Share

Bab 48. Pamer

Penulis: Lafiza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-14 13:39:43

Olivia telah terbiasa diperlakukan tidak adil di sekolah. Itu karena dia tidak ingin menonjol di antara teman-temannya dan diperlakukan istimewa. Lagi pula dia dan Ethan sudah sepakat jika mereka akan menyembunyikan identitas mereka sebagai anak-anak dari keluarga Harris yang terkenal.

Tapi kali ini tentu saja berbeda. Dia sedang bersenang-senang, hal yang langka baginya. Untuk pertama kalinya dia memiliki teman dan pergi berbelanja. Dan harinya yang indah dicemari oleh ocehan seorang pelayan yang memiliki penglihatan buruk.

Olivia tidak senang. Dia sedang bersemangat sekarang. Mana mungkin dia membiarkan dirinya direndahkan di depan teman dan calon ibu barunya.

Dia saat ini sedang mengenakan kaos yang ditutupi jaket dan celana jeans. Sepatu dan tasnya adalah hadiah dari ayahnya saat bepergian ke luar negeri. Jika ditotal, sedikitnya jumlah keseluruhan dari outfit yang dia pakai tidak kurang dari lima ribu dollar. Itu adalah yang paling murah dari semua koleksi di lemarinya. Bagaima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 49. Menampar

    Black Card adalah kartu yang sangat eksklusif. Ini hanya bisa didapatkan melalui undangan. Apalagi kartu ini berada di tangan seorang gadis kecil yang usianya tidak lebih dari dua belas tahun. Beberapa bank memberi batasan usia lebih tinggi untuk pengguna kartu tambahan. Orangtua gadis ini tentunya mendapatkan perlakuan istimewa dari bank yang mengeluarkan kartu ini hingga bisa mendaftarkan puterinya yang masih kecil sebagai pengguna tambahan.Willa sendiri sangat terkejut dengan adanya kartu itu di tangan Olivia. Dia pikir gadis kecil ini hanya memiliki kartu kredit yang umum dengan limit yang cukup besar mengingat statusnya sebagai anggota keluarga Harris.Dua pelayan awalnya juga terkejut saat melihat kartu itu. Tapi setelah memikirkannya, itu terlihat tidak masuk akal. Anak ini pasti sedang bermain-main sebagai nona muda kaya. Dan parahnya, imajinasinya terlalu tinggi. Dia terlalu muda untuk memiliki barang seperti itu.“Tidak mungkin!” Pelayan pertama berseru tidak percaya. “Dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 50. Pembelaan

    “Gadis-gadis, mari ikut kami keluar.” Salah seorang dari petugas yang mendekat lebih dulu berkata.Willa segera maju berdiri di depan Olivia, menjadi pelindung bagi gadis kecil itu. “Kenapa kami harus mengikuti kalian?”Petugas yang tubuhnya lebih tinggi berkata, “Kami mendapat laporan kalau kalian sudah membuat kekacauan di tempat ini. Jadi, silakan mengikuti kami. Kalau tidak, kami terpaksa harus menyeret kalian berdua keluar.”“Aku tidak yakin kalian akan mampu menyeret kami.” Willa menggosok kedua belah telapak tangan satu sama lain. Dia sedikit senang karena bisa memukuli orang lagi hari ini.Ethan yang menyaksikan dari kejauhan hanya bisa menghela napas dengan berat. Rasanya hidup mereka kini tidak sedamai dulu lagi. Setiap saat, ada saja yang terjadi dengan mereka. Tentu saja ini semua salah satunya karena andil besar dari nona Anderson.Si petugas sedikit bingung. Dia melihat gadis di depannya seperti menantang mereka. “Nona, sebaiknya tidak perlu membuat keributan lagi.”Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 51. Menantu

    Usia gadis muda itu di antara Ethan dan Olivia, tiga belas tahun. Namanya Charlotte Foster. Dia adik kelas Ethan. Charlotte cantik dan sombong. Tapi demi Ethan, dia berkata rela merendahkan diri dan bersedia menikahi remaja lelaki itu kelak. Ada pun soal status sosial Ethan yang sepengetahuannya lebih rendah dari keluarganya, dia tidak peduli.Menghindari gadis yang dibutakan cinta lebih sulit dari pada melepaskan diri dari para gadis pengejar uang. Ethan selalu kewalahan jika bertemu Charlotte. Dia ingin pergi ke ujung dunia mana pun yang bisa di datanginya saat ini demi menghindari gadis ini.Dalam keterkejutannya, Ethan tidak membalas sapaan Charlotte.“Ethan, kau bilang, kau tidak suka berjalan-jalan.” Charlotte pernah mengajak Ethan ke mall. Dia bermaksud membelikan remaja ini sesuatu. Charlotte pikir, Ethan tidak suka ke mall karena ingin berhemat. Sekolah mereka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mungkin Ethan tidak ingin mengeluarkan lebih banyak uang untuk hal yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 52. Ibu Mertua Terlihat Cantik

