Share

Bab 143

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Pa,” si kembar kompak memanggil sang papa saat melihat menu di depan mereka ketika makan malam tiba.

“Sudah habiskan sayang, nanti Mama Laura marah, Papa takut,” bisik David pada kedua anak kembarnya.

Laura saat ini masih di dapur mengambilkan satu menu lagi untuk makan malam mereka.

Si kembar mencebik mendengar jawaban sang papa.

“Cemen!” Dita berseru kencang.

“Sama wanita mungil saja takut, percuma jadi laki-laki.”

Giliran Dika meledek sang papa, dan sudah pasti ini ajaran Joe. Lihat saja pria itu tergelak saat David diremehkan kedua anaknya.

“Akan ku balas nanti, bahkan lebih dari ini.”

David berujar penuh ancaman pada sang sahabat, namun tetap saja Joe tergelak dan mengabaikan ancaman David.

Sejak Joe memutuskan untuk mengubah prinsipnya dan akan segera menikah dengan Riana, David sudah mulai menyiapkan jurus untuk membalas perbuatan sang sahabat yang sering kali meracuni pikiran si kembar.

“Kalau Paman Joe punya anak, pasti Paman akan habiskan itu, tidak seperti Papa kalian.”

Jo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 144

    “Bagaimana? Apa kamu suka tempatnya?”Alex berhasil mencarikan apartemen di lingkungan elit untuk istrinya. Angel tampak menyukai apartemen itu. Meski tidak terlalu luas tapi cukuplah untuk mereka tinggali berdua. Terlebih nanti dirinya akan sering menghabiskan waktu seorang diri di tempat ini.“Ini sudah lebih dari cukup,” ucap Angel sambil memeluk suaminya. Alex ikut senang melihat sang istri yang sudah mulai menunjukan perubahan baik untuk hubungan mereka. Biarlah nanti Alex akan bicara dengan Ibu dan Adiknya soal Angel.Sebab terakhir kali dirinya pulang sang ibu meminta Alex untuk menceraikan Angel, namun setelah malam panas yang keduanya lalui tentu saja Alex akan mempertahankan Angel dan menerima wanita itu sebagai istri seutuhnya.“Hanya saja kamarnya ada satu, jadi kita belum punya kamar untuk pelayan. Atau nanti kita bisa merubah ruang gym menjadi kamar pelayan,” Alex memberi usul.Angel masuk ke dalam kamarnya dan semua fasilitas di sini sangat mewah setara dengan hotel b

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 145

    Saat jam makan siang tiba, David dan keluarga kecilnya menyusul Joe dan Ryan yang sudah lebih dahulu berangkat. “Sayang-” David dibuat kaget saat sang istri yang justru menyetir mobil sedan keluaran terbaru yang sempat David hadiahkan beberapa waktu yang lalu setelah Laura kembali dari liburan tanpa izinnya.Laura yang berdiri di samping pintu mobil bagian depan setelah membantu kedua anaknya masuk di kabin belakang kini membukakan pintu mobil bagian depan persis di samping kemudi untuk sang suami tercinta.“Silahkan masuk Tuan. Jangan khawatir saya sudah punya SIM kok,” ucapnya menggoda sang suami.David seperti kerbau dicocok hidungnya buru-buru masuk ke dalam mobil dan duduk di samping kemudi. Pria itu menoleh ke belakang di mana kedua anak kembarnya sedang tersenyum ke arah David sambil mengacungkan kedua jempolnya.“Mama si kembar hebat,” ujarnya kompak.Ada rasa bangga terselip di sana melihat sang mama yang tiba-tiba sudah bisa menyetir mobilnya sendiri. Tapi tidak dengan Davi

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 146

    “Kenapa Ma?”Sementara itu di dalam kamar hotel kini Mamanya Riana tampak cemberut. Dia mengharapkan anak perempuannya mendapatkan pria kaya seperti David.Bahkan Riana dulu sering kali menceritakan soal David pada sang mama dan sekarang justru Joe yang menjadi calon suami sang anak.Wanita itu menghela nafas berat, lalu ikut duduk di balkon kamar hotel tempat mereka menginap.“Mama tidak suka kalau Joe yang menjadi menantu kita Pa. Riana pimpinan perusahaan, sedangkan Joe hanya menjabat sebagai wakil pimpinan di perusahaan sahabatnya. Dia juga tidak punya rumah. Kenapa sih anak kita menikah di saat usianya sudah matang. Harusnya Riana tidak perlu menikah sekalian Pa.”Bibir wanita itu mengerucut menahan kesal atas pilihan sang anak. Jujur Joe bukan kriteria menjadi seorang menantu di keluarga besarnya."Kenapa Mama bisa bicara begitu? Joe itu baik dan sudah mapan. Dia belum berpikir membeli rumah dan nyaman tinggal di apartemen karena awalnya dia tak pernah berpikir untuk menikah. Ta

