Beranda / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Pemusik di Sungai Yangtze

Share

Pemusik di Sungai Yangtze

Penulis: Afzah Nujati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-06 03:34:14

Karena He Jinhai terus diam. Tiada seorang pun yang berani mengatakan sesuatu. Suasana pun menjadi sesunyi hutan di siang hari, saat semua binatang tertidur pulas.

Yang Mingyu yang sebenarnya bergegas datang kemari untuk melaporkan masalah ini, ternyata semua orang telah mengetahuinya.

Dahinya mengerut berpikir keras apa yang seharusnya dilakukan dalam saat-saat seperti ini. Kemudian dia berdiri dan melihat ke wajah orang-orang yang berkumpul di ruangan itu.

Semua saudaranya ada, selain Cao Dingxiang dan Yao Ting, kakak pertamanya. Sementara dari empat paman gurunya, hanya Xue Yaozu, saudara keempat dari gurunya yang tidak ada.

“Adik kedelapan, sebaiknya kau istirahatlah dulu,” ucap Chun Hua, seorang wanita tiga puluh sembilan tahun yang belum menikah.

“Kakak kedua tak usah cemaskan aku,” katanya.

“Dari kecil kau memang susah diatur,” balasnya dengan senyum riang.

“Benar kata Kakak kedua, kau seharusnya istirahat dulu. Kau tahu bau badanmu sangat tidak sedap,” Hong Chuntao pura-pura m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pangeran Pendekar Terasing   Markas Bandit Mata Satu

    Setelah merenung cukup lama, mereka berdua saling menghela nafas.“Sudah sore. Kita lebih baik kembali ke gubuk,” ajak kakak pertamanya.“Kakak benar.”Dengan sekali loncat, tubuh mereka melayang sangat jauh, melewati pepohonan besar yang tinggi dengan mudah. Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai tepat di depan gubuk. Baru saja kaki mereka menapak tanah, mata mereka sudah membelalak karena terkejut.“Siapa kau?” tanya salah seorang dari mereka.“Paman guru,” ucap orang tersebut.“Siapa Paman gurumu?” balik mereka bertanya.“Aku murid pertama Guru Liu Peng,” jawabnya. “Karena itu Tetua Heng Tingfeng dan Tetua Quan Shirong adalah Paman guruku,” lanjutnya.Mendengar penjelas laki-laki paruh baya itu tidak membuat Heng Tingfeng puas. Dia malah mengepalkan tangan kanannya dan maju menyerang laki-laki itu.Dengan sigap, orang yang mengaku murid Liu Peng, yang tidak lain adalah saudara ketiga mereka mengelak dengan lincah, walau itu tidak cukup untuk bertahan dari serangan hebat Heng T

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kong Kuanyin Mendatangi Perguruan Mufu

    Chiu Kang cukup kaget mendengarnya.“Sebelum aku melihat isi buku ini, aku ingin menanyakan sesuatu kepada kalian.”“Ketua tak perlu sungkan, kami akan menjawabnya,” Kam Nam In selalu mewakili saudara-saudaranya.“Di pertemuan itu, apakah ada pendekar dari Perguruan Mufu?” tanyanya.“Memang ada. Kenapa ketua menanyakannya?”“Siapa mereka?”“Setahuku, mereka diwakili oleh Cao Dingxiang, Wei Long, Zhang Shoushan, dan Xue Yaozu,” jelas Kam Nam In.“Aku kenal Cao Dingxiang, tapi siapa Zhang Shoushan, Wei Long dan Xue Yaozu?”“Kami tak tahu pasti siapa mereka, Ketua.”“Apakah kerusuhan yang disebabkan Perguruan Mufu kali ini juga perbuatan mereka?”“Benar. Itu memang telah direncanakan oleh mereka untuk memecah belah perguruan-perguruan aliran putih,” jawab Kam Nam In.“Sebelum aku pergi, aku ingin kau memeriksa, siapa saja para jenderal dan menteri yang mendukung Pangeran Zhao You. Dan ingat, sekali kau mendapat informasi, langsung menghadapku, jangan seperti kali ini!” ancam Chiu Kang.D

