Share

Bab 1415

Jihan mengenakan sarung tangannya dan melihat para anggota yang menunggu di samping helikopter.

"Ada tiga hal."

"Pertama, selamatkan dirimu sendiri."

"Kedua, berhenti setelah membunuh 49 orang."

"Ketiga, jatah Zeno, serahkan padaku."

Begitu kalimat singkat nan padat Jihan terucap, respons serentak yang memekakkan telinga pun langsung terdengar.

"Siap!"

Jihan menatap Vian dan Valeria.

"Aku berangkat dulu, kalian ikut di belakangku."

"Apa nggak sebaiknya kami yang pergi dulu?"

Tidak ada yang tahu seberapa banyak bom yang disusun di Medan Hitam. Personel di penerbangan pertama, akan jadi bahan percobaan ledakan, jadi ini adalah posisi yang paling berbahaya.

Vian dan Valeria takut Jihan akan terancam bahaya. Mereka sepertinya lupa bahwa Jihan selalu tak terkalahkan dalam pertempuran dan menempatkannya di garda terdepan bisa menstabilkan hati orang-orang yang khawatir.

Oleh karena itu, Jihan mengabaikan Vian dan Valeria yang mengkhawatirkannya. Dia langsung berjalan melewati mereka, menuju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status