"Sehebat itu?" tanya Daniel."Iya, tuan perdana menteri. Karena itu, badan kesehatan di bawah dari Perserikatan para bangsa mengkhawatirkan kalau dalam waktu beberapa bulan ke depan, seluruh penduduk dunia akan terjangkit virus Alfa One Turbo itu kalau saja tidak ada pencegahan lewat vaksin ini," tandas Menteri Kesehatan.Daniel berpikir sebentar. Walau bagaimanapun, ini adalah masalah jutaan nyawa bahkan puluhan juta nyawa rakyatnya. Dia tidak boleh bertindak sembarangan karena itu dia beberapa kali menghela nafas.Walaupun temuan dari Matias tentang Agustinus Randall itu, sangat mencurigakan, tapi, Daniel juga tidak bisa bertindak gegabah karena ini menyangkut banyak nyawa dan dia tidak bisa bertindak hanya berdasarkan kecurigaan semata."Ambillah kesepakatan ini, tuan perdana menteri. Ingat, nyawa puluhan juta rakyat negara kita, tergantung pada keputusan Anda, tuan perdana menteri.""Aku ingin bicara dulu dengan seseorang, nanti aku kabari lagi." Tanpa menunggu jawaban dari Menter
Daniel langsung bergerak cepat sambil memberi isyarat kepada tiga rekannya untuk diam di posisi mereka masing-masing.Dengan langkah nyaris tanpa mengeluarkan suara, Daniel langsung melompat mendekati pintu yang akan segera terbuka itu.Daniel menunggu tapi kemudian terdengar lagi suara anak kunci diputar dan suara gumaman seseorang di dalam yang berkata kepada temannya kalau dia tidak jadi keluar untuk mengambil kopi karena masih ada tugas lain yang harus dia kerjakanSetelah itu terdengar langkah kaki orang itu kembali masuk lebih jauh ke dalam ruangannya nampaknya ruangan pertama ini cukup luas di dalam sana.Daniel segera memberi isyaratkepada teman-temannya untuk mulai melangkah, setelah itu, Daniel kembali melompat dan dengan nyaris tanpa menggunakan suara, dia sudah berada di depan tiga rekannya.Mereka berempat kembali menyusuri koridor dengan nyaris tanpa mengeluarkan suara. Mereka terus berjalan dengan memasang telinga mereka baik-baik untuk jaga-jaga akan segala kemungkinan
"Jadi, yang mana, jenderal?" tanya Vigo.Sebenarnya Vigo agak khawatir kalau jenderalnya atau perdana menterinya ini memutuskan untuk mengikuti jalan lewat jalan limbah itu karena akibatnya mungkin akan merasuk ke dalam diri dan merusak atau membuat sakit di masa depan."Tenang. Aku tidak akan mengikuti jalan masuk keluar limbah itu, tapi kita akan tetap mengikuti lift."Vigo dan dua temannya menarik nafas lega."Tapi, Tuan perdana menteri, di depan lift itu ada banyak sekali penjaga dengan senapan otomatis di tangan dan juga senjata mesin yang mengarah ke arah pintu lift," kata Juno di ujung telepon."Senjata mesin?" tanya Daniel memastikan."Iya, tuan perdana menteri. Nampaknya akan susah sekali untuk bisa keluar dari tempat itu, karena penjagaan ketat dilakukan dari mulai Lantai minus 1, lantai minus 2 dan juga lantai minus 3 yang menjadi tempat laboratorium utama di laboratorium Umbrella company ini."Mendengar ini, Daniel merasa dia harus memikirkannya sekali lagi semuanya, karen
Saat ini, masih ada banyak tembakan yang mengarah ke arah lift yang sudah terbuka sejak tadi itu.Di luar sana, ada gerakan-gerakan beberapa orang yang berusaha mendekati lift dari arah kiri dan kanan.Sebenarnya untuk menyelamatkan dirinya, Daniel hanya perlu menekan tombol untuk menutup pintu tapi dia tidak melakukannya. Karena kalau dia melakukannya, dia takut posisinya akan terlalu jauh dari lantai minus 3 ini sehingga saat Vigo dan yang lainnya datang ke lantai minus 3 ini, mereka akan menjadi sasaran empuk para musuh.Walaupun Daniel adalah seorang pemimpin utama, panglima tertinggi dan juga perdana menteri di negaranya dan di mancanegara Pemimpin tertinggi bisa mengorbankan banyak prajuritnya untuk keselamatan dirinya pribadi, tapi Daniel bukan tipe pemimpin seperti itu.Daniel tidak mau lari dari kenyataan. Daniel tidak mau lari di saat anak buahnya harus berhadapan dengan musuh yang sangat banyak.Karena itu Daniel memilih suatu hal yang mungkin konyol bagi banyak pemimpin ta