  • Pangeran Pendekar Terasing   Menuntut Keadilan di Perguruan Mufu

    “Ketua Jia,” balas Kong Kuanyin dengan santun walau sorot matanya menampakkan keheranan. “Apa yang sedang Ketua Jia lakukan di Mufu?” tanyanya.“Aku kemari ingin minta penjelasan kepada Ketua He tentang semua kekacauan yang terjadi di luar,” jawabnya. “Bagaimana dengan Ketua Kong sendiri?” gilirannya balik bertanya.“Aku ingin minta pertanggung jawaban,” kata Kong Kuanyin tegas.Kata ‘pertanggung jawaban’ membuat kening Jia Lihua berkerut. Menurut kamus dunia persilatan, kata ‘pertanggung jawaban’ sama saja dengan menuntut balas atas perbuatan seseorang.“Ketua Kong pasti bergurau.”Jia Lihua sedikit tersenyum. Wanita yang telah ditinggal mati suaminya dua tahun yang lalu itu berusaha mencairkan ketegangan.“Apa Ketua Jia pernah melihatku bercanda dengan perkataanku?” tanya Kong Kuanyin serius.Jia Lihua terdiam. Kata-kata itu membuatnya tidak bisa mengungkapkan apa pun.“Guru, kita harus cepat menemui He Jinhai sebelum dia kabur,” saran Lin Meifin tegas.Kong Kuanyin menatap Jia Lihu

  • Pangeran Pendekar Terasing   Menghukum He Jinhai

    “Paman Guru, bagaimana murid membuktikannya?” He Jinhai butuh penjelasan.“Tetua Heng, aku yakin ada dalang di balik semua ini, tapi bukan Ketua He,” Ketua Jian Jun membela He Jinhai.“Paman Guru, kakak pertama tak mungkin melakukan hal serendah itu,” ujar Xiao Dan, adik kedua He Jinhai.“Benar. Paman Guru harus mempertimbangkannya kembali,” ucap Xue Xin dan Chao Dong hampir bersamaan sembari berlutut di depan Heng Tingfeng dan Quan Shirong.“Tolong Kakek guru pertimbangkan kembali,” semua murid He Jinhai berlutut di depannya.Dalam tradisi Mufu, para sesepuh memiliki hak untuk menghukum murid-murid Mufu yang melenceng dan melakukan kejahatan.Dalam kasus He Jinhai, maka Heng Tingfeng dan Quan Shirong yang harus melakukannya.Untuk sesaat Heng Tingfeng dan Quan Shirong diam melihat semua murid bersujud di depannya.“Tetua Heng, jika kau benar-benar ingin menegakkan hukum, kau harus membunuh si brengsek He Jinhai. Atas perintahnya murid-murid Mufu telah memenggal kepala kakak seperguru

  • Pangeran Pendekar Terasing   Heng Tingfeng Melawan Chiu Kang

    Heng Tingfeng terlihat marah, karena pengganggu dianggap merusak peraturan Mufu. Dia termasuk orang yang sangat membenci orang-orang yang melecehkan hukum Mufu.“Ketua Kang! Ketua Kang!” ucap semua orang setelah melihat sosok tampan yang membawa He Jinhai.“Kau baik-baik saja?” tanya Chiu Kang.“Ketua Kang, kau tidak boleh mencampuri urusan internal perguruan kami. Bukankah itu merupakan salah satu hukum di Perkumpulan Pendekar Song yang telah disepakati?” ujar He Jinhai.“Aku tahu, tapi aku tak bisa membiarkan Ketua He mati begitu saja,” jawabnya.“Anak muda, kau telah berani mengganggu urusan dalam Perguruan Mufu. Untuk kesalahan ini, kau harus mati,” ujar Heng Tingfeng.“Hahahaha,” Chiu Kang tertawa terbahak-bahak. “Aku kemari tidak untuk mengganggu, tapi membantumu untuk tidak berbuat salah,” katanya dengan gaya urakan.“Rupanya Gurumu tidak mengajarimu dengan baik. Aku yakin, dia hanya seorang begundal jalanan,” hina Heng Tingfeng.Mata Chiu Kang merah. Wajahnya menyiratkan kemar

