Malam bergerak cepat, mengantar suara ayam mulai berkokok. Matahari perlahan memancarkan cahayanya, menyelinap di antara jendela, kebun, persawahan dan pepohonan yang rindang.
Semua orang yang masih tertidur pulas terpapar kehangatannya. Mereka semua menggeliat, terbangun dan mencuci mukanya masing-masing.
Wang Jiang, yang kebetulan tinggal di kamar depan mendengar suara angin ribut saling bersahutan. Angin ribut itu tidak seperti angin biasanya, terkadang kencang; terkadang pelan.
Karena penasaran, dia keluar dari kamarnya dan menuju halaman latihan. Di sana, semuanya masih lengang. Mentari memang telah terbit, tapi belum banyak orang yang berkeliaran di sekitarnya.
Tiba-tiba matanya membeku takjub sekaligus terkejut. Dia melihat Chiu Kang sedang berlatih ilmu silat yang sangat luar biasa.
Semua angin besar tampak berputar-putar di sekitar tubuhnya. Ketika tangan Chiu Kang mengarah ke kanan, angin itu mengikutinya ke kanan, begitu pun sebaliknya.<
“Mari kita pergi bersama,” ajak Chiu Kang yang dijawab dengan gelengan kepala Wang Jiang. “Kenapa?” tanyanya heran.“Aku harus menyelesaikan persediaan obat untuk orang-orang yang terluka,” ujarnya.Chiu Kang diam tersenyum.“Baiklah, aku akan pergi sendiri. Nona Jiang berhati-hatilah, jangan sampai tangan Nona yang istimewa itu terbakar saat merebus obat,” godanya.Wang Jiang mengangguk dengan senyum menyeringai. Dia merasakan kehangatan yang sama seperti dulu. Kehangatan yang memeluknya dengan erat dan memperkenalkannya dengan cinta.“Kenapa aku merasakan kehangatan seperti ini lagi? Apakah dia adalah Chiu Kang?” hatinya bertanya-tanya. “Ah, tidak mungkin. Chiu Kang telah mati. Kenapa aku menjadi seperti ini?” keluhnya dengan memukul-mukul kepalanya sendiri.Pagi ini Perguruan Danau Laingzi snagat ramai. Keceriaan tertampak di setiap sudutnya. Apalagi setelah kedatanga
Setelah cukup lama beradu tenaga dalam, tiba-tiba Park Wan menarik tenaga dalamnya dan mengarahkannya ke langit.Wushh...Bunyi nyaring tenaga dalam besar yang menguai menjadi air di udara.Karena terkejut dengan tindakan Park Wan, Guru Majin tidak sempat menarik serangannya secara penuh, sehingga ada tenaga dalam yang tersisa mengenai Park Wan.Bluugh...Park Wan terdorong beberapa langkah ke belakang. Di sudut bibirnya keluar sedikit darah.“Ketua!” seru Son Kam Jeu dan Son Hyeun In.Guru Majin bergegas mendekati Park Wan setelah mengendalikan tenaga dalamnya.“Bagaimana keadaanmu? Kenapa kau melakukannya?” tanya Guru Majin keheranan.Park Wan masih terdiam. Dia sedang mengatur tenaga dalamnya, dan berusaha menyembuhkan lukanya. Setelah beberapa saat memejamkan mata, Park Wan mulai membuka matanya.“Aku baik-baik saja,” ucapnya dengan tersenyum.Guru Majin menggelengkan kepalanya.“Jika kau mengeluarkan seluruh tenaga dalammu, aku pasti kalah,” kata Guru Majin.“Tetua berlebihan. Ak
“Pergi ke Song rasanya tidak mungkin. Di sana terlalu banyak orang-orang Pangeran Zhao You,” kata Tai Niu Xin.“Kita harus membawanya ke sebuah tempat di mana Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh,” Bu Liak mengajukan saran.“Adik Keempat benar, kita harus melakukannya,” sambung Bu Sengku, saudara kedua dari Empat Pendekar Wangi.Miao Yin Feng dan lainnya manggut-manggut.Lalu tiba-tiba Tai Kun Lun angkat bicara: “Ke Liao. Di sana Pangeran Zhao You tidak mempunyai kekuasaan.”“Masalahnya, di mana kita akan tinggal di sana?” tanya Jin Su Yu.“Ya, itu masalahnya,” Bu Peng membenarkan.“Kalian tak usah khawatir. Di Liao kita bisa minta bantuan Hu Chen Wu, saudara kandung Jenderal Hu Hongyin,” ucap Tai Kun Lun.“Apa dia bisa dipercaya?” tanya Bu Huang.Tai Kun Lun tersenyum.“Dia adalah seorang Jenderal Song,
