Wilona kembali menatap ke arah wajah sang jenderal besar yang tertutup oleh topeng. Walaupun jarak sudah sedekat ini, tapi, dia cuma bisa menatap kedua mata sang jendral besar. Wilona masih terdiam. Dia seakan ingin memastikan akan janji sang jenderal besar sebelumnya kepadanya.Keraguan di hati Wilona itu bisa dilihat oleh sang jenderal besar, karena itu, Jenderal Besar Raven berkata, "percayalah padaku. Aku tidak akan mengapa-apakan dia. Aku baru akan menemuinya kalau aku mendengar dia menyia-nyiakan kamu dengan mengambil gadis lain untuk membuat kamu sakit hati."Wilona kembali menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dia pasti tidak akan berbuat begitu padaku.""Kalau begitu, katakan siapa namanya. Bisikkan padaku."Wilona mengangguk. Posisi dia yang sekarang ini berada setengah meter di depan sang jenderal besar membuat dia tidak leluasa untuk berbisik.Karena itu, Wilona mencondongkan kepalanya ke depan dan berbisik, "namanya adalah ...""Siapa?" Harum tubuh Wilona kini menerpa hidung
Kemunculan Richard yang diikuti seorang pria lainnya membuat keadaan di sekeliling meja ini bertambah dengan dua orang lainnya."Ternyata calon istrimu sudah membuat heboh di sini, Richard. Dia berani menolak pinangan dari sang jenderal besar," kata Ando, temannya Richard yang datang bersamanya ini."Ya. Ini betul-betul hebat. Calon istriku betul-betul hebat. Apakah kau menolak sang jenderal besar itu, karena aku?" bisik Richard kepada Wilona.Richard tidak berani mengeraskan suaranya. Dia sengaja merendahkan suaranya sehingga suaranya ini, hanya bisa didengar oleh Wilona, Vanda, Frans dan juga Ando, temannya yang datang bersamanya."Aku bukan calon istrimu. Pernikahan kita sudah dibatalkan, Richard," tegas Wilona sambil mencari-cari sosok Daniel. Sejak kemunculan Richard ini, Wilona sudah merasa sangat cemas. dia cemas Richard akan berusaha memaksakan pernikahan yang dibatalkan Daniel kemarin."Kamu masih tetap calon istriku. Peristiwa kemarin, kuanggap penundaan pernikahan kita dan
Melihat kecemasan Wilona itu, Richard tertawa semakin keras. "Hahaha. Sebentar lagi kamu akan melihat kakak angkatmu ini masuk penjara dan diinjak-injak oleh narapidana di penjara. Hahaha."Wilona semakin cemas setelah mendengar perkataan Richard. "Please, Kak Daniel. Pergilah. Masih ada waktu untukmu. Selamatkan dirimu. Pergilah. Aku tidak akan kenapa-napa tapi, kakak harus selamatkan diri kakak."Tapi bukannya mengikuti perkataan dari Wilona itu Daniel malah tersenyum kepada Wilona."Kenapa kakak malah tersenyum?" tanya Wilona dengan air mata mulai mengembang di pipinya."Kamu mengkhawatirkan aku dan itu berarti kamu menyayangi aku. Itulah yang membuat aku tersenyum.""Tapi kakak akan segera ditangkap, kak. Selama 3 tahun ini, kakak telah meninggalkan aku. Aku tidak bisa melihat kakak, sekarang hal yang sama akan terjadi lagi. Tapi, itu lebih baik daripada kakak masuk penjara.""Itu tidak akan terjadi, Wilona. Aku pernah meninggalkan kamu selama 3 tahun tapi itu tidak akan terjadi l
Nama sang Jenderal Besar Raven dipanggil berkali-kali oleh MC acara karena ada lima orang penyumbang dana terbanyak yang ingin mengambil foto bersama sang jenderal besar.Tapi, walaupun sudah dipanggil berkali-kali, Jenderal Besar Raven tidak muncul juga. Sekalipun begitu, para hadirin tetap menunggu dengan sabar dan utamanya para wanita, masih sesekali mengelu-elukan nama sang jenderal besar.Masih banyak orang yang masih berharap melihat sang jenderal besar. Karena itu, mereka menunggu dengan sabar. Menunggu kehadiran kembali sang idola, sang Jenderal Besar Raven."Ayo kita pergi," kata Daniel kepada Wilona."Tapi acara belum selesai, nampaknya Jenderal Besar Raven akan kembali ke panggung.""Tidak, Wilona. Jenderal Besar Raven tidak akan kembali ke panggung," tandas Daniel."Dari mana kamu tahu? Memang kamu mengenal Jenderal Besar Raven? Huh! Kamu hanya anak angkat tidak tahu diuntung yang selama 3 tahun menghilang. Mungkin kamu menjadi maling selama 3 tahun ini. Huh, tidak ada yan
