Jihan sontak mengernyit."Kuda jantan apaan?"Karena Jihan tidak memahami maksudnya, Wina pun cemberut."Ternyata kamu nggak tahu soal kuda jantan? Kukira kamu tahu segalanya. Ternyata suamiku nggak sehebat itu ...."Jihan tidak ingin dianggap tidak bisa segalanya, jadi dia mengernyit dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Tentu saja aku tahu."Wina mengangkat dagu Jihan dan mencubit pipi pria itu, lalu mengangkat alisnya sambil bertanya, "Kalau gitu, coba beri tahu aku apa artinya?""Kuda jantan itu kuda yang sangat hebat," jawab Jihan secara terang-terangan.Wina nyaris tertawa terbahak-bahak. "Ya, ya, ya, kamu benar, kuda jantan itu sangat hebat!"Jihan pun berdiri diam dengan malu sehabis ditertawakan istrinya. Ini pertama kalinya dia pura-pura memahami sesuatu.Wina pun melambaikan tangannya dan turun ke bawah untuk mencari makanan. Setelah itu, Jihan mengambil ponselnya dan membuka laman pencarian untuk mencari apa arti kuda jantan ....Wina tersenyum sepanjang perjalanan ke
"Ya, kenal. Dia 'kan putri bibiku, masa aku nggak kenal? Tapi, aku belum pernah bertemu dengannya."Setelah menjawab, Jordan pun menatap Wina dengan curiga."Kamu kenal Vera? Kamu siapanya Vera?"Jantung Wina sontak terasa seperti berhenti selama sepersekian detik, dia termangu menatap Jordan.Jordan mengenal Vera dan juga mengatakan bahwa Vera adalah putri bibinya ....Itu berarti ... Jordan adalah adik sepupu Vera?Pantas saja sewaktu Jordan memanggilnya kakak Wina merasa dia benar-benar kakaknya Jordan.Ternyata karena mereka bersaudara.Namun, bukan ini yang Wina inginkan.Jihan sudah memberitahunya bahwa ada dendam kesumat antara Keluarga Lionel dan Keluarga Dinsa.Bukan dendam dalam dunia bisnis, tetapi dendam yang ingin saling bunuh.Di tengah kebencian yang mendalam ini, Wina malah menikah dengan Jihan. Jika Keluarga Lionel sampai tahu, apa mereka akan tetap memperlakukan Wina dengan baik?Wina berpikir lagi. Jihan pasti sudah tahu mengenai ini karena dia sudah pernah menyelidi
"Ayahku sebenarnya empat bersaudara, satu lagi adalah anak perempuan haram," bisik Jordan.Keberadaan anak haram itu membuat Keluarga Dinsa menjadi sangat kacau.Wina merasa sedikit jijik, tetapi dia tetap berpura-pura terkejut sambil bertanya, "Wah, kakekmu anteng juga, ya. Anaknya cuma empat."Kenapa kata-kata ini terkesan seperti sedang menghina kakeknya Jordan? Namun, Jordan tidak ambil pusing dan lanjut berbisik ...."Anak perempuan haram itu mempermalukan Keluarga Dinsa, jadi Kakek mengeluarkannya dari silsilah keluarga. Sebenarnya, anak haram itu adalah putri kedua Keluarga Dinsa."Wina yang tidak begitu mengerti pun bertanya lagi, Kalau gitu, siapa putri kedua Keluarga Dinsa sekarang?""Tentu saja bibiku, bibi yang lebih muda," jawab Jordan.Karena Wina terlihat kebingungan, Jordan pun menjitak pelan kepala Wina. "Aduh, kamu kok bodoh banget. Begini, bibi pertamaku itu namanya Wanda. Bibi keduaku namanya Yuri, bibi ketigaku namanya Veransa. Ayahku, Permana adalah anak bungsu. T
Setelah meninggalkan Laminos, Wina dan Jihan pergi ke Malana. Setelah mengunjungi beberapa negara, setengah bulan lebih pun sudah berlalu.Selama kurun waktu ini, interaksi Sara dan Sandy menjadi makin intens. Tidak peduli seberapa sibuknya dia, Sandy selalu meluangkan waktu untuk menemui Sara.Sandy akan membawakan Sara sarapan, lalu mengantar wanita itu pulang malamnya. Apabila Sara harus kerja lembur di klub saat sedang sibuk, Sandy akan ikut bergadang menunggunya.Setiap kali melihat Sandy menunggunya dalam diam, Sara merasa sedikit terharu. Hanya segelintir orang yang memperlakukannya sebaik ini.Itu sebabnya Sara sesekali meliburkan dirinya dan mengajak Sandy makan atau menonton film.Mereka berdua menjadi sering berkencan dan lebih akrab. Berpegangan tangan saja sekarang terasa lebih natural dari sebelumnya.Sara berjalan keluar dari klub setelah lembur lagi, lalu melihat Sandy berdiri di depan pintu klub sambil memegang payung. Barulah dia menyadari bahwa hujan sedang turun."L
