Home / Romansa / Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu / Bab 45. Hanya Ingin Berkenalan

Share

Bab 45. Hanya Ingin Berkenalan

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2024-08-11 17:58:08

Willa sedang terburu-buru. Dia akan pergi ke mall hari ini untuk berbelanja. Sebelumnya dia akan menjemput Olivia lebih dulu di sekolah, baru mereka akan pergi bersama-sama.

Saat berjalan cepat melewati para pejalan kaki, Willa merasa dia diawasi. Karena tidak ingin membuat cemas Olivia, Willa mengambil ponsel dari tas dan melakukan sebuah panggilan sambil berjalan.

“Ada yang harus kulakukan sebentar. Tunggulah di tempat biasa.” Willa membuat alasan sederhana, lalu mematikan sambungan.

Dia terus berjalan melewati gerbang sekolah dan berbelok di jalan yang sempit dan lebih sepi. Dari layar ponselnya, dia melihat ke arah belakang. Di ujung jalan, tiga mobil berhenti. Pintu-pintu terbuka dan beberapa pria ke luar dari mobil. Willa bisa melihat masing-masing dari pria membawa alat pemukul. Sebelah tangan mereka memakai sarung tangan kulit berwarna hitam. Black Hand!

Willa mencibir dalam hati. “Konyol sekali,” ujarnya.

Pada satu titik, gadis itu membalikkan badan dan menunggu orang-orang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 46. Drama Membosankan

    Gerakan tangan Matthew tidak terlalu cepat. Siapa saja bisa melihat maksudnya yang jurang ajar. Tapi mana rela Willa membiarkan wajahnya disentuh sembarangan oleh orang asing. Dia menggerakkan tangan segera menangkap pergelangan tangan Matthew yang besar.Untuk sesaat keduanya saling tatap dalam diam. Seketika Willa teringat sesuatu. Dia segera mengalihkan arah pandangannya. Kejadian dengan Mia memberinya sebuah pelajaran. Dia tidak ingin masuk dalam kenangan lelaki yang tampak sinting ini.Matthew merasakan kuatnya tenaga dari lengan kecil yang menahannya. Itu mungkin mampu meremukkan tangan orang biasa. Untungnya dia telah cukup berlatih. Ini masih dalam tingkatan yang bisa dia atasi. Tapi tetap saja dia merasa kagum. “Ah, akhirnya kelinci kecil bersedia juga menyambut uluran tangan dari harimau,” ujarnya girang.Willa mengibaskan lengannya, melepaskan tangan Matthew dari genggamannya. “Siapa yang kelinci kecil belum dipastikan.” Pada sudut bibirnya membayang senyum mengejek. “Jang

    Last Updated : 2024-08-12
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 47. Dipermalukan

    Matthew yang semula layu, kini menegakkan punggungnya lagi. “Kau bisa mengatakannya. Aku pasti akan lakukan. Meskipun aku harus membuat tangga untuk mendaki ke langit dan memetik sebuah bintang—“ Willa mengangkat sebelah tangannya sebagai isyarat agar Matthew berhenti bicara. “Aku ingin kau mematahkan kaki anak itu agar dia tidak bisa kemana-mana untuk mengacau.” Willa mengarahkan dagunya pada Richard yang segera menjadi sepucat kertas. Remaja itu segera menggelengkan kepalanya, merasa putus asa dan ketakutan. Kengerian akan hukuman langsung membuatnya gemetar. Matthew menyukai kekejaman. Tentu saja dia tidak menolak keinginan Willa. “Tidak masalah. Kupastikan dia tidak akan bisa kemana-mana selamanya. Willa tidak peduli. Dia hanya mendecakkan lidah lantas berbalik arah. Pergi. Dia hanya ingin pergi. Samar-samar di belakangnya, suara meminta ampun disertai tangisan terdengar makin menjauh. “Kakak Matthew, sepupu, ampuni aku. Bagaimana kau bisa mendengarkan seorang gadis yang bar

    Last Updated : 2024-08-13
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 48. Pamer

    Olivia telah terbiasa diperlakukan tidak adil di sekolah. Itu karena dia tidak ingin menonjol di antara teman-temannya dan diperlakukan istimewa. Lagi pula dia dan Ethan sudah sepakat jika mereka akan menyembunyikan identitas mereka sebagai anak-anak dari keluarga Harris yang terkenal. Tapi kali ini tentu saja berbeda. Dia sedang bersenang-senang, hal yang langka baginya. Untuk pertama kalinya dia memiliki teman dan pergi berbelanja. Dan harinya yang indah dicemari oleh ocehan seorang pelayan yang memiliki penglihatan buruk. Olivia tidak senang. Dia sedang bersemangat sekarang. Mana mungkin dia membiarkan dirinya direndahkan di depan teman dan calon ibu barunya.Dia saat ini sedang mengenakan kaos yang ditutupi jaket dan celana jeans. Sepatu dan tasnya adalah hadiah dari ayahnya saat bepergian ke luar negeri. Jika ditotal, sedikitnya jumlah keseluruhan dari outfit yang dia pakai tidak kurang dari lima ribu dollar. Itu adalah yang paling murah dari semua koleksi di lemarinya. Bagaima

