âNamaku Delis Rosli, aku nggak punya hubungan apa pun dengan keluarga kalian, jadi tolong pergi dari sini, kalau nggak aku akan melapor polisi.âBaru berlalu berapa lama, mereka sudah datang untuk meminta maaf?Mungkinkah ini pembalasan?Mungkin saja.Sungguh tak bisa dibayangkan, wanita yang dulunya menyebutnya rendahan dan tak pantas dengan anaknya adalah ibu kandungnya sendiri.Memang roda kehidupan berputar, Tuhan memang sangat adil.âDelis, jangan seperti ini, ibu sudah tahu salah.âPeter buru-buru berkata, âKami datang dengan tulus untuk meminta maaf, kalau kami tahu kamu adalah Wenny, kami nggak akan memperlakukanmu seperti itu.ââMeskipun aku bukan bagian dari keluargamu, apakah kalian bisa melanggar hukum dan menculik anak orang lain. Bahkan menyiksa orang di dalam penjara bawah tanah?âDelis melangkah keluar dan langkah demi langkah mendekati Nyonya Joven, tatapannya penuh dengan kebencian.âApakah kamu familiar dengan luka di wajahku? Wajahku sudah cacat sekarang, aku sudah
Delis tidak peduli dengan beberapa orang yang di depan pintu, dia hanya fokus dengan kegiatan bersama putrinya.Saat malam hari, waktunya tidur, Luna bertanya dengan penasaran,âMami, apakah orang-orang tadi adalah nenek penyihir kejam itu? Apakah mereka datang menculik Luna lagi dan nggak membiarkan Luna bersama dengan mami?âKarena pada saat itu kepalanya bersembunyi di leher maminya, Luna tidak melihat jelas wajah orang-orang tadi.Namun dari suaranya, sedikit mirip dengan penyihir tua yang menyebalkan itu.Delis memeluk erat putrinya dan menjawab, âNggak akan, kali ini nggak ada yang berani merampas Luna dari mami.ââOh!âLuna menjawab dengan patuh, kemudian mengangkat kepalanya dengan penasaran. Dengan suara lembut, dia bertanya, âMami, Luna benar-benar nggak punya papi? Luna mau sama seperti teman-teman yang lainnya, ada papi yang bisa bermain bersama.âDelis terdiam.Dia menundukkan kepalanya untuk melihat putrinya, tiba-tiba merasa berslaah dan memeluknya lebih erat.âLuna, ng
Kelven berpikir, apakah pria itu sudah tahu bahwa Delis adalah adiknya?Bagaimana dia bisa menemukannya?Delis sudah mengakuinya?Delis juga melihat keberadaan mereka.Dia tidak mengerti mengapa kedua pria ini datang begitu pagi.Delis ingin menghindar.Namun, kedua pria itu secara bersamaan mendekat dan menghalangi jalannya.âDelis, aku bisa mengantarmu ke restoran hotpotmu,â ujar Kelven.âDelis, bisakah bicara sebentar denganku?â tanya Alfred.Setelah kedua pria itu selesai bicara, mereka saling bertatapan lagi dan suasana terasa tegang.Peter berbicara lebih dulu, âBukankah kamu Pak Kelven? Kamu mengenal adikku? Saat aku bertanya denganmu sebelumnya, mengapa kamu mengatakan nggak pernah melihatnya?âKelven mendengus dingin dan menjawab, âTernyata keluarga Delis yang sudah mati itu hidup lagi?ââKamu ⌠âPeter marah dan kemudian melihat Delis, berkata, âDelis, jauhkan dirimu dari pria ini. Aku pernah bertanya keberadaanmu dengannya sebelumnya, dia berbohong dan mengatakan nggak men
Keluarga Joven dari Negara E âŚMendengar ini, Kelven terkejut.Bukankah Alfred juga anak dari Chris Joven?Dan pria di depannya sekarang adalah Peter, putra sulung Chris dan dia adalah kakak kandung Delis?Jika begitu, bukankah Alfred adalah kakak kandung Delis juga?âAlfred adalah kakak kandung Delis?Delis terkejut dan sulit memercayainya.Tidak mungkin, anak Delis dan Alfred bahkan sudah hampir berusia tiga tahun, bagaimana mungkin mereka adalah saudara kandung?Kelven tidak percaya dengan kebenaran ini, dia bertanya pada Peter, âKamu yakin kamu adalah kakak kandung Delis? Kamu sudah melakukan tes DNA? Alfred juga adalah adik kandungmu?âMendengar Kelven menyebut Alfred, Peter dengan jujur mengakuinya.âAlfred adalah adik kandungku. Kalau nggak ada bukti yang meyakinkan, kamu pikir aku berani datang dan mengganggu Delis?ââLalu kalian tahu hubungan Delis dengan Alfred?âKelven bertanya lagi.Peter tidak tahu mengapa Kelven tiba-tiba menjadi begitu gelisah. Peter hanya menjawab deng
âMarga Luna sama dengan paman, Rosli. Nama lengkap Luna adalah Luna Rosli. Paman, bukankah namaku sangat bagus? Mami yang memberi namanya.âKelven terdiam.Namanya Luna Rosli?Seketika, Kelven menyadari bahwa anak di pangkuannya mungkin adalah anaknya.Kelven segera memeluknya dengan erat, menundukkan kepalanya dan menggosok-gosok kepala anak itu, terlalu senang hingga air mata mulai membasahi matanya.Meskipun sudah merasa bahwa anak itu adalah anaknya, untuk membawa bukti ke hadapan wanita itu, Kelven tetap membawa anak tersebut untuk melakukan tes DNA.Karena melakukan tes DNA mendesak, hasilnya sudah keluar sore hari itu juga.Saat mendapatkan hasil tes DNA, Kelven melihat hasil menunjukkan hubungan kandung. Akhirnya dia tidak bisa menahan emosi lagi dan air matanya menetes.Kelven memeluk anak di pangkuannya dan menangis di lorong rumah sakit.Dia menangis seperti orang bodoh.Luna yang duduk di pangkuannya, sambil menjilati es krim, dia bertanya dengan bingung, âPaman, ada apa d
Saat melihat ibunya marah lagi, Luna langsung memegang wajahnya dan menjelaskan,âMami, jangan salahkan paman, hari ini paman bawa Luna periksa ke rumah sakit.âMendengar itu, Delis bertanya dengan khawatir, âKamu kenapa? Kamu sakit? Atau terluka?âLuna menggeleng dan menjawab, âLuna nggak sakit, Luna sehat-sehat saja.âDelis tidak percaya dengan perkataan anaknya, dia langsung menoleh dan bertanya pada Kelven, âKenapa kamu membawanya ke rumah sakit? Apa yang terjadi padanya?âKelven menatap wanita kecil di depannya.Teringat bahwa selama ini dirinya telah salah paham dan menyakitinya, membuatnya begitu menderita. Kelven sangat menyesalinya.Setelah empat tahun kemudian, dirinya bahkan begitu obsesif dan membawanya ke pulau, lalu menyiksanya seperti itu.Delis selalu mencintainya.Karena mencintainya, jadi dia memilih untuk diam-diam mempertahankan anaknya, melahirkannya dan membesarkannya sendiri.Mengapa dia begitu bodoh?Jika bukan karena Keluarga Joven terus mencarinya dan dirinya
