Share

Bab 123

“Yeeee naik pesawat lagi. Yeeeeeee kita happy-happy Mbul.”

Dika bahkan mencubit gemas pipi kakak kembarnya saking rasa bahagia ini tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Berbulan-bulan lamanya mereka terkurung di rumah hanya bisa mengendarai mobil tapi sekarang semua rindu akan pesawat ini seakan sudah terobati.

“Mamaaaaaaa, Dika bilang Mbul lagi.”

Dita berteriak mengadukan sang saudara kembar. Dia tak terima selalu saja pipinya dipakai mainan oleh sang adik kembar.

"Dikaaaaaaa!" seru Laura memanjangkan kata.

“Sorry Ma, lupaaaaaaaa,” sahut Dika.

Saat Dika hendak keluar kamar, Dita sengaja menghalangi dengan kakinya gerakan yang begitu cepat sampai membuat jagoan Laura dan David itu terjatuh.

“Ma Dita nakal. Dia buat Dika jatuh lagi Maaaaaaaaa.”

Giliran Dika yang berteriak mengadukan kakak kembarnya, tapi apa yang terjadi tetap saja Dika lagi yang kena marah sang mama.

“Gitu saja ngadu, anak lelaki tidak boleh cengeng, makanya punya saudara itu di sayang.”

Dika memutar bola mata malas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status