Share

Bab 970

Author: Coklat Panas
Setelah menunggu semalaman, akhirnya hanya orang tua Jefri dan Aulia saja yang masih di sana. Jihan sudah mengusir semua orang lainnya pergi.

Jefri terbangun dari komanya dan membuka matanya. Dia melihat Jihan duduk di samping ranjang rumah sakitnya dengan kedua tangan terlipat di depan dada dan sambil menatapnya dengan tajam.

"Kak Jihan ...."

Jefri mencoba menggerakkan tubuhnya, tetapi ternyata tidak bisa.

"Tulang belakangmu cedera, jadi kamu nggak bisa bergerak untuk sementara waktu."

Setelah berkata seperti itu, orang tua Jefri pun memelototinya.

"Kamu habis minum seberapa banyak sih? Ngapain masih menyetir mobil untuk menemui kakak keduamu?"

Jefri pun teringat kecelakaan mobilnya kemarin malam.

Sorot tatapannya sedikit berubah seolah-olah dia teringat sesuatu yang tidak menyenangkan, dia memilih untuk tetap diam.

Ini pertama kalinya ekspresi Jefri terlihat begitu putus asa dan suram seolah-olah seseorang sudah meninggalkannya ....

Jihan sepertinya tahu, jadi dia menyarankan orang t
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 971

    Sara sedang memasuki restoran sambil memegang lengan Sandy saat dia menerima telepon dari Wina.Mendengar Jefri mengalami kecelakaan mobil tadi malam dan menabrak seseorang, langkahnya tiba-tiba terhenti."Gi ... gimana kondisinya?"Wina dapat mendengar suara Sara yang gemetar. Dia yakin Sara masih menyimpan perasaan terhadap Jefri."Dia kehilangan cukup banyak darah, cederanya cukup serius. Kamu ... mau menjenguknya?"Meskipun Sara tidak menggunakan mode pengeras suara, Sandy masih bisa mendengarnya karena posisinya yang dekat dengan Sara."Ayo jenguk."Sara refleks menengadah melirik ke arah Sandy yang menyarankan hal itu.Sorot tatapan Sandy yang tenang dan berbaik hati itu langsung menghapus keraguan dalam hati Sara."Wina, tolong kirimkan aku alamat rumah sakitnya ...."Setelah menerima alamat tersebut, Sara berkata dengan agak cemas kepada Sandy,"Kak Sandy, aku jenguk dia dulu, ya. Nanti aku baru temani Kak Sandy makan setelah pulang dari sana."Setelah itu, Sara pun bergegas be

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 972

    Di dalam sana, Jefri sedang menegur Yolanda dengan dingin."Kita sudah putus, kamu nggak perlu mengurusiku.""Tapi, aku cuma mau merawatmu."Begitu Yolanda selesai menjawab kata-kata Jefri, dia mendengar suara seorang pria dari luar pintu dan dia menoleh."Kukira siapa, ternyata mantan pacarmu ...."Saat melihat Sara muncul, jantungnya seolah berhenti berdetak selama sepersekian detik. Dia tidak menyangka Sara akan datang.Jika bukan karena bersama Sandy, Jefri pasti mengira Sara ke sini karena mengkhawatirkan kondisinya.Sayangnya, dia muncul bergandengan tangan dengan Sandy ....Ekspresi Jefri terlihat sangat suram, sorot tatapannya saja tampak dingin.Sara jadi merasa kikuk dengan nada suara Yolanda yang terkesan mengejek dan sorot tatapan Jefri yang tidak ramah.Sandy pun menyeret Sara masuk, jadi dia mau tidak mau menuruti Sandy."Tu ... Tuan Muda Jefri, katanya kamu mengalami kecelakaan mobil, jadi Sandy dan aku datang menjengukmu."Sara dan Sandy datang menjenguk Jefri?Buat apa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 973

    Jefri menyuruh Yolanda keluar, tetapi Yolanda masih menarik lengan bajunya dan bertingkah manja."Jefri, Sara sudah punya pacar baru. Berhentilah mengejar-ngejarnya seperti ini. Biarkan aku tetap di sisimu."Tepat ketika Jefri hendak menahan rasa sakit dan mendorong Yolanda menjauh, dia melihat Sandy kembali lagi. Ekspresinya, yang tadi hanya terlihat marah pun kini dipenuhi dengan kebencian."Ngapain kamu balik lagi ke sini!"Sandy berjalan perlahan sambil membawa bunganya."Tentu saja untuk melihat kondisimu yang menyedihkan."Setelah meletakkan bunga itu di laci tempat tidur, Sandy pun berbalik ke samping dan menatap Jefri."Kamu melihatku dan Sara berciuman kemarin, makanya kamu sangat marah sampai mengalami kecelakaan mobil, 'kan?"Karena saingan cintanya sudah tahu, Jefri tidak perlu menyembunyikannya."Bukan urusanmu!"Sandy tersenyum, lalu membungkuk mengambil apel dari atas lantai dan memainkannya."Memang bukan, tapi aku ingin memberitahumu bahwa aku sudah berulang kali berci

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 974

    "Aku nggak mau melihatmu lagi selamanya."Ini adalah pertama kalinya Jefri mengucapkan kata-kata seperti itu.Wajah Jefri tampak pucat, matanya memerah. Jefri terlihat seperti sangat teraniaya.Sara melangkah maju untuk bertanya, tetapi Sandy memegang tangannya."Emosi Tuan Muda Jefri pasti lagi nggak stabil karena terluka terlalu serius. Ayo kita pergi dulu, biar pacarnya saja yang menenangkannya."Jika Sandy tidak mengingatkannya, Sara pasti lupa pacar Jefri masih duduk di sini.Sara pun melirik Jefri dalam diam, lalu memalingkan pandangannya dan mengikuti Sandy pergi.Begitu mereka pergi, Jefri meringkuk kesakitan dan monitor tanda-tanda vitalnya memanggil perawat.Begitu melihat Jefri jatuh pingsan karena marah, Yolanda pun menjadi sangat ketakutan sehingga dia bergegas memanggil dokter.Jefri pergi ke ruang perawatan darurat lagi hari itu demi menyelamatkan nyawanya.Ketika Jefri membuka matanya lagi, amarahnya sudah lenyap dan yang tersisa hanyalah rasa frustrasi.Yolanda memanda