Bagaimana bisa dirinya bersama dengan orang yang telah melukai kakak kandungnya sendiri?Setelah menenangkan diri, Delis berusaha mendorong Kelven.Dia memundurkan satu langkah untuk menjaga jarak dengannya, lalu bertanya, âApakah menurutmu mungkin? Kelven, meskipun kamu nggak berselingkuh dulu dan aku hanya salah paham denganmu, tapi kamu lupa bahwa Alfred masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit?âKelven terdiam.Dia tahu dirinya salah, tapi Alfred yang lebih dulu melukainya.Meskipun sekarang dirinya tahu bahwa Alfred adalah kakak kandungnya, Kelven juga tidak merasa bersalah.Kelven menatap Delis dan dengan serius berkata, âAku minta maaf atas apa yang terjadi di pulau, tapi mengenai Alfred, aku akan mencoba membuatnya sembuh, ya?ââKamu bisa membuatnya sembuh sepenuhnya? Kembali seperti sebelumnya?âDelis tidak percaya.Delis sudah beberapa kali bertanya pada dokter, mereka semua mengatakan apakah Alfred bisa bangun kembali sepenuhnya tergantung pada kehendak Tuhan.Bah
Tidak tahu siapa yang akan datang di waktu seperti ini.Delis menatap pria di sampingnya dengan tatapan tajam, lalu berbalik untuk membuka pintu.Saat pintu terbuka, wajah tampan Peter yang biasanya terlihat dingin muncul dengan senyuman lembut. Dia membawa dua kantong besar dan meletakkannya di depan Delis, sambil berkata, âDelis, kakak membelikan beberapa barang untukmu.ââSiapa yang mau barangmu? Siapa adikmu? Peter, apakah aku belum cukup jelas mengatakannya sebelumnya? Jangan ganggu aku.âDelis mengangkat tangannya untuk menutup pintu.Namun, Peter bersikeras maju dan tubuh tingginya menghalangi pintu, sambil tersenyum manis dan berkata, âDelis, kakak khawatir kamu tinggal sendirian dengan Luna nggak aman, jadi aku pindah tinggal di sebelahmu.ââKamu juga akan sibuk mempersiapkan toko sendiri setiap hari, pasti kamu akan sangat sibuk. Aku akan datang membantumu menjaga Luna, masakanku juga sangat enak.âDelis terdiam.Dia menatap pria di depannya dengan ekspresi datar.Saat Deli
Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.âAdikku, selamat menempuh hidup baru.âAngel juga mengucapkan, âDelis, selamat menempuh hidup baru.ââEh, aku juga.âKelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, âKalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.âKeempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, âKamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.âMereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.âIya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.âUjar Peter, lalu menol
Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.âKamu nggak bisa berbicara dengan sopan?âDelis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.âDelis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, âkan?âEhem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p
Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, âKamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.ââNggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?âPeter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi
Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.âSelamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.âAlbert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, âSelamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.âKelven tidak senang mendengar itu dan membalas, âMenjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?ââIya, dia sukarela,â jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l
Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.âHei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.âNamun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,âAkhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu ⌠âPeter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, âLihat ke belakang, siapa itu?âPeter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa
âIya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?âKelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.âAyo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.âLagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, âKamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?ââPekerjaanku nggak sepenting Delis.ââBaiklah.âDelis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, âDi mana punyamu?ââDi dalam mobil.âJadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, âKebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?âKelven tersenyum dan menjawab, âSepertinya hari ini mem
Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, âAdik kecil, siapa namamu?âNamun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, âKalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?âDelis yang baru berusia l
âKalau ada masalah, panggil saja aku,â ujar Kelven.âNggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.âJawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, âkan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ âŚ, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De
Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, âAku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?ââKarena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.ââKemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.âDelis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.âKenapa?âWajah Delis tampak pucat.âJadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?âKelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, âBukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.ââTapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b