Di dalam ruang persenjataan nuklir ini Daniel cuma menemukan para ilmuwan yang langsung kaget melihat kedatangan Daniel dan Doni.Untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan, maka Daniel dan Doni langsung membuat pingsan semua ilmuwan itu.Daniel dan Doni pernah mendapatkan pelatihan militer tentang cara melumpuhkan musuh tanpa membunuh tapi bisa membuat pingsan hingga berjam-jam supaya operasi militer yang dilancarkan bisa lancar dan terhindar dari risiko orang-orang itu membuat ribut atau membunyikan alarm yang bisa memancing kedatangan teman-temannya.Itulah yang dilakukan oleh Daniel dan Kapten Doni saat ini. Mereka tidak menggunakan senjata api, mereka hanya memukul bagian leher belakang para ilmuwan ini untuk membuat mereka pingsan.Setelah memastikan mereka semua pingsan barulah Daniel dan Doni menuju ke arah ruang persenjataan nuklir.Daniel dan Doni sudah pernah mendapatkan pelatihan tentang cara membongkar persenjataan nuklir dari hingga tidak bisa dipakai lagi karena
Saat ini, Daniel dan timnya sedang mendekati fasilitas nuklir Emerigo yang keempat tanpa mereka tahu apa yang menunggu mereka di sana.Itu karena para pimpinan negara Emerigo tahu, kalau ada kebocoran data di tempat mereka, karena itu, mereka cuma mengambil pasukan-pasukan yang berada di dekat fasilitas nuklir mereka dan tidak mengambil dari markas utama, supaya kebocoran data bisa diminimalkan.Walaupun pasukan yang diambil hanyalah pasukan yang berada di dekat-dekat dari fasilitas nuklir ini, yang dikerahkan dalam satu jam terakhir ini, tetapi jumlahnya cukup besar.Ada dua ribu personil militer yang sudah terkumpul di sekitar fasilitas nuklir ini.Itu karena kurang lebih 20 menit perjalanan darat dari fasilitas nuklir ini, ada sebuah markas khusus angkatan darat yang sebenarnya, sebelumnya sudah disiagakan untuk dikirimkan ke medan perang melawan aliansi 16 negara yang dipimpin Negara Hawking.Tapi saat mereka sudah akan berangkat ke medan perang, tiba-tiba tujuan mereka dibelokkan
Para prajurit musuh yang pura-pura tewas tadi, kini mulai mengarahkan senjata api otomatis mereka ke arah Daniel dan kawan-kawannya.Tapi pandangan Daniel yang awas dan telinganya yang tajam itu, disertai dengan gerakan dia serta skill-nya yang mumpuni, lebih cepat sepersekian detik untuk langsung menghabisi mereka dengan senjata otomatis yang langsung Daniel tembakkan ke arah mereka.Tiga orang prajurit musuh yang sebelumnya pura-pura mati itu kini mati beneran karena tembakan tembakan yang dilakukan Daniel yang membuat mereka tidak sempat menembakkan senjata mereka ke arah Daniel dan anak buahnya Daniel.Daniel dan kawan-kawannya meluncur turun dan mendarat di tanah dengan tidak kurang suatu apapun.Mereka mulai melepas tali dari pinggang mereka. Setelah itu, mereka mulai bergerak untuk mendekati gedung fasilitas nuklir ke-4 Amerika iniDaniel tahu ada yang menunggu mereka di dalam gedung itu, karena itu, Daniel sengaja bergerak lebih cepat dari rekan-rekannya.Begitu melihat perge
Mendengar kata-kata Daniel itu, Sersan Floyd yang baru saja menggesekkan keycard di wadah keycard di samping pintu segera membuang dirinya jauh-jauh menjauhi pintu dengan cara melompat sejauh yang dia bisa.Sersan Floyd tahu, kalau jendralnya sudah berteriak seperti itu, maka itu berarti ada bahaya yang sangat besar yang bisa mengancam kalau dia tetap berada di posisinya semula.Karena itulah Sersan Floyd segera menghindar sejauh mungkin.Sementara itu, walaupun Kapten Doni dan kawan-kawannya berada di jarak yang cukup jauh dari posisi pintu di mana Daniel berada, Tapi mereka tetap mengikuti peringatan dari Daniel sehingga dia dan kawan-kawannya langsung bergerak menjauh dari posisi mereka sebelumnya.Boleh dibilang yang tetap berada di posisinya hanyalah Daniel. Daniel tetap berada di atas pintu ketika tiba-tiba keadaan di tempat ini berubah.Beberapa granat sudah dibuang oleh orang-orang yang berada di dalam bukan hanya dibuang ke arah tengah luar tapi juga dibuang ke arah kiri luar
