Saat David mendekat dan hendak memeluk Laura, wanita itu mundur beberapa langkah."Saya datang ke sini untuk bicara baik-baik dengan anda, bukan karena masih menganggap anda ada. Saya bukan Laura yang dulu anda kenal," ucapnya tegas.Tak ada air mata seperti David, tak ada rasa takut bertemu pria itu, Laura sangat tenang cenderung dingin."Duduklah, jangan rusak pertemuan ini, aku tidak ingin kita bertengkar," pinta David.Laura pun duduk persis di bangku di depan David. Bila dulu setiap melihat pria ini ada getar aneh di dalam dadanya, namun setelah berjuta masalah hingga nyaris kehilangan nyawanya membuat rasa itu menguap seiring dengan rasa sakit yang terus Laura rasakan.“Tolong jangan pernah ganggu saya lagi apalagi tujuan anda hanya untuk menyakiti saya. Hentikan semua itu!” tegas Laura.David mengerjap berkali-kali dia seakan tak pernah mengenal wanita di depannya ini. Lauranya benar-benar berubah."Aku sangat mencintaimu Laura, mana mungkin aku sengaja membuatmu menderita. Aku
Beberapa kali sopir yang mengantarkan Laura mencuri pandang dari arah spion.Decak kagum atas hebatnya seorang ibu merawat anaknya seorang diri.Bahkan sepanjang perjalanan gadis kecilnya sedikit rewel. Enam menempuh jalur darat wanita itu lalui tanpa mengeluh sama sekali.Di layak disebut sebagai Mama terbaik di muka bumi ini.“Pak berhenti di depan ya pak, rumah yang pagarnya bercat merah,” ucapnya.“Siap Nyonya,” sahut sang sopir.Sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah minimalis namun terkesan mewah.Di halaman depan terlihat ada bangunan kecil semacam toko, namun tak ada plang nama untuk identitas tempat itu.Seorang wanita paruh baya keluar membukakan pintu untuk majikannya. “Selamat datang kembali Nyonya,” sapanya.“Iya Bi, terima kasih. Tolong ambil tasnya dulu ya Bi, baru setelahnya bantu angkat Dika,” pinta Laura.“Baik Nyonya,” jawabnya.Sopir pun memberikan dua tas dan satu koper berukuran besar pada sang pelayan untuk dibawa masuk ke dalam rumah.Tak lama kemudian sa
Satu minggu berlalu David pun harus kembali ke Kota New Capitol untuk melakukan tugasnya sebagai pimpinan sebuah perusahaan Nomor satu di Kota itu. Dunia sudah mengakui kehebatan sang CEO, bahkan David pernah vakum selama satu tahun lebih dari dunia kerjanya akibat problem percintaan yang belum terselesaikan hingga saat ini.Meskipun demikian, perusahaan yang dibangun olehnya dari nol tak mengalami kesulitan apapun.Dia memiliki Ryan dan Joe yang bekerja dengan baik menjaga perusahaan itu tetap stabil.Saat ini, dia sudah berada di dalam mobil bersama sopir pribadinya dan bersiap menuju ke Kota.“Pak kita ke rumahnya Laura dulu ya, Bapak turun dan gunakan uang ini untuk berbelanja di sana, jangan menawar harganya ya,” ucapnya.“Siap Tuan,” sahut sang sopir.Orang yang sekarang menjadi sopir pribadi David adalah saudara jauh Ryan yang usianya masih muda. Sudah dua tahun menemani David dan belum pernah cacat sedikitpun dalam pekerjaannya.Beberapa kali David menjebaknya hanya untuk meng
