Share

Bab 435

Penulis: Gunung Api
Dari awal hingga akhir, Delis tidak sekalipun melihat pria di hadapannya.

Sebaliknya, Kelven tidak menyentuh makanannya dan terus memandangi mereka berdua.

Semakin dilihat, meskipun anak ini bukan miliknya, tapi dia tidak benar-benar membencinya.

Lalu melihat wanita itu lagi.

Dia bisa dengan tinggal duduk di sana dan makan bersamanya, menunjukkan bahwa dia tidak membenci dirinya sampai ke titik yang tidak bisa dimaafkan.

Kelven mengangkat tangannya dan mengisyaratkan pelayan untuk menuangkan anggur untuk Delis.

Kelven tahu, Delis tidak kuat minum.

Hanya saat mabuk, Delis bisa mengungkapkan perasaannya.

Namun, Delis tidak terjebak, dia tidak mau minum. Setelah makan, dia menatap putrinya dan bertanya,

“Luna, sudah selesai makan?”

“Mami, aku belum kenyang. Aku mau makan kue di depan paman itu.”

Ujar Luna sambil melompat turun dari kursinya dan berlari ke arah Kelven, lalu memeluk kakinya dan bertanya dengan manis,

“Paman, bisakah aku makan kue itu?”

Kelven meraih kuenya dan menyuap ana
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hihaho Qwerty
semangat thorr jgn cmn satu bab dong di tggu ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 436

    Orang Keluarga Joven melihat Delis kembali dengan menggendong Luna yang tersesat.Mereka sangat terkejut, tidak mengira bahwa anak itu bisa menemukan ibunya sendiri.Mereka sangat gembira dan ingin menyambutnya, tetapi juga merasa malu dan tidak tahu harus berkata apa.Jadi, mereka hanya berdiri di sana dan melihat Delis mendekat dengan anaknya.Delis mengalihkan pandangan dan mengabaikan mereka.Delis membiarkan anaknya bersandar di lehernya dan mengingatkan, “Luna, nggak peduli apa pun yang terjadi, jangan mengangkat kepalamu.”Delis tidak ingin anaknya melihat wanita kejam itu.Tanpa memerhatikan keberadaan keluarga itu, Delis mendekati pintu dan membukanya.Saat membuka pintu, dia langsung masuk dan menutup pintu, tidak memberikan kesempatan pada mereka untuk bicara.Beberapa orang itu baru menyadarinya dan melihat Delis mengunci mereka di luar, Peter segera mendekat dan mengetuk pintu.“Delis, aku membawa ayah dan ibu datang meminta maaf padamu, bisakah kamu membuka pintunya?”De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 437

    “Namaku Delis Rosli, aku nggak punya hubungan apa pun dengan keluarga kalian, jadi tolong pergi dari sini, kalau nggak aku akan melapor polisi.”Baru berlalu berapa lama, mereka sudah datang untuk meminta maaf?Mungkinkah ini pembalasan?Mungkin saja.Sungguh tak bisa dibayangkan, wanita yang dulunya menyebutnya rendahan dan tak pantas dengan anaknya adalah ibu kandungnya sendiri.Memang roda kehidupan berputar, Tuhan memang sangat adil.“Delis, jangan seperti ini, ibu sudah tahu salah.”Peter buru-buru berkata, “Kami datang dengan tulus untuk meminta maaf, kalau kami tahu kamu adalah Wenny, kami nggak akan memperlakukanmu seperti itu.”“Meskipun aku bukan bagian dari keluargamu, apakah kalian bisa melanggar hukum dan menculik anak orang lain. Bahkan menyiksa orang di dalam penjara bawah tanah?”Delis melangkah keluar dan langkah demi langkah mendekati Nyonya Joven, tatapannya penuh dengan kebencian.“Apakah kamu familiar dengan luka di wajahku? Wajahku sudah cacat sekarang, aku sudah

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 438

    Delis tidak peduli dengan beberapa orang yang di depan pintu, dia hanya fokus dengan kegiatan bersama putrinya.Saat malam hari, waktunya tidur, Luna bertanya dengan penasaran,“Mami, apakah orang-orang tadi adalah nenek penyihir kejam itu? Apakah mereka datang menculik Luna lagi dan nggak membiarkan Luna bersama dengan mami?”Karena pada saat itu kepalanya bersembunyi di leher maminya, Luna tidak melihat jelas wajah orang-orang tadi.Namun dari suaranya, sedikit mirip dengan penyihir tua yang menyebalkan itu.Delis memeluk erat putrinya dan menjawab, “Nggak akan, kali ini nggak ada yang berani merampas Luna dari mami.”“Oh!”Luna menjawab dengan patuh, kemudian mengangkat kepalanya dengan penasaran. Dengan suara lembut, dia bertanya, “Mami, Luna benar-benar nggak punya papi? Luna mau sama seperti teman-teman yang lainnya, ada papi yang bisa bermain bersama.”Delis terdiam.Dia menundukkan kepalanya untuk melihat putrinya, tiba-tiba merasa berslaah dan memeluknya lebih erat.“Luna, ng

