Share

Bab 145

Penulis: Lalita
Begitu Tuan Besar Thamnin selesai berbicara, suasana di dalam ruang pertemuan itu berubah menjadi sangat hening. Semua orang menundukkan kepala mereka, tidak berani berbicara.

Bagaimanapun juga, mereka ingin mencopot Jerico dari jabatan sebagai manajer umum, sedikit banyak pasti memiliki motif tersendiri.

Setelah suasana hening cukup lama, akhirnya ada pemegang saham yang tidak tahan lagi dengan suasana tegang itu. Dia berkata, "Pak, kami hanya terlalu cemas ... bagaimanapun juga, hanya dalam waktu sepanjang pagi saja, Grup Thamnin sudah mengalami kerugian mencapai triliunan ...."

Tuan Besar Thamnin mendengus dingin dan berkata, "Memangnya triliunan itu sangat banyak. Dalam waktu kurang dari satu tahun, dia bisa menghasilkannya kembali. Bagi siapa pun yang ingin menduduki posisi sebagai manajer umum, tunjukkan pencapaian sendiri!"

Selesai berbicara, tanpa memedulikan reaksi para pemegang saham, Tuan Besar Thamnin langsung bangkit dan pergi.

Berjalan keluar dari ruang pertemuan, dia lan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 146

    Melihat Rhea meringkuk di sudut ruangan, matanya terpejam dengan rapat, wajahnya memerah dengan tidak normal, tubuhnya juga terus gemetaran, sorot mata Arieson langsung berubah menjadi dingin.Saat dia hendak melangkah dengan cepat ke arah wanita itu, tiba-tiba saja Jerico mendorongnya, lalu bergegas menghampiri Rhea dan langsung menggendong istrinya.Melihat Rhea dalam kondisi tak sadarkan diri, Nyonya Besar Thamnin tidak bisa menahan diri dan mengerutkan keningnya.Dia hanya ingin mengurung Rhea selama satu malam untuk memberi Rhea pelajaran. Dia tidak menyangka situasi bisa berkembang seperti ini.Api amarah menyelimuti hati Jerico, tetapi dia tidak berani melampiaskan amarahnya pada Nyonya Besar Thamnin. Dia hanya berkata dengan suara dalam, "Nenek, aku bawa Rhea ke rumah sakit dulu."Tanpa menunggu Nyonya Besar Thamnin berbicara, dia langsung melangkah pergi dengan cepat sambil menggendong Rhea.Melihat punggung Jerico yang kian menjauh, tangan di kedua sisi tubuh Arieson langsung

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 147

    "Makan sarapan."Suaranya terdengar agak dingin, sangat jelas dia marah karena sikap Rhea yang dingin padanya."Sekarang aku nggak selera makan, nanti saja aku makan. Kamu kembali bekerja saja."Amarah yang sedari tadi Jerico tahan, tidak bisa ditahannya lagi. Dia menatap Rhea dengan tatapan dingin dan berkata dengan nada bicara mempertanyakan, "Kamu nggak bisa makan, atau nggak selera makan karena melihatku?"Rhea mengerutkan keningnya dan berkata, "Aku nggak bermaksud seperti itu.""Kulihat kamu memang bermaksud seperti itu. Tadi malam Nenek memanggilmu ke kediaman lama, mengapa kamu berbohong padaku dengan bilang ada acara makan dengan rekan kerja?"Kalau bukan karena dia menyadari ada yang tidak beres dan menelepon Weni, mungkin hingga sekarang dia masih tidak tahu Rhea telah membohonginya.Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata dengan ekspresi tenang, "Aku takut kamu khawatir."Jerico mencibir dan berkata, "Rhea, jangan menganggapku seperti orang bodoh, sebenarnya kamu

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 1

    Saat memasuki bulan ketiga mempersiapkan kehamilan, Rhea melihat pesan yang dikirimkan oleh seorang wanita bernama Stella, seorang sekretaris, di obrolan sosial media Jerico, suaminya."Sepertinya piama yang baru kubeli sedikit kekecilan. Bagaimana kalau kamu datang dan membantuku untuk melihat apakah memang kekecilan atau nggak?"Selain mengirimkan beberapa patah kata itu, wanita tersebut juga mengirimkan sebuah foto dirinya yang sedang mengenakan piama berwarna merah dengan memperlihatkan belahan dadanya. Ya, sebuah foto yang sangat menggoda.Tanpa Rhea sadari, cengkeramannya pada ponsel menjadi bertambah erat. Saat dia melihat isi obrolan mereka sebelumnya, dia mendapati mereka hanya mendiskusikan tentang pekerjaan seperti biasa. Dia pun mengerutkan keningnya.'Apa mungkin dia salah kirim, atau ....'Saat itu juga, tangan seseorang melingkari pinggangnya dari belakang, membuat pemikirannya terputus.Saat menempelkan tubuhnya pada wanitanya, Jerico menggigit daun telinga Rhea dengan

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 2

    Selesai mengucapkan satu kalimat itu, dia kembali mengangkat gelasnya dan meneguk minuman di dalam gelas itu hingga habis tak bersisa.Selama bertahun-tahun ini, dia tidak pernah memikirkan adanya kemungkinan Jerico akan mengkhianatinya.Saat melihat pria itu bersama wanita lain di atas ranjang, hatinya seperti tercabik-cabik dan teriris-iris."Aku merasa dia sangat mencintaimu, nggak kelihatan seperti orang yang akan berselingkuh. Mungkin ada kesalahpahaman."Rhea mendengus dingin dan berkata, "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, apa mungkin bisa disebut dengan kesalahpahaman?"Suasana di dalam ruang pribadi langsung hening seketika. Melihat Rhea meneguk segelas demi segelas minuman itu seperti orang yang sudah tidak bersemangat hidup lagi, Weni tidak bisa menahan dirinya lagi dan segera merampas gelas dalam genggaman temannya itu. "Biarpun dia benar-benar berselingkuh, seharusnya kamu juga bukan mabuk-mabukan seperti ini untuk menghukum dirimu sendiri. Apa ... rencanamu selanju

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 3

    Saat dalam perjalanan pulang, setelah ragu cukup lama, Rhea mengirimkan pesan kepada Arieson yang sudah ada dalam kontak pertemanannya selama tiga tahun, tetapi tidak pernah saling bertukar pesan dengannya itu."Paman ... bisakah Paman memegang kejadian malam ini nggak pernah terjadi? Saat itu, aku benar-benar sudah mabuk dan salah masuk kamar."Setelah menunggu sangat lama, dia tidak memperoleh pesan balasan dari Arieson.Rhea mengerutkan keningnya dan mengirimkan sebuah pesan lagi.Kali ini, dia hanya mengirimkan sebuah tanda tanya.Namun, begitu pesan dikirim, muncul sebuah tanda seru berwarna merah, disertai sebuah pesan elektronik."Dibutuhkan persetujuan dari pengguna ini terlebih dahulu sebelum Anda bisa mengirim pesan padanya. Saat ini, Anda masih bukan temannya ...."Rhea mengatupkan bibirnya dengan rapat. 'Dia bahkan sudah menghapus kontak pertemananku. Seharusnya dia nggak ingin mengungkit hal itu lagi, 'kan?'Setelah berpikir demikian, akhirnya Rhea bisa menghela napas lega

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 4

    Rhea tertegun sejenak, lalu meronta dengan sekuat tenaganya.Selama mengingat pria itu baru saja mencium wanita lain semalam, dia hanya merasa jijik sekaligus marah."Hmmphhhh ... lepaskan ...."Upaya yang dilakukan oleh Rhea sama sekali tidak berarti apa-apa dihadapkan dengan kekuatan luar biasa Jerico. Tangannya yang sedang melingkari pinggang wanita itu bukan hanya tidak mengendur, tetapi malah makin erat.Karena meronta dengan sekuat tenaga, tak lama kemudian handuk yang menutupi tubuh Rhea pun terlepas. Dari sudut pandang Jerico, dada wanita itu terekspos dengan sangat jelas.Begitu melihat pemandangan menggoda itu, sorot matanya langsung berubah menjadi gelap. Dia hanya merasakan gairah menjalar di sekujur tubuhnya.Jarak antara tubuh mereka sangat dekat, bahkan hampir menempel satu sama lain. Karena itulah, Rhea segera menyadari perubahan dalam tubuh Jerico.Dia merasa kesal sekaligus marah. Dia langsung mengambil tindakan dengan menggigit pria itu dengan keras. Saat itu juga, a

