Share

Bab 1325

Bulu mata Jihan sedikit bergerak dan perlahan berpindah ke wajah Winata seolah kesadarannya baru kembali.

Tiba-tiba, jari Winata yang menopang dagu Jihan patah dalam sekejap!

Krak!

Buku-buku jari Winata bahkan sampai patah!

"Aaahhh!"

Winata menjerit kesakitan, tetapi rasa sakit yang menghujam tiba-tiba datang dari pergelangan tangannya.

Kali ini, Jihan mencengkeram pergelangan tangan Winata dan mematahkannya!

Belum sempat Winata memproses rasa sakitnya, tiba-tiba lehernya dicekik dengan dingin.

Dalam satu detik, wajah Winata langsung memerah kekurangan oksigen ....

Jihan pasti sudah membunuh Winata detik itu juga apabila bukan karena otaknya berada di bawah kendali orang lain.

Jihan terjatuh ke atas lantai sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit, sementara Winata lolos dari jurang ajal.

Winata refleks memegangi lehernya dan bergerak mundur dengan panik, bahkan sebelum dia sempat bangkit berdiri.

Setelah sudah cukup menjauh, barulah Winata meratapi tangan kirinya yang patah.

Ketika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status