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Feng Huizhong di Perguruan Mufu

    Mereka berdua sangat ketakutan melihat Feng Huizhong melangkah ke depan. Tubuh mereka semakin gemetar hebat.Kemudian Feng Huizhong berjongkok dan mengelus rambut Chiu Kang dengan penuh kelembutan.“Berdirilah, Muridku,” perintahnya.Chiu Kang berdiri berhadapan dengan gurunya. Matanya berkaca-kaca penuh keharuan. Dia pun memeluk Feng Huizhong dengan erat.“Anak bodoh. Sudah kubilang kita akan bertemu lagi,” katanya sambil membelai rambut Chiu Kang.Di sekitarnya tidak ada seorang pun yang berani mengangkat kepala mereka. Semuanya berlutut dan bersujud.“Guru, bagaimana kesehatan Guru?”“Kau tak usah khawatir. Guru tak akan mati secepat itu,” Feng Huizhong tersenyum. “Bagaimana denganmu?” Feng Huizhong balik bertanya.Di antara begitu banyak orang, hanya mereka berdua yang berdiri, yang lainnya masih bersujud dengan tubuh bergetar.“Aku baik-baik saja. Setiap hari aku selalu merindukan Guru.”“Hidup itu seperti air, biarlah terus mengalir. Ada cinta, ada pula rindu, semuanya berjalan

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kitab Sakti Sebelas Jari

    Ledakan terjadi di mana-mana, bahkan hampir meruntuhkan satu tebing kecil di tepi Ibukota Bianjing.Dengan gerakan silat yang memukau, kedua pemuda itu saling serang tiada akhir. Telah lebih setengah hari mereka bertempur habis-habisan, tapi tak seorang pun yang terluka, apalagi kalah dan keluar sebagai pemenang.Ilmu silat mereka berdua benar-benar seimbang, seakan tiada kelebihan dan kekurangan sedikit pun, benar-benar sama.Dalam radius dua ratus kaki, tak ada satu burung pun yang berani mendekati area itu. Mereka memilih terbang dan bermukim di tempat lain daripada di tempat yang menjadi arena pertempuran tanpa batas.Jurus-jurus hebat dikeluarkan oleh mereka berdua. Hanya anehnya, jurus mereka berdua tampak sama, tidak hanya tampak, tapi memang benar-benar sama. Begitu pun besarnya tenaga dalam yang mereka keluarkan, semuanya benar-benar sama.Zhao Bingwen mengubah gerakan kakinya lebih ke atas, sementara Zhao Nianzu menekuk sedikit lengan kanannya. Mereka mulai bersiap saling se

  • Pangeran Pendekar Terasing   Perguruan Mufu yang Kembali Tenang

    Chiu Kang berhenti memandang mereka berdua.“Menungguku?”“Beenaaar, Paman Guru. Kaami telaah melakukan dosa pada Paman Guru,” meski sempat terbata-bata, perlahan-lahan Quan Shirong dapat berbicara dengan lancar.“Aku telah memaafkan kalian,” ujar Chiu Kang. “Kalian berdirilah!” lanjutnya dengan perintah.Akan tetapi, mereka berdua masih tak bergerak sedikit pun. Tentu saja itu membuat Chiu Kang bingung. Sebab itu, dia menghentakkan kakinya keras ke atas tanah. Mukanya menjadi seram dan sorot matanya tajam.“Kalian sudah kurang ajar kepadaku satu kali, kali ini kalian mau mengulanginya lagi dengan tidak mematuhi perintahku!” bentak Chiu Kang keras.“Maaaf,” ucap mereka terbata-bata, tapi masih tak bergerak untuk berdiri.Lalu Chiu Kang mengibaskan tangan kirinya ke arah pohon besar di sudut sana.Bulgh..............Pohon besar itu jatuh ter