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 147

    Tepat pukul 16.00 waktu setempat. Angel melihat tiga pria tampan masuk ke dalam Mall. Matanya tertuju pada David calon Bosnya di perusahaan Aditama Group.David sudah membuka jas dan dasinya, kemeja putih berbahan sutra yang lengannya dilinting sampai siku membuat ketampanan pria itu semakin bertambah berkali lipat.“Enak sekali hidup Laura punya suami tampan, kaya dan penyayang. tapi aku akan buktikan pada Laura kalau David bukan pria setia seperti perkiraan-nya selama ini. Kucing tidak akan tinggal diam bila melihat ikan asin di depannya,” gumam Angel.Wanita itu tak melepaskan tatapan nya sedetikpun dari David, dan benar dugaan Angel kalau pria itu menjemput para wanitanya di salon kecantikan. “Enak benar mereka dimanjakan oleh pasangan masing-masing. Meski Ryan dan Natali katanya bersama akibat perjodohan tapi mereka tampak sangat bahagia. Berbeda dengan nasibku, orang yang aku cintai justru menipuku habis-habisan.”Perasaan iri dengki atas kebahagiaan Laura membuatnya terkadang

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 148

    Ryan mengetuk ruang kerja Bosnya, setelah mendapat izin dari David, pria itu masuk lebih jauh ke dalam ruang kerja sang CEO.“Permisi Tuan, meeting hari ini akan segera dimulai, dan nanti akan dilanjutkan dengan meeting kedua terkait kejutan untuk Nyonya.”Ryan melaporkan kalau para karyawan sudah menunggu David di ruang meeting.“Enak benar jadi Laura, tiap saat dapat kejutan,” Angel membatin.“Baiklah Ryan, kita segera ke ruang meeting. Angel mungkin bisa mulai hari ini sekalian saya mau perkenalkan kamu dan beberapa karyawan baru di perusahaan ini.”David sudah menerima data tentang orang-orang yang diterima di bagian keuangan dan marketing. Dan mereka semua diminta datang untuk menandatangani kontrak yang sudah ditandatangani tadi pagi saat menyerahkan perlengkapan meeting.“Baik Tuan,” sahut Angel.Ryan dan Angel keluar dari ruangan Bosnya menuju ke ruang meeting. Tak berselang lama mereka mendengar langkah kaki semakin mendekati ruang meeting dan seketika suasana mendadak sunyi

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 149

    “Hari ini kalian boleh makan apa saja di sini sepuasnya, biar saya yang bayar.”Seluruh karyawan yang datang riuh bertepuk tangan mendengar ucapan Laura. Selain ramah Laura juga sangat baik dan tidak membeda-bedakan status orang. terlihat dari tempat duduk yang mereka pilih tidak ada yang spesial sama seperti karyawan lainnya.Laura menerima ucapan terima kasih dari karyawan Aditama Group, dia juga meminta karyawan yang lain yang ikut makan tagihannya atas namanya.“Istri sultan sih beda,” ucap Riana. Lalu mereka tergelak bersama. Ryan duduk satu meja dengan Angel dan tidak ada dalam meja yang sama dengan sang atasan. “Baik apanya, aku yang calon sekretarisnya saja malah duduk di bangku berbeda. Awas saja nanti kalau aku mengambil kendali penuh, kamu tidak akan punya waktu makan siang bareng dengan suamimu.”Asal melihat Laura dan David bermesraan wajah Angel memang tersenyum tapi hatinya memanas.“Makaaaan,” tegur Ryan saat melihat angel membiarkan makanannya dingin.“Ah iya Pak Ry

