Pada usia lima tahun, terjadi banyak hal pada Delwyn. Yang pertama, di sisi Keluarga Dinsa, di mana Jordan bertemu dengan seorang genius di kasino. Dia berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan taruhan. Namun, pada akhirnya, tetap saja dijemput Permana dalam keadaan hanya mengenakan celana dalam.Perman memberi pelajaran pada Jordan menggunakan cara yang sama dengan Jihan saat menghukum Delwyn, yaitu memukul bokong. Mereka memegang tongkat dan memukulnya keras-keras. Jordan merasa sangat malu dan tidak pernah lagi kembali ke kasino.Namun, kemampuan yang dimilikinya ini, diam-diam diajarkan Jordan pada Delwyn. Awalnya, Delwyn tidak tertarik pada apa pun. Akan tetapi, setelah dilatih oleh Jordan, Delwyn mulai tertarik pada perjudian. Namun, bukan perjudian yang menarik minatnya, melainkan pada pemecahan teka-tekinya.Delwyn akan menerima mainan teka-teki apa pun yang dibawakan oleh Jordan. Lalu, tanpa mengatakan sepatah kata pun, Delwyn akan duduk bersila di atas karpet ruang kerja dan m
Jadi, Jodie memang menyukai kecantikan Wina. Kemudian, seiring berjalannya waktu, saat mereka mulai berinteraksi, Jodie mulai jatuh cinta pada diri Wina. Ya, Jodie menggunakan kata "cinta". Jodie mencintai Wina. Oleh karena itu, Jodie berharap yang terbaik untuk Wina.Seperti sekarang. Wina telah berhasil mengatasi kesulitannya saat melahirkan dan hidup bahagia bersama suami serta putranya. Jodie sendiri juga ikut berbahagia untuknya.Meskipun terkadang Jodie bersaing dengan Jihan, hal tersebut tidak berarti dia akan menghancurkan keluarga Wina. Justru karena Jodie tidak pernah memikirkan hal seperti itu, kalimat "Wina, aku mencintaimu", tidak akan pernah terucap olehnya ....Setelah mengubur cinta yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata dalam hidup ini jauh di dalam hatinya, Jodie pun mengambil gelas anggurnya sambil tersenyum. Dia mengangkat alisnya ke arah Andrew dan tertawa kecil. "Aku memang menyukai wanita cantik. Kalau ada gadis yang lebih cantik dari Wina di sekitar Pak A
Andrew agak membenci Rachel. Meskipun Andrew jelas merasakan jika Rachel menyukainya, Rachel tetap menikah dengan orang lain. Orang yang dinikahinya itu, selain memiliki latar belakang keluarga yang setara, tidak memiliki kelebihan lain. Pria itu hanya anak orang kaya yang tidak berguna. Andrew tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya dilihat Rachel pada orang itu.Sekarang, Andrew mengerti. Rachel menyukai orang itu karena dia pandai bermain, pandai merayu wanita dan suka memukul wanita. Andrew mencemooh Rachel yang mendapatkan nasib seperti itu. Semua itu memang pantas untuk Rachel.Namun, Andrew masih merasa tidak enak di dalam hati. Terutama ketika dia bermimpi di tengah malam, memimpikan Rachel berlari memohon padanya dengan wajah babak belur dan bengkak.Andrew bahkan tidak bisa tidur. Dia menyingkap selimutnya di tengah malam dan berdiri di dekat jendela. Andrew menatap kosong ke seberang halaman, ke kamar Rachel ketika dia belum menikah.Yang diingat Andrew dalam pikirannya ad
Setelah berdiri di tempat untuk waktu yang cukup lama, Andrew pun mengumpulkan keberaniannya. Dia menarik kursi di samping tempat tidur dan perlahan-lahan duduk di sana.Begitu Andrew duduk, mereka berdua pasti akan bertatapan. Rachel hanya bisa menundukkan kepalanya dan tidak menatap Andrew. Akan tetapi, Andrew mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangan Rachel."Kalian sudah bercerai. Apa kamu masih mau bersamaku?"Rachel melihat jari-jari panjang yang bertumpu pada pergelangan tangannya. Air mata haru memenuhi matanya. Dalam keadaan yang begitu menyedihkan, Andrew bukan hanya tidak memandang rendah dirinya, tetapi juga bertanya apakah dia masih mau bersamanya.Rachel yang sudah lama hidup dalam neraka, bagaimana mungkin tidak merasa tersentuh? Namun, dia sudah pernah menikah dan melahirkan seorang anak. Dirinya yang seperti itu, bagaimana mungkin pantas untuk Andrew, yang bahkan tidak pernah terseret dalam gosip apa pun?"Kak Andrew."Rachel tersenyum dan mendorong tangan An
Wina menerima undangan tersebut dan tersenyum bahagia saat melihat nama pengantin wanita yang tertera di sana. Kakaknya itu akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya.Pernikahan Andrew diadakan pada malam yang cerah, dengan cahaya bulan menyinari halaman di luar kastel. Sementara di dalam kastel, sebuah pernikahan mewah abad ini sedang berlangsung.Andrew mengenakan jas hitam yang dipesan khusus, dengan mawar putih di dadanya. Dia menatap pengantin wanita di seberangnya dengan penuh perhatian. Matanya dipenuhi cinta.Rachel mengenakan gaun pengantin putih yang sangat mahal, yang dihiasi dengan berlian yang berkilau, yang tidak terhitung jumlahnya. Di bawah cahaya lampu, gaun tersebut memancarkan kilauan bintang-bintang.Lokasi pernikahan penuh sesak dengan para tamu VIP dari seluruh dunia yang berkumpul bersama, menciptakan suasana yang meriah, lengkap dengan makanan dan anggur yang lezat. Segalanya terlihat sempurna.Diiringi musik yang merdu, Andrew menggandeng tangan Rachel dan be
Ketika Berlin duduk, Gisel dengan antusias membawakan kue-kue dan menyerahkannya kepada Berlin. "Boneka, berdiri di atas panggung begitu lama, pasti membuatmu sangat lapar. Makanlah kue-kue ini untuk mengganjal perutmu."Berlin adalah seorang gadis blasteran. Rambutnya pirang, matanya biru, kulitnya putih, dan hidungnya mancung. Sepasang matanya yang biru jernih tampak seperti danau yang indah, seakan bisa memuat seluruh bintang-bintang di langit.Bagi Gisel, gadis kecil seperti Berlin tidak ubahnya seperti boneka hidup. Gisel sangat menyukainya dan berharap bisa menjadi seperti Berlin, yang ramping dan cantik.Namun, Gisel dirawat dengan terlalu baik oleh bibi dan pamannya, sehingga dia menjadi makin gemuk. Sekarang, di usia dua belas tahun, tubuhnya belum terlihat tinggi. Gisel khawatir akan menjadi anak yang gemuk saat dewasa nanti.Memikirkan hal tersebut, tiba-tiba saja kue di tangan Gisel tidak lagi terasa enak. Dia pun menyerahkan semua kue itu kepada Berlin. "Mulai sekarang, ak
Pernikahan Andrew sudah benar-benar berakhir. Wina bersama kedua anaknya tinggal selama beberapa hari di rumah Keluarga Ivoron, lalu kembali ke negara asalnya.Segalanya kembali seperti biasa, kecuali ayah dan anak yang jarang berbicara itu, hari-hari berlalu dengan cukup lancar.George, Sam, dan Jeana sesekali datang menjenguk Gisel. Ketiga orang itu terhubung karena Gisel dan kebetulan seringkali bertemu. Akhirnya, mereka memutuskan datang berkelompok bersama-sama untuk menjenguk Gisel.Sam masih sama seperti sebelumnya. Dia suka bermain gim, mengoleksi emas, dan menjalani kehidupan santai seperti pemuda yang tidak punya ambisi. Meskipun begitu, dia mengelola perusahaan Alvin dan Vera dengan sangat baik.Untuk menghindari bolak-balik antar negara, Sam menggabungkan kedua perusahaan, di tempat di mana Vera dan Alvin pertama kali bertemu dan jatuh cinta. Perusahaan itu diberi nama "Perusahaan Arsitektur Alvin dan Vera". Selain itu, kisah cinta dua desainer top tersebut dijadikan pedoma
Setelah menguburkan Jeana, Wina dan Gisel pergi bersama untuk mengunjungi makam Vera. Ketika mereka tiba di depan makam untuk berdoa, hujan kecil mulai turun. Hujan itu tidak deras. Sementara itu, seorang pria yang menunggu di luar taman mengambil sebuah payung hitam. Dia mengurung Delwyn di dalam mobil dan seorang diri masuk ke makam untuk melindungi keduanya dengan payung.Delwyn bersandar dengan satu tangan bertumpu di tepi jendela mobil. Wajahnya yang mungil dan bersih terlihat penuh kemarahan. Jika ada kesempatan lagi untuk pergi ke makam, dia pasti akan berlari seperti kuda liar yang lepas dan menghilang tanpa jejak. Delwyn ingin melihat, apa yang akan dilakukan ayahnya kepadanya.Setelah berdoa untuk Vera dan Alvin, Wina juga pergi ke Parama guna berdoa untuk Lilia. Setiap tahun pada hari peringatan, Wina selalu datang untuk berdoa. Ketika Delwyn berusia dua tahun, Wina memintanya memanggil Lilia dengan sebutan "Ibu Angkat" di depan makam Lilia.Tahun ini, saat berusia lima tahu