Dari usia satu hingga tiga tahun, Jihan pasti akan memikirkan cara untuk menidurkan Delwyn terlebih dulu sebelum menikmati malamnya bersama Wina. Akan tetapi, setiap kali itu pula Delwyn akan bangun dan berulah.Demi bisa melakukan tujuh hingga delapan ronde sekaligus seperti dulu, Jihan mengirim anaknya ke rumah Jefri.Awalnya baik-baik saja, tetapi Jefri jadi curiga karena hal seperti ini terlalu sering terjadi. Setelah diperhatikan, dia akhirnya menyadari bahwa nafsu Jihan terlalu besar. Jihan merasa putranya menghalangi nafsunya tersalurkan, itu sebabnya Jihan mengirim Delwyn ke rumahnya.Jadi, setiap kali Jihan datang untuk mengantar putranya, Jefri pasti mentertawakan Jihan. Sayangnya, Jihan terlalu bermuka tembok sampai-sampai dia langsung berjalan pergi setelah menitipkan anaknya.Akan tetapi, Delwyn tidak membutuhkan waktu lama untuk merusak trik ayahnya.Jefri bilang Ethel dan Edna tidak pernah bisa mengalahkan Ninel, bahkan setiap harinya selalu menangis karena kesal dengan
Tidak lama kemudian, si kepala sekolah pun mendengar tentang apa yang terjadi pada ketiga saudara dari Keluarga Lionel itu. Dari mana Delwyn belajar menyuruh orang lain memanggilnya "kakak" seperti ini?Delwyn pun menyebut nama Jodie tanpa ragu. Si kepala sekolah menelepon Wina dan bertanya kepada Wina siapa itu Jodie dan kenapa Jodie mengajari hal yang begitu tidak etis kepada Delwyn?Hari itu, Jodie datang ke Bundaran Blue Bay untuk mengunjungi Delwyn dan kebetulan mendengar si kepala sekolah menyebutnya orang jahat. Jodie marah sekali. Dia langsung merebut ponsel Wina dan terlibat dalam debat argumen dengan si kepala sekolah.Jodie baru terdiam setelah si kepala sekolah mengatakan bahwa Delwyn sekarang adalah penguasa di TK dan akan memimpin teman-temannya untuk berkelahi dengan anak-anak dari TK sebelah. Memang hal ini ada hubungannya dengan Jodie.Setelah Cessa menikah, Jodie kembali ke Alvinna dan tinggal di sebuah vila di seberang Bundaran Blue Bay. Dia sesekali akan mencari rib
Pada usia lima tahun, terjadi banyak hal pada Delwyn. Yang pertama, di sisi Keluarga Dinsa, di mana Jordan bertemu dengan seorang genius di kasino. Dia berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan taruhan. Namun, pada akhirnya, tetap saja dijemput Permana dalam keadaan hanya mengenakan celana dalam.Perman memberi pelajaran pada Jordan menggunakan cara yang sama dengan Jihan saat menghukum Delwyn, yaitu memukul bokong. Mereka memegang tongkat dan memukulnya keras-keras. Jordan merasa sangat malu dan tidak pernah lagi kembali ke kasino.Namun, kemampuan yang dimilikinya ini, diam-diam diajarkan Jordan pada Delwyn. Awalnya, Delwyn tidak tertarik pada apa pun. Akan tetapi, setelah dilatih oleh Jordan, Delwyn mulai tertarik pada perjudian. Namun, bukan perjudian yang menarik minatnya, melainkan pada pemecahan teka-tekinya.Delwyn akan menerima mainan teka-teki apa pun yang dibawakan oleh Jordan. Lalu, tanpa mengatakan sepatah kata pun, Delwyn akan duduk bersila di atas karpet ruang kerja dan m
Jadi, Jodie memang menyukai kecantikan Wina. Kemudian, seiring berjalannya waktu, saat mereka mulai berinteraksi, Jodie mulai jatuh cinta pada diri Wina. Ya, Jodie menggunakan kata "cinta". Jodie mencintai Wina. Oleh karena itu, Jodie berharap yang terbaik untuk Wina.Seperti sekarang. Wina telah berhasil mengatasi kesulitannya saat melahirkan dan hidup bahagia bersama suami serta putranya. Jodie sendiri juga ikut berbahagia untuknya.Meskipun terkadang Jodie bersaing dengan Jihan, hal tersebut tidak berarti dia akan menghancurkan keluarga Wina. Justru karena Jodie tidak pernah memikirkan hal seperti itu, kalimat "Wina, aku mencintaimu", tidak akan pernah terucap olehnya ....Setelah mengubur cinta yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata dalam hidup ini jauh di dalam hatinya, Jodie pun mengambil gelas anggurnya sambil tersenyum. Dia mengangkat alisnya ke arah Andrew dan tertawa kecil. "Aku memang menyukai wanita cantik. Kalau ada gadis yang lebih cantik dari Wina di sekitar Pak A