Setelah mengeluarkan jurus Pedang Es Putih, Park Wan menangkis semua serangan pedang He Jinhai dengan tangan telanjang, tapi karena tangan tersebut dibalut tenaga dalam es yang luar biasa, membuatnya lebih keras dari baja.Lalu kemudian Park Wan mulai menyerang He Jinhai dengan lebih serius.He Jinhai seketika terkejut. Dia tidak siap menghadapi serangan yang sangat cepat dari segala arah bagian tubuhnya. Kali ini He Jinhai benar-benar terdesak. Ilmu Pedang Es Putih milik Park Wan berhasil mengungguli jurus Pedang Hujan Badai.Traang...Pedang He Jinhai jatuh terkena sabetan tangan Park Wan. He Jinhai terdesak beberapa langkah ke belakang untuk menghindari serangan Park Wan.Melihat gurunya berada dalam bahaya, Hong Chuntao masuk ke dalam pertempuran, tapi dia juga tak banyak membantu. Bahkan hanya beberapa jurus, dia sudah terkena pukulan hebat dan terpental jauh.Lalu secara bergantian masuk Yang Mingyu, Chan Juan dan terakhir Ho Fengge. Dengan keterlibatan mereka, pertempuran menja
Setelah cukup lama Chiu Kang berada dalam posisi ini, lalu dia mengubah telapak tangannya yang terbuka menjadi mengepal.Dia tarik sedikit mundur kedua telapak tangannya, lalu memukulkannya sekuat tenaga. Jurus yang dikeluarkannya saat ini adalah jurus Pukulan Tanah Hampa milik ayahnya.Wusshh...Park Wan terdorong ke atas sehingga dia harus bersalto beberapa kali untuk mengendalikan tenaga dalamnya. Sedangkan Son Hyeun In terdorong jatuh di atas tanah karena tidak mampu menahan serangan Chiu Kang.Lalu Chiu Kang mendaratkan kakinya di atas tanah dengan kedua tangan bergerak mengendalikan tenaga dalamnya.“Kau memang hebat, Ketua Kang,” ucap Park Wan yang sudah berdiri di atas tanah.Dia membantu Son Kam Jeu dan Son Hyeun In bangun.“Apa tuan-tuan masih ingin memaksamu?” tanya Chiu Kang.“Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan Kakak Gang selain membawamu ke sana,” kata Park Wan.
Park Wan dan dua bawahannya tertegun, terutama Park Wan. Dia tidak percaya ilmu tertinggi Sekte Gunung Es tidak berarti apa-apa bagi Chiu Kang. Bahkan gabungan tenaga dalam mereka bertiga hilang begitu saja.Setelah berhasil mengendalikan tenaga dalamnya, Chiu Kang berjalan menghampiri Park Wan.“Kau baik-baik saja?” tanya Chiu Kang.“Ilmu silat Ketua Kang memang luar biasa. Aku mengaku kalah,” ujar Park Wan.Sementara Son Kam Jeu dan Son Hyeun In masih terlihat tidak terima, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.“Aku masih harus banyak belajar,” ucap Chiu Kang sembari mengulurkan tangan membantu Park Wan berdiri.“Terima kasih,” kata Park Wan setelah berdiri.Chiu Kang tersenyum.“Aku akan menyelamatkan Son Ca Gang,” kata Chiu Kang tiba-tiba.Park Wan, Son Kam Jeu dan Son Hyeun In terkejut mendengar ucapan Chiu Kang. Tidak terkecuali dengan para bawahannya di Perkumpulan Pendekar Song.“Ketua Kang! Kau tidak bisa melakukannya,” ujar Xiao Bojing.“Benar, Ketua Kang,” ujar para ketua