    Last Updated : 2024-08-14
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 49. Menampar

    Black Card adalah kartu yang sangat eksklusif. Ini hanya bisa didapatkan melalui undangan. Apalagi kartu ini berada di tangan seorang gadis kecil yang usianya tidak lebih dari dua belas tahun. Beberapa bank memberi batasan usia lebih tinggi untuk pengguna kartu tambahan. Orangtua gadis ini tentunya mendapatkan perlakuan istimewa dari bank yang mengeluarkan kartu ini hingga bisa mendaftarkan puterinya yang masih kecil sebagai pengguna tambahan.Willa sendiri sangat terkejut dengan adanya kartu itu di tangan Olivia. Dia pikir gadis kecil ini hanya memiliki kartu kredit yang umum dengan limit yang cukup besar mengingat statusnya sebagai anggota keluarga Harris.Dua pelayan awalnya juga terkejut saat melihat kartu itu. Tapi setelah memikirkannya, itu terlihat tidak masuk akal. Anak ini pasti sedang bermain-main sebagai nona muda kaya. Dan parahnya, imajinasinya terlalu tinggi. Dia terlalu muda untuk memiliki barang seperti itu.“Tidak mungkin!” Pelayan pertama berseru tidak percaya. “Dia

    Last Updated : 2024-08-15
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 50. Pembelaan

    “Gadis-gadis, mari ikut kami keluar.” Salah seorang dari petugas yang mendekat lebih dulu berkata.Willa segera maju berdiri di depan Olivia, menjadi pelindung bagi gadis kecil itu. “Kenapa kami harus mengikuti kalian?”Petugas yang tubuhnya lebih tinggi berkata, “Kami mendapat laporan kalau kalian sudah membuat kekacauan di tempat ini. Jadi, silakan mengikuti kami. Kalau tidak, kami terpaksa harus menyeret kalian berdua keluar.”“Aku tidak yakin kalian akan mampu menyeret kami.” Willa menggosok kedua belah telapak tangan satu sama lain. Dia sedikit senang karena bisa memukuli orang lagi hari ini.Ethan yang menyaksikan dari kejauhan hanya bisa menghela napas dengan berat. Rasanya hidup mereka kini tidak sedamai dulu lagi. Setiap saat, ada saja yang terjadi dengan mereka. Tentu saja ini semua salah satunya karena andil besar dari nona Anderson.Si petugas sedikit bingung. Dia melihat gadis di depannya seperti menantang mereka. “Nona, sebaiknya tidak perlu membuat keributan lagi.”Apa

    Last Updated : 2024-08-16
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 51. Menantu

    Usia gadis muda itu di antara Ethan dan Olivia, tiga belas tahun. Namanya Charlotte Foster. Dia adik kelas Ethan. Charlotte cantik dan sombong. Tapi demi Ethan, dia berkata rela merendahkan diri dan bersedia menikahi remaja lelaki itu kelak. Ada pun soal status sosial Ethan yang sepengetahuannya lebih rendah dari keluarganya, dia tidak peduli.Menghindari gadis yang dibutakan cinta lebih sulit dari pada melepaskan diri dari para gadis pengejar uang. Ethan selalu kewalahan jika bertemu Charlotte. Dia ingin pergi ke ujung dunia mana pun yang bisa di datanginya saat ini demi menghindari gadis ini.Dalam keterkejutannya, Ethan tidak membalas sapaan Charlotte.“Ethan, kau bilang, kau tidak suka berjalan-jalan.” Charlotte pernah mengajak Ethan ke mall. Dia bermaksud membelikan remaja ini sesuatu. Charlotte pikir, Ethan tidak suka ke mall karena ingin berhemat. Sekolah mereka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mungkin Ethan tidak ingin mengeluarkan lebih banyak uang untuk hal yang tidak

    Last Updated : 2024-08-17
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 52. Ibu Mertua Terlihat Cantik

