Oke." Daniel langsung menarik tangan Wilona ke dalam apartemen. Setelah berada di dalam, dia langsung mengunci pintu menuju ke arah balkon. Setelah itu, keduanya tersenyum dan berjalan bersamaan sambil berpegangan tangan menuju ke arah kamar mandi.Setelah masuk di dalam kamar mandi, Wilona langsung membuka topi dan jaket dari tunawisma itu dan langsung mencampakkan topi dan jaket itu ke dalam tempat sampah di dalam kamar mandi ini.Sementara Daniel sendiri langsung mengatur aliran keran air ke dalam bathup, mengaturnya untuk menjadi air hangat.Setelah itu, Daniel menatap ke arah Wilona. Hasratnya langsung naik tinggi melihat Wilona sementara membuka bajunya.Daniel ikut membuka bajunya sambil menatap tubuh Wilona yang sedang membelakanginya ini.Satu persatu baju
Sesuatu terjadi pada diri Daniel saat ini, dia mulai tidak bisa menahan hasratnya. Dari sebelumnya dia hanya meremas-remas buah dada indah milik Wilona, kini hasratnya mulai meluap-luap. Sebelumnya Daniel sengaja memberi kesempatan kepada Wilona untuk tidur seperti keinginan Wilona, tapi setelah Daniel merasa Wilona sudah cukup tidur, maka Daniel mulai mengikuti hasrat yang menggelegak di dalam dadanya. Karena itu, kalau sebelumnya Daniel hanya meremas-remas buah dada Wilona, kini Daniel mulai melakukan lebih daripada itu. Daniel mulai menggunakan telunjuknya untuk menyentuh dan menggerak-gerakan butir merah muda di pusat buah dada Wilona. Daniel tahu kalau dia menyentuh bagian ini, maka cepat atau lambat Wilona akan terbangun juga karena ada rangsangan yang kuat saat bagian sen itu disentuh olehnya. Daniel yakin kalau Wilona tidak akan bisa menahan rasa geli yang diakibatkan oleh rangsangan yang diberikannya saat ini, karena itu, dia terus melakukannya. Daniel ingin membuat Wil
Wilona ingin memberikan yang terbaik bagi suaminya, Daniel. apalagi dia merasa bersalah kepada Daniel, karena permintaannya untuk ikut ke konferensi yang akhirnya berakhir seperti ini.Wilona pikir, pasti keadaan akan baik-baik saja bagi Daniel, kalau saja dia tidak ngotot untuk ikut.Apalagi Daniel benar-benar direpotkan oleh Eldridge itu setelah pertama kali Eldridge melihat Wilona. Karena itu, dia tahu kalau akibatnya bukan hanya masalah recehan bagi Daniel tapi akibatnya sangat besar bagi Daniel.Karena itu, Wilona jadi merasa sangat bersalah dan dia ingin menebus semua kesalahannya itu dengan cara menyenangkan suaminya, apalagi dia tahu kalau menyenangkan suami, adalah sesuatu yang menjadi kewajiban seorang istri.Dan Wilona memiliki suami sempurna yang mungkin tidak dimiliki oleh banyak istri di dunia ini sehingga saat ini, dia ingin memberikan yang terbaik dari dirinya untuk suaminya.Saat malam pertama lalu, sesaat setelah pernikahannya dengan Daniel, Wilona tidak bisa memberi
Wilona mulai mengikuti gerakan-gerakan yang dilakukan Daniel dari belakang tubuhnya, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, mulai terjadi kerjasama yang sangat baik diantara kedua insan yang saling mencinta ini.Saat Daniel bergerak dari bawah ke atas maka, Wilona akan mengimbanginya dengan gerakan dari kiri ke kanan sehingga mereka berdua semakin terlena dengan penyatuan yang mereka lakukan ini.Mereka berdua bergerak semakin fasih dan terarah, membuat kerja sama apik diantara mereka berdua hingga keduanya semakin terbawa dalam hasrat yang saat ini menguasai keduanya.Sementara itu, tangan Daniel masih juga memainkan jari-jarinya di tonjolan di pusat bukit kembar milik Wilona, bukit kembar yang ingin selalu disentuh Daniel itu.Daniel tahu, sejak dulu ada banyak wanita yang akan dengan senang hati akan membiarkan tangannya bermain di bukit kembar mereka, tapi, Daniel tidak pernah melakukan itu kepada wanita lain.Itu karena Daniel cuma ingin menyentuh wanita yang telah resmi m