Pagar sedang berdiri kokoh. Warnanya yang putih membuatnya tidak tampak seperti benteng. Bendera naga berkibar kencang di atasnya.Di depan pintu gerbang masuk rumah itu dijaga beberapa prajurit kerajaan. Mereka mengenakan pakaian besi ringan, tidak seperti pakaian besi untuk berperang.Seperti halnya rumah-rumah menteri lainnya, selalu ada keamanan ketat yang menjaganya, demikian pula dengan Menteri Keadilan Li Weiyuan.Walaupun jika dibandingkan dengan kediaman menteri lainnya, keamanan di rumah Li Weiyuan masih terbilang longgar.Beberapa saat yang lalu, seorang kurir tiba dari Taiyuan. Mereka membawa sebuah surat penting yang dikirimkan oleh Tai bersaudara dari Dali.Setelah menerima surat itu, muka Jenderal Besar Li Guzhou mendadak berubah cemas. Seketika dia mondar-mandir seperti seseorang yang telah kehilangan arah.Sepupunya, Menteri Keadilan Li Weiyuan tampak bingung melihat tingkah aneh Li Guzhou. Demikian pula dengan anaknya, Jend
Memang, sepanjang karier kemiliterannya Jenderal Hu Qiqiang tidak pernah dicela dan dipandang remeh, karena ada titah Kaisar Song Renzong yang memerintahkan hal tersebut.Dia adalah satu-satunya keturunan Perdana Menteri Hu Lian Tang. Selama ini, dia sering merasa kecil hati jika menghadiri pertemuan bersama kaisar, pejabat dan jenderal-jenderal lainnya.Perdana Menteri Li Xiaobo mendekati Jenderal Hu Qiqiang.“Kau bukan anak seorang pengkhianat, kau putra seorang pahlawan sejati,” kata Perdana Menteri Liu Xiaobo sambil menepuk-nepuk pundak Jenderal Hu Qiqiang yang tanpa sadar telah menitikkan air mata.“Perdana Menteri Liu benar, pahlawan sejati tidak butuh tanda jasa, tapi sebuah hati yang besar. Kau beruntung telah mewarisinya dari ayahmu,” sambung Jenderal Besar Li Guzhou.Tangis di mata Jenderal Hu Qiqiang semakin deras.“Terima kasih telah menceritakannya, jika tidak aku akan terus menganggap Ayahku pengkhianat busuk.”“Anak orang besar tak boleh secengeng itu,” goda Jenderal We
“Ketua Kang! Ketua Kang!” teriak orang-orang di sampingnya."Mahaguru Kang! Mahaguru!"“Tuan Muda Kang!” panggil Qi Peizhi lirih.Dia telah kehabisan tenaga untuk berteriak. Kesedihannya telah menguras kekuatannya, semuanya seakan mengecil, menyempitkan apa pun di tenggorokannya, bahkan dia tak bisa memanggil nama Chiu Kang dengan lantang.Sementara itu, Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong mendekati tubuh lemah Chiu Kang dengan langkah ragu. Mata mereka berdua basah dipenuhi kesedihan. Entah karena apa, hanya tiba-tiba saja mereka berdua merasa kesepian, seperti perasaan ditinggal oleh orang yang dikasihinya.“Cepat bawa Ketua Kang ke dalam!” ujar Ong Fei Yin.Hu Hongyin dan Lei Liwei menjadi orang yang paling terburu-buru mengangkat tubuh Chiu Kang. Pipi mereka dipenuhi air mata yang mengalir deras.Melihat keadaan Chiu Kang yang terbaring kaku seperti ini, memaksa kesedihan bertamu, dan membuat mata mereka menangis penuh kepiluan.Mereka semua sangat cemas melihat keadaan Chiu Ka
Ketua Ai Bo tertawa terbahak-bahak sampai tenggorokannya terlihat.“Jangan harap kau bisa lari!”Tanpa pikir panjang lagi, Ai Bo melayang ke atas dan melemparkan golok besarnya ke arah Zhao Ming dan Zhao Rong.Ong Fei Yin terkejut menghadapi serangan tiba-tiba yang menakutkan ini. Dia menggulingkan tubuhnya ke belakang dan menangkis golok itu sekuat tenaga.Sayangnya, tenaga dalam Ong Fei Yin masih jauh di bawah Ai Bo. Pedangnya terpental jauh meski sudah menahannya dengan kedua tangannya. Karena besarnya tenaga dalam Ai Bo, kedua tangan dan kakinya bergetar hebat.“Hahaha,” tawanya keras. “Cuih, dengan kemampuan seperti itu kau ingin melindungi mereka! Jangan harap!” hardik Ai Bo.Dia kembali menyerang. Golok yang dilemparkannya bisa berputar balik ke tangannya, seperti tersedot magnet besar yang luar biasa. Keahlian semacam ini hanya dimiliki oleh pendekar-pendekar teras di dunia persilatan.Ong Fei Yin berupaya keras mengembalikan kuda-kudanya. Dia mengumpulkan seluruh tenaga dalam
