Tepat pukul 16.00 waktu setempat. Angel melihat tiga pria tampan masuk ke dalam Mall. Matanya tertuju pada David calon Bosnya di perusahaan Aditama Group.David sudah membuka jas dan dasinya, kemeja putih berbahan sutra yang lengannya dilinting sampai siku membuat ketampanan pria itu semakin bertambah berkali lipat.“Enak sekali hidup Laura punya suami tampan, kaya dan penyayang. tapi aku akan buktikan pada Laura kalau David bukan pria setia seperti perkiraan-nya selama ini. Kucing tidak akan tinggal diam bila melihat ikan asin di depannya,” gumam Angel.Wanita itu tak melepaskan tatapan nya sedetikpun dari David, dan benar dugaan Angel kalau pria itu menjemput para wanitanya di salon kecantikan. “Enak benar mereka dimanjakan oleh pasangan masing-masing. Meski Ryan dan Natali katanya bersama akibat perjodohan tapi mereka tampak sangat bahagia. Berbeda dengan nasibku, orang yang aku cintai justru menipuku habis-habisan.”Perasaan iri dengki atas kebahagiaan Laura membuatnya terkadang
Ryan mengetuk ruang kerja Bosnya, setelah mendapat izin dari David, pria itu masuk lebih jauh ke dalam ruang kerja sang CEO.“Permisi Tuan, meeting hari ini akan segera dimulai, dan nanti akan dilanjutkan dengan meeting kedua terkait kejutan untuk Nyonya.”Ryan melaporkan kalau para karyawan sudah menunggu David di ruang meeting.“Enak benar jadi Laura, tiap saat dapat kejutan,” Angel membatin.“Baiklah Ryan, kita segera ke ruang meeting. Angel mungkin bisa mulai hari ini sekalian saya mau perkenalkan kamu dan beberapa karyawan baru di perusahaan ini.”David sudah menerima data tentang orang-orang yang diterima di bagian keuangan dan marketing. Dan mereka semua diminta datang untuk menandatangani kontrak yang sudah ditandatangani tadi pagi saat menyerahkan perlengkapan meeting.“Baik Tuan,” sahut Angel.Ryan dan Angel keluar dari ruangan Bosnya menuju ke ruang meeting. Tak berselang lama mereka mendengar langkah kaki semakin mendekati ruang meeting dan seketika suasana mendadak sunyi
“Hari ini kalian boleh makan apa saja di sini sepuasnya, biar saya yang bayar.”Seluruh karyawan yang datang riuh bertepuk tangan mendengar ucapan Laura. Selain ramah Laura juga sangat baik dan tidak membeda-bedakan status orang. terlihat dari tempat duduk yang mereka pilih tidak ada yang spesial sama seperti karyawan lainnya.Laura menerima ucapan terima kasih dari karyawan Aditama Group, dia juga meminta karyawan yang lain yang ikut makan tagihannya atas namanya.“Istri sultan sih beda,” ucap Riana. Lalu mereka tergelak bersama. Ryan duduk satu meja dengan Angel dan tidak ada dalam meja yang sama dengan sang atasan. “Baik apanya, aku yang calon sekretarisnya saja malah duduk di bangku berbeda. Awas saja nanti kalau aku mengambil kendali penuh, kamu tidak akan punya waktu makan siang bareng dengan suamimu.”Asal melihat Laura dan David bermesraan wajah Angel memang tersenyum tapi hatinya memanas.“Makaaaan,” tegur Ryan saat melihat angel membiarkan makanannya dingin.“Ah iya Pak Ry
“Ada ya lelaki tidak peka seperti itu, harusnya dia tahu dong jam segini tidak mungkin ada angkutan umum lewat depan kantornya.”Angel masih marah-marah tak jelas, dia menghentak-hentakan kakinya meluapkan kekesalannya. Dia memilih berjalan sampai diujung jalan, karena setelah jam 5 sore jalanan ini ditutup untuk kendaraan umum termasuk taksi online.“Seharusnya sekali ditawari itu aku mau. Begooooooo!” umpatnya pada diri sendiri.Sejak tadi dia memang sengaja menunggu David di halte, bahkan tadi saat mendengar deru mobil David keluar area kantor Angel pura-pura sibuk dengan ponselnya. Dan sekarang berakhir dengan berjalan kaki sekitar 200 meter.David pun tadi hanya basa-basi memberi tumpangan pada Angel. Dia tak ingin kejadian yang dulu terulang berujung dengan dirinya merasa bersalah atas malangnya calon anak sang sekretaris baru.“Hai cantik,” seseorang menyapa dari dalam mobil membuat darah Angel mendidih.Angel ingat betul pria brengsek ini yang dengan sengaja memperkosanya samp