    Tiga orang segera mengikuti Willa dari belakang. Charlotte sebisa mungkin menjajari langkah Ethan. Tapi remaja itu mempercepat langkahnya hingga Charlotte kesulitan mengimbanginya.Toko yang mereka masuki kali ini hanya menjual satu merek terkenal. Tapi itu meliputi semua kebutuhan fashion. Ukuran tokonya pun lebih luas dari toko pertama. Untungnya pelayanan di sini lebih ramah. Seorang pelayan yang menyambut kedatangan mereka menanyakan keperluan mereka dan menunjukkan tempat yang memajang beberapa gaun. Olivia yang terlihat paling senang. Dia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, meletakkan gaun di depan tubuhnya dan melihat pada cermin. Dia juga memilihkan beberapa pakaian untuk Willa dan mendorong gadis itu ke dalam kamar pas. Sementara itu dia sendiri masuk ke kamar pas lainnya dengan setumpuk baju yang dipilihnya dengan acak.Ethan duduk di sebuah sofa dengan malas. Waktu Charlotte bermaksud mendekati dan mengajaknya bicara, dia segera memasang headset dan memblokir d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 53. Pewaris Keluarga Harris

    Charlotte melangkah ke arah meja kasir dengan wajah masam. Dia memberikan dua kartunya sekaligus pada gadis di belakang meja. Kartu digesek, password dimasukkan. Seperti dugaannya, limit kartu tidak mencukupi.“Nona, apa kau punya kartu lainnya?” Kasir bertanya dengan sopan. Meski menyadari bahwa akan terjadi masalah dalam transaksi ini, dia tidak lantas mengubah ekspresi ramahnya. Beberapa kali pernah juga terjadi pelanggan yang berlebihan dalam belanja dan tidak menyadari bahwa limit pembayaran kartunya tidak mencukupi untuk digunakan. Tapi selalu akan ada solusi dalam setiap masalah. Dia sudah cukup mahir menanganinya.Charlotte menggeleng dengan gugup sambil menggigit bibirnya. Ini salahnya karena telah dengan percaya diri menawarkan untuk membayar semua barang yang dibeli.“Kalau begitu Nona bisa membatalkan pembelian beberapa barang.” Sang kasir memberi jalan keluar.Itu benar. Tapi bagaimana mengatakannya pada Olivia dan Willa bahwa mereka harus membatalkan pembelian beberapa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 54. Peringatan

    “Apa rencana Anda?” Daniel mencoba mencari tahu apa yang dipikirkan pria ini tentang puterinya. Dia merasa sedikit ngeri saat melihat senyum di wajah Joseph Morgan.“Bukankah kau bilang bahwa yang terjadi pada puterimu nanti sudah tidak ada hubungannya dengan kalian lagi. Kenapa kau terlihat mengkhawatirkannya?” Joseph menyeringai kini. Dia memandang rendah Daniel Anderson dan merasa sedikit puas melihat bayangan panik di matanya. “Bukan begitu. Aku hanya sedikit penasaran.” Daniel berusaha membela diri. Lalu ujarnya, “Aku tidak ingin membicarakan gadis itu lagi. Jadi, apa kau setuju dengan penawaran ini?”Joseph terlihat berpikir sebentar. “Berapa yang harus kuinvestasikan di sini?”Raut muka Daniel menjadi lebih cerah. Rachel memang pintar dengan idenya. “Sepuluh juta dollar. Hanya sepuluh juta.”Itu sedikit lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Tapi siapa tahu Joseph ingin menawar.Wajah Joseph terlihat datar. Sepertinya jumlah sebesar itu tidak berpengaruh banyak bag