Kata-kata itu disambut tatapan kagum dari orang-orang di sampingnya. Memang benar, untuk mencapai suatu tujuan, seseorang harus keras kepala menghadapi segala ujian dan terus maju tanpa akhir.“Ketua Park benar. Aku hanya bertanya-tanya, sejauh mana keras kepala Ketua Kang dapat mengantarkannya pada sebuah tujuan,” gumam Ye Tao dengan desahan kecil.Cao Ehuang tertawa.“Sudahlah, kita harus mengikuti Ketua Kang ke mana pun dia pergi. Aku benar-benar merasa bahagia menjadi bawahannya.”Dia bergegas lari mengikuti Chiu Kang dan Wang Jiang, lalu disusul oleh yang lain.****Hu Hongyin menghabiskan waktu siangnya di Dading dengan minum-minum di sebuah kedai yang cukup besar. Hatinya merasa terluka dengan ucapan Tai Kun Lun dan teman-temannya.Karena rasa hormatnya yang begitu besar kepada Chiu Kang, dia tidak bisa bertahan ketika ada seseorang yang berbicara buruk tentangnya, meski orang itu tak tahu siapa dia sebenarnya.Di samping itu, mereka juga mempertanyakan kesetiaannya pada Kekais
“Karena mereka berpikiran, kita pasti akan menganggap mereka kabur ke sebuah tempat yang paling mudah dijangkau, aman, dan Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh di sana,” ucap Jenderal Zian Wang Long masih berlutut. “Akan tetapi, karena pemikiran ini mereka memilih sebuah tempat yang paling jauh, dan yang luput dari perkiraan kita.”Semua orang di ruangan itu menganggukkan kepalanya.“Aku rasa perkataanmu masuk akal,” ujar Pangeran Zhao Bingwen. “Apa sudah ada kabar dari orang-orang yang dikirim Ayahku ke Liao atau tempat-tempat lainnya?” tanyanya.Gu Buchou maju ke depan dan berlutut di hadapan Zhao Bingwen.“Maaf, Yang Mulia Pangeran, sampai saat ini kami masih belum mendapatkan kabar,” katanya tegas.“Hmmm,” Pangeran Zhao Bingwen berjalan keluar ruangan dengan tangan terus memegang dagunya.“Apa yang akan Yang Mulia Pangeran lakukan?” tanya Jenderal Zian Wang Long mengikutinya dari belakang.Zhao Bingwen menghentikan langkahnya dan berbalik memandang Jenderal Zian Wang Long
Di hatinya, dia merasa kesal kepada orang-orang ini, tapi mereka juga tidak bisa disalahkan. Mereka melakukan itu karena kecintaan mereka terhadap Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong.Di tempat lain, dalam waktu setengah hari, seekor merpati milik Lao Sying telah tiba di Istana Es. Qi Peizhi membuka surat itu dan memberikannya kepada Chiu Kang.Di dalamnya tertulis: “Maaf atas kabar tidak menyenangkan ini, Ketua. Agaknya para jenderal yang menjaga Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong tidak berkenan pergi ke Changbai. Mereka menganggap Ketua Kang sudah tidak sopan memberi perintah kepada Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong.”Setelah membacanya, Chiu Kang menghela nafas dalam-dalam. Kemudian dia memberikan surat itu kepada orang-orang di sampingnya.“Bagaimana ini?” Ye Tao kesal.Chiu Kang tersenyum.“Aku yang salah. Bukankah memberi perintah kepada seorang pangeran adalah kejahatan. Aku lupa untuk sesaat,” katanya.“Tapi...”“Sudahlah,” Chiu Kang memegang pundak Ye Tao. “Ketua