Saat Daniel baru saja berada di balik senjata mesin, tiba-tiba dia melihat ada banyak pintu lift terbuka dan ada banyak orang yang langsung mengarahkan senjatanya ke arah luar.Nampaknya orang-orang itu sudah melihat CCTV di mana Daniel menghabisi teman-teman mereka di lantai minus 3 ini karena itu begitu pintu lift terbuka, mereka Langsung menembak ke arah luar.Tapi dengan segera, begitu tiga pintu lift itu terbuka seperti ini, menjadi makanan empuk untuk senjata mesin yang berada di tangan Daniel. Daniel segera menghamburkan pelurunya ke arah 3 lift yang saling bersebelahan itu.Terdengar jeritan kesakitan bahkan jeritan kematian dari para penjaga laboratorium rahasia milik Umbrella company ini yang terkena tembakan dari Daniel yang bertubi-tubi masuk ke tubuh mereka.Sementara Doni dan Almy sekali-sekali menembak dari balik tiang.Tapi pada saat itu juga, ada beberapa orang yang bersembunyi di balik lift di bagian sisi kiri dan kanan lift yang kini melemparkan granat ke arah Danie
Dari posisi yang tidak terlihat oleh musuh-musuhnya ini, Daniel langsung mempersiapkan senjata api otomatisnya.Untung saja dia sempat mengambil megazin peluru dari musuh-musuhnya yang berada di terowongan tempat naik barang-barang, karena itu dia segera memastikan megasin peluru di senjata api otomatisnya ini, terisi penuh.Setelah itu, Daniel mulai mengendap-endap untuk mendekati salah seorang penjaga yang berada di dekat senjata mesin.Daniel mencengkram mulut dan leher orang itu supaya dia tidak bisa bersuara. Setelah itu, dengan satu sentakan pelan namun pasti, Daniel mematahkan leher penjaga itu hingga dia langsung tewas seketika itu juga tanpa bersuara sama sekali.Setelah itu, Daniel kembali mengendap-endap untuk mendekati posisi musuh yang berada di dekat senjata mesin.Dengan cepatnya Daniel melompat ke arah senjata mesin dan langsung mendorong tubuh dua orang penjaga yang berada di balik senjata mesin itu. Setelah itu, dia langsung mengambil alih senjata mesin dan mulai men
"Siapkan jalan alternatif yang lain," kata Daniel kepada Juno."Aku sudah siapkan, jenderal. Ada jalan menuju ke arah kiri. Di situ ada ruangan para staf di ujung dari ruangan itu, sebelum main hall utama gedung ini," kata Juno di ujung telpon."Ok. Aku tahu ruangan itu." Daniel teringat saat dia masuk di gedung ini, ada pintu yang sempat akan dibuka seseorang dari dalam tapi kemudian, pintu itu tidak jadi dibuka."Di ujung dari ruangan itu, ada jendela. Begitu jendela itu dipecahkan, maka ada jalan untuk keluar dari gedung itu lewat parkiran laboratorium ini. Walaupun ada penjaga yang berjaga di tempat itu, tapi jumlahnya tidak lebih dari 8 orang," jawab Juno di ujung telepon."Oke." Setelah itu, Daniel menatap Vigo dan dua temannya dan katanya, "tunggu apa lagi? Segera lah pergi ke tempat yang dibilang oleh Juno itu."Daniel tahu kalau komunikasi yang dilakukan dengan Juno tadi, juga dapat disimak oleh Vigo dan yang lainnya. Karena itu, dia segera memerintahkan mereka untuk pergi."
Saat Daniel tengah konsentrasi untuk menghadapi musuh yang setiap saat akan segera menyerbu masuk ke dalam sini, tiba-tiba terdengar suara-suara di belakangnya.Saat Daniel menoleh, ternyata ada beberapa drone yang berdatangan dari arah atas.Nampaknya drone-drone ini adalah drone-drone musuh yang digerakkan dari arah atas karena sekali lihat, Daniel segera tahu kalau drone-drone itu Bukan ciptaan negara Hawking ataupun ciptaan dari Matias.Menyadari hal itu, Daniel menjadi cemas, karena dia bisa diserang dari dua arah, dari belakang dan dari depan dan dua-duanya sama-sama berbahaya baginya.Sebenarnya bisa saja Daniel menuju ke pintu di arah kiri tempat Vigo dan yang lainnya masuk tadi tapi Daniel tidak mau mengundang musuh untuk Vigo dan kawan-kawannya yang kemungkinan masih belum naik di helikopter penyelamat.Karena itu, satu-satunya yang bisa dilakukan saat ini oleh Daniel adalah menembak ke arah belakang, ke arah drone-drone yang sudah berdatangan itu sambil dia menelpon Juno. "