“Akhirnya kamu kembali juga ke kantor,” sindir Joe pada sahabatnya.David baru saja tiba di Ibukota dan dia langsung menemui di ruangannya.Tanpa menunggu untuk dipersilahkan duduk David pun segera duduk di depan meja kerja Joe.“Aku sedang tidak ingin bertengkar. Aku hanya ingin bercerita tentang kebahagiaanku. Ini lihat mahakaryaku dengan Laura, mereka sangat menggemaskan bukan?” David memperlihatkan ponselnya pada Joe agar sang sahabat bisa melihat rekaman video yang sempat dia abadikan dari dalam mobil.“Kamu kapan menikah dan punya anak?” ejek David lagi, membuat Joe mendelik ke arahnya.“Untuk apa menikah kalau berurusan dengan wanita lebih dari 24 jam sangat berat. Lebih baik sepertiku, gunakan waktu luang hanya untuk bekerja dan bersenang-senang tanpa tanggung jawab,” balas Joe penuh penekanan.David dan dia walau merupakan sahabat sejak kecil, nyatanya urusan wanita mereka memiliki cara pandang yang berbeda.David cenderung dingin dan ketus setiap kali berurusan dengan wanita
“Siapa yang menaruh foto yang menaruh foto ini di sini?” Laura membatin. Mama dua anak itu buru-buru mengambil foto David dan menyembunyikannya. “Bukan siapa-siapa. Sekarang kalian masuk ke dalam rumah, Mama mau bersih-bersih dulu,” titahnya pada sang anak. Mereka pun mengacungkan kedua jempolnya ke arah sang mama dan kembali masuk ke dalam rumah.Laura mengambil kembali foto David dan mengguntingnya menjadi bagian terkecil. Tak ada yang bisa dia banggakan dar pria ini, tak banyak yang dia syukuri atas pertemuan mereka kecuali kehadiran si kembar pengobat pelipur lara. “Jangan pernah kembali lagi dalam hidupku, karena aku tak sama sekali membutuhkan kehadiranmu,” gumamnya penuh keyakinan lalu memasukan potongan kecil foto David ke dalam tong sampah.“Lenyaplah kamu dari hidupku!”****Kota VictoireMonica tiba di acara pernikahan adiknya Linda, dia datang seorang diri tanpa ditemani sang anak.David tidak pernah main-main dengan ucapannya, Monica pun menyadari hubungannya dengan sa
"Apa kamu mau pindah ke tempat lain kalau misalnya benar itu orang suruhan David?" tanya Alex pada sang sahabat.Laura menggeleng, "dia sudah melihat anak-anaknya, aku yakin ke ujung dunia pun pasti dia akan tetap menemukan kami, jadi daripada menghindari masalah lebih baik aku akan hadapi semuanya,” Laura dengan keputusannya.David memiliki banyak uang yang setiap saat bisa saja melakukan segala cara untuk mencapai kepuasan hatinya.Laura yakin bila dia kembali kabur maka David akan lebih murka lagi bila menemukannya kelak.“Aku hanya khawatir dia kembali pada kalian dan artinya Monica bersama antek-anteknya juga akan kembali berbuat jahat,” ujar Alex.Laura tersenyum, “kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, kali ini aku akan menghadapinya. Terlebih Dika dan Dita punya insting kuat dan mereka bukan anak kecil seperti pada umumnya yang mudah dibujuk dengan hadiah, sekalipun hadiah itu mahal dan impian mereka.”Laura melihat Dika dan Dita berlarian ke arah Alex dan sang mama, lalu duduk
“Anda hanya boleh menemui Tuan David kalau sudah membuat janji dengan beliau. Tidak ada orang yang boleh melanggar aturan yang sudah ditetapkan puluhan tahun di kantor ini!” Ryan mendorong tubuh Alex, saat Alex hendak menerobos masuk keruangan David.“Aku tidak peduli itu! Persetan dengan semua aturan di sini, yang jelas aku harus menemui Bosmu yang pengecut itu!”Alex tak kalah galak dari Ryan, dia tak peduli dengan semua aturan di perusahaan ini, yang jelas dia harus memberi pelajaran pada David yang sudah dengan lancang mengganggu Laura dan si kembar.Satu minggu sudah berlalu, saat David sedang bersiap menuju ke lapangan karena ada peninjauan proyek, tiba-tiba Alex menerobos masuk ke dalam ruangannya setelah melewati perdebatan sengit dengan Ryan.Ryan tak pernah mengizinkan siapapun menemui Bosnya bila tanpa membuat janji sebelumnya.Hanya saja Alex tidak peduli itu. Tiga hari yang lalu dia sudah datang, namun David tidak ada di kantor sehingga Alex kembali datang menemui sang p