Bab terbaru

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pangeran Zhao You Mengirim Para Pendekar

    “Aku yakin,” ucapnya tersenyum. “Aku lihat Ketua Park orang yang baik dan berbeda dengan Son Ca Gang.”Ong Fei Yin mengangguk tersenyum.“Aku dukung keputusan Ketua Kang.”“Terima kasih, Tuan Ong.”“Ternyata Ketua Kang tidak hanya mahir ilmu silat.”“Tuan Ong terlalu memuji.”“Tidak. Ketua Kang telah membuka pemahaman baru bagiku,” ujarnya.Chiu Kang menggeleng mendengar pujian Ong Fei Yin.Karena mengalami perjalanan hidup yang sulit, pendidikan yang baik semasa kecil dan ajaran-ajaran dari gurunya, Chiu Kang tumbuh menjadi seseorang yang berpandangan luas.Dia tidak memandang sesuatu secara sepihak, tapi menyeluruh. Sebagai manusia biasa dia menyimpan dendam kepada Pangeran Zhao You, tapi dendamnya itu tidak membuatnya terobsesi, melainkan membuatnya menjadi pribadi yang semakin kuat menahan cobaan.Hal yang paling berpengaruh da

  • Pangeran Pendekar Terasing   Laporan tentang Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong

    Di bawah pohon rindang, Chiu Kang duduk bermain-main dengan seruling pemberian Liu Changpu, putri Ketua Perguruan Zhongshan, Liu Kang Wei.Dia meniupnya penuh semangat tanpa irama. Bisa dibilang, ini pertama kalinya dia membunyikan seruling. Walau demikian, dia tidak kehilangan gairahnya dan terus memainkannya dengan buruk.Tak terasa, malam terus bergerak, suara derik jangkrik dan belalang mendampingi suara seruling Chiu Kang.Siapa pun yang mendengarnya, akan merasa sangat terganggu. Tidak ada irama dan nada yang sesuai dari tiupan seruling itu. Hanya kesumbangan yang mengganggu telinga.Lalu tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki menghampirinya dengan terburu-buru. Jika didengar dari suara langkah kakinya, ada lebih dari dua orang yang menuju ke arahnya.“Hormat kepada Ketua Kang.”Rupanya Kam Nam Su dan dua saudaranya yang datang menghadap Chiu Kang, mereka membawa Hu Hongyin pula.Awalnya, Hu Hongyin hampir saja berlutut memberi hormat, tapi dia urungkan niatnya karena ada

  • Pangeran Pendekar Terasing   Qi Renshu Datang ke Bianjing

    Untuk sesaat Duan Fang You menghela nafas panjang. Tulang-tulang di tangannya terasa panas dan nyeri. Dari pertarungan ini dia tahu, kemampuannya masih jauh di bawah Da Bolin.Karena itu dalam hatinya dia memilih berhenti melanjutkan pertarungan. Beruntung Mu Long Bui maju sebagai penengah.Duan Fang You langsung membalikkan badannya menjauhi mereka semua.“Aku pergi,” katanya dingin sembari melangkah pergi meninggalkan kediaman Keluarga Jin.“Ingat, pertarungan kita belum berakhir!” Da Bolin masih memendam kemarahan besar di hatinya.“Adik seperguruan, kau harus ingat tugas kita terlebih dahulu. Kau tahu apa yang akan Pangeran Zhao You lakukan jika mengetahui hal ini?”Mu Long Bui berusaha menenangkan adik seperguruannya.“Tuan Mu benar. Ketua Da seharusnya lebih tenang. Jangan terusik dengan kata-kata Duan Fang You. Dia memang bukan dari kalangan kita,” kata Chiu Sek.Da Bolin m

