Caroline sedang duduk menikmati sejuknya udara pagi, kakinya ia rendamkan ke dalam air danau, sambil menyandarkan kepalanya ke pundak Arthur.
"Apa kau tau tentang masa depan Arthur?"
"Ya, aku bisa melihat masa depan."
"Tolong lihat masa depanku, apa aku akan menikah, atau aku akan tetap sendiri seperti ini."
"Sebentar lagi kau akan menikah."
"Dengan siapa?"
"Denganku."
"Dasar ya manusia es batu, orang nanya serius kok malah di ajak bercanda,"
Arthur terkekeh melihat tingkah lucu C
Saat Arthur keluar dari dalam kamar Caroline, dia melihat sekelebat bayangan hitam melintas dengan cepat, Arthur mencoba mengejarnya, namun terhenti karena dia menabrak vas bunga, saat Arthur mencoba mengejarnya lagi, dia malah kehilangan jejak, bayangan itu sudah hilang entah kemana."Kira-kira siapa tadi, apa ini ada hubungannya dengan kejadian Caroline waktu di danau?" Arthur bertanya-tanya dalam hati.Arthur membuka pintu ruang bawah tanah, derap kaki Arthur memecah keheningan, ruang bawah tanah yang tampak mencekam, terdapat beberapa iblis dengan berbagai bentuk, Arthur juga mempunyai satu orang tawanan disana, dia sedang mencoba mengorek informasi dari orang tersebut, karena masih ada kaitannya dengan pembunuhan orang tuanya dulu."Bagaimana Hercules, apa dia sudah mau membuka mulut?" tanya Arthur."Tidak, dia masih bungkam," jawab Hercules, dia salah satu pengawal Arthur.
"Semuanya berawal saat aku berumur 15 tahun, orang tuaku difitnah oleh seseorang, penduduk murka dan tak mau mendengarkan penjelasan orang tuaku, dengan keji mereka membantai orang tuaku, Ayah dan Ibu meninggal dengan cara yang mengenaskan, orang tuaku di arak mengitari kampung, lalu dibakar hidup-hidup hingga meregang nyawa," tutur Arthur."Saat orang tuamu dibakar, kamu sedang berada dimana?""Aku ada di belakang mereka, namun penduduk tidak terlalu memperhatikan keberadaanku, aku putus asa melihat orang tuaku disiksa, aku melompat ke dalam kobaran api, ternyata Ayahku masih sadar, dia berhasil melepaskan ikatannya, lalu mendorongku ke dasar jurang.""Apa kamu tidak mati, setelah di lempar ke jurang?""Tidak, kare
"Tuan Lucifer, apakah itu kau?" tanya Edward, sambil memiringkan sedikit kepalanya, untuk memastikan siapa orang yang ada di hadapannya."Ternyata kau masih ingat padaku Edward.""Bagaimana Tuan bisa mengetahui keberadaan saya.""Apa kau lupa aku adalah raja dari semua bangsa iblis, aku bisa mengetahui apapun yang ingin aku ketahui.""Apa yang tuan inginkan dari saya?""Sebenarnya aku ingin mengajakmu bekerjasama.""Apa tuan tidak bercanda?""Bukankah kau sedang mencari cara untuk menghidupkan anak itu?" tanya Lucifer, lseperti sudah
Edward berhasil membawa Tom ke ujung desa, Tom mulai sadar kalau ada yang tidak beres dengan lelaki tua di hadapannya, saat Tom hendak berbalik dengan cekatan tangan Edward meraihnya, dan berhasil menghipnotis Tom agar mengikutinya, Tom di bawah kendali Edward, dia terus mengikuti langkah Edward hingga ke gua.Saat sampai di ujung gua, Edward langsung mengikat tangan dan kaki Tom agar tidak kabur, sedangkan Edward kembali ke pondok untuk membawa jasad Arthur.Lucifer tersenyum lebar, melihat Edward telah datang membawa apa yang dia minta."Baringkan dua anak ini di atas altar," perintah Lucifer."Baik tuan.""Saya ingin anak ini memiliki semua kekuatan yang
