Share

216 - Mengantar Pulang Sekretaris

Pagi harinya, ketika Hartono baru saja mandi dan keluar ke teras depan, dia melihat istrinya sedang menyuapi si kecil Rafa.

“Mas, tidak menjenguk Nita?” Wenti bertanya.

Hartono mendekat dan duduk di kursi lain dekat anaknya. Wajahnya terlihat rumit saat menatap Wenti.

“Ya, Sayang. Mungkin nanti sore.” Hartono menjawab begitu saja.

Jujur, sebenarnya Hartono sudah mulai enggan menjenguk putrinya di Rumah Sakit Jiwa. Sudah hampir satu minggu ini dia tak ke sana.

Bukan karena dia ayah yang kejam, tapi dia pasti selalu menangis dan menyesali Lenita yang berakhir demikian mengenaskan.

‘Aku tak sanggup jika berlama-lama menjenguk Nita,’ batin Hartono sambil dia memandang ke depan, hamparan tanaman hijau membuat hatinya sejuk.

Kemudian, Juna muncul dari dalam, sudah berpenampilan rapi dan bersiap ke kantor.

“Tuh, kakak Juna sudah mau berangkat, Raf.” Wenti membahasakan untuk putranya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status