  • Pangeran Pendekar Terasing   Penggeledahan Rumah Keluarga Jin di Dali

    Memang, sepanjang karier kemiliterannya Jenderal Hu Qiqiang tidak pernah dicela dan dipandang remeh, karena ada titah Kaisar Song Renzong yang memerintahkan hal tersebut.Dia adalah satu-satunya keturunan Perdana Menteri Hu Lian Tang. Selama ini, dia sering merasa kecil hati jika menghadiri pertemuan bersama kaisar, pejabat dan jenderal-jenderal lainnya.Perdana Menteri Li Xiaobo mendekati Jenderal Hu Qiqiang.“Kau bukan anak seorang pengkhianat, kau putra seorang pahlawan sejati,” kata Perdana Menteri Liu Xiaobo sambil menepuk-nepuk pundak Jenderal Hu Qiqiang yang tanpa sadar telah menitikkan air mata.“Perdana Menteri Liu benar, pahlawan sejati tidak butuh tanda jasa, tapi sebuah hati yang besar. Kau beruntung telah mewarisinya dari ayahmu,” sambung Jenderal Besar Li Guzhou.Tangis di mata Jenderal Hu Qiqiang semakin deras.“Terima kasih telah menceritakannya, jika tidak aku akan terus menganggap Ayahku pengkhianat busuk.”“Anak orang besar tak boleh secengeng itu,” goda Jenderal We

  • Pangeran Pendekar Terasing   Surat dari Tai Bersaudara kepada Li Guzhou

    Pagar sedang berdiri kokoh. Warnanya yang putih membuatnya tidak tampak seperti benteng. Bendera naga berkibar kencang di atasnya.Di depan pintu gerbang masuk rumah itu dijaga beberapa prajurit kerajaan. Mereka mengenakan pakaian besi ringan, tidak seperti pakaian besi untuk berperang.Seperti halnya rumah-rumah menteri lainnya, selalu ada keamanan ketat yang menjaganya, demikian pula dengan Menteri Keadilan Li Weiyuan.Walaupun jika dibandingkan dengan kediaman menteri lainnya, keamanan di rumah Li Weiyuan masih terbilang longgar.Beberapa saat yang lalu, seorang kurir tiba dari Taiyuan. Mereka membawa sebuah surat penting yang dikirimkan oleh Tai bersaudara dari Dali.Setelah menerima surat itu, muka Jenderal Besar Li Guzhou mendadak berubah cemas. Seketika dia mondar-mandir seperti seseorang yang telah kehilangan arah.Sepupunya, Menteri Keadilan Li Weiyuan tampak bingung melihat tingkah aneh Li Guzhou. Demikian pula dengan anaknya, Jend

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Park Wan

    Park Wan dan dua bawahannya tertegun, terutama Park Wan. Dia tidak percaya ilmu tertinggi Sekte Gunung Es tidak berarti apa-apa bagi Chiu Kang. Bahkan gabungan tenaga dalam mereka bertiga hilang begitu saja.Setelah berhasil mengendalikan tenaga dalamnya, Chiu Kang berjalan menghampiri Park Wan.“Kau baik-baik saja?” tanya Chiu Kang.“Ilmu silat Ketua Kang memang luar biasa. Aku mengaku kalah,” ujar Park Wan.Sementara Son Kam Jeu dan Son Hyeun In masih terlihat tidak terima, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.“Aku masih harus banyak belajar,” ucap Chiu Kang sembari mengulurkan tangan membantu Park Wan berdiri.“Terima kasih,” kata Park Wan setelah berdiri.Chiu Kang tersenyum.“Aku akan menyelamatkan Son Ca Gang,” kata Chiu Kang tiba-tiba.Park Wan, Son Kam Jeu dan Son Hyeun In terkejut mendengar ucapan Chiu Kang. Tidak terkecuali dengan para bawahannya di Perkumpulan Pendekar Song.“Ketua Kang! Kau tidak bisa melakukannya,” ujar Xiao Bojing.“Benar, Ketua Kang,” ujar para ketua

