Tak ada lagi yang David tutupi dari sang mama tentang kondisinya.Monica pun harus pasrah menerima takdir mereka. Tapi dia akan selalu memberikan doa terbaik untuk sang anak dalam setiap hembusan nafasnya.Kondisi david sempat drop dan Monica yang menjaga David dengan penuh cinta.Satu bulan lamanya David tak bertemu sang anak dan berencana pergi ke desa sembari mempertemukan sang mama dengan Laura.Belum sempat dirinya mengatakan apapun pada sang mama, ponselnya berdering.KriiiingTerlihat wajah Alex yang menghubunginya.“Ckk!” David berdecak kesal. “Mau apa dia menghubungiku? Awas saja kalau berani meminta izin menikah dengan Laura,” gumamnya kesal. David pun menekan icon berwarna hijau untuk menjawab panggilan pria yang paling dibencinya di dunia ini.[Hal-] suara David terjeda.[Cepat ke rumah sakit, Dita kritis saat menjalani pemeriksaan hari ini.][Apa???]TuuuuutPanggilan telepon terputus.“Ada apa sayang?” tanya Monica.“Dita kolaps Ma, hiks hiks.” Hati Monica hancur meliha
“Usir dia, Ma,” ucap Dita yang matanya kembali basah.Sampai mati pun Dita tidak akan pernah melupakan orang ini, saat dulu dia dibawa masuk ke restoran oleh Alex, mereka melihat dari jendela kaca sang mama seperti sedang dimaki oleh orang itu.Dita lebih baik tidak punya nenek.“Boleh kita bicara sebentar?” Laura menatap ke arah David daan Monica penuh permohonan.“Boleh Ma, ayo,” sahut Dika. “Bukan kamu sayang, gemes deh Mama.” Laura mencubit pipi sang anak. Dika terkekeh setiap kali berhasil menggoda Mamanya. Lalu Laura menitipkan pada sang pengasuh kedua anaknya.Setelah mendapat anggukan dari pengasuhnya, ketiganya pun keluar dari ruangan itu.Ternyata ada Alex di depan ruang rawat inap si kembar.“Alex, aku titip anak-anak ya. Ada hal yang harus kami bicarakan dulu,” pamit Laura.“Pergilah,” sahut sang sahabat.Darah David mendidih, “ingat hanya titip, bukan ambil!” tegas David dengan suara tak bersahabat.“Sebentar lagi saya akan mengambil semua yang sudah anda buang.”Kedua
“Ma, kalau Mama merasa tidak sanggup seperti ini ya sudah, David tidak akan memaksa Mama bisa dekat dengan kedua anak David. Hanya dengan Mama tidak menyakiti mereka lagi saja sudah membuat David sangat bahagia,” tutur sang anak.Monica kembali meneteskan air mata, dia pun tidak mengerti kemana sifat arogan yang dulu dia miliki? Kenapa sekarang dia menjadi lemah?Monica balas menatap wajah sang anak untuk memberi keyakinan kalau dia sanggup bertahan dalam situasi ini.“Mama harus membayar lunas semua luka yang pernah Mama berikan untuk Laura dan kedua anakmu itu,” jawab Monica penuh keyakinan. David pu mengangguk dan akan mendukung sang mama asal demi kebaikan Laura dan si kembar.“David pesan makanan dan minuman dulu ya Ma untuk yang lainnya,” pamitnya.David pun membeli banyak minuman dan makanan akan dibawa ke ruangan rawat inap Dita. David akan menghabiskan banyak waktu bersama kedua anaknya.Setelah selesai, mereka kembali menuju ke ruang rawat inap, dengan dibantu oleh pelayan
Setelah berhasil mengejar Monica, kini David, Ryan dan juga Joe serta Monica sudah berada di depan butik yang dibangun dari nol oleh wanita paruh baya itu.Monica berteriak histeris ketika melihat semuanya telah hancur, tak ada lagi yang bisa ia selamatkan dari butik tersebut, konon kejadiannya begitu cepat sehingga para pelayan di butik itu tidak bisa menyelamatkan apapun selain diri mereka.Bangunan megah dengan tiga lantai tersebut dalam waktu sekejap sudah rata dengan tanah.Sementara itu, kini di sebuah apartemen mewah Edward dan Linda sedang merayakan kemenangannya, yang mereka inginkan adalah kehancuran Monica dan David yang akan mereka lakukan secara pelan dan pasti.Hidup Linda telah hancur dan keduanya dibuang oleh keluarga kandung mereka akibat video viral itu. Beruntung beberapa aset milik Monica sudah sempat dia alihkan menjadi miliknya setidaknya dia dan Linda tidak akan kelaparan."Aku puas banget sayang dengan cara kerjamu," ujar Linda pada pria tua yang lebih pantas
“Di–Dita benar mau memaafkan nenek?” Monica buru-buru masuk ke dalam ruang rawat inap Dita saat cucu tampannya memberitahu kalau Dita memaafkannya.Dita menggeleng sambil memberengut membuat sang nenek yang tak ingin Dita menangis lagi menjauhi ranjang pasien.“Bercyandaaaaaa,” guraunya berhasil membuat Monica mematung.“Ayo nek peluk Dita, nanti kalau konslet lagi dia batal maafkan nenek loh,” ujar Dika yang gemes melihat kelakuan sang nenek dan juga kakak kembarnya.Monica kembali menatap ke arah Dita, kali ini Dita tersenyum untuk pertama kalinya membuat hati Monica seketika menghangat.Wanita paruh baya itu langsung memeluk Dita sambil menangis haru.“Terima kasih ya sayang,” ucapnya.Dita mengangguk lalu pelukan keduanya terurai. “Tapi jangan sakiti Mama dan si kembar lagi ya,” pintanya serius.Monica menyentuh tangan sang cucu yang terbebas dari jarum infus lalu mengecupnya.“Pasti dong sayang, nenek tidak akan pernah menyakiti kalian. Nenek akan melindungi kalian,” sahutnya.
Esok harinya setelah berdebat panjang, akhirnya Laura dan kedua anaknya tinggal bersama Monica di rumah mewah David, dengan syarat David harus tinggal di apartemennya.Tentu saja David menyetujuinya.Saat ini mobil mewah David sudah terparkir di halaman depan, banyak pelayan menunggu kedatangan si kembar yang menjadi bintang di rumah itu.Jujur sang kepala pelayan tidak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Laura, bahkan kini Laura datang bersama kedua anaknya dalam situasi yang sudah berubah."Wow rumah Nenek Indah sekali," ucap Dita memuji.Bangunan bergaya klasik modern membuat rumah itu tampak sangat mewah dan megah. Si kembar tentu pasti akan sangat betah ada di sini."Ini akan Nenek berikan untuk Dika dan Dita," sahut Monica.Si kembar menggeleng, "kami sudah punya rumah Nek, di Desa," jawabnya kompak.Monica mengajak kedua cucunya berjalan ke dalam rumah, "kan cucu nenek ada dua, yang satu buat Dita, yang satu lagi untuk Dika." Si kembar mengangguk antusias."Wah mirip sek
"Terima kasih atas tawarannya Nyonya, tapi Tuan William menginginkan saya menjadi suami pengganti untuk putrinya," jawab Alex.Wanita itu tertawa penuh ejekan, "dan kamu pikir kamu akan bahagia? Kamu hanya akan menjadi budak wanita manja itu," ujarnya lagi.Alex tersenyum, sepertinya keluarga William tidak beres, bahkan seorang nyonya dengan tak tahu malunya merayu calon menantu di rumah ini.Yang Alex tahu, keluarga William ada keluarga yang kaya raya dan sangat dihormati, nyatanya anak semata wayang mereka sampai harus menikah muda.Wanita itu berjalan semakin mendekat ke arah Alex. Alex refleks berjalan mundur hingga tubuhnya terhimpit di dinding."Sebelum hari esok tiba, bila kamu menerima tawaranku, tolong hubungi aku ke nomor ini."Wanita itu menyerahkan kartu nama yang sudah disiapkan sebelumnya, sebab sejak tadi dia tertarik pada calon menantu tirinya ini."Aku menunggu teleponmu," ujarnya lagi, sebelum akhirnya benar-benar keluar dari dalam kamar Alex.****Alex tak menyangka
“Tidak, kita akan tetap ada di rumah,” ucap Laura tegas, membuat suasana pagi di rumah itu mendadak mendung.“Apa-apa tidak boleh kalau sama Mama,” ujar Dika.“Benar, kalau sama Papa, apapun jawabnya pasti boleh,” Dita menimpali.Keduanya tampak sangat menggemaskan saat membandingkan kedua orang tuanya.David mengulum senyum karena sudah berhasil mendapatkan hati si kembar, mungkin ikatan batin yang terjalin membuat ketiganya lebih cepat dekat.“Papa Alex lain lagi, kalau minta apa-apa jawabnya pasti, ‘tunggu ya Papa Alex tanya dulu sama Mama kalian.’ Sampai hafal kan kita,” gerutu Dika.Laura sangat gemas melihat keduanya berceloteh berusaha menilai sikap dirinya dan Alex yang mulai dibandingkan dengan David.“Berarti Papa juaranya,” sahut David, yang dibalas anggukan oleh si kembar. "Makanya kalian kalau minta apa-apa langsung sama Papa ya, jangan sama Mama apalagi Papa Alex, nanti jawabannya pasti tidak boleh," sambung David lagi mulai menjadi kompor.David seketika mendapat empat