“Masuklah ke dalam rumah sayang, mandi sama bibi dulu ya,” pinta Laura pada sang anak.“Tapi Mama?” tanya si kembar khawatir. Tak ada insting apapun di hati kedua anak kembar itu padahal saat ini yang berdiri di depan mereka adalah Papa kandungnya.“Mama tidak pernah takut hantu sayang, Mama akan mengusirnya,” bujuk Laura lagi. Si kembar pun mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.Laura menutup rapat pintu rumahnya.David mengernyitkan keningnya saat melihat Laura menutup pintu rumahnya tanpa mempersilahkan dirinya untuk masuk.“Dari mana anda bisa tahu alamat rumah kami Tuan muda?” tanya Laura.Jujur David sangat sakit mendengar panggilan Tuan muda dari mulut wanita yang sangat David cintai.Dia merindukan panggilan mesra mereka yang dulu.“Laura, aku ingin masuk,” jawab David.Bukannya memberi jawaban atas pertanyaan Laura, pria itu justru mengalihkan pembicaraannya.“Masuk kemana Tuan? Ini rumah saya dan saya tidak terbiasa menerima tamu orang asing seperti anda. Sekarang jawab perta
“Alex,” sapa Laura.Laura dan si kembar terkejut melihat Alex di rumahnya tanpa memberitahu kalau pria itu akan datang.“Papa Alex.”Si kembar berlari dan memeluk Alex yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangannya. “Kangen Papa tauuuk,” Dita mulai memanyunkan bibirnya.Sudah lama rasanya Alex tak pernah mengunjungi keduanya membuat Dita dan Dika sangat merindukan pria tersebut.Mereka bercengkrama sebentar sembari menunggu Laura berganti pakaian. Setelah sang mama kembali dengan pakaian rumahan Laura meminta Dita dan Dika untuk tidur siang.“Janji ya Papa Alex jangan pulang dulu,” pinta Dika.“Iya janji. Papa Alex mau nginep kok di sini,” sahut Alex.“Benarkah Papa?”Dita sangat bahagia, mereka benar-benar merindukan pria tersebut.“Benar dong sayang.”Laura pun meminta kedua anaknya naik ke lantai atas, karena jam tidur siang sudah lewat.Laura mengajak Alex menuju ruang keluarga setelah meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk mereka.“Kamu kenapa Lex?” tanya Laura.Ale
“Bi, saya titip mereka berdua ya.”Laura berujar pada sang kepala pelayan, dia memutuskan untuk menjemput kedua anaknya dan membawa mereka makan di restoran bersama sang papa seperti yang barusan David bilang melalui pesan singkat.David sudah membatalkan semua kegiatannya hari ini karena biar bagaimanapun dia kepikiran atas masalah Joe, pria yang selama ini selalu pasang badan untuk David.David merasa sangat bersalah karena secara tidak langsung kembali melukai perasaan Joe dengan mengingat pria itu tentang anak tak berdosa yang ada di rahim Riana.“Baik Nyonya. Anda membawa mobil sendiri?” tanya sang pelayan.“Tidak Bi, nanti dijemput sopirnya anak-anak. Oh iya kami makan siang di luar ya Bi.”Laura tidak ingin pelayan di rumahnya sibuk menyiapkan makanan sedang dirinya akan memilih untuk makan di restoran langganan Dita dan Dika.“Baik Nyonya,” jawabnya Lagi.Laura pun berpamitan untuk segera bersiap-siap. hatinya lelah dengan masalah yang ada belum lagi dia harus bicara banyak de
Laura mendekati Riana dan duduk di sampingnya. Dia memeluk Riana sambil ikut menangis mengabaikan Joe yang darahnya masih bercucuran.Mental Riana lebih penting dari pada luka di dahi Joe terlebih Riana dalam keadaan hamil yang moodnya sudah pasti naik turun.Laura tahu Riana sangat terkejut mengetahui rahasia besar ini tapi sekali lagi Laura sangat mendukung pola pikir Joe yang tak peduli anak siapa dalam rahim Riana karena dia tulus mencintai wanita ini sejak mereka masih kuliah dulu.“Maafkan Papanya anak-anak sudah melukaimu,” ucap Laura tulus setelah mengurai pelukannya.Riana masih menangis karena tak tahu aibnya ternyata sudah diketahui oleh Joe dan David, tapi tetap saja dia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.Lalu pelayan masuk ke dalam kamar itu untuk meminta Joe ke ruang tamu karena dokter sudah datang. Sebagian pelayan datang membersihkan pecahan kaca, laura memberikan susu ibu hamil untuk Riana yang barusan kembali dibawakan sang kepala pelayan.Setelah ruangan it
“Sayang, di mana Natali dan Riana?” tanya David.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktu setempat David bersama kedua anak kembarnya sedang bersiap untuk sarapan.“Natali sudah pulang sayang, dia ada interview di kampusnya kalau Riana masih di kamar nanti biar aku bawakan sarapan ke kamarnya sambil mau ngobrol sebentar dengan dia.”Laura sangat mengerti situasi saat ini, siapapun di posisi Riana pasti sangat terpukul terlebih dia dalam keadaan hamil. Berbeda halnya dengan Margareth yang sudah melewati rasa sakit itu dan mulai berdamai dengan keadaan.“Jadi si kembar diantar siapa ke sekolah?” tanya Dita.Kemarin sebelum sang mama pergi sempat berjanji kalau hari ini mengantarkan kedua anak menggemaskan versi Dita dan Dika itu ke sekolah.Laura yang menyadarinya pun tersenyum, “kalian berangkat sama sopir dulu ya. Nanti Mama usahain jemput sepulang sekolah,” jawab Laura.“Hmmmmmm.” Dita hanya berdehem sambil mencebik. Sudah diduga pasti akan begini jadinya.“Nanti Papa yang
“Kamu tanggung jawab sayang aku takut lihat Joe marah.”David berbisik sembari memilih berdiri di belakang tubuh istrinya. Bernia untuk sembunyi tapi tingginya menjulang akan tampak jelas saat berdiri di belakang tubuh Laura yang mungil.“Ih, kamu apaan sih sayang aku juga takutlah kalau begini. Mereka mode galak. Ya ampun mimpi apa aku semalam harus terbongkar cepat seperti ini?”David enggan menimpali ucapan istrinya, ketika Laura yang memilih berdiri di belakangnya, David pun mengulang hal yang sama sampai membuat Joe makin kesal.“Berhentiiiiiii!” teriak Joe.Wajahnya memerah ditambah pengaruh minuman keras membuatnya kehilangan setengah kesadarannya.“Dan kamu!” Riana membentak suaminya dan berjalan mendekati suaminya.Plak PlakDua kali tamparan mendarat di wajah tampan Joe. Cukup keras hingga David yang mendengar tamparan itu sampai meringis.“Sejak kapan kamu mulai menyimpan rahasia dariku huh? Apa kamu bisa bayangkan hancurnya perasaanku hu, aaaarrrrggggggh!”Riana menjambak
“Jangan pernah menyebar berita yang tidak benar!” seru Natali kesal.Menyesal rasanya mengajak Riana pergi ke salon yang berujung bertemu dengan wanita sialan ini. Sejak dulu Ryan sempat meminta atali untuk akrab dengan Angel demi menghormati Laura, tapi kata hatinya tak pernah salah jika wanita ini tak layak disebut teman.Angel tertawa kecil, “coba saja minta klarifikasi dari Pak Joe. Saya sih dapat infonya begitu, pasalnya dulu sebelum Nona datang si kembar gencar menjodohkan Margareth dengan Pa Joe dan keduanya sangat dekat.”Tangan Riana mengepal di kedua sisi tubuhnya dia tak terima mendengar cerita yang bahkan Joe tak pernah menceritakan padanya soal hubungannya dulu dengan Margareth. Akan tetapi tak baik bila dia membuat kegaduhan dan meluapkan emosinya di tempat umum seperti ini. Natali yang menyadari itu pun berusaha untuk membuat Angel terlihat membual.“Kamu ada masalah apa ya dengan kami? Kami tak sekalipun pernah mengusik hidupmu apalagi sebenarnya kami tahu niatmu bek