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 150

    “Ada ya lelaki tidak peka seperti itu, harusnya dia tahu dong jam segini tidak mungkin ada angkutan umum lewat depan kantornya.”Angel masih marah-marah tak jelas, dia menghentak-hentakan kakinya meluapkan kekesalannya. Dia memilih berjalan sampai diujung jalan, karena setelah jam 5 sore jalanan ini ditutup untuk kendaraan umum termasuk taksi online.“Seharusnya sekali ditawari itu aku mau. Begooooooo!” umpatnya pada diri sendiri.Sejak tadi dia memang sengaja menunggu David di halte, bahkan tadi saat mendengar deru mobil David keluar area kantor Angel pura-pura sibuk dengan ponselnya. Dan sekarang berakhir dengan berjalan kaki sekitar 200 meter.David pun tadi hanya basa-basi memberi tumpangan pada Angel. Dia tak ingin kejadian yang dulu terulang berujung dengan dirinya merasa bersalah atas malangnya calon anak sang sekretaris baru.“Hai cantik,” seseorang menyapa dari dalam mobil membuat darah Angel mendidih.Angel ingat betul pria brengsek ini yang dengan sengaja memperkosanya samp

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 151

    Esok harinya Angel masuk ke dalam ruang kerja Bosnya berniat untuk membawakan jadwal kerja David.“Permisi Tuan, saya ingin memberikan jadwal kerja anda hari ini,” ucapnya.David yang masih sibuk dengan tumpukan berkas tak melihat ke arah sang sekretaris sedikitpun, dia tetap fokus pada pekerjaannya sambil merespon dengan ucapan.“Bacakan saja,” ucapnya datar.“Baik Tuan,” jawab Anagel.Angel membuka macbook tadi sengaja di bawa ke dalam ruang kerja sang atasan, seperti yang selalu dilakukan Ryan setiap kali mau memberikan jadwal kerja sang atasan.“Setelah jam makan siang nanti, anda ada pertemuan dengan klien baru untuk membicarakan kontrak kerjasama, karena pihak mereka tertarik dengan proposal yang pernah kita ajukan dulu.”“Hmmmmm,” komentar David namun tetap tak menoleh ke arah sang sekretaris.Angel kembali membuka jadwal untuk Bosnya setelah tadi membacakan jadwal pertama setelah makan siang.“Setelah dari pertemuan dengan klien nanti anda ada tinjauan proyek karena pihak inve

Bab terbaru

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Happy Ending

    “Alex,” sapa Laura.Laura dan si kembar terkejut melihat Alex di rumahnya tanpa memberitahu kalau pria itu akan datang.“Papa Alex.”Si kembar berlari dan memeluk Alex yang sudah berjongkok sambil merentangkan tangannya. “Kangen Papa tauuuk,” Dita mulai memanyunkan bibirnya.Sudah lama rasanya Alex tak pernah mengunjungi keduanya membuat Dita dan Dika sangat merindukan pria tersebut.Mereka bercengkrama sebentar sembari menunggu Laura berganti pakaian. Setelah sang mama kembali dengan pakaian rumahan Laura meminta Dita dan Dika untuk tidur siang.“Janji ya Papa Alex jangan pulang dulu,” pinta Dika.“Iya janji. Papa Alex mau nginep kok di sini,” sahut Alex.“Benarkah Papa?”Dita sangat bahagia, mereka benar-benar merindukan pria tersebut.“Benar dong sayang.”Laura pun meminta kedua anaknya naik ke lantai atas, karena jam tidur siang sudah lewat.Laura mengajak Alex menuju ruang keluarga setelah meminta pelayan untuk menyiapkan minuman untuk mereka.“Kamu kenapa Lex?” tanya Laura.Ale

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Salam Hormat Kakak!

    “Bi, saya titip mereka berdua ya.”Laura berujar pada sang kepala pelayan, dia memutuskan untuk menjemput kedua anaknya dan membawa mereka makan di restoran bersama sang papa seperti yang barusan David bilang melalui pesan singkat.David sudah membatalkan semua kegiatannya hari ini karena biar bagaimanapun dia kepikiran atas masalah Joe, pria yang selama ini selalu pasang badan untuk David.David merasa sangat bersalah karena secara tidak langsung kembali melukai perasaan Joe dengan mengingat pria itu tentang anak tak berdosa yang ada di rahim Riana.“Baik Nyonya. Anda membawa mobil sendiri?” tanya sang pelayan.“Tidak Bi, nanti dijemput sopirnya anak-anak. Oh iya kami makan siang di luar ya Bi.”Laura tidak ingin pelayan di rumahnya sibuk menyiapkan makanan sedang dirinya akan memilih untuk makan di restoran langganan Dita dan Dika.“Baik Nyonya,” jawabnya Lagi.Laura pun berpamitan untuk segera bersiap-siap. hatinya lelah dengan masalah yang ada belum lagi dia harus bicara banyak de

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Jadilah Teman yang Berguna!

