Share

Bab 673

Penulis: Gunung Api
Keesokan harinya.

Peter sudah lebih dulu mengantarkan sarapan untuk Lia.

Saat masuk ke ruangan perawatan, dia melihat gadis itu sedang sibuk mencuci muka dan tangan adiknya.

Peter berdiri di samping dengan tenang, tidak mengeluarkan suara untuk mengganggu.

Setelah menunggu beberapa saat, barulah Peter mengetuk pintu.

Lia buru-buru menjauh dari pria di tempat tidur, dengan canggung merapikan alat-alat mencucinya.

Barulah Peter masuk, menunjukkan sarapan yang dibawahnya.

“Aku bawakan sarapan untuk kalian.”

“Oh, terima kasih kak Peter.”

Tidak berani menatap pria yang datang, Lia membawa baskom dan segera menuju kamar mandi.

Melihat Lia sedikit gugup, Peter mendekati adiknya dan bertanya,

“Sudah baikan?”

Alfred tersenyum, tetapi tiba-tiba menjawab dengan dingin,

“Letakkan makanannya dan cepat pergi.”

Artinya jangan tinggal di sini mengganggu.

Peter tentu paham.

Dia meletakkan makanan itu, berbalik melihat Lia yang keluar dari kamar mandi.

“Ada urusan yang harus aku kerjakan, jadi tolong
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 674

    “Benarkah?”“Iya.”“Kalau begitu, aku tetap memanggilmu kak Peter.”“Boleh.”“Hehe, kalau begitu, kak Peter, kamu pergi sibuk saja. Biar … aku yang menyuapi Alfred makan.”Peter benar-benar sangat berterima kasih padanya, dengan tulus berkata, “Aku yang seharusnya berterima kasih padamu. Lia, terima kasih karena sudah merawat adikku dengan sepenuh hati.”Dan juga terima kasih karena sudah melepaskanku, membatalkan pernikahan kita.Hanya saja, Peter tidak mengatakan itu.Waktu masih panjang, dia akan perlahan-lahan berterima kasih padanya.Lia merasa sangat senang.Dia melambaikan tangannya dan berkata, “Nggak perlu segan, kalian membiarkanku tinggal di rumah besar, memberiku banyak makanan enak setiap hari dan memberiku banyak pakaian cantik, merawatnya adalah hal yang seharusnya kulakukan.”“Kalau begitu, aku nggak mengganggu kalian sarapan lagi. Kamu masuk saja.”“Iya, sampai jumpa kak Peter.”Setelah melambaikan tangan pada Peter, Lia kembali ke kamar dengan senyuman yang tidak bi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 675

    Mendengar kata-kata yang diucapkan Peter, Angel terdiam.Meskipun dia tidak menyangkal, dirinya pernah memiliki perasaan padanya.Namun, hatinya juga sudah pernag kecewa karena Peter.Angel sudah tidak ingin dan tidak berani jatuh cinta lagi.Sekarang, dia punya anaknya yang menemaninya dan Delis juga ada bersamanya, dengan pekerjaan yang stabil dan penghasilan yang cukup.Pria dalam dunianya, selain bisa mengduri sedikit kesepian, benar-benar tidak ada gunanya.Angel tidak ingin menjadi bodoh lagi, mempercayai cinta dan terjun tanpa rag uke dalam pusaran emosi.Dengan kehidupan seperti sekarang, Angel merasa cukup baik.“Peter, aku nggak mau membicarakannya sekarang. Aku juga nggak tahu apakah aku akan membicarakannya di masa depan, tapi saat ini, aku hanya mau bekerja, hanya mau menemani Joel.”Cinta selalu menjadi sesuatu mewah baginya.Angel tidak menginginkannya lagi dan mungkin dengan begitu, dirinya tidak akan menderita karena cinta lagi.“Angel … “Kata-kata Angel seperti ujung

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 676

    Misalnya memasak.Menggambar dan juga menyusun balok.Namun, Delis benar-benar tidak tahu bahwa putrinya yang baru berusia tiga tahun sudah bisa menghafal tabel perkalian.Begitu si kecil selesai menghafal, Joel langsung berkata lagi.”“Luna, bacakan puisi gurindam pada mereka.”Tanpa ragu, Luna mulai membacakanya.Bahkan kata-katanya jelas, tidak tersendat sama sekali.Ada beberapa puisi yang bahkan belum pernah didengar Delis. Dia terkejut melihat putrinya menghafal puisi dengan lancar, mulutnya ternganga.Peter tidak bisa menahan diri untuk memuji, “Nggak heran tabib itu mau anak ini menjadi muridnya. Anak kecil ini memang luar biasa.”Bocah kecil berusia tiga tahun, bagaimana bisa menghafal begitu banyak puisi?Delis memandang Joel dan bertanya, “Kamu yang mengajarinya?”Biasanya Delis hanya mengajarkan hal-hal sederhana pada putrinya.Tidak pernah memintanya menghafal puisi.Joel menggeleng dan menjawab, “Nggak, ada beberapa puisi yang aku bahkan belum hafal. Dia belajar dari mes