    Tiga orang segera mengikuti Willa dari belakang. Charlotte sebisa mungkin menjajari langkah Ethan. Tapi remaja itu mempercepat langkahnya hingga Charlotte kesulitan mengimbanginya.Toko yang mereka masuki kali ini hanya menjual satu merek terkenal. Tapi itu meliputi semua kebutuhan fashion. Ukuran tokonya pun lebih luas dari toko pertama. Untungnya pelayanan di sini lebih ramah. Seorang pelayan yang menyambut kedatangan mereka menanyakan keperluan mereka dan menunjukkan tempat yang memajang beberapa gaun. Olivia yang terlihat paling senang. Dia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, meletakkan gaun di depan tubuhnya dan melihat pada cermin. Dia juga memilihkan beberapa pakaian untuk Willa dan mendorong gadis itu ke dalam kamar pas. Sementara itu dia sendiri masuk ke kamar pas lainnya dengan setumpuk baju yang dipilihnya dengan acak.Ethan duduk di sebuah sofa dengan malas. Waktu Charlotte bermaksud mendekati dan mengajaknya bicara, dia segera memasang headset dan memblokir d

    Last Updated : 2024-08-18
  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 53. Pewaris Keluarga Harris

    Charlotte melangkah ke arah meja kasir dengan wajah masam. Dia memberikan dua kartunya sekaligus pada gadis di belakang meja. Kartu digesek, password dimasukkan. Seperti dugaannya, limit kartu tidak mencukupi.“Nona, apa kau punya kartu lainnya?” Kasir bertanya dengan sopan. Meski menyadari bahwa akan terjadi masalah dalam transaksi ini, dia tidak lantas mengubah ekspresi ramahnya. Beberapa kali pernah juga terjadi pelanggan yang berlebihan dalam belanja dan tidak menyadari bahwa limit pembayaran kartunya tidak mencukupi untuk digunakan. Tapi selalu akan ada solusi dalam setiap masalah. Dia sudah cukup mahir menanganinya.Charlotte menggeleng dengan gugup sambil menggigit bibirnya. Ini salahnya karena telah dengan percaya diri menawarkan untuk membayar semua barang yang dibeli.“Kalau begitu Nona bisa membatalkan pembelian beberapa barang.” Sang kasir memberi jalan keluar.Itu benar. Tapi bagaimana mengatakannya pada Olivia dan Willa bahwa mereka harus membatalkan pembelian beberapa b

    Last Updated : 2024-08-19

Latest chapter

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 78. Gadis Sembarangan

    Mereka telah dipersilakan masuk dan menunggu di ruang tamu. Minuman dan beberapa camilan telah disajikan, tapi Aaron masih saja belum kelihatan. Dia belum pulang dari perusahaan. Tapi itu memang wajar. Menunggu bintang keberuntungan bukan masalah. Jadi mereka dengan bersemangat mulai menunggu.Nyonya Thompson memandang sekeliling dengan antusias. Dia telah mengagumi bangunan mewah ini dalam beberapa kali  kunjungan yang jarang. Membayangkan dia bisa dengan bebas keluar masuk tempat ini suatu saat sungguh membuat perasaannya mengembang seperti balon udara. Itu akan luar biasa!Ethan dan Aaron tahu bahwa sedang ada tamu yang menunggu ayahnya di bawah. Tapi mereka tidak berniat untuk menemui keluarga Thompson. Itu merupakan urusan ayahnya. Lagi pula, mereka tidak cukup dekat hingga harus pergi untuk menyapa.Keluarga Thompson telah menunggu selama lebih dari satu jam. William yang awalnya sudah enggan ikut pergi, kini wajahnya semakin muram. Dia terus mengece

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 77. Kutukan Michael

    Olivia di tempat duduknya merasa tidak perlu berpikir saat menjawab. “Itu kakek dan nenek saat menikah.”Selain foto pernikahan orangtuanya, hanya ada foto pernikahan kakek neneknya. Tidak ada yang lain lagi.Meski sudah memiliki tebakan dan ternyata benar, tetap saja Willa merasakan sebuah kejutan. Rasanya antara ingin menangis dan tertawa.Ini konyol sekali. Dulu dia jatuh cinta pada Michael. Di kehidupan barunya, cintanya berlanjut pada generasi berikutnya dari Michael.“Astaga.” Willa bergumam pelan sembari menggelengkan kepala. Dia merasa dikutuk oleh Michael. Entah apa kesalahannya di awal penciptaannya di masa lalu. Adakah dia sudah membunuh makhluk satu galaksi?“Mommy, ada apa?” Olivia mengamati ekspresi Willa yang berubah-ubah.“Tidak. Aku cuma merasa kalau kakek kalian juga sangat tampan. Kalau saja aku hidup satu generasi dengannya, mungkin aku juga akan jatuh cinta padanya.” Willa tertawa pelan. Dia melirik Aaron. Pria itu entah kenapa sepertinya terlihat tidak senang.“T

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 76. Foto di Ruang Kerja.