Akhirnya Daniel bisa merasakan puncak untuk pertama kalinya bagi dia malam ini dan dia merasakannya hampir bersamaan dengan Wilona yang merasakannya untuk kesekian kalinya.Setelah itu, keduanya langsung tertidur. Daniel masih sempat menarik selimut di pembaringan ini untuk meredam hawa dingin, apalagi dirinya dan Wilona tidak memakai baju karena baju mereka masih tertinggal di kamar mandi.Entah berapa lama mereka tertidur hingga akhirnya telinga peka Daniel mendengar ada suara orang buka pintu di unit apartemen ini.Sebelumnya, Daniel sudah memindai di mana saja batas dari apartemen ini, karena itu, dia tahu dengan jelas kalau suara orang yang sedang membuka pintu itu adalah suara orang yang hendak masuk ke apartemen ini.Daniel segera berdiri. Saat ini, dia baru sadar kalau di kamar yang ini, debunya tidak setebal di kamar yang sebelah, di kamar di mana teralis jendelanya sudah dibongkar Daniel.Saat Daniel dan Wilona keluar dari kamar mandi, Daniel memang sengaja membawa Wilona ke
Sekilas Daniel melirik ke arah Wilona. Dia melihat Wilona masih tidur. Setelah itu, dengan gerakan ringan, dari tempat tidurnya dia langsung melompat ke arah pintu kamar ini.Dengan cepatnya Daniel sudah keluar kamar dan menutup pintu kamar dengan hampir tanpa mengeluarkan suara. Setelah itu, Daniel mendekati kamar mandi tempat dia dan dan Wilona sempat menghabiskan momen yang indah di dalamnya.Kalau saja yang Daniel dengar ini hanyalah suara shower di kamar mandi, mungkin dia tidak akan penasaran dan tidak akan mengganggu orang mandi, tetapi yang dia dengar di dalam kamar mandi itu bukan hanya suara shower dan juga suara air mengalir dalam bathtub tetapi ada suara lainnya.Suara lain itulah yang membuat dia penasaran, karena suara lain itu adalah suara orang sedang mengetik di keyboard laptop.Daniel yang takut kalau Charlotte akan memberitahu orang di luar tentang keberadaan dia dan Wilona di apartemen ini, segera berusaha membuka pintu kamar mandi.Karena Daniel tidak tahu apa yan
Terdengar suara mencurigakan di kaca jendela kamar.Daniel dan Charlotte langsung berdiri dan menatap ke arah kamar di mana terdengar suara-suara ribut itu.Kamar di mana suara ribut itu berasal adalah kamar tempat awal Daniel masuk ke dalam apartemen ini.Saat itu, Daniel berhasil membuka grendel jendela kaca itu dan juga merusak teralis besi, tapi sesudah itu, saat Daniel dan Wilona masuk ke kamar itu, Daniel sudah kembali menutup dan mengunci jendela kaca itu, walaupun tentu saja dia tidak bisa memperbaiki terali jendela yang sudah dia rusak itu.Kini, Daniel mendengar ada suara mencurigakan berasal dari sana, sehingga dia dan Charlotte langsung menuju ke arah kamar itu.Begitu berada di depan pintu kamar, Daniel langsung mendahului Charlotte yang ingin segera membuka pintu kamar itu. "Biar aku yang membuka pintu, jaga-jaga jangan sampai ada orang jahat yang datang."Daniel segera berdiri di depan Charlotte dan karena posisi Charlotte memang sudah berada di depan pintu, sehingga Ch
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv