“Adik kesebelas,” Lao Sying mengingatkan Qi Peizhi, tapi dia tak ambil peduli.
Chiu Kang kembali tersenyum.
“Kalian dengar kata-katanya, bukan? Kepekaan wanita lebih teruji daripada kita, laki-laki.”
Sekali lagi Chiu Kang menghadapinya dengan senyum bodoh. Beberapa hari terakhir ini mereka tidak pernah bicara satu sama lain sejak kejadian itu.
Qi Peizhi merasa terhina dengan perlakuan Chiu Kang padanya.
“Mingyu!” panggil Chiu Kang.
“Ada apa, Mahaguru Kang?”
Yang Mingyu seketika menarik tali kekangnya dan turun dari kereta kuda.
Chiu Kang ingin mencegahnya, tapi Yang Mingyu bergerak sangat cepat.
“Apa kau sudah berpamitan pada Jenderal Shi Bu Xin?” tanyanya.
“Sudah, aku mendatangi kediamannya sebelum kita pergi.”
“Apa pendapatmu tentang Jenderal Shi Bu Xin?” tanyanya.
Karena Chiu Kang dan Yang Mingyu berhenti, semua or
Kam Nam Su terdiam sesaat memperhatikan Chiu Kang.“Apa ada perintah untuk hamba, Ketua?” tanyanya.“Aku ingin kau pergi menemui Jenderal Hu Hongyin di Ningbo dan menyuruhnya ke Perguruan Danau Liangzi.”“Apa dia akan membiarkanku menemuinya?”“Kau hanya perlu mengatakan aku yang menyuruhmu. Setelah mendengar itu, dia tidak akan mencelakaimu.”“Baik, Ketua. Kami akan bergegas menuju Ningbo.”“Pergilah sekarang juga!”“Kami mohon diri,” setelah menjura hormat, mereka bertiga pergi meninggalkan Chiu Kang.Kemudian Chiu Kang masuk ke dalam tendanya. Dia duduk dengan tangan menyanggah kepala. Dalam keadaan seperti ini, tentu dia harus melakukan sesuatu, tapi apa yang harus dipilihnya.“Ketua Kang?” tiba-tiba suara Lao Sying membuyarkan pikirannya.“Masuklah, Paman Sying.”“Ketua Kang, bagaimana bisa
Danau Liangzi memang luar biasa, khususnya di malam hari dengan cahaya bulan yang terang benderang dan gemerlap aneka warna bintang-bintang.Saat ini di Danau Liangzi berkumpul banyak orang dari berbagai perguruan. Banyak juga wajah-wajah baru yang datang ke Perguruan Danau Liangzi.“Kenapa kau duduk di sini sendirian?”Ong Fei Yin muncul tiba-tiba di belakang Wang Jiang yang sedang melamun.“Sedang menikmati keindahan rembulan, Paman.”“Andaikan kau punya pasangan, keindahan ini akan dirasakan secara berbeda. Jauh lebih indah.”“Apakah Paman merasakannya?”“Bibimu adalah wanita terbaik di dunia ini,” ucap Ong Fei Yin yang telah duduk di samping Wang Jiang.Wang Jiang tersenyum memandang wajah pamannya.“Paman sangat mencintai Bibi?”“Mungkin melebihi cinta,” ucapanya tersenyum.Wang Jiang memang beruntung. Dia dikelilingi o
Malam bergerak cepat, mengantar suara ayam mulai berkokok. Matahari perlahan memancarkan cahayanya, menyelinap di antara jendela, kebun, persawahan dan pepohonan yang rindang.Semua orang yang masih tertidur pulas terpapar kehangatannya. Mereka semua menggeliat, terbangun dan mencuci mukanya masing-masing.Wang Jiang, yang kebetulan tinggal di kamar depan mendengar suara angin ribut saling bersahutan. Angin ribut itu tidak seperti angin biasanya, terkadang kencang; terkadang pelan.Karena penasaran, dia keluar dari kamarnya dan menuju halaman latihan. Di sana, semuanya masih lengang. Mentari memang telah terbit, tapi belum banyak orang yang berkeliaran di sekitarnya.Tiba-tiba matanya membeku takjub sekaligus terkejut. Dia melihat Chiu Kang sedang berlatih ilmu silat yang sangat luar biasa.Semua angin besar tampak berputar-putar di sekitar tubuhnya. Ketika tangan Chiu Kang mengarah ke kanan, angin itu mengikutinya ke kanan, begitu pun sebaliknya.
“Mari kita pergi bersama,” ajak Chiu Kang yang dijawab dengan gelengan kepala Wang Jiang. “Kenapa?” tanyanya heran.“Aku harus menyelesaikan persediaan obat untuk orang-orang yang terluka,” ujarnya.Chiu Kang diam tersenyum.“Baiklah, aku akan pergi sendiri. Nona Jiang berhati-hatilah, jangan sampai tangan Nona yang istimewa itu terbakar saat merebus obat,” godanya.Wang Jiang mengangguk dengan senyum menyeringai. Dia merasakan kehangatan yang sama seperti dulu. Kehangatan yang memeluknya dengan erat dan memperkenalkannya dengan cinta.“Kenapa aku merasakan kehangatan seperti ini lagi? Apakah dia adalah Chiu Kang?” hatinya bertanya-tanya. “Ah, tidak mungkin. Chiu Kang telah mati. Kenapa aku menjadi seperti ini?” keluhnya dengan memukul-mukul kepalanya sendiri.Pagi ini Perguruan Danau Laingzi snagat ramai. Keceriaan tertampak di setiap sudutnya. Apalagi setelah kedatanga
Setelah cukup lama beradu tenaga dalam, tiba-tiba Park Wan menarik tenaga dalamnya dan mengarahkannya ke langit.Wushh...Bunyi nyaring tenaga dalam besar yang menguai menjadi air di udara.Karena terkejut dengan tindakan Park Wan, Guru Majin tidak sempat menarik serangannya secara penuh, sehingga ada tenaga dalam yang tersisa mengenai Park Wan.Bluugh...Park Wan terdorong beberapa langkah ke belakang. Di sudut bibirnya keluar sedikit darah.“Ketua!” seru Son Kam Jeu dan Son Hyeun In.Guru Majin bergegas mendekati Park Wan setelah mengendalikan tenaga dalamnya.“Bagaimana keadaanmu? Kenapa kau melakukannya?” tanya Guru Majin keheranan.Park Wan masih terdiam. Dia sedang mengatur tenaga dalamnya, dan berusaha menyembuhkan lukanya. Setelah beberapa saat memejamkan mata, Park Wan mulai membuka matanya.“Aku baik-baik saja,” ucapnya dengan tersenyum.Guru Majin menggelengkan kepalanya.“Jika kau mengeluarkan seluruh tenaga dalammu, aku pasti kalah,” kata Guru Majin.“Tetua berlebihan. Ak
“Pergi ke Song rasanya tidak mungkin. Di sana terlalu banyak orang-orang Pangeran Zhao You,” kata Tai Niu Xin.“Kita harus membawanya ke sebuah tempat di mana Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh,” Bu Liak mengajukan saran.“Adik Keempat benar, kita harus melakukannya,” sambung Bu Sengku, saudara kedua dari Empat Pendekar Wangi.Miao Yin Feng dan lainnya manggut-manggut.Lalu tiba-tiba Tai Kun Lun angkat bicara: “Ke Liao. Di sana Pangeran Zhao You tidak mempunyai kekuasaan.”“Masalahnya, di mana kita akan tinggal di sana?” tanya Jin Su Yu.“Ya, itu masalahnya,” Bu Peng membenarkan.“Kalian tak usah khawatir. Di Liao kita bisa minta bantuan Hu Chen Wu, saudara kandung Jenderal Hu Hongyin,” ucap Tai Kun Lun.“Apa dia bisa dipercaya?” tanya Bu Huang.Tai Kun Lun tersenyum.“Dia adalah seorang Jenderal Song,
“Kau harus jaga adik-adikmu,” ucap Pangeran Zhao Kong. “Sepertinya Ayah tak bisa menemanimu lagi.”“Kenapa, Ayah?” tanya Zhao Shing.“Ingat! Kau harus kuat dan tetap hidup. Apapun yang terjadi,” Pangeran Zhao Kong sengaja tidak menjawab pertanyaan anaknya. “Turuti perintah paman Empat Pendekar Wangi dan jaga adik-adikmu.” Mata Pangeran Zhao Kong mulai berbinar.“Kenapa, Ayah? Apa karena Paman Pangeran Zhao You akan mencelakai Ayah?” kejarnya.“Kau hanya perlu tetap hidup! Itu saja,” kata Pangeran Zhao Kong sembari memeluk anaknya. “Dan jaga adik-adikmu,” ucapnya dengan suara berat. Air mata mulai mengalir dari matanya.Zhao Shing pun menangis kecil. “Aku mengerti, Ayah,” ujarnya di sela-sela tangisannya.“Pengawal! Bawa pangeran ke kamarnya!” seru Pangeran Zhao Kong. Dia berbalik badan melepaskan pelukannya dan berjalan menjauh tanpa melihat Zhao Shing. Air matanya mengalir deras di pipinya. Hatinya tersayat sedih, tapi apalah daya, inilah yang terbaik bagi mereka.Zhao Shing melihat
Setelah mendengar laporan pelayan, Bu Peng memicingkan matanya. Tiba-tiba dia menghela nafas dan menggeleng-geleng. Ujarnya: “Akhirnya kecemasan Pangeran Zhao Kong terbukti.”“Lalu apa yang hendak kita lakukan?” Bu Hung Chen tidak sabar terus berdiam diri.Bu Peng masih diam. Dia mengerutkan dahinya berpikir jauh. Lalu kembali menggelengkan kepalanya. “Kita hadapi meski mempertaruhkan nyawa,” katanya.Dari dalam rumah seorang penuh wibawa keluar dengan tenang. Dia melayangkan senyum hangat. Empat Pendekar Wangi heran melihat gelagat Pangeran Zhao Kong. Kenapa dia bisa setenang itu dalam kegentingan seperti ini?“Saudaraku, sebaiknya kau pergi, biar kami yang menghadapi mereka,” Bu Sengku memegang pundak Zhao Kong.“Tidak, kalian lah yang pergi, biar aku tetap di sini.”“Tidak, tidak boleh! Sehebat apapun ilmu silatmu, kau tidak akan mampu mengalahkan dua puluh lebih pendekar tangguh dalam satu waktu,” Bu Liak tidak bisa menerima ini.“Aku tahu. Pergi atau tidak, aku akan lebih berguna
“Pergi ke Song rasanya tidak mungkin. Di sana terlalu banyak orang-orang Pangeran Zhao You,” kata Tai Niu Xin.“Kita harus membawanya ke sebuah tempat di mana Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh,” Bu Liak mengajukan saran.“Adik Keempat benar, kita harus melakukannya,” sambung Bu Sengku, saudara kedua dari Empat Pendekar Wangi.Miao Yin Feng dan lainnya manggut-manggut.Lalu tiba-tiba Tai Kun Lun angkat bicara: “Ke Liao. Di sana Pangeran Zhao You tidak mempunyai kekuasaan.”“Masalahnya, di mana kita akan tinggal di sana?” tanya Jin Su Yu.“Ya, itu masalahnya,” Bu Peng membenarkan.“Kalian tak usah khawatir. Di Liao kita bisa minta bantuan Hu Chen Wu, saudara kandung Jenderal Hu Hongyin,” ucap Tai Kun Lun.“Apa dia bisa dipercaya?” tanya Bu Huang.Tai Kun Lun tersenyum.“Dia adalah seorang Jenderal Song,
Setelah cukup lama beradu tenaga dalam, tiba-tiba Park Wan menarik tenaga dalamnya dan mengarahkannya ke langit.Wushh...Bunyi nyaring tenaga dalam besar yang menguai menjadi air di udara.Karena terkejut dengan tindakan Park Wan, Guru Majin tidak sempat menarik serangannya secara penuh, sehingga ada tenaga dalam yang tersisa mengenai Park Wan.Bluugh...Park Wan terdorong beberapa langkah ke belakang. Di sudut bibirnya keluar sedikit darah.“Ketua!” seru Son Kam Jeu dan Son Hyeun In.Guru Majin bergegas mendekati Park Wan setelah mengendalikan tenaga dalamnya.“Bagaimana keadaanmu? Kenapa kau melakukannya?” tanya Guru Majin keheranan.Park Wan masih terdiam. Dia sedang mengatur tenaga dalamnya, dan berusaha menyembuhkan lukanya. Setelah beberapa saat memejamkan mata, Park Wan mulai membuka matanya.“Aku baik-baik saja,” ucapnya dengan tersenyum.Guru Majin menggelengkan kepalanya.“Jika kau mengeluarkan seluruh tenaga dalammu, aku pasti kalah,” kata Guru Majin.“Tetua berlebihan. Ak
“Mari kita pergi bersama,” ajak Chiu Kang yang dijawab dengan gelengan kepala Wang Jiang. “Kenapa?” tanyanya heran.“Aku harus menyelesaikan persediaan obat untuk orang-orang yang terluka,” ujarnya.Chiu Kang diam tersenyum.“Baiklah, aku akan pergi sendiri. Nona Jiang berhati-hatilah, jangan sampai tangan Nona yang istimewa itu terbakar saat merebus obat,” godanya.Wang Jiang mengangguk dengan senyum menyeringai. Dia merasakan kehangatan yang sama seperti dulu. Kehangatan yang memeluknya dengan erat dan memperkenalkannya dengan cinta.“Kenapa aku merasakan kehangatan seperti ini lagi? Apakah dia adalah Chiu Kang?” hatinya bertanya-tanya. “Ah, tidak mungkin. Chiu Kang telah mati. Kenapa aku menjadi seperti ini?” keluhnya dengan memukul-mukul kepalanya sendiri.Pagi ini Perguruan Danau Laingzi snagat ramai. Keceriaan tertampak di setiap sudutnya. Apalagi setelah kedatanga
Malam bergerak cepat, mengantar suara ayam mulai berkokok. Matahari perlahan memancarkan cahayanya, menyelinap di antara jendela, kebun, persawahan dan pepohonan yang rindang.Semua orang yang masih tertidur pulas terpapar kehangatannya. Mereka semua menggeliat, terbangun dan mencuci mukanya masing-masing.Wang Jiang, yang kebetulan tinggal di kamar depan mendengar suara angin ribut saling bersahutan. Angin ribut itu tidak seperti angin biasanya, terkadang kencang; terkadang pelan.Karena penasaran, dia keluar dari kamarnya dan menuju halaman latihan. Di sana, semuanya masih lengang. Mentari memang telah terbit, tapi belum banyak orang yang berkeliaran di sekitarnya.Tiba-tiba matanya membeku takjub sekaligus terkejut. Dia melihat Chiu Kang sedang berlatih ilmu silat yang sangat luar biasa.Semua angin besar tampak berputar-putar di sekitar tubuhnya. Ketika tangan Chiu Kang mengarah ke kanan, angin itu mengikutinya ke kanan, begitu pun sebaliknya.
Danau Liangzi memang luar biasa, khususnya di malam hari dengan cahaya bulan yang terang benderang dan gemerlap aneka warna bintang-bintang.Saat ini di Danau Liangzi berkumpul banyak orang dari berbagai perguruan. Banyak juga wajah-wajah baru yang datang ke Perguruan Danau Liangzi.“Kenapa kau duduk di sini sendirian?”Ong Fei Yin muncul tiba-tiba di belakang Wang Jiang yang sedang melamun.“Sedang menikmati keindahan rembulan, Paman.”“Andaikan kau punya pasangan, keindahan ini akan dirasakan secara berbeda. Jauh lebih indah.”“Apakah Paman merasakannya?”“Bibimu adalah wanita terbaik di dunia ini,” ucap Ong Fei Yin yang telah duduk di samping Wang Jiang.Wang Jiang tersenyum memandang wajah pamannya.“Paman sangat mencintai Bibi?”“Mungkin melebihi cinta,” ucapanya tersenyum.Wang Jiang memang beruntung. Dia dikelilingi o
Kam Nam Su terdiam sesaat memperhatikan Chiu Kang.“Apa ada perintah untuk hamba, Ketua?” tanyanya.“Aku ingin kau pergi menemui Jenderal Hu Hongyin di Ningbo dan menyuruhnya ke Perguruan Danau Liangzi.”“Apa dia akan membiarkanku menemuinya?”“Kau hanya perlu mengatakan aku yang menyuruhmu. Setelah mendengar itu, dia tidak akan mencelakaimu.”“Baik, Ketua. Kami akan bergegas menuju Ningbo.”“Pergilah sekarang juga!”“Kami mohon diri,” setelah menjura hormat, mereka bertiga pergi meninggalkan Chiu Kang.Kemudian Chiu Kang masuk ke dalam tendanya. Dia duduk dengan tangan menyanggah kepala. Dalam keadaan seperti ini, tentu dia harus melakukan sesuatu, tapi apa yang harus dipilihnya.“Ketua Kang?” tiba-tiba suara Lao Sying membuyarkan pikirannya.“Masuklah, Paman Sying.”“Ketua Kang, bagaimana bisa
“Adik kesebelas,” Lao Sying mengingatkan Qi Peizhi, tapi dia tak ambil peduli.Chiu Kang kembali tersenyum.“Kalian dengar kata-katanya, bukan? Kepekaan wanita lebih teruji daripada kita, laki-laki.”Sekali lagi Chiu Kang menghadapinya dengan senyum bodoh. Beberapa hari terakhir ini mereka tidak pernah bicara satu sama lain sejak kejadian itu.Qi Peizhi merasa terhina dengan perlakuan Chiu Kang padanya.“Mingyu!” panggil Chiu Kang.“Ada apa, Mahaguru Kang?”Yang Mingyu seketika menarik tali kekangnya dan turun dari kereta kuda.Chiu Kang ingin mencegahnya, tapi Yang Mingyu bergerak sangat cepat.“Apa kau sudah berpamitan pada Jenderal Shi Bu Xin?” tanyanya.“Sudah, aku mendatangi kediamannya sebelum kita pergi.”“Apa pendapatmu tentang Jenderal Shi Bu Xin?” tanyanya.Karena Chiu Kang dan Yang Mingyu berhenti, semua or
“Hamba pantas mati! Hamba pantas mati!”Seluruh Keluarga Yi mengucapkannya berkali-kali.Jenderal Besar Li Guzhou bingung menghadapi situasi seperti ini. Dia terus tertunduk memikirkan sesuatu. Lalu tiba-tiba dia maju dan menjura hormat kepada Kaisar Song Renzong.“Yang Mulia Kaisar, izinkan hamba untuk menjemput Pangeran Mahkota Shing,” katanya seketika.Semua orang di ruangan itu menjadi tertegun. Keluarga Yi yang semula berkali-kali mengucapkan “hamba pantas mati!” seketika berhenti.Tidak seorang pun yang tidak mengarahkan pandangannya pada Jenderal Besar Li Guzhou. Mata mereka membelalak terkejut, termasuk Kaisar Song Renzong sendiri.“Kau ingin membawa Pangeran Zhao Shing pulang?” tanya Kaisar Song Renzong tegas.“Benar, percayakan tugas ini kepadaku,” Jenderal Besar Li Guzhou berlutut memohon.“Tidak, ini masih belum waktunya,” jawab Kaisar Song Renzong.Jawaban itu menambah keterkejutan para menteri dan jenderal yang mendukung Pangeran Zhao You. Mereka bertanya-tanya, apakah P
Chiu Kang menggeleng.“Ada hal yang lebih penting,” kata Chiu Kang. “Ternyata penyerangan terhadap sekte dan perguruan yang bergabung dengan Perkumpulan Pendekar Song tidak hanya terjadi di sini, tapi juga di tempat lain. Sebagai ketua, tentu aku harus menyelesaikan semua ini terlebih dahulu.”“Sebenarnya siapa mereka? Kemarin mereka menyerang kemari dengan seseorang yang berilmu tinggi,” Lin Qiao mengira-ngira.“Tuan-tuan tidak perlu mencemaskan hal itu, aku sudah mengetahui siapa dalang di balik ini semua.”Lin Qiao dan Lin Yao terperanjat. Mereka tampak bersemangat untuk mengetahui kebenarannya.“Siapa mereka, Ketua Kang?” tanya Lin Yao.“Aku belum bisa mengatakannya. Jika waktunya tepat, semua orang akan tahu,” jawabnya datar.Mendengar jawaban Chiu Kang, Lin Yao tampak tidak puas. Dia berusaha menanyakannya lagi, tapi dicegah oleh Lin Qiao.“Tuan-tuan jangan salah paham. Aku tidak mengatakannya bukan karena tidak mempercayai kalian.”Chiu Kang memandang Lin Qiao dan Lin Yao dengan