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 5

    Melihat sorot mata sedingin es pria di hadapannya itu, Rhea merasa dulu dirinya benar-benar sudah buta. Bisa-bisanya dia jatuh cinta pada seorang pria seperti Jerico.Sorot mata kesedihan tampak jelas di matanya, tetapi dia tidak ingin menunjukkan sisi rentannya di hadapan pria sialan itu.Rhea menepis tangan Jerico dengan keras, menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik dan naik ke lantai atas.Saat ini, hanya ada satu pemikiran dalam benaknya, yaitu segera mencari sebuah pekerjaan. Dengan begitu, dia baru bisa pindah keluar dan memikirkan cara untuk bercerai dengan Jerico.Rhea memilih pakaian dengan asal dan berganti pakaian. Kemudian, dia menjepit rambutnya dengan asal, lalu segera turun ke lantai bawah.Dia adalah tipe orang yang santai, tidak terlalu memedulikan penampilannya.Dulu, demi memberikan kesan yang baik pada anggota Keluarga Thamnin, saat pergi menghadiri perjamuan Keluarga Thamnin, dia selalu merias dirinya secara khusus.Sekarang, dia sudah malas memedulikan orang-ora

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 6

    Rhea mengangkat kepalanya, hendak berbicara. Namun, Jerico sudah terlebih dahulu menggenggam tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Nenek, kami sedang bersiap-siap punya anak!"Dia ingin segera menepis tangan Jerico, tetapi pria itu menggenggam tangannya dengan sangat erat, sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk terlepas dari genggaman itu.Karena pria itu membuatnya kesal, maka jangan salahkan dia juga membuat pria itu merasakan hal yang sama.Dia mengalihkan pandangannya ke arah Nyonya Besar Thamnin dan berkata, "Nenek, belakangan ini aku sedang mencari pekerjaan. Jadi, mungkin masalah punya anak harus ditunda terlebih dahulu."Begitu Rhea selesai berbicara, suasana di ruang tamu langsung berubah menjadi hening seketika.Jerico menggenggam tangannya dengan sangat erat, ekspresi pria itu juga berubah menjadi sangat muram.Merasakan rasa sakit yang menjalar dari pergelangan tangannya, Rhea mengerutkan keningnya.Sorot mata Arieson tertuju pada tangan Jerico yang menggenggam ta

Bab terbaru

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 147

    "Makan sarapan."Suaranya terdengar agak dingin, sangat jelas dia marah karena sikap Rhea yang dingin padanya."Sekarang aku nggak selera makan, nanti saja aku makan. Kamu kembali bekerja saja."Amarah yang sedari tadi Jerico tahan, tidak bisa ditahannya lagi. Dia menatap Rhea dengan tatapan dingin dan berkata dengan nada bicara mempertanyakan, "Kamu nggak bisa makan, atau nggak selera makan karena melihatku?"Rhea mengerutkan keningnya dan berkata, "Aku nggak bermaksud seperti itu.""Kulihat kamu memang bermaksud seperti itu. Tadi malam Nenek memanggilmu ke kediaman lama, mengapa kamu berbohong padaku dengan bilang ada acara makan dengan rekan kerja?"Kalau bukan karena dia menyadari ada yang tidak beres dan menelepon Weni, mungkin hingga sekarang dia masih tidak tahu Rhea telah membohonginya.Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata dengan ekspresi tenang, "Aku takut kamu khawatir."Jerico mencibir dan berkata, "Rhea, jangan menganggapku seperti orang bodoh, sebenarnya kamu

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 146

    Melihat Rhea meringkuk di sudut ruangan, matanya terpejam dengan rapat, wajahnya memerah dengan tidak normal, tubuhnya juga terus gemetaran, sorot mata Arieson langsung berubah menjadi dingin.Saat dia hendak melangkah dengan cepat ke arah wanita itu, tiba-tiba saja Jerico mendorongnya, lalu bergegas menghampiri Rhea dan langsung menggendong istrinya.Melihat Rhea dalam kondisi tak sadarkan diri, Nyonya Besar Thamnin tidak bisa menahan diri dan mengerutkan keningnya.Dia hanya ingin mengurung Rhea selama satu malam untuk memberi Rhea pelajaran. Dia tidak menyangka situasi bisa berkembang seperti ini.Api amarah menyelimuti hati Jerico, tetapi dia tidak berani melampiaskan amarahnya pada Nyonya Besar Thamnin. Dia hanya berkata dengan suara dalam, "Nenek, aku bawa Rhea ke rumah sakit dulu."Tanpa menunggu Nyonya Besar Thamnin berbicara, dia langsung melangkah pergi dengan cepat sambil menggendong Rhea.Melihat punggung Jerico yang kian menjauh, tangan di kedua sisi tubuh Arieson langsung