Esok harinya Angel masuk ke dalam ruang kerja Bosnya berniat untuk membawakan jadwal kerja David.“Permisi Tuan, saya ingin memberikan jadwal kerja anda hari ini,” ucapnya.David yang masih sibuk dengan tumpukan berkas tak melihat ke arah sang sekretaris sedikitpun, dia tetap fokus pada pekerjaannya sambil merespon dengan ucapan.“Bacakan saja,” ucapnya datar.“Baik Tuan,” jawab Anagel.Angel membuka macbook tadi sengaja di bawa ke dalam ruang kerja sang atasan, seperti yang selalu dilakukan Ryan setiap kali mau memberikan jadwal kerja sang atasan.“Setelah jam makan siang nanti, anda ada pertemuan dengan klien baru untuk membicarakan kontrak kerjasama, karena pihak mereka tertarik dengan proposal yang pernah kita ajukan dulu.”“Hmmmmm,” komentar David namun tetap tak menoleh ke arah sang sekretaris.Angel kembali membuka jadwal untuk Bosnya setelah tadi membacakan jadwal pertama setelah makan siang.“Setelah dari pertemuan dengan klien nanti anda ada tinjauan proyek karena pihak inve
“Sus Margareth beneran tidak ada masalah dalam pekerjaan? Mungkin saya ada salah sama suster yang tidak sengaja saya lakukan. Saya mau kok minta maaf sus asal jangan berhenti. kasihan tuh anak-anak sedih banget.”Ternyata Dita menghubungi sang papa karena tak kuasa menahan sedih kalau suster yang selama ini selalu ikut dengan mereka akan segera berhenti bekerja.Suster Margareth dan Suster Alma adalah yang paling dekat dengan Laura juga si kembar, wajar kalau dua malaikat David itu saat ini sedang terisak.“Nyonya adalah orang paling baik yang pernah saya kenal. Saya sangat beruntung pernah punya kesempatan menjadi pengasuh Dita dan Dika. Saya beruntung sejak bekerja di sini sering diajak ke luar negeri. Tapi ibu saya sudah tua dan tinggal sendiri Nyonya, saya tidak punya siapa-siapa lagi selain Ibu saya.”Laura menghela nafas kasar, dia juga tak bisa memaksakan kehendaknya untuk tetap mempertahankan sang suster.Laura menoleh ke ruang keluarga, Dita dan Dika masih menangis ditemani s
Dua jam berikutnya David dan Laura bersama Bapaknya Ryan kembali ke kediaman Ryan.“Loh, kok datang malah numpang makan?” Laura disambut senyum manis si kembar yang sedang asyik mengunyah makanan.“Ini buatan Oma, enak banget loh Ma.”Dita mengambilkan potongan kue yang lain di piring dan disuapkan ke mulut sang mama.“Enak?” tanya Dita.Laura mengacungkan kedua jempolnya sebagai jawaban. Laura dan David disambut baik disana, terlebih selama bekerja dengan David, Ryan diperlakukan seperti keluarga sendiri.“Bagaimana dengan tanahnya Vid?” tanya Joe.“Lokasinya sih strategis, hanya saja saat aku menawar mereka masih minta waktu untuk berunding dulu dengan keluarga besarnya.”David sih menyukai lokasi itu meski ternyata lebih bagus bila dibangun outlet atau hotel bukan villa karena tempatnya masih di pinggir kota. Biaya pajaknya yang sangat mahal di sana hingga David merasa kalau pajak ditanggung yang punya tanah dia tak keberatan, tapi kalau pajak darinya ya itu kemahalan menurut Davi
“Ibu tidak menyangka kamu seperti ini,” sahut Ibunya Alex meluapkan rasa kecewanya.“Aku sih tidak peduli ya Bu. Asal ingat jangan berani ngadu pada Alex, atau ibu akan tahu sendiri akibatnya!”Wanita paruh baya itu mengira Angel benar-benar berubah seperti yang dibilang sang anak, nyatanya wanita ini sama jahatnya seperti ibu tirinya.“Aku bahkan sekarang bisa menghasilkan uang lebih dari anakmu meski dia punya pabrik. Ibu tidak mau bukan melihat anak kesayangan ibu kecewa atau membenci ibu? Aku punya seribu alasan untuk memutar balikan fakta. Jadi tolong jangan banyak tingkah.”Angel tak pernah main-main dengan ucapannya sejak dulu dia anti dengan orang miskin, hidupnya selalu bergelimang harta. Sang papa pernah punya kedudukan tinggi di Aditama Group dan sekarang Angel sebentar lagi akan menjadi tangan kanan David.Bayangan segala kemudahan itu sudah terlihat jelas di depan matanya dia tak ingin wanita ini malah mengacaukan semua rencana Angel.“Tuhan tidak pernah tidur, Ibu pikir