Setelah lama termenung dalam keharuan. Jenderal Besar Li Guzhou berdiri. Dia melayangkan senyum hangat kepada semua orang yang telah mencemaskannya.“Maaf telah membuat kalian khawatir,” ujarnya.Hu Qiqiang membalas senyum Jenderal Besar Li.“Aku yakin mereka akan baik-baik saja. Jenderal Besar Li tak usah khawatir.”Dengan senyum masih sama, Li Guzhou menghampiri Hu Qiqiang dan memegang pundaknya.“Aku tahu. Ketua Kang pasti mampu menyelamatkan mereka,” ujarnya. “Apa kalian terus mengawasi pergerakan Pangeran Zhao You?” lanjutnya dengan sebuah pertanyaan.“Kami selalu mengawasi pergerakan mereka siang dan malam. Sampai saat ini tidak ada yang mencurigakan,” jawab Jenderal Wei Mingli.Jenderal Besar Li Guzhou menghirup udara dalam-dalam.“Aku tak tahu kenapa, tapi ada sesuatu yang tidak mengenakan hatiku selama ini,” katanya.“Boleh kami tahu, Jenderal Besar? Siapa tahu kami bisa sedikit meringankan beban Jenderal Besar,” ucap Menteri Keadilan Wei Qiao menawarkan bantuan.“Bukankah an
Empat Pendekar Wangi dan tiga orang lainnya terperanjat. Mereka seakan tidak bisa percaya orang-orang dari Sekte Gunung Es menyelamatkan hidupnya. Selama ini, Sekte Gunung Es terkenal dengan sekte yang kejam.Chiu Kang tersenyum. Dia tentu tahu apa yang dipikirkan mereka.“Kalian tak usah cemas, aku dari Song,” katanya sembari memapah tubuh Bu Peng dengan lembut untuk duduk di kursi.Chiu Kang menatap mereka dengan lembut. Matanya menampilkan binar yang cerah. Hatinya mengeluarkan keharuan yang mekar. Bisa bertemu lagi dengan mereka membuat Chiu Kang teringat masa kecilnya.Dulu dia sering bermain-main di punggung mereka, memancing di sungai bersama mereka, dan memanjat pohon di belakang Istana Barat, rumah kediaman ayahnya di Bianjing.“Siapa kau?” tanya Bu Peng heran.“Kalian tak usah khawatir, beliau adalah Ketua Kang dari Perkumpulan Pendekar Song,” jelas Park Wan tiba-tiba dari belakang.&ldquo
“Terima kasih atas perhatian Ketua Kang untuk sekte kami,” ucap Park Wan menjura homrat.Chiu Kang tersenyum sembari menjura.“Aku tidak melakukan apa-apa. Ketua Park terlalu berlebihan,” katanya.Lalu mereka kembali berbincang kecil membahas detail masalah ini. Setelah cukup lama berbincang, Chiu Kang merasa ini adalah waktu yang tepat untuk bertindak.“Sebaiknya aku bertindak sekarang, Ketua Park,” ucap Chiu Kang.“Aku akan mengantar Ketua Kang ke kamar mereka,” kata Park Wan.Mereka berdua berjalan beriringan menuju kamar tamu Istana Es. Setelah melewati jarak satu li, Chiu Kang dan Park Wan berada tepat di depan pintu kamar Mu Long Bui dan Da Bolin.“Boleh aku meminta sedikit bantuan Ketua Park?” bisik Chiu Kang sebelum masuk ke kamar itu.“Katakan saja, tak perlu sungkan.”“Aku ingin Ketua Park menghabisi anak buah Mu Long Bui dan Da Bolin. Biar mereka berdua menjadi urusanku,” jelas Chiu Kang.“Baik, anggap saja urusan itu sudah beres,” jawab Park Wan tersenyum dan berlalu pergi
Agaknya benar perkiraan Park Wan dan Chiu Kang selama ini. Kedatangan mereka ke Istana Es bukan kebetulan, tapi memang berhubungan dengan kabar masih hidupnya anak-anak mendiang Pangeran Zhao Kong.“Tentu saja aku dengan senang hati akan membantu semampuku.”Mu Long Bui dan Da Bolin berdiri sambil menjura.Katanya: “Terima kasih atas kebaikan Ketua Park.”“Tak perlu sungkan-sungkan. Kita semua saudara. Apalagi Ayahku telah membuat perjanjian dengan Pangeran Zhao You bertahun-tahun yang lalu.”“Orang-orang dari Sekte Gunung Es memang selalu menepati janji,” puji Da Bolin.Park Wan tersenyum.“Kalian bersantailah di sini dan beristirahat yang cukup. Rasanya mataku sudah berat menahan kantuk. Aku yakin kalian juga lelah, bukan?” ucap Park Wan.Mereka berdua mengangguk.“Ketua Park memang orang yang penuh pengertian.”Mu Long Bui lagi-lagi memuji