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 439

    Kelven berpikir, apakah pria itu sudah tahu bahwa Delis adalah adiknya?Bagaimana dia bisa menemukannya?Delis sudah mengakuinya?Delis juga melihat keberadaan mereka.Dia tidak mengerti mengapa kedua pria ini datang begitu pagi.Delis ingin menghindar.Namun, kedua pria itu secara bersamaan mendekat dan menghalangi jalannya.“Delis, aku bisa mengantarmu ke restoran hotpotmu,” ujar Kelven.“Delis, bisakah bicara sebentar denganku?” tanya Alfred.Setelah kedua pria itu selesai bicara, mereka saling bertatapan lagi dan suasana terasa tegang.Peter berbicara lebih dulu, “Bukankah kamu Pak Kelven? Kamu mengenal adikku? Saat aku bertanya denganmu sebelumnya, mengapa kamu mengatakan nggak pernah melihatnya?”Kelven mendengus dingin dan menjawab, “Ternyata keluarga Delis yang sudah mati itu hidup lagi?”“Kamu … “Peter marah dan kemudian melihat Delis, berkata, “Delis, jauhkan dirimu dari pria ini. Aku pernah bertanya keberadaanmu dengannya sebelumnya, dia berbohong dan mengatakan nggak men

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 440

    Keluarga Joven dari Negara E …Mendengar ini, Kelven terkejut.Bukankah Alfred juga anak dari Chris Joven?Dan pria di depannya sekarang adalah Peter, putra sulung Chris dan dia adalah kakak kandung Delis?Jika begitu, bukankah Alfred adalah kakak kandung Delis juga?”Alfred adalah kakak kandung Delis?Delis terkejut dan sulit memercayainya.Tidak mungkin, anak Delis dan Alfred bahkan sudah hampir berusia tiga tahun, bagaimana mungkin mereka adalah saudara kandung?Kelven tidak percaya dengan kebenaran ini, dia bertanya pada Peter, “Kamu yakin kamu adalah kakak kandung Delis? Kamu sudah melakukan tes DNA? Alfred juga adalah adik kandungmu?”Mendengar Kelven menyebut Alfred, Peter dengan jujur mengakuinya.“Alfred adalah adik kandungku. Kalau nggak ada bukti yang meyakinkan, kamu pikir aku berani datang dan mengganggu Delis?”“Lalu kalian tahu hubungan Delis dengan Alfred?”Kelven bertanya lagi.Peter tidak tahu mengapa Kelven tiba-tiba menjadi begitu gelisah. Peter hanya menjawab deng

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 441

    “Marga Luna sama dengan paman, Rosli. Nama lengkap Luna adalah Luna Rosli. Paman, bukankah namaku sangat bagus? Mami yang memberi namanya.”Kelven terdiam.Namanya Luna Rosli?Seketika, Kelven menyadari bahwa anak di pangkuannya mungkin adalah anaknya.Kelven segera memeluknya dengan erat, menundukkan kepalanya dan menggosok-gosok kepala anak itu, terlalu senang hingga air mata mulai membasahi matanya.Meskipun sudah merasa bahwa anak itu adalah anaknya, untuk membawa bukti ke hadapan wanita itu, Kelven tetap membawa anak tersebut untuk melakukan tes DNA.Karena melakukan tes DNA mendesak, hasilnya sudah keluar sore hari itu juga.Saat mendapatkan hasil tes DNA, Kelven melihat hasil menunjukkan hubungan kandung. Akhirnya dia tidak bisa menahan emosi lagi dan air matanya menetes.Kelven memeluk anak di pangkuannya dan menangis di lorong rumah sakit.Dia menangis seperti orang bodoh.Luna yang duduk di pangkuannya, sambil menjilati es krim, dia bertanya dengan bingung, “Paman, ada apa d

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 442

    Saat melihat ibunya marah lagi, Luna langsung memegang wajahnya dan menjelaskan,“Mami, jangan salahkan paman, hari ini paman bawa Luna periksa ke rumah sakit.”Mendengar itu, Delis bertanya dengan khawatir, “Kamu kenapa? Kamu sakit? Atau terluka?”Luna menggeleng dan menjawab, “Luna nggak sakit, Luna sehat-sehat saja.”Delis tidak percaya dengan perkataan anaknya, dia langsung menoleh dan bertanya pada Kelven, “Kenapa kamu membawanya ke rumah sakit? Apa yang terjadi padanya?”Kelven menatap wanita kecil di depannya.Teringat bahwa selama ini dirinya telah salah paham dan menyakitinya, membuatnya begitu menderita. Kelven sangat menyesalinya.Setelah empat tahun kemudian, dirinya bahkan begitu obsesif dan membawanya ke pulau, lalu menyiksanya seperti itu.Delis selalu mencintainya.Karena mencintainya, jadi dia memilih untuk diam-diam mempertahankan anaknya, melahirkannya dan membesarkannya sendiri.Mengapa dia begitu bodoh?Jika bukan karena Keluarga Joven terus mencarinya dan dirinya

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 443

    Bagaimana bisa dirinya bersama dengan orang yang telah melukai kakak kandungnya sendiri?Setelah menenangkan diri, Delis berusaha mendorong Kelven.Dia memundurkan satu langkah untuk menjaga jarak dengannya, lalu bertanya, “Apakah menurutmu mungkin? Kelven, meskipun kamu nggak berselingkuh dulu dan aku hanya salah paham denganmu, tapi kamu lupa bahwa Alfred masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit?”Kelven terdiam.Dia tahu dirinya salah, tapi Alfred yang lebih dulu melukainya.Meskipun sekarang dirinya tahu bahwa Alfred adalah kakak kandungnya, Kelven juga tidak merasa bersalah.Kelven menatap Delis dan dengan serius berkata, “Aku minta maaf atas apa yang terjadi di pulau, tapi mengenai Alfred, aku akan mencoba membuatnya sembuh, ya?”“Kamu bisa membuatnya sembuh sepenuhnya? Kembali seperti sebelumnya?”Delis tidak percaya.Delis sudah beberapa kali bertanya pada dokter, mereka semua mengatakan apakah Alfred bisa bangun kembali sepenuhnya tergantung pada kehendak Tuhan.Bah

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status