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 677

    Kelven mendudukkan istrinya di pangkuannya, lalu dengan sabar berkata, “Richard memang pantas dihukum. Dia nggak akan pernah punya kesempatan keluar hidup-hidup.”Bagaimanapun, Richard telah menyakiti banyak anak kecil dan menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.Mereka mungkin bisa memaafkannya, tetapi hukum tidak akan.Mengenai istri dan anaknya … Kelven menghela napas, wajahnya tampak muram dan melanjutkan, “Kita hanya bisa membujuk tante ketiga untuk cerai dengannya. Kalau nggak mau, itu urusannya.”Tidak tahu apa yang Richard lakukan pada tante ketiga, meskipun tahu pria itu berselingkuh dan punya anak dengan orang lain, Isabel masih berusaha memohon dengan membawa kedua anaknya.Bagaimana mungkin Kelven bisa memaafkan Richard?Tidak mencincangnya menjadi ribuan potong, itu sudah merupakan kemurahan hatinya yang terbesar.Delis berdiri dari pangkuan pria itu, membawa tas ke arah meja kecil tidak jauh dari situ.Sambil mengeluarkan peralatan makan dari tas dan berkata, “Aku m

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 678

    “Kalau begitu, kamu nggak boleh mengelusku lagi.”“Iya iya, kalau nggak mau dielus, cubit pipi saja.”Kelven tidak tahan, lalu tangannya langsung mencubit pipi bulat kecilnya.Delis memutar matanya dengan kesal.Sambil melototinya, dengan tatapan marah, Delis menggertakkan giginya dan memanggil,“KELVEN.”Kelven tertawa dan menjawab, “Iya iya, nggak lagi lain kali.”Namun Delis begitu cantik, Kelven sangat sayang padanya dan selalu ingin menyentuh dan mencubitnya.Beberapa kebiasaan memang sulit diubah.“Kalau kamu terus begitu, aku akan menggigitmu.”Delis berpura-pura garang dan melototinya.Meskipun sudah berusia 25 tahun, mungkin karena wajahnya yang tampak muda, Delis terlihat seperti anak kecil yang marah dan sangat menggemaskan.Kelven melihatnya dan merasa sangat tertarik.Dia duduk dengan santai di sofa, dengan kaki bersilang dan sambil tersenyum, Kelven berkata, “Delis, kita sudah bersama cukup lama, tapi kamu bahkan belum pernah memanggilku ‘suamiku’. Bagaimana … kalau kita

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 679

    Pria dewasa itu tak bisa menahan diri saat si gadis kecil bermanja padanya.Di jam istirahat siang, Kelven langsung menggendongnya dan membawanya ke ruang istirahat di sebelah.Saat Delis diletakkan di tempat tidur, dia baru sadar dirinya sudah bercanda terlalu jauh.Melihat pria itu membungkuk mendekatinya, Delis buru-buru mengangkat tangan untuk menolak.“Nggak boleh.”Pria itu melepaskan jasnya dan membuka dasinya.Wajahnya tampak nakal dengan senyuman yang sedikit jahat.“Boleh atau nggak, bukan kamu yang menentukannya.”Kelven melepaskan sepatunya dan naik ke tempat tidur.Delis langsung memundurkan dirinya.Namun, pria itu menarik kakinya, membuat tubuhnya kembali ke arahnya, lalu menahannya agar tidak bisa bergerak lagi.Delis tidak melawab, dengan tenang berbaring di sana, menatapnya sambil berkata dengan lembut, “Kelven, kamu belum sembuh.”“Itu nggak menghalangiku melakukannya.”Kelven mulai membuka ikat pinggangnya.”Melihat gerakannya, Delis tetap tenang dan terkendali.“B

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 680

    Tentu saja Delis tahu apa yang dimaksud Kelven dengan membahagiakannya.Dia tersenyum tanpa menjawab, hanya menikmati minuman boba dan bunga yang dia adpaatkan.Saat mereka sampai di rumah, Luna dan Joel sedang bermain sepak bola di halaman.Ketika mobil masuk, Joel cepat-cepat mengambil bola dan berdiri di samping, sambil menggandeng tangan Luna dan berkata, “Luna, lihat. Ayah dan ibumu sudah pulang.”Luna berlari kea rah Kelven yang sedang keluar dari mobil sambil berseru gembira, “Papi, mau gendong … “Kelven menghentikan mobil, membuka pintu dan melangkah keluar, lalu Luna langsung melompat ke arahnya.Kelven membungkuk untuk menggendong putrinya, mencubit pipinya yang lembut.“Sayang, kangen nggak sama papi?”“Kangen, papi sudah lama nggak temani Luna. Luna sangat kangen dengan papi.”“Papi juga kangen sama Luna.”Usai bicara, Kelven mencium putrinya.Lalu dia melihat ke arah Joel. “Ayo masuk ke dalam dan makan kue.”Delis membawa kue turun dari mobil, lalu mendekati Joel dan be

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 681

    Mengetahui bahwa masih ada keraguan dalam hatinya, Kelven memeluknya dengan erat.“Jangan terlalu dipikirkan, mereka yang salah, kita bisa memilih untuk nggak memaafkan mereka.”Delis menunjuk luka di wajahnya, “Masih terlihat jelas?”Kelven mengangkat tangan dan menyentuhnya, “Sudah memudar banyak, kamu biasanya menutupinya dengan bedak, ‘kan? Aku bahkan nggak pernah melihatnya sebelumnya.”“Iya, aku menutupnya dengan bedak.”Kelven memandangnya, terlihat tidak tega.Dia tahu, selagi bekas luka itu masih ada, luka di hati Delis tidak akan pernah sembuh.Hanya bisa menunggu, menunggu apakah waktu bisa mendatangkan perubahan.“Delis, jangan terlalu dipikirkan, tidur saja.”Kelven memeluknya, berbaring bersama. Malam itu, Kelven tidak merapat ke pelukannya, melainkan memeluknya dengan erat di dalam dekapannya, memberi rasa nyaman pada Delis.Hanya dengan berpelukan erat seperti itu, mereka berdua bisa tidur nyenyak.Keesokan harinya.Kelven membawa Delis dan Luna ke rumah sakit.Namun, s

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status