Share

215 - Tak Berdaya

Juna masih menimbang ini dan itunya. Melaporkan orang-orang yang mendadak membuka aib Lenita satu demi satu, termasuk perselingkuhannya, apakah Juna ingin menempuh jalur itu?

“Nanti akan aku bicarakan dengan mertuaku dulu.” Demikian Juna memberikan jawaban diplomatis, seperti biasanya.

Sedangkan di dalam hatinya, dia membatin, ‘Kupikir tidak perlu aku melangkah terlalu jauh dengan melaporkan orang-orang itu. Buang-buang energi saja.’

Meski begitu, Juna tetap membicarakannya dengan Hartono agar dia tidak dianggap lancang karena mendahului mengambil keputusan.

“Terserah kamu saja, Jun. Aku sudah tidak bisa berpikir banyak. Semua aku serahkan ke kamu.” Hartono menggeleng pasrah.

Juna bisa memahami, ayah mertuanya sudah sangat lelah memikirkan banyak hal belakangan hari ini.

“Sudah dua minggu lebih semenjak Lenita dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Selama itu pula Hartono mendapatkan banyak kritikan dan cemoohan dari masyarakat.” Juna bertukar pikiran dengan Anika di kamar wanita itu di malam h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status