"Sejak saat itu hidupku berubah, aku di rawat dan di besarkan oleh Paman Edward, namun sayang, sekarang Paman telah pergi menyusul kedua orang tuaku," jelas Arthur, netranya terlihat berkaca-kaca, tapi mata Arthur tak pernah bisa mengeluarkan air mata."Bukankah bangsa vampir dan bangsa werewolf bermusuhan?" tanya Caroline."Ya, tapi aku tidak mempermasalahkan hal itu, karena di dalam tubuhku mengalir darah keduanya, darah hasil persilangan antara vampir dan werewolf, maka terlahirlah aku yang sekarang, aku tak pernah mencari keributan dengan bangsa vampir maupun bangsa werewolf, karena bagiku mereka semua adalah saudaraku," tutur Arthur."Berarti selain vampir, kamu juga mempunyai kemampuan seperti serigala?""Ya,
"Arthur benar-benar sudah di luar batas, aku tak bisa tinggal diam, aku harus segera menjauhkan wanita itu dari Arthur," sungut Ares, tangannya mengepal menahan marah.Di lain tempat Bastian sedang mengasah kekuatannya, dia sudah siap untuk bertarung dengan Arthur."Apa kau sudah siap masuk ke dalam dimensi lain, ingat di sana kau bukan manusia, jangan mencari masalah dengan bangsa vampir bila perlu kau harus menghindari jika bertemu dengan bangsa vampir, karena mereka sangat sensitif dengan bangsaku, bersekutulah dengan bangsa werewolf dan meminta bantuan kepada mereka untuk membantumu menyerang Arthur," tutur Alan."Baik, bisakah antarkan aku kesana, di mana letak portal yang menghubungkan dimensi kita dengan dimensi mereka?"
"Kak Luna," sahut Bastian."Kenapa kamu bisa berada di sini?" tanya Luna."Aku sedang mencari kekasihku, kamu sendiri bagaimana bisa ada di tempat ini, keluarga kita sudah putus asa mencarimu, kami pikir kamu telah tiada," ujar Bastian.Ternyata Luna adalah saudara Bastian, mereka adalah kakak beradik, Luna Fransiskus telah lama hilang saat melakukan pendakian di sebuah gunung, saat itu Luna tersesat karena terpisah dari rombongannya, dia masuk jauh ke dalam hutan, hampir saja Luna menjadi santapan para serigala hutan, beruntung dia diselamatkan oleh Arthur, sejak saat itu dia ikut dengan Arthur, Luna mengabdikan hidupnya dan menjadi pelayan untuk Arthur, meskipun Arthur pernah menawarinya untuk mengantarkan Luna kepada keluarganya, namun Luna menolak dia tetap bersikukuh ingin tinggal di kastil bersama Arthur."Apa kau pernah melihat seorang wanita cantik masuk ke sini, bola matanya berwarna biru, t
Arthur kembali menjalankan misinya, dia mengelilingi ibukota menuju tempat target selanjutnya, namun Arthur tidak pergi sendiri, kali ini ada Ares yang ikut mendampingi Arthur."Apa kau sudah mendapatkan informasi tentang akar dari semua pembantaian keluargamu? Apakah kamu sudah menemukan keberadaan mereka? Apakah mereka masih hidup atau sudah mati?" tanya Ares memberondong beberapa pertanyaan kepada Arthur."Aku tidak tahu, penglihatanku tidak jelas jika menerawang mereka, mungkin mereka sudah tiada, karena tidak bisa dilacak keberadaannya, semua keluarga yang ada ikatan darah dengan mereka, sudah aku datangi dan hampir semuanya sudah kubunuh, tetapi mereka tidak ada yang tau dimana keberadaan Nenek Moyang mereka, menurut mereka makamnya pun tidak ada, jadi bisa saja mereka sudah mati waktu itu, karena ini sudah 100 tahun, bisa saja