“Usir dia, Ma,” ucap Dita yang matanya kembali basah.Sampai mati pun Dita tidak akan pernah melupakan orang ini, saat dulu dia dibawa masuk ke restoran oleh Alex, mereka melihat dari jendela kaca sang mama seperti sedang dimaki oleh orang itu.Dita lebih baik tidak punya nenek.“Boleh kita bicara sebentar?” Laura menatap ke arah David daan Monica penuh permohonan.“Boleh Ma, ayo,” sahut Dika. “Bukan kamu sayang, gemes deh Mama.” Laura mencubit pipi sang anak. Dika terkekeh setiap kali berhasil menggoda Mamanya. Lalu Laura menitipkan pada sang pengasuh kedua anaknya.Setelah mendapat anggukan dari pengasuhnya, ketiganya pun keluar dari ruangan itu.Ternyata ada Alex di depan ruang rawat inap si kembar.“Alex, aku titip anak-anak ya. Ada hal yang harus kami bicarakan dulu,” pamit Laura.“Pergilah,” sahut sang sahabat.Darah David mendidih, “ingat hanya titip, bukan ambil!” tegas David dengan suara tak bersahabat.“Sebentar lagi saya akan mengambil semua yang sudah anda buang.”Kedua
“Ma, kalau Mama merasa tidak sanggup seperti ini ya sudah, David tidak akan memaksa Mama bisa dekat dengan kedua anak David. Hanya dengan Mama tidak menyakiti mereka lagi saja sudah membuat David sangat bahagia,” tutur sang anak.Monica kembali meneteskan air mata, dia pun tidak mengerti kemana sifat arogan yang dulu dia miliki? Kenapa sekarang dia menjadi lemah?Monica balas menatap wajah sang anak untuk memberi keyakinan kalau dia sanggup bertahan dalam situasi ini.“Mama harus membayar lunas semua luka yang pernah Mama berikan untuk Laura dan kedua anakmu itu,” jawab Monica penuh keyakinan. David pu mengangguk dan akan mendukung sang mama asal demi kebaikan Laura dan si kembar.“David pesan makanan dan minuman dulu ya Ma untuk yang lainnya,” pamitnya.David pun membeli banyak minuman dan makanan akan dibawa ke ruangan rawat inap Dita. David akan menghabiskan banyak waktu bersama kedua anaknya.Setelah selesai, mereka kembali menuju ke ruang rawat inap, dengan dibantu oleh pelayan
Setelah berhasil mengejar Monica, kini David, Ryan dan juga Joe serta Monica sudah berada di depan butik yang dibangun dari nol oleh wanita paruh baya itu.Monica berteriak histeris ketika melihat semuanya telah hancur, tak ada lagi yang bisa ia selamatkan dari butik tersebut, konon kejadiannya begitu cepat sehingga para pelayan di butik itu tidak bisa menyelamatkan apapun selain diri mereka.Bangunan megah dengan tiga lantai tersebut dalam waktu sekejap sudah rata dengan tanah.Sementara itu, kini di sebuah apartemen mewah Edward dan Linda sedang merayakan kemenangannya, yang mereka inginkan adalah kehancuran Monica dan David yang akan mereka lakukan secara pelan dan pasti.Hidup Linda telah hancur dan keduanya dibuang oleh keluarga kandung mereka akibat video viral itu. Beruntung beberapa aset milik Monica sudah sempat dia alihkan menjadi miliknya setidaknya dia dan Linda tidak akan kelaparan."Aku puas banget sayang dengan cara kerjamu," ujar Linda pada pria tua yang lebih pantas
“Di–Dita benar mau memaafkan nenek?” Monica buru-buru masuk ke dalam ruang rawat inap Dita saat cucu tampannya memberitahu kalau Dita memaafkannya.Dita menggeleng sambil memberengut membuat sang nenek yang tak ingin Dita menangis lagi menjauhi ranjang pasien.“Bercyandaaaaaa,” guraunya berhasil membuat Monica mematung.“Ayo nek peluk Dita, nanti kalau konslet lagi dia batal maafkan nenek loh,” ujar Dika yang gemes melihat kelakuan sang nenek dan juga kakak kembarnya.Monica kembali menatap ke arah Dita, kali ini Dita tersenyum untuk pertama kalinya membuat hati Monica seketika menghangat.Wanita paruh baya itu langsung memeluk Dita sambil menangis haru.“Terima kasih ya sayang,” ucapnya.Dita mengangguk lalu pelukan keduanya terurai. “Tapi jangan sakiti Mama dan si kembar lagi ya,” pintanya serius.Monica menyentuh tangan sang cucu yang terbebas dari jarum infus lalu mengecupnya.“Pasti dong sayang, nenek tidak akan pernah menyakiti kalian. Nenek akan melindungi kalian,” sahutnya.
Esok harinya setelah berdebat panjang, akhirnya Laura dan kedua anaknya tinggal bersama Monica di rumah mewah David, dengan syarat David harus tinggal di apartemennya.Tentu saja David menyetujuinya.Saat ini mobil mewah David sudah terparkir di halaman depan, banyak pelayan menunggu kedatangan si kembar yang menjadi bintang di rumah itu.Jujur sang kepala pelayan tidak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Laura, bahkan kini Laura datang bersama kedua anaknya dalam situasi yang sudah berubah."Wow rumah Nenek Indah sekali," ucap Dita memuji.Bangunan bergaya klasik modern membuat rumah itu tampak sangat mewah dan megah. Si kembar tentu pasti akan sangat betah ada di sini."Ini akan Nenek berikan untuk Dika dan Dita," sahut Monica.Si kembar menggeleng, "kami sudah punya rumah Nek, di Desa," jawabnya kompak.Monica mengajak kedua cucunya berjalan ke dalam rumah, "kan cucu nenek ada dua, yang satu buat Dita, yang satu lagi untuk Dika." Si kembar mengangguk antusias."Wah mirip sek
"Terima kasih atas tawarannya Nyonya, tapi Tuan William menginginkan saya menjadi suami pengganti untuk putrinya," jawab Alex.Wanita itu tertawa penuh ejekan, "dan kamu pikir kamu akan bahagia? Kamu hanya akan menjadi budak wanita manja itu," ujarnya lagi.Alex tersenyum, sepertinya keluarga William tidak beres, bahkan seorang nyonya dengan tak tahu malunya merayu calon menantu di rumah ini.Yang Alex tahu, keluarga William ada keluarga yang kaya raya dan sangat dihormati, nyatanya anak semata wayang mereka sampai harus menikah muda.Wanita itu berjalan semakin mendekat ke arah Alex. Alex refleks berjalan mundur hingga tubuhnya terhimpit di dinding."Sebelum hari esok tiba, bila kamu menerima tawaranku, tolong hubungi aku ke nomor ini."Wanita itu menyerahkan kartu nama yang sudah disiapkan sebelumnya, sebab sejak tadi dia tertarik pada calon menantu tirinya ini."Aku menunggu teleponmu," ujarnya lagi, sebelum akhirnya benar-benar keluar dari dalam kamar Alex.****Alex tak menyangka
“Tidak, kita akan tetap ada di rumah,” ucap Laura tegas, membuat suasana pagi di rumah itu mendadak mendung.“Apa-apa tidak boleh kalau sama Mama,” ujar Dika.“Benar, kalau sama Papa, apapun jawabnya pasti boleh,” Dita menimpali.Keduanya tampak sangat menggemaskan saat membandingkan kedua orang tuanya.David mengulum senyum karena sudah berhasil mendapatkan hati si kembar, mungkin ikatan batin yang terjalin membuat ketiganya lebih cepat dekat.“Papa Alex lain lagi, kalau minta apa-apa jawabnya pasti, ‘tunggu ya Papa Alex tanya dulu sama Mama kalian.’ Sampai hafal kan kita,” gerutu Dika.Laura sangat gemas melihat keduanya berceloteh berusaha menilai sikap dirinya dan Alex yang mulai dibandingkan dengan David.“Berarti Papa juaranya,” sahut David, yang dibalas anggukan oleh si kembar. "Makanya kalian kalau minta apa-apa langsung sama Papa ya, jangan sama Mama apalagi Papa Alex, nanti jawabannya pasti tidak boleh," sambung David lagi mulai menjadi kompor.David seketika mendapat empat
“Kamu sudah dengan sengaja menghancurkan karier yang sudah lama dibangun oleh Linda?” Kini giliran wanita paruh baya yang datang bersama suaminya buka suara. Kehidupan mereka tak bisa lagi seperti dulu.Selama ini sang anak lah yang membuat hidupnya bergelimang harta, mereka tak peduli dengan isu yang berkembang diluar sana, yang penting hasil.Tapi sekarang akibat video itu tersebar mereka semua kena dampaknya.“Saya?" David membeo.“Tentu saja kamu dan Mama-mu!”David tertawa, “makanya kalau punya anak diajarin cara jaga nama baik? Jangan selalu berpikir kalau semua bisa dikendalikan, kalau sudah begini bingung mencari kambing hitam,” sindir David membuat kedua orang tua Linda memanas.“Kamu tak merasakan beratnya anakku membangun karir, sekarang kalian menghancurkannya tanpa perasaan,” ucapnya lagi dengan suara menahan kesal.David menggeleng sambil tersenyum. “Apa kalian lupa dia menjadi model karena siapa? Apa kalian lupa yang sudah dilakukannya selama ini? Atau mau saya ingatka
“Alex,” sapa Laura.Laura dan si kembar terkejut melihat Alex di rumahnya tanpa memberitahu kalau pria itu akan datang.“Papa Alex.”Si kembar berlari dan memeluk Alex yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangannya. “Kangen Papa tauuuk,” Dita mulai memanyunkan bibirnya.Sudah lama rasanya Alex tak pernah mengunjungi keduanya membuat Dita dan Dika sangat merindukan pria tersebut.Mereka bercengkrama sebentar sembari menunggu Laura berganti pakaian. Setelah sang mama kembali dengan pakaian rumahan Laura meminta Dita dan Dika untuk tidur siang.“Janji ya Papa Alex jangan pulang dulu,” pinta Dika.“Iya janji. Papa Alex mau nginep kok di sini,” sahut Alex.“Benarkah Papa?”Dita sangat bahagia, mereka benar-benar merindukan pria tersebut.“Benar dong sayang.”Laura pun meminta kedua anaknya naik ke lantai atas, karena jam tidur siang sudah lewat.Laura mengajak Alex menuju ruang keluarga setelah meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk mereka.“Kamu kenapa Lex?” tanya Laura.Ale
“Bi, saya titip mereka berdua ya.”Laura berujar pada sang kepala pelayan, dia memutuskan untuk menjemput kedua anaknya dan membawa mereka makan di restoran bersama sang papa seperti yang barusan David bilang melalui pesan singkat.David sudah membatalkan semua kegiatannya hari ini karena biar bagaimanapun dia kepikiran atas masalah Joe, pria yang selama ini selalu pasang badan untuk David.David merasa sangat bersalah karena secara tidak langsung kembali melukai perasaan Joe dengan mengingat pria itu tentang anak tak berdosa yang ada di rahim Riana.“Baik Nyonya. Anda membawa mobil sendiri?” tanya sang pelayan.“Tidak Bi, nanti dijemput sopirnya anak-anak. Oh iya kami makan siang di luar ya Bi.”Laura tidak ingin pelayan di rumahnya sibuk menyiapkan makanan sedang dirinya akan memilih untuk makan di restoran langganan Dita dan Dika.“Baik Nyonya,” jawabnya Lagi.Laura pun berpamitan untuk segera bersiap-siap. hatinya lelah dengan masalah yang ada belum lagi dia harus bicara banyak de
Laura mendekati Riana dan duduk di sampingnya. Dia memeluk Riana sambil ikut menangis mengabaikan Joe yang darahnya masih bercucuran.Mental Riana lebih penting dari pada luka di dahi Joe terlebih Riana dalam keadaan hamil yang moodnya sudah pasti naik turun.Laura tahu Riana sangat terkejut mengetahui rahasia besar ini tapi sekali lagi Laura sangat mendukung pola pikir Joe yang tak peduli anak siapa dalam rahim Riana karena dia tulus mencintai wanita ini sejak mereka masih kuliah dulu.“Maafkan Papanya anak-anak sudah melukaimu,” ucap Laura tulus setelah mengurai pelukannya.Riana masih menangis karena tak tahu aibnya ternyata sudah diketahui oleh Joe dan David, tapi tetap saja dia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.Lalu pelayan masuk ke dalam kamar itu untuk meminta Joe ke ruang tamu karena dokter sudah datang. Sebagian pelayan datang membersihkan pecahan kaca, laura memberikan susu ibu hamil untuk Riana yang barusan kembali dibawakan sang kepala pelayan.Setelah ruangan it
“Sayang, di mana Natali dan Riana?” tanya David.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktu setempat David bersama kedua anak kembarnya sedang bersiap untuk sarapan.“Natali sudah pulang sayang, dia ada interview di kampusnya kalau Riana masih di kamar nanti biar aku bawakan sarapan ke kamarnya sambil mau ngobrol sebentar dengan dia.”Laura sangat mengerti situasi saat ini, siapapun di posisi Riana pasti sangat terpukul terlebih dia dalam keadaan hamil. Berbeda halnya dengan Margareth yang sudah melewati rasa sakit itu dan mulai berdamai dengan keadaan.“Jadi si kembar diantar siapa ke sekolah?” tanya Dita.Kemarin sebelum sang mama pergi sempat berjanji kalau hari ini mengantarkan kedua anak menggemaskan versi Dita dan Dika itu ke sekolah.Laura yang menyadarinya pun tersenyum, “kalian berangkat sama sopir dulu ya. Nanti Mama usahain jemput sepulang sekolah,” jawab Laura.“Hmmmmmm.” Dita hanya berdehem sambil mencebik. Sudah diduga pasti akan begini jadinya.“Nanti Papa yang
“Kamu tanggung jawab sayang aku takut lihat Joe marah.”David berbisik sembari memilih berdiri di belakang tubuh istrinya. Bernia untuk sembunyi tapi tingginya menjulang akan tampak jelas saat berdiri di belakang tubuh Laura yang mungil.“Ih, kamu apaan sih sayang aku juga takutlah kalau begini. Mereka mode galak. Ya ampun mimpi apa aku semalam harus terbongkar cepat seperti ini?”David enggan menimpali ucapan istrinya, ketika Laura yang memilih berdiri di belakangnya, David pun mengulang hal yang sama sampai membuat Joe makin kesal.“Berhentiiiiiii!” teriak Joe.Wajahnya memerah ditambah pengaruh minuman keras membuatnya kehilangan setengah kesadarannya.“Dan kamu!” Riana membentak suaminya dan berjalan mendekati suaminya.Plak PlakDua kali tamparan mendarat di wajah tampan Joe. Cukup keras hingga David yang mendengar tamparan itu sampai meringis.“Sejak kapan kamu mulai menyimpan rahasia dariku huh? Apa kamu bisa bayangkan hancurnya perasaanku hu, aaaarrrrggggggh!”Riana menjambak
“Jangan pernah menyebar berita yang tidak benar!” seru Natali kesal.Menyesal rasanya mengajak Riana pergi ke salon yang berujung bertemu dengan wanita sialan ini. Sejak dulu Ryan sempat meminta atali untuk akrab dengan Angel demi menghormati Laura, tapi kata hatinya tak pernah salah jika wanita ini tak layak disebut teman.Angel tertawa kecil, “coba saja minta klarifikasi dari Pak Joe. Saya sih dapat infonya begitu, pasalnya dulu sebelum Nona datang si kembar gencar menjodohkan Margareth dengan Pa Joe dan keduanya sangat dekat.”Tangan Riana mengepal di kedua sisi tubuhnya dia tak terima mendengar cerita yang bahkan Joe tak pernah menceritakan padanya soal hubungannya dulu dengan Margareth. Akan tetapi tak baik bila dia membuat kegaduhan dan meluapkan emosinya di tempat umum seperti ini. Natali yang menyadari itu pun berusaha untuk membuat Angel terlihat membual.“Kamu ada masalah apa ya dengan kami? Kami tak sekalipun pernah mengusik hidupmu apalagi sebenarnya kami tahu niatmu bek