    “Paman.” Sekali lagi Willa menegur. Dari ekspresi Aaron, dia yakin, ayah Olivia ini tahu sesuatu tentang Omega. Willa menjadi sedikit gugup. Di kehidupan barunya ini, mendengar lagi tentang Omega membuatnya merindukan banyak orang.Bagaimana keadaan ayah ibu dan kakak laki-lakinya? Telah lima puluh tahun lewat, jika cukup beruntung, mungkin kakaknya masih hidup. Walau mungkin saat ini dia akan berusia tujuh puluh tahun lebih. Sementara ayah dan ibunya, besar kemungkinan mereka sudah tiada.DI mana mereka di makamkan? Di mana juga makamnya sendiri?Perasaan Willa jadi campur aduk.“Aku akan menyelidikinya.” Aaron berkata dengan kepala dipenuhi pemikiran. Dia tidak boleh mempercayai sepenuhnya sebuah penglihatan seperti ini. Apa lagi Hannah selama ini merupakan wanita yang cukup dipercaya olehnya.“Apa kau pernah mendengar tentang Omega?” Willa penasaran dengan hal ini.“Itu semacam organisasi rahasia.” Aaron mengatakannya sambil lalu. Willa mengangguk mendengar jawaban itu. Dia sudah

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 75. Aku Memiliki Penglihatan

    Aaron baru saja selesai berganti pakaian waktu dia mendengar ketukan di pintu kamarnya. Suara lembut yang memanggilnya membuat bulu halus di sekujur tubuhnya berdiri tegak. Dia segera meningkatkan kewaspadaannya.Bisa saja dia pura-pura tidur atau mengabaikan ketukan pintu Willa Anderson. Tapi Aaron tahu itu akan percuma saja. Gadis Anderson ini adalah tipe orang yang gigih dan pantang menyerah. Jadi, dengan perasaan was-was Aaron membuka pintu kamarnya.Tidak ada yang aneh dari penampilan gadis yang berdiri di depan pintu. Selain baju tidur yang kelihatannya masih baru, dia hanya menggelung rambutnya secara acak dan tersenyum manis seperti biasanya. Tetap saja pemandangan itu membuat Aaron mengumpat di dalam hatinya. Willa Anderson menjadi makin menarik setiap harinya, terlepas dari disengaja atau tidak pada penampilannya.Ini sudah cukup larut untuk mengetuk pintu seorang pria. Aaron menelan ludahnya, merasa curiga.“Paman,” tegur Willa pelan. “Aku ingin bicara sebentar. Ada hal pe

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 74. Racun Diam

    Hannah Russel! Wanita itu adalah Hannah Russel. Willa segera merasa ada yang tidak beres. Begitu Hannah pergi, Willa melihat sekeliling kamar dan memiliki sebuah tebakan. Jika tidak salah, dia sedang berada di kediaman Harris. Dan dilihat dari ukuran tempat tidur dan beberapa foto dan perabot lainnya, kamar ini adalah kamar tidur utama. Ini kamar tidur orangtua Olivia dan Ethan. Kamar tidur Aaron dan Isabella. Dia segera pergi memeriksa teko air. Isinya tampak jernih. Apa pun yang dimasukkan ke dalamnya tidak akan mempengaruhi warna dan rasanya. Willa membuka tutup teko dan menunduk untuk membaui isinya. Sebagai bagian dari pelatihan di pulau, dia telah belajar beberapa hal termasuk segala sesuatu tentang racun. Yang membuatnya terkejut adalah bahwa sesuatu yang dimasukkan ke dalam sini adalah jenis racun yang pernah dikembangkan oleh organisasi tapi kemudian dimusnahkan karena beberapa alasan. Racun Diam! Racun ini saat masuk ke dalam tubuh korban dan membuat jantung ber