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 145

    Begitu Tuan Besar Thamnin selesai berbicara, suasana di dalam ruang pertemuan itu berubah menjadi sangat hening. Semua orang menundukkan kepala mereka, tidak berani berbicara.Bagaimanapun juga, mereka ingin mencopot Jerico dari jabatan sebagai manajer umum, sedikit banyak pasti memiliki motif tersendiri.Setelah suasana hening cukup lama, akhirnya ada pemegang saham yang tidak tahan lagi dengan suasana tegang itu. Dia berkata, "Pak, kami hanya terlalu cemas ... bagaimanapun juga, hanya dalam waktu sepanjang pagi saja, Grup Thamnin sudah mengalami kerugian mencapai triliunan ...."Tuan Besar Thamnin mendengus dingin dan berkata, "Memangnya triliunan itu sangat banyak. Dalam waktu kurang dari satu tahun, dia bisa menghasilkannya kembali. Bagi siapa pun yang ingin menduduki posisi sebagai manajer umum, tunjukkan pencapaian sendiri!"Selesai berbicara, tanpa memedulikan reaksi para pemegang saham, Tuan Besar Thamnin langsung bangkit dan pergi.Berjalan keluar dari ruang pertemuan, dia lan

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 144

    Rhea tersenyum getir, bagaimana mungkin hari ini dia masih bisa pulang?"Nggak perlu. Lokasi pertemuan lebih dekat dengan rumah Weni. Malam ini aku akan menginap di tempatnya."Orang di ujung telepon hening sejenak. Beberapa saat kemudian, terdengar suara rendah dan dalam Jerico. "Rhea, apa kamu masih marah padaku karena kejadian tadi malam?""Nggak, hanya saja aku juga sudah sangat lama nggak mengobrol bersama Weni. Jadi, malam ini aku berencana untuk menginap di tempatnya."Orang di ujung telepon kembali terdiam cukup lama. Pada akhirnya, Jerico berkata, "Baiklah kalau begitu. Kalau ada apa-apa, telepon aku, ya.""Oke, aku mengerti."Setelah memutus panggilan telepon, tiba-tiba muncul pemberitahuan di layar ponsel Rhea, menunjukkan bahwa baterai ponselnya hanya tersisa dua puluh persen, harus segera diisi daya.Rhea mengerutkan keningnya. Saat inilah dia baru teringat, tadi malam sepulang ke rumah dan selesai mandi, dia langsung tidur. Hari ini dia terlalu sibuk bekerja, tidak punya

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 143

    Sepulang kerja, Rhea naik taksi ke kediaman lama Keluarga Thamnin.Begitu pelayan membawanya masuk ke ruang tamu, Nyonya Besar Thamnin langsung berkata dengan dingin, "Berlutut!"Rhea menghentikan langkah kakinya, menatap Nyonya Besar Thamnin dengan ekspresi datar."Nenek, kesalahan apa yang sudah kulakukan sampai harus berlutut?"Siska yang duduk di samping Nyonya Besar Thamnin, mencibir. Nada bicara menyindir terdengar jelas dalam ucapannya."Bisa-bisanya kamu menanyakan kesalahan apa yang telah kamu lakukan?! Mengapa semalam kamu memaksa Nona Maudi untuk berlutut di hadapanmu di depan begitu banyak orang? Coba kamu pikirkan sendiri, apa identitasmu dan apa identitas Nona Maudi.""Pagi hari ini, Perusahaan Farmasi Haion dan Grup Tessa sudah membatalkan kerja sama dengan Grup Thamnin, menyebabkan Grup Thamnin kehilangan triliunan. Para pemegang saham lainnya sangat nggak puas pada Jerico, mengadakan rapat dewan direksi, bersiap untuk menurunkannya dari posisi manajer umum. Dasar pemba