    Laura mendekati Riana dan duduk di sampingnya. Dia memeluk Riana sambil ikut menangis mengabaikan Joe yang darahnya masih bercucuran.Mental Riana lebih penting dari pada luka di dahi Joe terlebih Riana dalam keadaan hamil yang moodnya sudah pasti naik turun.Laura tahu Riana sangat terkejut mengetahui rahasia besar ini tapi sekali lagi Laura sangat mendukung pola pikir Joe yang tak peduli anak siapa dalam rahim Riana karena dia tulus mencintai wanita ini sejak mereka masih kuliah dulu.“Maafkan Papanya anak-anak sudah melukaimu,” ucap Laura tulus setelah mengurai pelukannya.Riana masih menangis karena tak tahu aibnya ternyata sudah diketahui oleh Joe dan David, tapi tetap saja dia tak rela berbagi suami dengan wanita lain.Lalu pelayan masuk ke dalam kamar itu untuk meminta Joe ke ruang tamu karena dokter sudah datang. Sebagian pelayan datang membersihkan pecahan kaca, laura memberikan susu ibu hamil untuk Riana yang barusan kembali dibawakan sang kepala pelayan.Setelah ruangan it

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku    Fakta Baru tentang Riana

    “Sayang, di mana Natali dan Riana?” tanya David.Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktu setempat David bersama kedua anak kembarnya sedang bersiap untuk sarapan.“Natali sudah pulang sayang, dia ada interview di kampusnya kalau Riana masih di kamar nanti biar aku bawakan sarapan ke kamarnya sambil mau ngobrol sebentar dengan dia.”Laura sangat mengerti situasi saat ini, siapapun di posisi Riana pasti sangat terpukul terlebih dia dalam keadaan hamil. Berbeda halnya dengan Margareth yang sudah melewati rasa sakit itu dan mulai berdamai dengan keadaan.“Jadi si kembar diantar siapa ke sekolah?” tanya Dita.Kemarin sebelum sang mama pergi sempat berjanji kalau hari ini mengantarkan kedua anak menggemaskan versi Dita dan Dika itu ke sekolah.Laura yang menyadarinya pun tersenyum, “kalian berangkat sama sopir dulu ya. Nanti Mama usahain jemput sepulang sekolah,” jawab Laura.“Hmmmmmm.” Dita hanya berdehem sambil mencebik. Sudah diduga pasti akan begini jadinya.“Nanti Papa yang

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Terluka Begitu Dalam

    “Kamu tanggung jawab sayang aku takut lihat Joe marah.”David berbisik sembari memilih berdiri di belakang tubuh istrinya. Bernia untuk sembunyi tapi tingginya menjulang akan tampak jelas saat berdiri di belakang tubuh Laura yang mungil.“Ih, kamu apaan sih sayang aku juga takutlah kalau begini. Mereka mode galak. Ya ampun mimpi apa aku semalam harus terbongkar cepat seperti ini?”David enggan menimpali ucapan istrinya, ketika Laura yang memilih berdiri di belakangnya, David pun mengulang hal yang sama sampai membuat Joe makin kesal.“Berhentiiiiiii!” teriak Joe.Wajahnya memerah ditambah pengaruh minuman keras membuatnya kehilangan setengah kesadarannya.“Dan kamu!” Riana membentak suaminya dan berjalan mendekati suaminya.Plak PlakDua kali tamparan mendarat di wajah tampan Joe. Cukup keras hingga David yang mendengar tamparan itu sampai meringis.“Sejak kapan kamu mulai menyimpan rahasia dariku huh? Apa kamu bisa bayangkan hancurnya perasaanku hu, aaaarrrrggggggh!”Riana menjambak