Daniel berada di antara dua keputusan, akan mengabaikan anak buahnya yang sekarang ini nampaknya sedang keteteran menghadapi musuh atau meneruskan pekerjaannya.Namun akhirnya Daniel putuskan untuk meneruskan pekerjaannya, karena walau bagaimanapun dia sudah berada di separuh jalan kalau dia meninggalkan senjata nuklir ini, maka keadaannya mungkin akan lebih merugikan bagi dia dan timnya ini.Karena itu, Daniel tetap meneruskan pekerjaannya tapi dengan bergerak lebih cepat untuk mempreteli senjata nuklir yang berada di depannya ini untuk diambil intinya supaya senjata nuklir ini tidak berguna lagi bagi negara Emerigo.Suara-suara tembak-menembak terdengar di ujung sana walaupun lebih banyak terdengar suara teriakan-teriakan dari tentara Emerigo tapi kemudian Daniel yang sudah hafal akan suara-suara teriakan para buahnya, kini kembali mendengar suara teriakan anak buahnya yang lain.Terdengar suara kesakitan dari anak buahnya yang lain sementara itu, juga terdengar suara Kapten Almy ya
Menyadari waktu yang cukup mepet, maka Daniel segera bergerak.Setelah memeriksa peluru di magazine senjata api otomatisnya dan mengisinya penuh, dengan gerakan yang sangat cepat, Daniel segera berlari menuju ke arah ruangan di kiri.Dengan pendengaran yang tajam, Daniel tahu kalau ada beberapa musuh yang sudah mengarahkan moncong senjata api mereka ke arah pintu dan siap untuk menembak Daniel kalau Daniel terlihat di depan pintu itu.Daniel tidak mencoba untuk mengabaikan harapan musuh-musuhnya itu, dia memilih untuk tetap menunjukkan dirinya di depan pintu di mana musuh-musuhnya berada.Tapi kalau musuh-musuhnya berpikir Daniel akan muncul di depan pintu dengan gerakan yang bisa mereka antisipasi, maka mereka salah besar.Karena Daniel memang muncul di depan pintu tapi dia muncul dengan sangat cepat.Daniel melompat melewati pintu dan saat dia melompat melewati pintu itu, dia berhasil melakukan tembakan tembakannya ke arah musuh-musuhnya.Setelah itu, Daniel berhenti di balik pintu.
Untung saja helikopter-helikopter itu sudah menjauh dari tempat ini saat kedatangan musuh yang begitu banyak ini.Daniel lega karena dia berhasil membuat rekan-rekannya pergi, berhasil menolong rekan-rekannya dan tidak ada satupun helikopter yang mengalami kerusakan karena ditembak musuh.Hanya saja, sekarang ini Daniel harus berhadapan sendirian dengan banyak sekali musuh.Daniel dikepung dari berbagai arah. Dia harus bersembunyi di balik dua buah mobil yang juga sudah tidak karuan bentuknya karena sempat terkena bom dari helikopternya Daniel sebelumnya.Tembakan-tembakan musuh terus mencecar Daniel. Saat ini dia tahu dia kalau dia sudah terkepung dan akan susah baginya untuk lepas dari kepungan ini. Tapi kemudian, dia mendapatkan sebuah ide gila.Setelah mengetahui banyak posisi musuhnya, Daniel segera melepas senjatanya dan berlari dengan kencang.Daniel sengaja memposisikan dirinya di tengah-tengah musuh dan berlari dengan kencang, karena itu, saat musuh menembak, musuh yang terbu
Walaupun helikopter-helikopter itu belum terlihat tapi suaranya sudah terdengar oleh Daniel dan dia segera putar otak bagaimana caranya untuk menghadapi helikopter-helikopter musuh ini."Senjata apa yang ada di sini?" tanya Daniel saat dia melihat ada kotak-kotak senjata yang belum dibuka yang berada di helikopter ini."Nampaknya ada RPG di kotak-kotak itu, jenderal," jawab pilot helikopter itu.Tanpa menunggu lama lagi, Daniel segera membuka kotak yang berada di bawahnya seperti yang dibilang oleh sang pilot.Dalam kotak ini Daniel menemukan RPG yang dia ambil salah satunya kemudian dia langsung bergantungan di sisi kanan helikopter.RPG ini adalah senjata anti helikopter karena itu Daniel tahu kalau RPG ini bisa menghancurkan satu buah helikopter.Tapi berhubung helikopter sangat banyak sementara Daniel harus menghemat RPG yang ada, maka Daniel harus memanfaatkan keadaan yang ada.Di kejauhan sana, mulai terlihat tiga buah helikopter yang mendekat. Daniel mulai memperkirakan arah ge