Beranda / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Meninggalkan Gunung Jingshan

Share

Meninggalkan Gunung Jingshan

Penulis: Afzah Nujati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 22:11:35

“Sudahlah, kau tak usah menghiburku. Aku mengatakan ini karena mungkin kita tidak akan bertemu lagi. Kau akan berada dalam jalanmu, begitu pun aku.”

Mendengar kata “tak bertemu lagi” membuat Chiu Kang merasakan sesuatu yang aneh, atau lebih tepatnya asing.

Kemudian dia tersenyum tulus dan berkata: “Kita pasti bertemu lagi. Aku masih belum cukup berterima kasih pada Nona Jiang.”

“Aku tak melakukan apapun untukmu,” Wang Jiang menggeleng.

“Apapun yang Nona Jiang lakukan padaku sangat besar. Mungkin sepanjang kehidupan aku tak dapat menebusnya.”

Wang Jiang bingung.

“Keluargaku hanya memberimu tempat tinggal dan makanan, tidak lebih dari itu. Lagipula aku yakin, kau bisa mendapatkan semua itu sendiri tanpa perlu bantuan kami,” katanya.

“Kalian telah melakukan sesuatu yang lebih besar dari itu.”

“Tidak, kau hanya menilainya terlalu besar,” Wang Jiang kembali menggelengkan kepalanya.

Dia benar-benar merasa tidak melakukan sesuatu yang hebat terhadap Chiu Kang.

“Suatu saat Nona Jiang akan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kembali ke Ningbo

    “Apa kalian yakin?” tanya Putri Meirong sedikit lunak.“Tentu kami yakin, Yang Mulia,” jawab mereka sambil tertunduk.“Sekarang juga kalian cari mereka berdua. Jangan kembali sebelum ketemu,” paksa Putri Yi Liang.Meski umurnya sudah melebihi kepala lima dan uban tumbuh di mana-mana, dia masih bisa berteriak dengan sangat keras.“Baik, Yang Mulia.”Sementara itu, di tempat lain, tepatnya di bawah tanah Istana Timur, Pangeran Zhao Bingwen dan Zhao Nianzu sedang duduk bersila tenang.Sesekali mereka berdua memukulkan tangannya ke ruang hampa, dan akibat dari pukulan itu, terdengarlah suara deruman hebat yang kadang menggoncang tanah.Mereka berdua masih terpejam. Semua jari di tangan mereka melebar. Di depan tempat bersila mereka, ada sebuah buku yang terbuat dari kulit mejangan yang sudah lapuk. Diperkirakan usia buku itu sudah lebih dari dua ratus tahun.Mereka kembali membuka tangannya bersama-sama dan memukul udara hampa di depannya. Lagi-lagi deruman itu keluar, bahkan kali ini jau

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pembunuhan di Kota Chongqing

    Chiu Kang menggeser tubuhnya mendekati Chao Chengping. Dia menaruh tangan kirinya di pundak adiknya.Dengan setengah memeluk dia berkata: “Aku tidak pergi untuk selamanya, hanya sementara. Aku janji akan cepat kembali.”“Kau pembohong! Kau pembohong!” Chao Chengping lari dari ruangan itu.“Adik! Adik!” Chiu Kang memanggil adiknya dengan mata membasah.“Biar Ayah yang melakukannya,” ucap Tuan Besar Chao sembari mencegah Chiu Kang mengejar Chao Chengping.Kemudian Tuan Besar Chao masuk ke dalam rumahnya untuk menenangkan Chao Chengping.“Ya, ibu mengerti. Ibu sangat mengerti.....”Tiba-tiba Nyonya Chao berdiri dan pergi meninggalkan Chiu Kang tanpa sepatah kata pun. Dia berjalan dengan tangis yang tiada hentinya.Melihat itu, air mata Chiu Kang tak tertahan lagi.“Ibu?!” katanya dengan pipi yang telah tergenangi air.Akan tetapi, Nonya Chao sama sekali tidak mempedulikan panggilan Chiu Kang. Dia terus menjauh meninggalkan Chiu Kang sampai seluruh tubuhnya menghilang tak terlihat.Chiu K

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kabar Pembunuhan oleh Perguruan Mufu

    Kong Kuanyin hanya terdiam mendengar ucapan muridnya.“Kakak ketiga, Kakak keempat. Kita tidak seharusnya membicarakan ini sekarang. Biarkan guru menenangkan pikirannya dulu.”Qi Peizhi tak ingin menyikapi masalah ini dengan buru-buru.“Benar kata Adik kesebelas, kita harus memikirkannya dengan jernih,” Xia Roulan, murid kedelapan Kong Kuanyin berpendapat sama dengan Qi Peizhi.Dia juga baru tiba kemarin di Gunung Wuling.“Tapi.....” Jie Cuifen, murid kesembilan Wuling hendak mengatakan sesuatu.Seakan tahu apa yang akan dikatakan Jie Cuifen, Tao Shunyuan menyela.“Sudahlah, kita harus menunggu jenazah kakak ketujuh dulu, baru membicarakan langkah berikutnya,” katanya.Mendengar murid-muridnya saling berdebat, Kong Kuanyin memilih pergi meninggalkan mereka. Dia berjalan menuju ruangannya.“Kakek! Kakek!” panggil suara muda yang begitu akrab di telinganya.Kong Kuanyin menoleh.“Xiang-er?” katanya.Gadis itu langsung menubruk kakeknya. Dia memeluk tubuh kakeknya erat-erat.“Kakek, aku

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Lei Liwei

    “Maafkan hamba Yang Mulia, tapi hamba tidak bisa melakukannya.”“Kenapa?”“Salah satu sumpah di Perguruan Wuling adalah tidak boleh berlaku tidak sopan pada Keluarga Kaisar Song Taizu. Jika mereka tidak mengetahui identitas asli Yang Mulia, mereka akan melanggar sumpah itu. Karena itu hamba tidak bisa mematuhi Yang Mulia.”Hu Hongyin melangkah ke depan.“Kau berani tidak patuh? Bukankah itu tindakan kurang ajar juga?”“Aku rela menerima hukuman apapun, asal murid-murid Perguruan Wuling lainnya tidak melakukan hal yang sama.”“Kau!” Jenderal Hu Hongyin tampak geram.Chiu Kang tersenyum.“Sudahlah, Kakak Hu. Dia sama sepertimu,” katanya.“Tapi Yang Mulia Pangeran!”Chiu Kang mengangkat tangannya memberi isyarat untuk diam. Kemudian dia menghampiri Lei Liwei dan menyuruhnya berdiri.“Kau pasti ingat kata-kata ini, ‘Kakak Kang, aku bersumpah akan mengabdi pada Kakak sepanjang hidupku. Kakak harus datang ke Chongqing agar aku dapat memenuhi sumpahku,” sebut Chiu Kang.Lei Liwei terperanjat

  • Pangeran Pendekar Terasing   Orang-Orang Mufu Berkumpul

    Mendengar ucapan Chiu Kang, Lei Liwei memandang ke seluruh jalan, dia sama sekali tidak melihat seekor kuda pun datang menghampiri mereka.Akan tetapi, beberapa saat kemudian sebuah kereta kuda dengan kecepatan tinggi mendekati mereka.Ternyata benar, kusir kereta kuda itu adalah Jenderal Hu Hongyin. Dia bergegas melompat turun dan ingin berlutut memberi salam. Namun Chiu Kang mencegahnya dengan isyarat.“Seret dia keluar!” perintah Chiu Kang.Hu Hongyin dan Lei Liwei secara bersamaan menyeret Kam Nam Su keluar. Tangan dan kakinya semuanya dipenuhi rantai besar. Kelopak matanya berwarna hitam memar. Mungkin karena dia sering disiksa dan jarang tidur.“Apa maumu?” tanya Kam Nam Su setelah berada di depan Chiu Kang.Dengan cepat, Chiu Kang menarik pedang milik Lei Liwei dan mengarahkannya ke leher Kam Nam Su.“Aku ingin mencongkel kedua matamu,” katanya dengan sorot meruncing.“Mencongkel kedua mataku?”“Benar. Kau pasti tahu bahwa aku tak pernah main-main,” Chiu Kang mengangkat pedang

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pemusik di Sungai Yangtze

    Karena He Jinhai terus diam. Tiada seorang pun yang berani mengatakan sesuatu. Suasana pun menjadi sesunyi hutan di siang hari, saat semua binatang tertidur pulas.Yang Mingyu yang sebenarnya bergegas datang kemari untuk melaporkan masalah ini, ternyata semua orang telah mengetahuinya.Dahinya mengerut berpikir keras apa yang seharusnya dilakukan dalam saat-saat seperti ini. Kemudian dia berdiri dan melihat ke wajah orang-orang yang berkumpul di ruangan itu.Semua saudaranya ada, selain Cao Dingxiang dan Yao Ting, kakak pertamanya. Sementara dari empat paman gurunya, hanya Xue Yaozu, saudara keempat dari gurunya yang tidak ada.“Adik kedelapan, sebaiknya kau istirahatlah dulu,” ucap Chun Hua, seorang wanita tiga puluh sembilan tahun yang belum menikah.“Kakak kedua tak usah cemaskan aku,” katanya.“Dari kecil kau memang susah diatur,” balasnya dengan senyum riang.“Benar kata Kakak kedua, kau seharusnya istirahat dulu. Kau tahu bau badanmu sangat tidak sedap,” Hong Chuntao pura-pura m

  • Pangeran Pendekar Terasing   Markas Bandit Mata Satu

    Setelah merenung cukup lama, mereka berdua saling menghela nafas.“Sudah sore. Kita lebih baik kembali ke gubuk,” ajak kakak pertamanya.“Kakak benar.”Dengan sekali loncat, tubuh mereka melayang sangat jauh, melewati pepohonan besar yang tinggi dengan mudah. Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai tepat di depan gubuk. Baru saja kaki mereka menapak tanah, mata mereka sudah membelalak karena terkejut.“Siapa kau?” tanya salah seorang dari mereka.“Paman guru,” ucap orang tersebut.“Siapa Paman gurumu?” balik mereka bertanya.“Aku murid pertama Guru Liu Peng,” jawabnya. “Karena itu Tetua Heng Tingfeng dan Tetua Quan Shirong adalah Paman guruku,” lanjutnya.Mendengar penjelas laki-laki paruh baya itu tidak membuat Heng Tingfeng puas. Dia malah mengepalkan tangan kanannya dan maju menyerang laki-laki itu.Dengan sigap, orang yang mengaku murid Liu Peng, yang tidak lain adalah saudara ketiga mereka mengelak dengan lincah, walau itu tidak cukup untuk bertahan dari serangan hebat Heng T

  • Pangeran Pendekar Terasing   Kong Kuanyin Mendatangi Perguruan Mufu

    Chiu Kang cukup kaget mendengarnya.“Sebelum aku melihat isi buku ini, aku ingin menanyakan sesuatu kepada kalian.”“Ketua tak perlu sungkan, kami akan menjawabnya,” Kam Nam In selalu mewakili saudara-saudaranya.“Di pertemuan itu, apakah ada pendekar dari Perguruan Mufu?” tanyanya.“Memang ada. Kenapa ketua menanyakannya?”“Siapa mereka?”“Setahuku, mereka diwakili oleh Cao Dingxiang, Wei Long, Zhang Shoushan, dan Xue Yaozu,” jelas Kam Nam In.“Aku kenal Cao Dingxiang, tapi siapa Zhang Shoushan, Wei Long dan Xue Yaozu?”“Kami tak tahu pasti siapa mereka, Ketua.”“Apakah kerusuhan yang disebabkan Perguruan Mufu kali ini juga perbuatan mereka?”“Benar. Itu memang telah direncanakan oleh mereka untuk memecah belah perguruan-perguruan aliran putih,” jawab Kam Nam In.“Sebelum aku pergi, aku ingin kau memeriksa, siapa saja para jenderal dan menteri yang mendukung Pangeran Zhao You. Dan ingat, sekali kau mendapat informasi, langsung menghadapku, jangan seperti kali ini!” ancam Chiu Kang.D

Bab terbaru

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pangeran Zhao You Mengirim Para Pendekar

    “Aku yakin,” ucapnya tersenyum. “Aku lihat Ketua Park orang yang baik dan berbeda dengan Son Ca Gang.”Ong Fei Yin mengangguk tersenyum.“Aku dukung keputusan Ketua Kang.”“Terima kasih, Tuan Ong.”“Ternyata Ketua Kang tidak hanya mahir ilmu silat.”“Tuan Ong terlalu memuji.”“Tidak. Ketua Kang telah membuka pemahaman baru bagiku,” ujarnya.Chiu Kang menggeleng mendengar pujian Ong Fei Yin.Karena mengalami perjalanan hidup yang sulit, pendidikan yang baik semasa kecil dan ajaran-ajaran dari gurunya, Chiu Kang tumbuh menjadi seseorang yang berpandangan luas.Dia tidak memandang sesuatu secara sepihak, tapi menyeluruh. Sebagai manusia biasa dia menyimpan dendam kepada Pangeran Zhao You, tapi dendamnya itu tidak membuatnya terobsesi, melainkan membuatnya menjadi pribadi yang semakin kuat menahan cobaan.Hal yang paling berpengaruh da

  • Pangeran Pendekar Terasing   Laporan tentang Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong

    Di bawah pohon rindang, Chiu Kang duduk bermain-main dengan seruling pemberian Liu Changpu, putri Ketua Perguruan Zhongshan, Liu Kang Wei.Dia meniupnya penuh semangat tanpa irama. Bisa dibilang, ini pertama kalinya dia membunyikan seruling. Walau demikian, dia tidak kehilangan gairahnya dan terus memainkannya dengan buruk.Tak terasa, malam terus bergerak, suara derik jangkrik dan belalang mendampingi suara seruling Chiu Kang.Siapa pun yang mendengarnya, akan merasa sangat terganggu. Tidak ada irama dan nada yang sesuai dari tiupan seruling itu. Hanya kesumbangan yang mengganggu telinga.Lalu tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki menghampirinya dengan terburu-buru. Jika didengar dari suara langkah kakinya, ada lebih dari dua orang yang menuju ke arahnya.“Hormat kepada Ketua Kang.”Rupanya Kam Nam Su dan dua saudaranya yang datang menghadap Chiu Kang, mereka membawa Hu Hongyin pula.Awalnya, Hu Hongyin hampir saja berlutut memberi hormat, tapi dia urungkan niatnya karena ada

  • Pangeran Pendekar Terasing   Qi Renshu Datang ke Bianjing

    Untuk sesaat Duan Fang You menghela nafas panjang. Tulang-tulang di tangannya terasa panas dan nyeri. Dari pertarungan ini dia tahu, kemampuannya masih jauh di bawah Da Bolin.Karena itu dalam hatinya dia memilih berhenti melanjutkan pertarungan. Beruntung Mu Long Bui maju sebagai penengah.Duan Fang You langsung membalikkan badannya menjauhi mereka semua.“Aku pergi,” katanya dingin sembari melangkah pergi meninggalkan kediaman Keluarga Jin.“Ingat, pertarungan kita belum berakhir!” Da Bolin masih memendam kemarahan besar di hatinya.“Adik seperguruan, kau harus ingat tugas kita terlebih dahulu. Kau tahu apa yang akan Pangeran Zhao You lakukan jika mengetahui hal ini?”Mu Long Bui berusaha menenangkan adik seperguruannya.“Tuan Mu benar. Ketua Da seharusnya lebih tenang. Jangan terusik dengan kata-kata Duan Fang You. Dia memang bukan dari kalangan kita,” kata Chiu Sek.Da Bolin m