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Kejujuran Harus Terungkap

    “Jangan pernah menyebar berita yang tidak benar!” seru Natali kesal.Menyesal rasanya mengajak Riana pergi ke salon yang berujung bertemu dengan wanita sialan ini. Sejak dulu Ryan sempat meminta atali untuk akrab dengan Angel demi menghormati Laura, tapi kata hatinya tak pernah salah jika wanita ini tak layak disebut teman.Angel tertawa kecil, “coba saja minta klarifikasi dari Pak Joe. Saya sih dapat infonya begitu, pasalnya dulu sebelum Nona datang si kembar gencar menjodohkan Margareth dengan Pa Joe dan keduanya sangat dekat.”Tangan Riana mengepal di kedua sisi tubuhnya dia tak terima mendengar cerita yang bahkan Joe tak pernah menceritakan padanya soal hubungannya dulu dengan Margareth. Akan tetapi tak baik bila dia membuat kegaduhan dan meluapkan emosinya di tempat umum seperti ini. Natali yang menyadari itu pun berusaha untuk membuat Angel terlihat membual.“Kamu ada masalah apa ya dengan kami? Kami tak sekalipun pernah mengusik hidupmu apalagi sebenarnya kami tahu niatmu bek

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Membuatnya Bingung

    “Permisiiiiiiiiiii.” teriak Joe.Setelah mendapat informasi dari sang kepala pelayan kalau Laura dan David pergi Joe berniat bertemu dengan si kembar yang katanya sedang belajar di perpustakaan mini yang baru dibuatkan sang papa.Dita berlari kecil untuk membukakan pintu perpustakaan agar rasa penasarannya hilang terhadap suara di depan ruang perpustakaannya.Ceklek“Papa di mana?” tanya Joe saat menyadari si cantik yang super aktif membukakan pintu.“Masa tidak tahu?”Bukannya menjawab pertanyaan Joe, Dita justru memberikan pertanyaan lain pada sang paman.“Tahu sih katanya lagi keluar,” jawab Joe datar.Dika mendekati ambang pintu setelah mendapatkan izin dari guru lesnya.“Papa sama Mama katanya nganterin suster Margareth ke rumah kami yang lama. Katanya Mama Angel ganggu suster.”PlakDita memukul kencang bibir sang adik kembar yang ternyata sangat ember. Bisa kacau kalau sampai Mama dan Papanya tahu kalau keduanya sempat menguping pembicaraan sang mama dengan sang kepala pelayan

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Berbohong Demi Kebaikan

    Satu minggu berikut Dita dan Dika sudah mulai mengikuti les privat di rumahnya sendiri.Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan kecil yang berada di lantai 2 dekat dengan ruang bermain keduanya.Tetapi meskipun mereka kembar nyatanya Dita jauh lebih malas untuk belajar ketimbang adik kembarnya sendiri.Bahkan setiap kali mengikuti pelajaran maka rasa kantuk menyerang hebat padanya.Gadis kecil itu berbanding terbalik dengan sang adik kembar yang setiap kali belajar maka dia memiliki semangat berkali-kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.Seperti saat ini tepat pukul 16.00 waktu setempat guru privat khusus untuk matematika akan datang ke rumah mereka. Ini pertama kali si kembar melakukan privat dengan guru muda yang sengaja dicarikan oleh Laura agar mampu membuat gadis kecilnya memiliki semangat yang sama seperti jagoannya.Dika sudah mandi dan rapi sejak 1 jam yang lalu, bahkan dia sangat siap untuk menerima pelajaran hari ini.Namun berbeda dengan Dita yang masih be

  • Paman Angkatku itu Ayah Anakku   Bab 195

    “Anda bicara apa Nona? Memangnya saya pernah ada hubungan apa dengan Pak Joe?” tanya Margareth tanpa menoleh ke arah Angel.Angel tertawa kecil, “semua orang juga sudah tahu kalian dekat tanpa hubungan jelas. Makanya nanti dia berencana akan mencari tahu fakta sebenarnya. Yang penting aku sudah kasih info ke kamu ya kalau Joe akan mengejarmu sampai ke ujung dunia untuk melakukan tes DNA.”Angel tak peduli apakah wanita di depannya ini terluka dengan ucapannya atau tidak. Yang jelas dia harus menemukan cara agar bisa mengambil keuntungan dari masalah yang ada.Tanpa meladeni ucapan Angel mantan pengasuh si kembar itu memilih pergi dari Mall itu dan membatalkan niatnya untuk berbelanja. Tanpa dia sadari di dalam saku Cardigan yang digunakan sudah ada alat penyadap. Angel pun bergegas pergi dan membuntuti Margareth, sebab alat itu akan bekerja di jarak tertentu saja.Wanita itu akan menghalalkan segala cara demi bisa mencari celah untuk dekat dengan David. Terlebih kehadiran Bonita meng

DMCA.com Protection Status