Setelah itu, Daniel segera membawa mobil untuk menuju tempat dimana Thomas berada. Setelah posisinya sudah sangat dekat dengan Thomas, barulah Daniel kembali menelpon Thomas."Jenderal.""Iya, bagaimana?""Bukan hanya Agen N3310, Jenderal. Tapi, beberapa saat yang lalu, ada satu tim yang mengikutiku. Saat ini mereka terus mengikuti aku, jendral.""Pancing mereka ke tempat sunyi. Aku sudah berada di dekatmu. Bahkan aku sudah melihatmu, Thomas.""Baik, jenderal."Setelah itu, Thomas langsung memutuskan hubungan telepon dengan Daniel.Daniel memarkir mobilnya dan langsung berjalan kaki memasuki sebuah gang untuk mengikuti langkah Thomas yang lebih dulu berjalan ke arah sana.Gang ini cukup kumuh karena terletak diantara gedung-gedung lama yang penghuninya kebanyakan sudah dipindahkan karena gedung akan segera dibongkar untuk dijadikan gedung-gedung baru, karena itu, walaupun berada di daerah pusat kota dari Kota Auburn ini, tapi tempat ini terlihat kumuh.Gang-gangnya sempit dan becek, k
Daniel langsung mendorong si lelaki hingga terdorong ke arah orang-orang yang sedang berdansa di belakangnya dan membuat beberapa orang jadi terjatuh karena perbuatan Daniel ini."DANIEL, APA YANG KAMU LAKUKAN? BIKIN MALU SAJA!!!" teriak Vanda, wanita yang hampir saja beradu bibir dengan pria yang didorong Daniel tadi karena pria yang didorong Daniel tadi adalah Kelo, security di rumahnya Frans dan Vanda."Aku melihat perbuatan ibu tadi dengan Kelo, ingat! Ibu adalah istri orang, istri ayahku! Tidak seharusnya ibu melakukan itu!" kata Daniel dengan nada suara tinggi sambil tetap memperhatikan orang yang dia kejar yaitu agen rahasia N3310 dari tim pembunuh yang ingin membunuh Thomas."Oke, mungkin aku salah soal itu karena aku terbawa suasana. Seharusnya aku tidak melakukan itu," kata Vanda pelan dan hanya didengar oleh Daniel.Kata-kata Vanda itu membuat Daniel senang dan dia tersenyum karena ternyata Vanda menyesal akan perbuatannya itu tapi kata-kata Vanda berikutnya membuat Daniel
"Hah?! Mimpi kali ye? Mana mungkin kamu menghasilkan uang? Huh!" Vanda mencibir ke arah Daniel."Kamu hanya jongos bodoh yang tidak bisa apa-apa jadi jangan coba-coba sombong di depan majikanmu ini!" Vanda melotot ke arah Daniel.Daniel hanya bisa terdiam. Impiannya untuk melihat ayah angkatnya hidup rukun dan bahagia bersama ibu angkatnya nampaknya masih jauh panggang daripada api.Daniel mengeluh dalam hatinya, karena dia belum bisa mengungkapkan identitasnya sebagai Sang Jenderal Besar, pemimpin militer Negara Hawkings, pria yang diagungkan jutaan prajurit angkatan darat, ratusan ribu prajurit angkatan laut dan puluhan ribu prajurit angkatan udara, juga dihormati dan dicintai oleh ratusan juta rakyatnya.Daniel tidak bisa mengungkapkan semua itu karena Daniel tahu, mulut Vanda yang besar mulut itu, tidak akan bisa menyimpan rahasia sebesar ini.Sementara itu, masih ada banyak agen rahasia musuh yang berkeliaran di Kota Auburn ini, sehingga Daniel belum bisa mengungkapkan identitas
Daniel buru-buru menyembunyikan kekagetannya tapi tak urung dia harus menundukkan kepalanya karena takut dirinya akan dikenali oleh seorang pemuda berpakaian yang saat ini sedang berada di samping Franz dan Vanda.Sementara itu, Wilona sangat kaget karena pemuda yang berada di samping orang tuanya itu adalah Pangeran William yang merupakan pangeran nomor 1 dari kerajaan Hawking dan juga merupakan pewaris tahta nomor 1 atau putera mahkota di kerajaan ini.Wilona memang tidak pernah bertemu dengan Pangeran William ini secara langsung, tapi Wilona seringkali melihat foto-foto dan video-video tentang Pangeran William dari kerajaan Hawkings ini di berita-berita TV maupun Majalah.Karena pangeran William ini adalah putra dari sang raja yang memerintah kerajaan Hawking maka Wilona menjadi sangat kaget melihat kehadiran pangeran itu di tempat ini. Apalagi pangeran itu tengah berada di dekat kedua orang tuanya.Vanda buru-buru mendekati Wilona dan berbisik di telinga Wilona, "Pangeran William
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv