Share

Bab 1316

Jihan berdiri diam, lalu merobek surat cerai itu dengan kaku. Dia mengenyahkan semua rasa tidak rela yang terpancar dari tatapannya dan menatap Winata.

"Aku sudah bersedia meladeni aktingmu untuk menyakitinya, memaksanya menandatangani surat cerai dan membuatnya keluar dari Medan Hitam."

Winata tidak menghentikan Jihan merobek surat cerai itu, toh dia sudah dapat tontonan yang bagus. Bagaimanapun juga, dia ingin Jihan menjalani kehidupan yang lebih buruk dari kematian dan membuat Wina merasa ditinggalkan. Winata tidak ambil pusing Jihan mau merobek surat cerai itu atau tidak.

Winata pun melepaskan tangannya dan hendak menepuk dada Jihan, tetapi Jihan langsung menghindar bahkan sebelum ujung jari Winata menyentuhnya.

Tangan Winata membeku selama dua detik, lalu dia membelai ujung jarinya sambil berkata, "Alastor sudah membukanya waktu Wina masuk."

Alastor yang Winata maksud adalah Tuan Alastor, si 2-8. Dia sedang duduk di ruang pemrograman di area atas sambil memegang pengontrol cip dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status