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 73. Terjadi Lagi

    Willa memandang Olivia sesaat, lalu akhirnya tertawa geli.“Paman, terima kasih atas ucapan selamatnya. Apa kau tidak ingin memberiku sesuatu juga?” Willa memikirkan banyak hal yang kemungkinan bisa dia dapatkan.“Tidak. Ini terlalu mendadak,” jawab Aaron cepat tanpa menghiraukan perasaan kecewa Willa. Dia memanggil kepala pelayan untuk mengiris kue ulang tahunnya.“Biar aku. Aku bisa melakukannya.” Willa merebut pisau di tangan Aaron dan menggeser nampan berisi kue. Lalu memotongnya dalam ukuran kecil, meletakkannya di piring. Dia mengambil sedikit dengan sendok dan mendekati Aaron.“Paman, suapan pertama untukmu.” Willa mengarahkan sendok ke mulut pria itu.Aaron melirik pada gadis itu sekilas dan terpaksa membuka mulut. Dia tidak ingin berdebat lagi. Willa sangat bahagia melihat Aaron makan kue yang disuapkannya dengan patuh.“Yang kedua adalah untukku.” Lalu Willa mengambil sedikit kue lagi dengan sendok yang tadi dan menyuap untuk dirinya sendiri. Sebenarnya dia ingin Aaron ya

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 72. Selamat Ulang Tahun!

    “Aku tahu.” Willa kembali memberikan jawaban yang membuat semua pendengarnya heran.“Jadi, Mommy, kau akan membuat kejutan ulang tahun untuk ayah meski tanggalnya sudah lewat?” Olivia bertanya hati-hati.“Kenapa? Tidak boleh?” Willa membuka penutup kotak kue, memeriksa isinya sebentar.Olivia ikut melongok dan terperangah. Benar-benar kue ulang tahun. Dan karakter hiasannya sungguh tidak cocok untuk diberikan pada seorang pria dewasa. Olivia cukup mengerti tentang itu. Bukankah aneh jika ayahnya yang keren menerima kue dengan hiasan kuda poni?“Mommu, anu... Itu... bukankah kuda poni tidak cocok untuk karakter seorang pria seperti ayah?” Olivia menegur dengan perasaan bersalah. Meski pun waktunya tidak tepat, dia juga tidak ingin kejutan ini mengecewakan ayahnya atau Willa.“Tidak masalah.” Willa melambaikan tangannya di udara. “Paman tidak akan terlalu memperhatikan kuenya.” Oliva merasa tidak berdaya. “Mommy, setidaknya kau bisa memberitahuku jika ingin memberi kejutan.”Willa tert

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 71. Paman dan Keponakan Sama-sama Bebal

    “Oh, aku bisa mengenalkan kalian.” Angela mengatakannya dengan mata berbinar. Dia berjalan ke arah Matthew dan memeluk lengan pria itu. “Willa, ini pamanku, Matthew Turner. Dia tidak saja tampan, tapi juga kaya. Aku yakin kalian akan menjadi pasangan yang serasi. Jangan khawatir dia akan mempermainkanmu. Aku akan memberitahu kakek agar menghukumnya. Aku juga bisa mengenalkanmu pada kakek dan keluarga besar kami. Mereka pasti akan menyukaimu. Oh, rasanya aku tidak sabar lagi memanggilmu bibi.”Seperti ada sebuah kekuatan baru yang mendorong Matthew ke udara. Semangat yang sempat memudar kini tiba-tiba menyala. Dia setuju dengan ide keponakannya. Alangkah manisnya jika keponakan kecilnya memanggil Willa Anderson sebagai bibi.Di sisi lain, Willa mengusap pelipisnya. Dia tidak mengira jika gadis cerewet ini adalah keponakan si pria sinting. Tampaknya dia harus menghindari Angela jika bertemu jalan di lain hari.“Nona Anderson, jika kau meragukanku, kau bisa mempercayai kata-kata Angela.

  • Paman, Aku Layak Menjadi Isterimu   Bab 70. Apa Keluargamu Menindasmu?

    “Tuan Turner, aku tidak tahu apa yang ingin kau katakan lagi. Tapi aku akan memberimu kesempatan. Waktumu cuma lima menit. Aku sedang terburu-buru.” Willa berkata dengan nada dingin. “Nona Anderson, bukankah akan lebih leluasa bila kita berbicara di sebuah tempat yang lebih nyaman. Aku tahu sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari sini—““Tinggal empat setengah menit lagi.” Willa melihat ke layar ponsel di tangannya.Pria di depan sana langsung menjadi lebih serius.“Baiklah. Karena hanya ada kita berdua di sini, kau bisa bicara terus terang. Tak ada yang perlu kau khawatirkan. Katakan saja masalahnya, aku akan dengan senang hati membantumu mengatasinya.” Matthew langsung mengatakan maksudnya.Alis halus Willa mengernyit. “Aku tidak mengerti apa yang kau katakan.”“Aaron Harris. Dia pasti telah menekanmu dan memaksamu berada di sisinya. Bukankah saat ini perusahaan keluargamu sedang bermasalah? Apa kau memiliki kesepakatan dengannya?” Matthew telah menyelidiki. Perusahaan yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status