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 975

    Yolanda tidak ada di dalam sana, hanya Jefri yang ada di kamar rawat.Begitu melihat Sara masuk, Jefri hanya melirik wanita itu dengan ragu.Sara terdiam melihat sorot tatapan Jefri, seolah teringat Jefri sudah mengatakan tidak ingin bertemu dengannya lagi.Sara berdiri di depan pintu menatap Jefri. Setelah berpikir sejenak, Sara pun mengumpulkan keberanian dan berjalan mendekat."Gimana ... kabarmu?"Siang tadi Sara awalnya datang untuk bertanya tentang apa yang terjadi, tetapi begitu melihat wajah pucat Jefri, dia refleks bertanya dengan khawatir.Jefri mengabaikan Sara, seolah-olah tidak ingin berbicara ataupun melihat Sara lagi.Sara jadi tidak tahu harus berkata apa. Dia berdiri di samping ranjang rumah sakit dengan canggung, lalu akhirnya menggertakkan gigi dan bertanya."Aku mau tanya, kenapa tadi kamu memukul Sandy?"Pertanyaan itu tentu saja kembali menghantam Jefri dengan kencang."Kenapa? Kamu merasa sakit hati karena aku memukulinya?""Bukan begitu, aku cuma takut kamu ....

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 976

    Keesokan harinya, setelah Wina bangun dan membawa Gisel ke mobil, hal pertama yang dia lakukan adalah menelepon Sara."Sara, kamu sudah menengok Jefri?""Ya, sudah ...."Sara yang sedang sarapan hanya menjawab dengan linglung.Wina sontak terdiam mendengar nada bicara Sara yang tenang seolah-olah dia tidak peduli pada Jefri."Terus, konflik kalian sudah beres?"Aulia memberi tahu Jihan alasan di balik kecelakaan mobil Jefri.Jadi, tentu saja Wina sudah tahu bahwa Jefri mengemudi dalam keadaan mabuk dan mengalami kecelakaan mobil gara-gara melihat Sara dan Sandy berciuman.Wina mengira karena Jefri dan Sara sedang bertengkar, perselisihan mereka pasti bisa reda apabila Sara menjenguk Jefri yang sedang terluka."Pacarnya ada di sana, jadi aku nggak perlu mengurusnya."Wina sontak termangu bingung."Siapa pacarnya ...?"Jika Jefri punya pacar, dia pasti akan memamerkan wanita itu. Kenapa akhir-akhir ini Wina belum pernah melihat sosok wanita apa pun di sekitar Jefri?"Yolanda, pacarnya ya

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 977

    Sara akhirnya menutup telepon dari Wina. Kebetulan Bibi Nelsa sedang mempersilakan Sandy masuk. "Dokter Sandy sudah sarapan? Mau kubawakan bubur?"Sandy menolak dengan sopan, "Terima kasih Bibi Nelsa, tapi nggak usah. Aku sudah sarapan kok ...."Bibi Nelsa lebih menyukai Sandy yang sopan ketimbang Jefri yang selalu bersikap sok dan cenderung menindas Sara.Setelah membandingkan kedua pria itu, Bibi Nelsa pun mengajak Sandy ke ruang makan sambil tersenyum, "Sara, Dokter Sandy sengaja datang pagi-pagi buat menemuimu ...."Begitu melihat Sandy datang, Sara yang awalnya berniat menemui Sandy pun mempersilakan Sandy duduk.Bibi Nelsa membawakan sisa sarapan Sara, lalu menyuguhkan dua cangkir kopi.Setelah Bibi Nelsa selesai, Sara pun menatap Sandy. "Aku awalnya berniat menemuimu, tapi ternyata kamu sendiri yang ke sini."Sandy tidak bertanya kenapa Sara ingin menemuinya. Dia menggenggam tangan Sara dan meminta maaf dengan tulus,"Sara, aku minta maaf sudah kelewat egois kemarin. Jelas-jelas

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 978

    "Kalau menurutmu tindakanku ini tercela, silakan kamu putus denganku. Aku juga nggak akan mempermasalahkannya, cuma ...."Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menggenggam tangan Sara lagi dengan erat."Aku sudah menyukaimu sejak SMA, perasaanku padamu itu tulus dan nggak pernah berubah. Kalau bukan karena Tuan Muda Jefri, aku nggak akan seperti ini ...."Sandy pun menjelaskan apa yang terjadi kemarin. Dia mengakui kesalahannya, mengungkapkan keegoisannya dan segala keluhannya tentang Jefri. Sekarang, Sandy memberikan Sara kesempatan untuk memutuskan ...."Sekarang, terserah kamu mau melepaskan tanganku atau nggak."Sara menatap Sandy yang terlihat begitu jujur dan serius, untuk sesaat dia menjadi kebingungan."Aku ....""Aku tahu kamu sebenarnya masih lebih memilih Jefri. Kalau memang kamu mau berpisah dariku dan memilih dia, aku juga nggak akan menghentikanmu."Sara masih lebih memilih Jefri ....Ya, Sara tahu dia memang bersikap tidak adil terhadap Sandy karena sama-sama tidak bisa me

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status