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 55. Mencari Barang Bukti

    Ketika Aaron Harris kembali ke Lakeside, Olivia dan Ethan tidak diberitahu. Ethan sedang duduk di kursi di balkon kamarnya. Sementara Olivia dan Willa menggeledah isi kamarnya dengan tuduhan yang tidak masuk akal, Ethan menerima beberapa surat cinta dari banyak gadis dan menyembunyikannya dari Olivia dan ayah mereka.Ide itu datang dari Willa yang mendapat titipan surat bersampul merah muda dari Charlotte. Meski terasa konyol di jaman secanggih sekarang, itu memang terlihat sangat manis. Apa bagusnya mengungkapkan rasa suka lewat aplikasi perpesanan atau email? Meski waktu telah berubah banyak, anak itu masih bisa merasakan perbedaan besar antara menulis sendiri di atas kertas dan mengetikkan kata-kata di layar ponsel. Jika seorang gadis sekelas Charlotte menjadi begitu bodoh karena cintanya pada Ethan, adalah sangat mungkin ada gadis-gadis lain yang sama bodohnya. Ethan mewarisi ketampanan ayahnya. Beberapa sifat dan gerak-geriknya juga memiliki beberapa kemiripan. Jika mereka sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 56. Terbang Secepat Kilat

    Olivia dan Willa saling pandang saat mendengar perkataan Ethan. Masalahnya, bukan mereka kenal atau tidak. Tapi kata ‘wanita cantik’ itu membuat mereka berdua penasaran.“Ayo pergi ke bawah dan lihat!” ujar Willa. Mereka berdua bahkan lebih dulu sampai ke ruang tamu dibanding Ethan. Itu bertepatan dengan masuknya Aaron Harris dan seorang wanita yang mengikuti di belakang. Ada juga dua pelayan yang membantu membawakan barang.Ketika jarak mereka tinggal tiga meter lagi, dua kelompok kecil itu berhenti. Ada ketegangan yang aneh yang memenuhi udara sekitar. Aaron juga merasakannya. Dia bisa menduganya sejak dari Astoria bahwa ini akan terjadi. Tapi dia tidak berharap bau mesiunya sepekat ini.Willa dan Olivia segera mengenali Hannah. Mereka tidak mengira akan bertemu secepat ini dengannya. Terlebih lagi, mereka belum punya rencana untuk menghadapi Hannah. Wanita ini sahabat ibu Olivia, Isabella. Entah kenapa Olivia sudah tidak menyukainya sejak pertama kali melihatnya saat video call.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22

Bab terbaru

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 70. Apa Keluargamu Menindasmu?

    “Tuan Turner, aku tidak tahu apa yang ingin kau katakan lagi. Tapi aku akan memberimu kesempatan. Waktumu cuma lima menit. Aku sedang terburu-buru.” Willa berkata dengan nada dingin. “Nona Anderson, bukankah akan lebih leluasa bila kita berbicara di sebuah tempat yang lebih nyaman. Aku tahu sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari sini—““Tinggal empat setengah menit lagi.” Willa melihat ke layar ponsel di tangannya.Pria di depan sana langsung menjadi lebih serius.“Baiklah. Karena hanya ada kita berdua di sini, kau bisa bicara terus terang. Tak ada yang perlu kau khawatirkan. Katakan saja masalahnya, aku akan dengan senang hati membantumu mengatasinya.” Matthew langsung mengatakan maksudnya.Alis halus Willa mengernyit. “Aku tidak mengerti apa yang kau katakan.”“Aaron Harris. Dia pasti telah menekanmu dan memaksamu berada di sisinya. Bukankah saat ini perusahaan keluargamu sedang bermasalah? Apa kau memiliki kesepakatan dengannya?” Matthew telah menyelidiki. Perusahaan yang

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 69. Teman Baru

    Bagaimana pun, Willa masih punya sedikit perasaan segan yang tersisa. Dia melihat jika sang paman yang disukainya merasa tertekan karenanya. Jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan segera pergi dari kamar Aaron. Dia tidak pergi ke kamarnya, tapi mendatangi Olivia. Gadis itu sudah menunggu dengan sangat penasaran dan ingin mendengar cerita lengkap makan malam dengan Matthew. Apa lagi wajah ayahnya saat pulang tidak terlalu bagus. Sesuatu pasti terjadi. “Tidak ada yang luar biasa. Tentu saja tuan Turner terkejut saat aku datang dengan ayahmu.” Terlepas dari kejadian tidak mengenakkan di antara dua pria, peran sebagai pacar Aaron Harris membuat jantung Willa melompat-lompat senang. Dia berharap suatu hari ini bukan lagi sebuah drama. Dia sudah memintanya, meminta Aaron Harris menjadi kekasihnya. “Apa mereka bertengkar?” Olivia tidak percaya jika makan malamnya sangat damai. “Apa yang bisa terjadi antara dua pria beradab yang saling benci? Mereka hanya bertukar kata-kata sal

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 68. Bagaimana Kalau Kita Berpacaran Dulu?