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 142

    "Kalau aku sudah nggak mencintaimu lagi, apa kamu bersedia untuk melepaskanku?"Sorot mata Jerico langsung berubah menjadi dingin. "Nggak.""Kalau begitu, apa artinya kamu menanyakan hal itu? Lagi pula, bukankah kamu yang menggunakan ayahku untuk mengancamku pindah kembali?"Menatap sorot mata tenang Rhea, Jerico tertawa seperti sedang mengejek dirinya sendiri, lalu mengalihkan pandangannya dan tidak berbicara lagi.Memang benar, dia yang memaksa wanita itu untuk kembali.Lagi pula, sejak hari dia berselingkuh, seharusnya dia sudah bisa menduga akan ada hari ini. Hanya saja, dia terlalu percaya diri. Dia mengira Rhea mencintainya, saking mencintainya wanita itu bersedia untuk memaafkannya.Tidak ada yang berbicara lagi, suasana di antara mereka hening. Tak lama kemudian, sopir sudah melajukan mobil kemari."Naiklah."Rhea menundukkan kepalanya dan melirik ponselnya sekilas. Karena belum menemukan pengemudi, dia pun memutuskan untuk membatalkannya.Sepanjang perjalanan pulang, mereka be

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 141

    Kilatan sedingin es melintasi mata Andre. Jadi, Maudi sudah dimanfaatkan oleh Jeni?Walaupun dia tidak menyetujui tindakan Maudi, tetapi bagaimanapun juga, wanita itu melakukan hal seperti itu demi dirinya."Kelak jangan melakukan hal seperti ini lagi. Gaya bertindak Arieson sangat aneh, dia menghadapi siapa saja tanpa pandang bulu. Kalau melawannya, hanya akan rugi."Melihat Andre memasang ekspresi muram, Maudi menggigit bibir bawahnya, lalu berkata dengan hati-hati, "Andre ... jelas-jelas hari ini Nona Rhea sama sekali nggak terluka. Selama aku meminta maaf, masalah ini sudah bisa dianggap selesai ....""Tapi, Nona Rhea malah nggak bersedia melepaskanku. Mungkinkah karena ... Nona Weni?"Andre menyipitkan matanya, lalu berkata dengan dingin, "Maksudmu, dia sedang membantu Weni melampiaskan kekesalan?""Selain kemungkinan ini, aku nggak bisa memikirkan alasan lain mengapa dia enggan melepaskanku."Rhea dan Weni adalah teman baik, ditambah lagi Weni salah paham mengenai hubungannya den

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 140

    Dimaki oleh Arieson seperti itu, tangan di kedua sisi tubuh Jerico pun terkepal erat. Kilatan amarah melintas di matanya."Paman, Rhea adalah istriku, kamu nggak berhak atur-atur aku!"Arieson mencibir dan berkata, "Bahkan Andre saja masih tahu untuk maju melindungi Maudi. Sedangkan kamu? Kamu nggak hanya sudah berselingkuh, juga seorang pengecut. Aku benar-benar nggak mengerti bagaimana Keluarga Thamnin bisa punya keturunan sepertimu."Jerico menggertakkan giginya, lalu berkata dengan dingin, "Paling nggak, aku nggak mengincar istri orang lain.""Oh, begitu, ya? Percaya atau nggak, aku bisa membuat kalian bercerai besok."Dia tidak bertindak sesuai keinginannya hanya karena ingin menghormati Rhea. Dia ingin menunggu wanita itu memikirkan segala sesuatu dengan jelas, saat itulah dia akan membantu wanita itu.Ekspresi tajam terlihat menghiasi wajah Jerico. Tentu saja dia tahu Arieson memiliki kemampuan ini. Biarpun pamannya itu ingin langsung merebut Rhea dari sisinya saat ini, dia juga

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 139

    Maudi mengeluarkan teriakan dengan suara melengking. Dia menggenggam gaunnya dengan kuat, sorot mata penuh ketakutan tampak jelas di matanya."Ah! Jangan mendekat ... jangan mendekat! Aku bersedia untuk berlutut meminta maaf!"Awalnya dia mengira Arieson hanya menggertaknya saja. Siapa sangka pria itu benar-benar memerintahkan para pengawalnya untuk melakukan hal tersebut. Pria itu benar-benar gila.Kalau pakaiannya sampai dilepas di sini, dia benar-benar tidak perlu hidup lagi.Berlutut meminta maaf adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan pakaiannya dilepas di sini.Dengan ekspresi sedingin es, Arieson mencibir dan berkata, "Oke, kalian semua, mundur."Begitu mendengar perintah dari sang majikan, orang-orang berpakaian hitam itu pun segera mundur. Maudi terjatuh terduduk di lantai. Gaunnya yang digenggamnya dengan erat itu, masih belum dilepaskan. Namun, rambut dan pakaiannya tampak sangat berantakan. Dia terlihat menyedihkan.Dengan ekspresi ketakutan menghiasi wajahnya, dia berg

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status