“Masuklah ke dalam rumah sayang, mandi sama bibi dulu ya,” pinta Laura pada sang anak.“Tapi Mama?” tanya si kembar khawatir. Tak ada insting apapun di hati kedua anak kembar itu padahal saat ini yang berdiri di depan mereka adalah Papa kandungnya.“Mama tidak pernah takut hantu sayang, Mama akan mengusirnya,” bujuk Laura lagi. Si kembar pun mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.Laura menutup rapat pintu rumahnya.David mengernyitkan keningnya saat melihat Laura menutup pintu rumahnya tanpa mempersilahkan dirinya untuk masuk.“Dari mana anda bisa tahu alamat rumah kami Tuan muda?” tanya Laura.Jujur David sangat sakit mendengar panggilan Tuan muda dari mulut wanita yang sangat David cintai.Dia merindukan panggilan mesra mereka yang dulu.“Laura, aku ingin masuk,” jawab David.Bukannya memberi jawaban atas pertanyaan Laura, pria itu justru mengalihkan pembicaraannya.“Masuk kemana Tuan? Ini rumah saya dan saya tidak terbiasa menerima tamu orang asing seperti anda. Sekarang jawab perta
“Pergilah kalian, ada bos besar ingin bergabung denganku,” ucap Joe saat melihat Wanita yang paling dibenci oleh David kini duduk di sampingnya. Bahkan sangat dekat.“Hai,” sapa Linda.Wanita itu mengangkat gelasnya ke arah Joe, dan Joe pun membalasnya.“Ada angin apa ini calon istri Bos mau duduk bersama saya di pojok?” tanya Joe tanpa basa-basi menatap curiga pada gerak gerik Linda.Linda tersenyum lalu menaruh tangannya di atas paha Joe.“Aku hanya butuh menjalin kerjasama denganmu, apapun imbalannya pasti aku berikan,” ucapnya sungguh-sungguh.Joe tersenyum miring, sepertinya bukan imbalan uang saja yang dijanjikan tapi apapun akan diberikan untuknya. Dan dia berniat meminta imbalan yang tak biasa dari wanita ini.“Apapun yang aku mau, kamu akan memberikannya?” ulang Joe lagi.Wanita itu mengangguk, dia meneguk habis minuman beralkohol yang ada di dalam gelasnya lalu berkata, “katakan saja apa yang kamu mau, maka aku akan memberikannya asal semua informasi tentang David bisa aku
“Siapa yang mengizinkan anda datang?” tanya Laura dingin.David menoleh kanan dan kiri karena orang-orang yang ada di sana masih memperhatikannya.Pria tampan itu duduk di samping Laura, mengambil alih tempat duduk Dika bocah laki-laki yang akan menjadi pewaris di perusahaannya.Dika memejamkan mata, lalu bibirnya mengerucut tanda dia tak menyukai yang dilakukan oleh David, namun berhasil membuat sang papa gemas padanya.Si kembar sangat anti dengan orang asing, dan dia juga menganggap David orang asing sehingga membuat Dika dan Dita tak nyaman dengan kehadiran pria dewasa yang sudah meniru wajah mereka tanpa izin.Setidaknya itu hal negatif tentang David di mata kedua anak kembarnya. Mereka seolah tahu kalau pria dewasa ini penyebab dirinya hampir meninggal di dalam kandungan.“Berhentilah berbicara ketus padaku sayang, kesopanan tata bicaramu seperti penghinaan untukku. Aku tak perlu meminta izin untuk datang menemani kalian,” David berbisik namun penuh ketegasan. “Mereka juga anak
Tiga hari berlalu, saatnya esok pagi David harus kembali ke Kota. Sebab Joe menghubunginya ada masalah di proyek.Meski tak dianggap ada oleh Laura dan si kembar, berada dekat dengan mereka adalah hal yang paling membahagiakan untuk David.Malam ini David mengajak Laura berbicara dari hati ke hati, dan Laura pun merasa harus bicara dengan David guna mengeluarkan unek-uneknya.“Kita makan malam di luar yuk,” David memberi tawaran. Dengan cepat Laura menggeleng.“Kita bicara di sini saja.”Laura menunjuk kursi kayu yang ada di depan rumahnya.Tak punya pilihan lain, David pun mengangguk.“Aku besok pagi harus kembali ke Kota, aku titip anak-anak padamu,” ucap David.Dia tak ada maksud apapun, David tahu betapa beratnya menjadi Laura menjaga dua anak yang super aktif dan memiliki kelainan jantung akibat lahir prematur.“Jangan sok peduli pada kami,” jawabnya ketus.David tampak gusar, wanita yang dulu sangat polos dan cenderung menjaga perasaan David setiap kali mereka berbicara, kini ju
“Sialan, aku harus memberinya pelajaran!” Alex yang datang ke rumah Laura kaget bercampur marah dengan sikap David. Alex merasa bersalah telah membiarkan Laura mengajak si kembar datang ke acara wisudanya.“Aku tidak mau dia mengambil alih anak-anakku. Aku takut dia menipuku Alex, hiks hiks.”“Menipu bagaimana maksudmu?” tanya Alex.Laura menunduk, meski tiga hari sudah berlalu nyatanya dia belum bisa tenang setelah menyetujui permintaan David.Dalam surat perjanjian itu awalnya David meminta Laura berkorban untuk kedua anak mereka dan menikah dengan David, tapi dengan tegas point itu Laura tolak. Akhirnya David menghubungi Laura melalui ponsel pak Hotman memberi tawaran terakhir, kedua anak kembarnya didaftarkan secara hukum dengan David sebagai ayah biologisnya dan Laura sebagai ibu biologisnya.Sang pengacara juga sudah meminta sampel darah dan rambut si kembar untuk dilakukan tes DNA agar ada bukti hitam di atas putih kalau si kembar benar-benar darah daging David Aditama.Buka
“A–Ada apa ini?” Laura kaget dan terbata melihat banyaknya orang yang ada di tempat itu.“Papa Alex,” teriak si kembar memeluk Alex setelah mereka menyapa sang kepala pelayan yang membukakan pintu untuk mereka.“Sayang, gimana kontrol hari ini?” tanya Alex.Dita dan Dika kembali manyun sambil melipat tangan di depan dada.“Tidak asyik, soalnya tidak dapat upah,” jawab Dita merajuk. Dika pun mengangguk menyetujui ucapan sang saudara kembar.David meminta Laura untuk duduk, Laura pun mengangguk dan memilih duduk di samping Alex. Meski kesal tapi David tak mau membuat keributan di sini, karena ini akan menjadi hari baik untuknya dan si kembar.“Bi,” panggil David.“Iya Tuan,” jawab sang pelayan. Dia berjalan mendekati David dan yang lainnya.“Tolong panggil baby sitter anak-anak,” ucapnya. Sang kepala pelayan pun mengangguk.Tak berselang lama, datang empat orang wanita berpenampilan bak pengasuh mendekat ke arah mereka.“Laura, ini mereka adalah pengasuh anak-anak kita, mereka akan menj
“Cepat suruh keluar majikan kalian! Aku mau membuat perhitungannya!” teriak seorang wanita paruh baya yang datang bersama seorang wanita muda.David mendengar jelas suara itu hingga membuat darahnya mendidih. Laura berjalan di belakangnya, dia juga ingin tahu siapa sebetulnya tamu yang sedang marah-marah. Laura hanya takut Monica sudah mengetahui keberadaannya dan si kembar.“Siapa mereka?” tanya David setelah mengetahui yang datang marah-marah bukan Mama-nya dan juga Linda.“OH jadi kamu pemilik rumah ini?” wanita yang usianya lebih tua dari sang mama kini melipat tangan di depan dada menatap tajam ke arah David. Sebetulnya dua wanita ini tinggal di kota Sun City, tapi mereka terpaksa terbang ke sudut kota New Capitol setelah mendapat laporan kalau restoran miliknya yang sudah berdiri puluhan tahun mendadak sepi pengunjung akibat tertutup bangungan besar di depannya.Semua bangunan di belakang rumah baru si kembar tertutup dan yang paling merasa dirugikan adalah sang pemilik restor
“Jadi ini alasannya kenapa dia tidak pernah menemui anaknya?”Laura saat ini sedang menonton televisi dan di sana terlihat ada berita viral mengenai pernikahan seorang Super Model Internasional bersama seorang CEO yang paling berkuasa di Kota New Capitol.Mata ibu dua anak itu tak berkedip melihat Linda dan Monica seolah enggan menjawab pertanyaan para awak media yang menanyakan sejauh mana persiapan itu sudah berlangsung.Keduanya tampak anggun dan digadang-gadang menjadi pasangan mertua dan menantu paling cocok di Negaranya.Satu tangan kanan Laura tanpa sadar menyentuh ulu hatinya yang mulai terasa sangat sakit. Sang Mama muda memberi cubitan kecil di sana agar rasa sakitnya segera hilang. Namun bukannya sakit itu berkurang justru makin menjadi-jadi.“Kenapa rasanya sakit sekali melihat dia akan menikah dengan dengan orang lain? Bukankah memang itu wanita yang dia cintai selama ini, lalu aku datang hanya untuk menjadi pelampiasan hasratnya belaka. Bila saja aku tahu dia sudah punya