  • Pangeran Pendekar Terasing   Penggeledahan Rumah Keluarga Jin di Dali

    Memang, sepanjang karier kemiliterannya Jenderal Hu Qiqiang tidak pernah dicela dan dipandang remeh, karena ada titah Kaisar Song Renzong yang memerintahkan hal tersebut.Dia adalah satu-satunya keturunan Perdana Menteri Hu Lian Tang. Selama ini, dia sering merasa kecil hati jika menghadiri pertemuan bersama kaisar, pejabat dan jenderal-jenderal lainnya.Perdana Menteri Li Xiaobo mendekati Jenderal Hu Qiqiang.“Kau bukan anak seorang pengkhianat, kau putra seorang pahlawan sejati,” kata Perdana Menteri Liu Xiaobo sambil menepuk-nepuk pundak Jenderal Hu Qiqiang yang tanpa sadar telah menitikkan air mata.“Perdana Menteri Liu benar, pahlawan sejati tidak butuh tanda jasa, tapi sebuah hati yang besar. Kau beruntung telah mewarisinya dari ayahmu,” sambung Jenderal Besar Li Guzhou.Tangis di mata Jenderal Hu Qiqiang semakin deras.“Terima kasih telah menceritakannya, jika tidak aku akan terus menganggap Ayahku pengkhianat busuk.”“Anak orang besar tak boleh secengeng itu,” goda Jenderal We

  • Pangeran Pendekar Terasing   Surat dari Tai Bersaudara kepada Li Guzhou

    Pagar sedang berdiri kokoh. Warnanya yang putih membuatnya tidak tampak seperti benteng. Bendera naga berkibar kencang di atasnya.Di depan pintu gerbang masuk rumah itu dijaga beberapa prajurit kerajaan. Mereka mengenakan pakaian besi ringan, tidak seperti pakaian besi untuk berperang.Seperti halnya rumah-rumah menteri lainnya, selalu ada keamanan ketat yang menjaganya, demikian pula dengan Menteri Keadilan Li Weiyuan.Walaupun jika dibandingkan dengan kediaman menteri lainnya, keamanan di rumah Li Weiyuan masih terbilang longgar.Beberapa saat yang lalu, seorang kurir tiba dari Taiyuan. Mereka membawa sebuah surat penting yang dikirimkan oleh Tai bersaudara dari Dali.Setelah menerima surat itu, muka Jenderal Besar Li Guzhou mendadak berubah cemas. Seketika dia mondar-mandir seperti seseorang yang telah kehilangan arah.Sepupunya, Menteri Keadilan Li Weiyuan tampak bingung melihat tingkah aneh Li Guzhou. Demikian pula dengan anaknya, Jend

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Park Wan

    Park Wan dan dua bawahannya tertegun, terutama Park Wan. Dia tidak percaya ilmu tertinggi Sekte Gunung Es tidak berarti apa-apa bagi Chiu Kang. Bahkan gabungan tenaga dalam mereka bertiga hilang begitu saja.Setelah berhasil mengendalikan tenaga dalamnya, Chiu Kang berjalan menghampiri Park Wan.“Kau baik-baik saja?” tanya Chiu Kang.“Ilmu silat Ketua Kang memang luar biasa. Aku mengaku kalah,” ujar Park Wan.Sementara Son Kam Jeu dan Son Hyeun In masih terlihat tidak terima, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.“Aku masih harus banyak belajar,” ucap Chiu Kang sembari mengulurkan tangan membantu Park Wan berdiri.“Terima kasih,” kata Park Wan setelah berdiri.Chiu Kang tersenyum.“Aku akan menyelamatkan Son Ca Gang,” kata Chiu Kang tiba-tiba.Park Wan, Son Kam Jeu dan Son Hyeun In terkejut mendengar ucapan Chiu Kang. Tidak terkecuali dengan para bawahannya di Perkumpulan Pendekar Song.“Ketua Kang! Kau tidak bisa melakukannya,” ujar Xiao Bojing.“Benar, Ketua Kang,” ujar para ketua