    “Jadi, gadis ini sedang mencoba merayu tuan Harris?” Joseph terkekeh sendiri. “Rupanya gadis ini mengenal target gemuk. Sayangnya, gadis yang semula kukira polos ternyata tak lebih dari jalang kecil.”Pria itu masih kesal soal jebakannya yang berbalik mengenainya. Belum lagi kerepotan setelahnya karena harus menghadapi pasangan suami isteri Anderson. Setidaknya dia harus memberikan kompensasi untuk dirinya sendiri. “Gadis itu memang setan kecil yang licik. Dia berusaha menarik perhatian Aaron Harris dengan mendekati putera-puteri keluarga Harris. Olivia kecil bahkan seperti telah dicuci otaknya oleh gadis itu. Entah sihir apa yang sudah dia gunakan.” Si wanita menggoyangkan gelas di tangannya sambil melamun.Joseph Morgan tertawa keras. “Nona Russel, ini jaman modern. Tidak ada sihir semacam itu. Yang ada hanya sedikit trik licik. Tuan Harris terkenal dingin saat menghadapi wanita. Kurasa nona Anderson ini cukup pintar. Tapi menurutmu, apakah tuan Harris benar-benar tidak tertarik pa

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 67. Kaulah yang Membuatku Gila

    Dua pria saling tatap dalam mode terbakar. Matthew dengan pemikiran gilanya bahwa Aaron mungkin sedang memanfaatkan gadis yang menjadi buruannya. Sementara Aaron tengah berpikir bagaimana bisa lepas dari drama menjengkelkan ini. Willa Anderson akan terus merengek soal menjadikannya pacar palsu untuk menghadapi Matthew. Belum lagi puterinya, Olivia yang harus dihadapi saat pulang nanti. Pria di depannya sungguh sangat merepotkan sejak dulu.Sudut mulut Matthew terangkat membentuk senyum sinis. “Tidak perlu bersandiwara di depanku, Tuan Harris. Aku mengenalmu sudah cukup lama. Isabella mungkin bisa tertipu dengan penampilanmu, tapi aku tahu betapa menjijikkannya dirimu. Sayang, nyonya Harris sudah terlanjur masuk perangkapmu. Dia bahkan terus terjebak hingga kematiannya. Aku bahkan sangat yakin, kaulah yang sudah mengambil sendiri nyawa isterimu.”“Tuan Turner, jangan mengada-ada!” Willa tidak menyangka otak pria yang duduk di seberang meja bisa begitu sinting. Tuduhannya sangat tidak m

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 66. Sejarah yang Berulang

    “Tuan Turner, maaf sudah membuatmu menunggu.” Willa Anderson menyapa Matthew Turner begitu pandangan mereka bertemu. Ada perasaan puas saat menemukan perubahan di wajah pria itu.“Tidak masalah. Aku juga baru tiba.” Matthew membuat wajahnya kembali normal dengan sebuah senyum tipis.Tapi yang terkejut di sini bukan hanya Matthew. Aaron Harris pun tidak menyangka jika pria sinting yang dimaksud Willa adalah orang ini. Mereka pernah berseteru beberapa tahun yang lalu saat isterinya masih hidup. Matthew Turner terang-terangan mengejar Isabella. Tidak berlebihan jika Willa menyebutnya pria tidak waras.Tentu saja Willa juga menyadari keterkejutan Aaron. Dia tidak bermaksud ingin mengadu domba dua pria ini. Hanya kebetulan saja dia menginginkan Aaron menjadi ‘pacarnya’. “Tuan Turner, kenalkan. Ini pacarku, Aaron.” Willa langsung mengenalkan Aaron Harris pada Matthew meski tahu bahwa keduanya sudah saling kenal. Dia berpaling pada Aaron dan berkata juga, “Sayang, ini tuan Turner yang kucer

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 65. Setan yang Menjelma sebagai Peri