“Permisiiiiiiiiiii.” teriak Joe.Setelah mendapat informasi dari sang kepala pelayan kalau Laura dan David pergi Joe berniat bertemu dengan si kembar yang katanya sedang belajar di perpustakaan mini yang baru dibuatkan sang papa.Dita berlari kecil untuk membukakan pintu perpustakaan agar rasa penasarannya hilang terhadap suara di depan ruang perpustakaannya.Ceklek“Papa di mana?” tanya Joe saat menyadari si cantik yang super aktif membukakan pintu.“Masa tidak tahu?”Bukannya menjawab pertanyaan Joe, Dita justru memberikan pertanyaan lain pada sang paman.“Tahu sih katanya lagi keluar,” jawab Joe datar.Dika mendekati ambang pintu setelah mendapatkan izin dari guru lesnya.“Papa sama Mama katanya nganterin suster Margareth ke rumah kami yang lama. Katanya Mama Angel ganggu suster.”PlakDita memukul kencang bibir sang adik kembar yang ternyata sangat ember. Bisa kacau kalau sampai Mama dan Papanya tahu kalau keduanya sempat menguping pembicaraan sang mama dengan sang kepala pelayan
Satu minggu berikut Dita dan Dika sudah mulai mengikuti les privat di rumahnya sendiri.Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan kecil yang berada di lantai 2 dekat dengan ruang bermain keduanya.Tetapi meskipun mereka kembar nyatanya Dita jauh lebih malas untuk belajar ketimbang adik kembarnya sendiri.Bahkan setiap kali mengikuti pelajaran maka rasa kantuk menyerang hebat padanya.Gadis kecil itu berbanding terbalik dengan sang adik kembar yang setiap kali belajar maka dia memiliki semangat berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.Seperti saat ini tepat pukul 16.00 waktu setempat guru privat khusus untuk matematika akan datang ke rumah mereka. Ini pertama kali si kembar melakukan privat dengan guru muda yang sengaja dicarikan oleh Laura agar mampu membuat gadis kecilnya memiliki semangat yang sama seperti jagoannya.Dika sudah mandi dan rapi sejak 1 jam yang lalu, bahkan dia sangat siap untuk menerima pelajaran hari ini.Namun berbeda dengan Dita yang masih be
“Anda bicara apa Nona? Memangnya saya pernah ada hubungan apa dengan Pak Joe?” tanya Margareth tanpa menoleh ke arah Angel.Angel tertawa kecil, “semua orang juga sudah tahu kalian dekat tanpa hubungan jelas. Makanya nanti dia berencana akan mencari tahu fakta sebenarnya. Yang penting aku sudah kasih info ke kamu ya kalau Joe akan mengejarmu sampai ke ujung dunia untuk melakukan tes DNA.”Angel tak peduli apakah wanita di depannya ini terluka dengan ucapannya atau tidak. Yang jelas dia harus menemukan cara agar bisa mengambil keuntungan dari masalah yang ada.Tanpa meladeni ucapan Angel mantan pengasuh si kembar itu memilih pergi dari Mall itu dan membatalkan niatnya untuk berbelanja. Tanpa dia sadari di dalam saku Cardigan yang digunakan sudah ada alat penyadap. Angel pun bergegas pergi dan membuntuti Margareth, sebab alat itu akan bekerja di jarak tertentu saja.Wanita itu akan menghalalkan segala cara demi bisa mencari celah untuk dekat dengan David. Terlebih kehadiran Bonita meng