"Menapa diam? Apa kamu tahu tentang suamiku? Atau kamu memang tahu di mana keberadaannya saat ini?” Alena kembali bertanya pada pria yang ada di depannya.
Alena tersenyum miring lalu menepis tangan Brian. Dia melihat sang sopir sudah ada di depannya. Dia masuk ke dalam mobilnya dan mobil pun berjalan meninggalkan hotel.
Orang itu terus saja berteriak memanggil Caca dengan nada penuh dengan kemarahan. Alena menuruni anak tangga dan melihat beberapa pengawal sudah ada di dekat orang yang membuat keributan. “Apa kamu sudah gila, Caca! Mengapa kamu melakukan semua ini?!” geram orang itu setelah melihat Caca.&
"Apa maksud, Ayah? Juan, tidak mungkin melukai aku bahkan menghabisi aku,” tanya Caca sembari melihat ke arah sang ayah. Alena mendekat ke arah Caca yang terlihat sudah mulai berbeda raut wajahnya. Terasa olehnya jika saat ini sang keponakan sedang tidak baik-baik saja.
Alena akhirnya kembali ke Jakarta. Sekarang dia sudah ada di bandara. Setelah sang ayah menghubunginya. Dia meminta Ethan untuk mengurus semua hal masalah kembalinya dia ke tanah air. “Aku sudah ada di Jakarta. Carla, aku minta tolong untuk selalu melihat keadaan Caca dan ibunya di rumah,” ucap Alena pada Carla yang ada di ujung telepon.
"Bodoh!” tukas seorang pria yang sudah berhasil menghentikan yang dilakukan oleh Erica.Alena sedikit lega karena pria itu berhasil menghentikan yang dilakukan sang kakak. Dia melihat pria itu menekan luka di pergelangan Erica. Mungkin dengan maksud untuk menghentikan darah yang keluar.
"Menarik. Apa yang bisa kamu lakukan demi wanita busuk itu?” tanya Alena pada pria yang ada di depannya. “Jangan menantangku! Aku bisa melakukan apa saja jika kamu berani mengusiknya!” Alena tersenyum saat mendengar kembali pria itu bic
"Aku tahu semua yang berkaitan denganmu,” jawab Alena. Alena melihat raut wajah terkejut sang kakak. Akan tetapi, dia masih bisa bersikap santai. Dia memang sudah tahu beberapa hal yang disembunyikan sang kakak. Meski dirinya yakin masih ada sesuatu yang belum diketahui olehnya.
Alena mendengarkan yang dikatakan sang kakak. Dia langsung menghubungi seseorang dan bertanya akan masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga suaminya. “Jangan membohongi aku, Ethan! Katakan yang sebenarnya bagaimana masalah seperti itu bisa menimpa keluarga suamiku?!” tanya Alena dengan nada sedikit menekan.
"Katakan di mana dia, Bu?” Alena kembali bertanya pada ibu mertuanya. “Bukankah kamu sudah tahu di mana dia?” Alena mengerutkan dahinya karena tidak paham dengan yang dikatakan sang ibu mertua. Andaikan dia tahu di mana keberadaan Brian