    “Ethan, bagaimana penampilanku? Apa kau menyukainya?” Willa tiba-tiba teringat dengan anak remaja itu. Ethan, seperti biasa, tidak begitu menyukai kegaduhan. Dia sedang menatap pada halaman sebuah buku tebal di pangkuannya, duduk di sebuah sofa tunggal di balkon. Willa berputar di depannya, membuat ujung gaun selututnya melambai. Ethan hanya melirik sedikit, lalu kembali pada baris-baris huruf di depannya.Gadis itu memang jadi lebih cantik hari ini. Dia tampak seperti peri yang mengambang di udara saat membuat gerakan berputar. Ethan jadi mengkhawatirkan ayahnya.Dia sudah mendengar tentang rencana makan malam itu. Entah siapa pria yang telah mengundang Willa Anderson. Tampaknya dia tidak cukup waras karena begitu percaya diri telah mengundang gadis itu dengan ‘pacarnya’ sekaligus. Apa yang akan terjadi nanti di tempat makan? Apakah akan ada sebuah keributan? Seandainya mungkin, Olivia pasti sangat ingin ikut pergi. Dia pasti akan penasaran setengah mati karena harus menunggu di rum

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 64. Memukul Balik

    Alis William sedikit mengernyit. Itu bukan pertanyaan yang dia harapkan dari seorang Willa Anderson. Dan mata gadis itu, hanya ada perasaan acuh di sana. Tak ada lagi pemujaan yang ditujukan padanya. Entah kenapa, William sedikit tidak nyaman.“Kami hanya kebetulan bertemu.” William menjawab dengan nada datar. Dia sedang memikirkan kata-kata Emily sebelumnya, bahwa Willa telah pergi dengan beberapa pria berumur. Sebenarnya dia tidak mempercayainya. Tapi melihat pengabaian yang kentara oleh gadis di depannya, mau tidak mau dia jadi memikirkannya lagi.“Kami sekeluarga baik-baik saja. Willa, kuharap kau juga baik. Ini sudah beberapa hari sejak kepergian mu. Sebaiknya kau cepat pulang. Minta maaf pada ayah dan ibu. Aku yakin, mereka akan memaafkanmu. Keluarga adalah tempat pulang terbaik. Terlihat sangat buruk jika orang-orang tahu kalau kau tinggal di tempat seorang pria dewasa tanpa status hubungan yang jelas. Selain menjatuhkan harga dirimu, kau juga akan membuat malu nama keluarga An

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 63. Cinta Pemilik Lama

    “Willa Anderson.” Suara Aaron meninggi. “Hentikan!”Bahkan tanpa melihat wajahnya, Willa bisa merasakan kemarahan pria dalam pelukannya. Dia jadi sedikit gentar. Tapi dia cukup keras kepala untuk semakin mempererat pelukannya. Seandainya dia harus mati saat ini pun, dia merasa tidak rugi.Dulu dia begitu menjaga harga dirinya. Bahkan menyentuh tangan Michael saja, dia tidak pernah. Di kehidupan kali ini, Willa tidak ingin menahan diri lagi.“Paman, kau bunuh saja aku kalau kau tidak mau memenuhi permintaanku. Aku sudah katakan pada pria sinting itu kalau aku punya pacar. Apa yang akan terjadi kalau aku tidak dapat menunjukkan seorang pacar padanya. Aku juga tidak mungkin membawa pria lain. Orang itu sepertinya bukan pria biasa. Aku ingin memberinya pelajaran. Hanya Paman pria paling hebat di kota ini. Kurasa kau bisa membuatnya menutup mulut besarnya.” Willa menenggelamkan wajahnya pada kemeja bagian belakang Aaron. Wanginya sangat enak. Dia bahkan tidak peduli apakah Aaron akan menga

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 62. Membujuk Aaron Harris

    Setelah memastikan Aaron Harris sedang berada di ruang kerjanya, Willa meninggalkan kamar Olivia dan pergi ke sana. Dia mengetuk pintu tanpa ragu-ragu. Sebuah suara menyilakannya masuk.Gadis itu mendorong pintu dan melangkah masuk. Aaron Harris tidak sedang duduk di kursi kerjanya. Dia tengah memasukkan sesuatu ke sebuah laci di lemari sudut ruangan. Setelah itu dia berbalik dan menemukan Willa yang tengah memandangnya dengan terpesona. “Apa kau datang ke sini hanya untuk menontonku?” Aaron bersandar pada meja kerjanya.Gadis itu bahkan lupa menutup mulutnya. Benar-benar sangat mudah dimanfaatkan. Aaron sedikit mengkhawatirkannya.Willa segera tersadar dengan teguran itu. Tapi dia tidak tersipu. Malah berkata dengan serius. “Kalau Paman tidak keberatan, aku bersedia duduk di sini menonton sepanjang malam.”Aaron Harris seperti lukisan yang memukau. Tidak peduli apa yang dikenakan dan sedang berada di mana saja, dia adalah tokoh utamanya. Dia terlihat menonjol dibandingkan apa pun da

DMCA.com Protection Status