  • Pangeran Pendekar Terasing   Ilmu Silat yang Mengejutkan Semua Orang

    Setelah cukup lama Chiu Kang berada dalam posisi ini, lalu dia mengubah telapak tangannya yang terbuka menjadi mengepal.Dia tarik sedikit mundur kedua telapak tangannya, lalu memukulkannya sekuat tenaga. Jurus yang dikeluarkannya saat ini adalah jurus Pukulan Tanah Hampa milik ayahnya.Wusshh...Park Wan terdorong ke atas sehingga dia harus bersalto beberapa kali untuk mengendalikan tenaga dalamnya. Sedangkan Son Hyeun In terdorong jatuh di atas tanah karena tidak mampu menahan serangan Chiu Kang.Lalu Chiu Kang mendaratkan kakinya di atas tanah dengan kedua tangan bergerak mengendalikan tenaga dalamnya.“Kau memang hebat, Ketua Kang,” ucap Park Wan yang sudah berdiri di atas tanah.Dia membantu Son Kam Jeu dan Son Hyeun In bangun.“Apa tuan-tuan masih ingin memaksamu?” tanya Chiu Kang.“Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan Kakak Gang selain membawamu ke sana,” kata Park Wan.

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Park Wan Bertarung di Danau Liangzi

    Setelah mengeluarkan jurus Pedang Es Putih, Park Wan menangkis semua serangan pedang He Jinhai dengan tangan telanjang, tapi karena tangan tersebut dibalut tenaga dalam es yang luar biasa, membuatnya lebih keras dari baja.Lalu kemudian Park Wan mulai menyerang He Jinhai dengan lebih serius.He Jinhai seketika terkejut. Dia tidak siap menghadapi serangan yang sangat cepat dari segala arah bagian tubuhnya. Kali ini He Jinhai benar-benar terdesak. Ilmu Pedang Es Putih milik Park Wan berhasil mengungguli jurus Pedang Hujan Badai.Traang...Pedang He Jinhai jatuh terkena sabetan tangan Park Wan. He Jinhai terdesak beberapa langkah ke belakang untuk menghindari serangan Park Wan.Melihat gurunya berada dalam bahaya, Hong Chuntao masuk ke dalam pertempuran, tapi dia juga tak banyak membantu. Bahkan hanya beberapa jurus, dia sudah terkena pukulan hebat dan terpental jauh.Lalu secara bergantian masuk Yang Mingyu, Chan Juan dan terakhir Ho Fengge. Dengan keterlibatan mereka, pertempuran menja

  • Pangeran Pendekar Terasing   Park Wan Sampai di Perguruan Danau Liangzi

    “Pergi ke Song rasanya tidak mungkin. Di sana terlalu banyak orang-orang Pangeran Zhao You,” kata Tai Niu Xin.“Kita harus membawanya ke sebuah tempat di mana Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh,” Bu Liak mengajukan saran.“Adik Keempat benar, kita harus melakukannya,” sambung Bu Sengku, saudara kedua dari Empat Pendekar Wangi.Miao Yin Feng dan lainnya manggut-manggut.Lalu tiba-tiba Tai Kun Lun angkat bicara: “Ke Liao. Di sana Pangeran Zhao You tidak mempunyai kekuasaan.”“Masalahnya, di mana kita akan tinggal di sana?” tanya Jin Su Yu.“Ya, itu masalahnya,” Bu Peng membenarkan.“Kalian tak usah khawatir. Di Liao kita bisa minta bantuan Hu Chen Wu, saudara kandung Jenderal Hu Hongyin,” ucap Tai Kun Lun.“Apa dia bisa dipercaya?” tanya Bu Huang.Tai Kun Lun tersenyum.“Dia adalah seorang Jenderal Song,

DMCA.com Protection Status