Andrew agak membenci Rachel. Meskipun Andrew jelas merasakan jika Rachel menyukainya, Rachel tetap menikah dengan orang lain. Orang yang dinikahinya itu, selain memiliki latar belakang keluarga yang setara, tidak memiliki kelebihan lain. Pria itu hanya anak orang kaya yang tidak berguna. Andrew tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya dilihat Rachel pada orang itu.Sekarang, Andrew mengerti. Rachel menyukai orang itu karena dia pandai bermain, pandai merayu wanita dan suka memukul wanita. Andrew mencemooh Rachel yang mendapatkan nasib seperti itu. Semua itu memang pantas untuk Rachel.Namun, Andrew masih merasa tidak enak di dalam hati. Terutama ketika dia bermimpi di tengah malam, memimpikan Rachel berlari memohon padanya dengan wajah babak belur dan bengkak.Andrew bahkan tidak bisa tidur. Dia menyingkap selimutnya di tengah malam dan berdiri di dekat jendela. Andrew menatap kosong ke seberang halaman, ke kamar Rachel ketika dia belum menikah.Yang diingat Andrew dalam pikirannya ad
Setelah berdiri di tempat untuk waktu yang cukup lama, Andrew pun mengumpulkan keberaniannya. Dia menarik kursi di samping tempat tidur dan perlahan-lahan duduk di sana.Begitu Andrew duduk, mereka berdua pasti akan bertatapan. Rachel hanya bisa menundukkan kepalanya dan tidak menatap Andrew. Akan tetapi, Andrew mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangan Rachel."Kalian sudah bercerai. Apa kamu masih mau bersamaku?"Rachel melihat jari-jari panjang yang bertumpu pada pergelangan tangannya. Air mata haru memenuhi matanya. Dalam keadaan yang begitu menyedihkan, Andrew bukan hanya tidak memandang rendah dirinya, tetapi juga bertanya apakah dia masih mau bersamanya.Rachel yang sudah lama hidup dalam neraka, bagaimana mungkin tidak merasa tersentuh? Namun, dia sudah pernah menikah dan melahirkan seorang anak. Dirinya yang seperti itu, bagaimana mungkin pantas untuk Andrew, yang bahkan tidak pernah terseret dalam gosip apa pun?"Kak Andrew."Rachel tersenyum dan mendorong tangan An
Wina menerima undangan tersebut dan tersenyum bahagia saat melihat nama pengantin wanita yang tertera di sana. Kakaknya itu akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya.Pernikahan Andrew diadakan pada malam yang cerah, dengan cahaya bulan menyinari halaman di luar kastel. Sementara di dalam kastel, sebuah pernikahan mewah abad ini sedang berlangsung.Andrew mengenakan jas hitam yang dipesan khusus, dengan mawar putih di dadanya. Dia menatap pengantin wanita di seberangnya dengan penuh perhatian. Matanya dipenuhi cinta.Rachel mengenakan gaun pengantin putih yang sangat mahal, yang dihiasi dengan berlian yang berkilau, yang tidak terhitung jumlahnya. Di bawah cahaya lampu, gaun tersebut memancarkan kilauan bintang-bintang.Lokasi pernikahan penuh sesak dengan para tamu VIP dari seluruh dunia yang berkumpul bersama, menciptakan suasana yang meriah, lengkap dengan makanan dan anggur yang lezat. Segalanya terlihat sempurna.Diiringi musik yang merdu, Andrew menggandeng tangan Rachel dan be
Ketika Berlin duduk, Gisel dengan antusias membawakan kue-kue dan menyerahkannya kepada Berlin. "Boneka, berdiri di atas panggung begitu lama, pasti membuatmu sangat lapar. Makanlah kue-kue ini untuk mengganjal perutmu."Berlin adalah seorang gadis blasteran. Rambutnya pirang, matanya biru, kulitnya putih, dan hidungnya mancung. Sepasang matanya yang biru jernih tampak seperti danau yang indah, seakan bisa memuat seluruh bintang-bintang di langit.Bagi Gisel, gadis kecil seperti Berlin tidak ubahnya seperti boneka hidup. Gisel sangat menyukainya dan berharap bisa menjadi seperti Berlin, yang ramping dan cantik.Namun, Gisel dirawat dengan terlalu baik oleh bibi dan pamannya, sehingga dia menjadi makin gemuk. Sekarang, di usia dua belas tahun, tubuhnya belum terlihat tinggi. Gisel khawatir akan menjadi anak yang gemuk saat dewasa nanti.Memikirkan hal tersebut, tiba-tiba saja kue di tangan Gisel tidak lagi terasa enak. Dia pun menyerahkan semua kue itu kepada Berlin. "Mulai sekarang, ak