  • Pangeran Pendekar Terasing   Ilmu Silat yang Mengejutkan Semua Orang

    Setelah cukup lama Chiu Kang berada dalam posisi ini, lalu dia mengubah telapak tangannya yang terbuka menjadi mengepal.Dia tarik sedikit mundur kedua telapak tangannya, lalu memukulkannya sekuat tenaga. Jurus yang dikeluarkannya saat ini adalah jurus Pukulan Tanah Hampa milik ayahnya.Wusshh...Park Wan terdorong ke atas sehingga dia harus bersalto beberapa kali untuk mengendalikan tenaga dalamnya. Sedangkan Son Hyeun In terdorong jatuh di atas tanah karena tidak mampu menahan serangan Chiu Kang.Lalu Chiu Kang mendaratkan kakinya di atas tanah dengan kedua tangan bergerak mengendalikan tenaga dalamnya.“Kau memang hebat, Ketua Kang,” ucap Park Wan yang sudah berdiri di atas tanah.Dia membantu Son Kam Jeu dan Son Hyeun In bangun.“Apa tuan-tuan masih ingin memaksamu?” tanya Chiu Kang.“Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan Kakak Gang selain membawamu ke sana,” kata Park Wan.

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Park Wan Bertarung di Danau Liangzi

    Setelah mengeluarkan jurus Pedang Es Putih, Park Wan menangkis semua serangan pedang He Jinhai dengan tangan telanjang, tapi karena tangan tersebut dibalut tenaga dalam es yang luar biasa, membuatnya lebih keras dari baja.Lalu kemudian Park Wan mulai menyerang He Jinhai dengan lebih serius.He Jinhai seketika terkejut. Dia tidak siap menghadapi serangan yang sangat cepat dari segala arah bagian tubuhnya. Kali ini He Jinhai benar-benar terdesak. Ilmu Pedang Es Putih milik Park Wan berhasil mengungguli jurus Pedang Hujan Badai.Traang...Pedang He Jinhai jatuh terkena sabetan tangan Park Wan. He Jinhai terdesak beberapa langkah ke belakang untuk menghindari serangan Park Wan.Melihat gurunya berada dalam bahaya, Hong Chuntao masuk ke dalam pertempuran, tapi dia juga tak banyak membantu. Bahkan hanya beberapa jurus, dia sudah terkena pukulan hebat dan terpental jauh.Lalu secara bergantian masuk Yang Mingyu, Chan Juan dan terakhir Ho Fengge. Dengan keterlibatan mereka, pertempuran menja

  • Pangeran Pendekar Terasing   Park Wan Sampai di Perguruan Danau Liangzi

    “Pergi ke Song rasanya tidak mungkin. Di sana terlalu banyak orang-orang Pangeran Zhao You,” kata Tai Niu Xin.“Kita harus membawanya ke sebuah tempat di mana Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh,” Bu Liak mengajukan saran.“Adik Keempat benar, kita harus melakukannya,” sambung Bu Sengku, saudara kedua dari Empat Pendekar Wangi.Miao Yin Feng dan lainnya manggut-manggut.Lalu tiba-tiba Tai Kun Lun angkat bicara: “Ke Liao. Di sana Pangeran Zhao You tidak mempunyai kekuasaan.”“Masalahnya, di mana kita akan tinggal di sana?” tanya Jin Su Yu.“Ya, itu masalahnya,” Bu Peng membenarkan.“Kalian tak usah khawatir. Di Liao kita bisa minta bantuan Hu Chen Wu, saudara kandung Jenderal Hu Hongyin,” ucap Tai Kun Lun.“Apa dia bisa dipercaya?” tanya Bu Huang.Tai Kun Lun tersenyum.“Dia adalah seorang Jenderal Song,

DMCA.com Protection Status