“Permisiiiiiiiiiii.” teriak Joe.Setelah mendapat informasi dari sang kepala pelayan kalau Laura dan David pergi Joe berniat bertemu dengan si kembar yang katanya sedang belajar di perpustakaan mini yang baru dibuatkan sang papa.Dita berlari kecil untuk membukakan pintu perpustakaan agar rasa penasarannya hilang terhadap suara di depan ruang perpustakaannya.Ceklek“Papa di mana?” tanya Joe saat menyadari si cantik yang super aktif membukakan pintu.“Masa tidak tahu?”Bukannya menjawab pertanyaan Joe, Dita justru memberikan pertanyaan lain pada sang paman.“Tahu sih katanya lagi keluar,” jawab Joe datar.Dika mendekati ambang pintu setelah mendapatkan izin dari guru lesnya.“Papa sama Mama katanya nganterin suster Margareth ke rumah kami yang lama. Katanya Mama Angel ganggu suster.”PlakDita memukul kencang bibir sang adik kembar yang ternyata sangat ember. Bisa kacau kalau sampai Mama dan Papanya tahu kalau keduanya sempat menguping pembicaraan sang mama dengan sang kepala pelayan
Satu minggu berikut Dita dan Dika sudah mulai mengikuti les privat di rumahnya sendiri.Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan kecil yang berada di lantai 2 dekat dengan ruang bermain keduanya.Tetapi meskipun mereka kembar nyatanya Dita jauh lebih malas untuk belajar ketimbang adik kembarnya sendiri.Bahkan setiap kali mengikuti pelajaran maka rasa kantuk menyerang hebat padanya.Gadis kecil itu berbanding terbalik dengan sang adik kembar yang setiap kali belajar maka dia memiliki semangat berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.Seperti saat ini tepat pukul 16.00 waktu setempat guru privat khusus untuk matematika akan datang ke rumah mereka. Ini pertama kali si kembar melakukan privat dengan guru muda yang sengaja dicarikan oleh Laura agar mampu membuat gadis kecilnya memiliki semangat yang sama seperti jagoannya.Dika sudah mandi dan rapi sejak 1 jam yang lalu, bahkan dia sangat siap untuk menerima pelajaran hari ini.Namun berbeda dengan Dita yang masih be
“Anda bicara apa Nona? Memangnya saya pernah ada hubungan apa dengan Pak Joe?” tanya Margareth tanpa menoleh ke arah Angel.Angel tertawa kecil, “semua orang juga sudah tahu kalian dekat tanpa hubungan jelas. Makanya nanti dia berencana akan mencari tahu fakta sebenarnya. Yang penting aku sudah kasih info ke kamu ya kalau Joe akan mengejarmu sampai ke ujung dunia untuk melakukan tes DNA.”Angel tak peduli apakah wanita di depannya ini terluka dengan ucapannya atau tidak. Yang jelas dia harus menemukan cara agar bisa mengambil keuntungan dari masalah yang ada.Tanpa meladeni ucapan Angel mantan pengasuh si kembar itu memilih pergi dari Mall itu dan membatalkan niatnya untuk berbelanja. Tanpa dia sadari di dalam saku Cardigan yang digunakan sudah ada alat penyadap. Angel pun bergegas pergi dan membuntuti Margareth, sebab alat itu akan bekerja di jarak tertentu saja.Wanita itu akan menghalalkan segala cara demi bisa mencari celah untuk dekat dengan David. Terlebih kehadiran Bonita meng