Sara pikir Jefri tidak akan datang menemuinya lagi, tidak disangka pria itu mendadak muncul.Sara tidak bisa menggambarkan seperti apa perasaannya saat ini, yang jelas dia berulang kali mengingatkan dirinya bahwa pacarnya saat ini bernama Sandy.Setelah memeluk Sara, Sandy kembali memayungi wanita itu sambil masuk ke dalam mobil, lalu mengantar Sara pulang.Sara keluar dari mobil dan berdiri di depan vilanya, lalu melambaikan tangannya dan mengucapkan selamat malam kepada Sandy. Saat dia hendak berbalik memasuki vila, Sandy menghentikannya."Sara ...."Sandy memanggil Sara, lalu berjalan menghampiri dengan malu."Ya? Kenapa?"Sara menatapnya. Biasanya setelah mengantar Sara pulang, Sara dan Sandy akan saling berpamitan.Sandy menunduk menatap bibir Sara yang tampak menggoda, telinganya berangsur-angsur memerah. Dia ingin mencium Sara, tetapi merasa sulit mengungkapkannya.Sebagai orang yang pernah jatuh cinta, Sara langsung tahu apa yang Sandy pikirkan hanya dengan melihat hawa nafsu d
Ketika melihat sorot tatapan Sara yang termangu, Sandy pun menyadari betapa tiba-tibanya semua ini. Dia langsung meminta maaf kepada Sara."Maaf aku sudah membuatmu takut ...."Sandy memalingkan wajahnya dan berkata dengan malu, "Sudah malam, masuklah dan istirahat ...."Sandy pun berbalik badan hendak berjalan pergi, tetapi Sara mencengkeram lengannya. "Senior, kasih aku ciuman selamat tidur."Tubuh Sandy sontak mematung. Dia menoleh menatap Sara dengan kaget ....Sambil menggandeng lengan Sandy, Sara berjinjit dan mencium bibir tipis pria itu ....Begitu bibir mereka saling bersentuhan, sorot tatapan Sandy sontak berbinar. Dia tidak menyangka Sara akan bergerak lebih dulu ....Sara hanya menempelkan bibirnya pada bibir Sandy, lalu menjauh. "Selamat malam ...."Sandy balas mengangguk dengan telinga yang tampak merah merona. "Ya, selamat malam juga ....""Hati-hati nyetirnya, ya ..." kata Sara sambil melambaikan tangannya kepada Sandy.Sandy biasanya baru pergi setelah melihat Sara mem
Tenggorokan Jefri sontak terasa tercekat. Dia menggenggam pipi Sara dengan agak marah."Dia pacarmu?"Bantalan jarinya terbenam dalam ke pipi Sara, seolah ingin mencekiknya sampai mati."Besok aku akan melenyapkan Sandy! Aku mau lihat siapa yang berani-beraninya jadi pacarmu!"Di seluruh Kota Aster, semua orang tahu bahwa sangat mudah bagi Tuan Muda Jefri untuk melenyapkan seseorang.Sara tidak mengerti kenapa Jefri harus bersikap seperti ini.Sara mengangkat kepalanya dan menatap mata Jefri."Tuan Muda Jefri, kamu dan pacarmu saja bisa berpelukan dan berciuman, kenapa kamu malah ingin melenyapkan pacarku karena kami berciuman? Punya hak apa kamu!"Jefri saja tidak menahan diri, jadi kenapa dia menuntut Sara melakukan hal yang sama!Jefri bisa mendengar kemarahan dalam kata-kata Sara. Dia segera melepaskan pipi Sara, lalu memeluknya."Kak Sara, aku belum pernah menyentuh Yolanda, apalagi menciumnya ....""Setelah aku berpisah denganmu, aku nggak pernah menyentuh wanita mana pun lagi ..
Setelah itu, Jefri tidak pernah muncul lagi dan seolah sudah menghilang dari dunia.Hingga pada akhirnya Sara mendapat kabar bahwa Jefri menandatangani rencana kerja sama strategis dengan Grup Adhelon atas nama Jihan.Barulah Sara menyadari bahwa selama ini Jefri sedang sibuk bekerja ....Jefri yang berdiri di hadapan kamera terlihat seperti seorang presdir, dia mengenakan jas, dasi dan rambutnya disisir ke belakang.Setelah Sara selesai membaca berita keuangan, dia mematikan TV, mengeluarkan ponselnya dan menelepon Sandy untuk menanyakan apa dia telah tiba.Sudah akhir pekan, saatnya Sara mengunjungi Ivan.Sara telah berjanji pada Ivan untuk sering-sering mengunjunginya, jadi Sara pergi setiap akhir pekan.Karena dia sudah berkencan cukup lama dengan Sandy, Sara pun terpikir untuk memperkenalkan pria itu kepada Ivan.Mungkin jika Ivan melihat dirinya, Ivan bisa mengumpulkan keberanian untuk memulai hubungan baru dan bisa lepas dari masa lalu ....Kali ini ketika mereka berdua meningga