Share

Bab 1299

Penulis: Coklat Panas
Tuan Keempat hanya tersenyum menanggapi lontaran pertanyaan itu.

"Seingatku, 1-2 yang menentukan aturan permainan. Maksud kalian, 1-2 berbuat curang dengan membocorkan aturan permainan kepadaku sehingga aku bisa menyelundupkan Scar untuk merebut hasil taruhan kalian?"

Orang-orang berbaju hitam yang sedang mengawasi Tuan Keempat pun sontak tutup mulut.

1-1 sampai 1-3 adalah tiga orang pendiri Arom. Untuk memastikan keadilan pada saat taruhan, 1-2 yang bertanggung jawab atas aturan di setiap area permainan. Aturannya juga selalu berubah setiap set permainan dimulai. Hanya 1-2 yang tahu setiap aturan permainannya, semua orang sisanya di belakang layar tidak tahu. Mempertanyakan Tuan Keempat sama saja dengan mempertanyakan 1-2.

"Kalian tahu betul bahwa aku ini cuma bertanggung jawab untuk menjemput para undangan dan memantau ruang pemain. Area permainan bukan di bawah kendaliku. Jangan sembarangan bicara, jangan sampai kalian merusak reputasi 1-2."

Setelah berkata seperti itu, Tuan Keempat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1300

    Namun, Tuan Keempat juga tidak peduli. Karena sekarang 2-9 sudah menunjukkan wajah aslinya kepadanya, itu berarti mereka berada di pihak yang sama.Tuan Keempat pun mengetukkan puntung rokoknya ke asbak dengan lembut."Sampai satu ronde terakhir hingga dia keluar dengan selamat.""Dia" yang Tuan Keempat maksud adalah Jodie, bukan Wina.Jari Tuan Kesembilan berhenti bergerak sesaat, lalu akhirnya mengetuk-ngetuk di atas meja lagi."Apa boleh akses pengawasan ruang pemain diberikan kepadaku?"Para pengundang di balik layar ini tidak bisa sembarangan memeriksa pengawasan ruang pemain. Mereka hanya bisa melihatnya di area pengawasan saat awal permainan, sementara akses di waktu-waktu lainnya akan ditutup."1-2 sudah membunuh programmer yang jadi kambing hitammu."Pernyataan itu menyiratkan penolakan. Tuan Kesembilan mengerti, dia pun berhenti bicara.Tuan Keempat membuang puntung rokoknya, lalu melepaskan topengnya.Setelah itu, dia menyalakan rokok lagi dan mengisapnya dalam-dalam di depa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1301

    Kembali ke area permainan. Setelah memasuki pintu kehidupan dan kematian, para pemain dibawa ke tempat berbeda sesuai dengan hadiah dan hukuman permainan.Mereka yang memilih hadiah uang dan yang memasuki pintu kematian dibawa langsung ke kamar, sementara mereka yang memilih pacuan kuda dikirim ke arena pacuan kuda.Meskipun Jodie masuk pintu kematian, dia tetap terhitung selamat pada ronde permainan ini sehingga dia bisa mengikuti Wina ke pintu kehidupan. Bagaimanapun juga, permainan sudah berakhir. Para pemain pintu kematian juga sudah diberikan hukuman yang sepantasnya mereka terima sesuai dengan aturan.Sekembalinya ke kamar, mereka lagi-lagi berada dalam lingkungan yang membingungkan. Hanya ada tembok tinggi di sekeliling mereka. Mereka awalnya ingin berkomunikasi dengan pria dengan bekas luka dari Kamar 10 itu, tetapi mereka tidak bisa melewati tembok tebal ini.Wina dan Jodie duduk di tepi tempat tidur sambil terdiam menatap borgol di pergelangan tangan mereka. Beberapa saat kem

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1302

    Sentuhan hangat dengan Wina membuat wajah Jodie sontak memerah, bahkan telinganya saja ikut memerah.Selama ini, Jodie selalu menahan perasaannya kepada Wina. Namun, kecupannya di telinga Wina tadi membuat kendalinya agak terlepas.Jantung Jodie berdebar dengan kencang, tetapi dia harus mati-matian berusaha menahannya karena Wina sudah punya suami dan sedang mengandung.Jodie mengepalkan tangannya dengan erat sambil menatap Wina yang mengernyit dan memelototinya. "Aku nggak bermaksud begitu."Wina juga tahu Jodie tidak sengaja, tetapi dia tetap memelototi pria itu. "Hati-hati."Jodie mengiakan, lalu menarik selimut untuk menutupi kepala mereka."Kamu ngapain sih?"Wina berusaha menyibakkan selimut itu, tetapi Jodie menurunkan tangan Wina sambil berkata, "Kita lagi diawasi."Wina yang berada di balik selimut pun menunduk menatap tangan Jodie yang memegangnya. "Kamu mau bilang apa?""Menurutku, Jihan masih hidup," bisik Jodie sambil bergerak mendekat.Suaranya begitu pelan sampai-sampai

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1303

    Wina dan Jodie belum membuat kemajuan apa pun sejak ronde pertama permainan. Sekuat apa pun mereka, tetap saja mereka tidak bisa bertahan.Terutama Wina. Dia merasa sangat lelah, tetapi tidak bisa tidur karena sibuk bertanya-tanya apakah Jihan masih hidup atau tidak.Jodie ingin ke kamar mandi, tetapi tidak bisa pergi karena tangan mereka masih diborgol. Jadi, Jodie meringkukkan tubuhnya seperti bola untuk menahan keinginannya.Tepat saat Wina dan Jodie sama-sama sudah merasa tidak nyaman, konsol di Kamar 9 muncul lagi.Kali ini bukanlah mesin untuk memasukkan kartu, melainkan dua buah nampan makanan.Makan malam ala Barat tersaji di atas nampan. Ada susu, jus dan juga air mineral yang disediakan untuk para pemain.Jodie menyeret Wina berdiri dan memaksa wanita itu makan sampai habis, lalu akhirnya meminta. "Ikut aku ke kamar mandi."Wina menghabiskan gelas susunya yang terakhir dan meletakkan gelas yang sudah kosong itu, lalu menatap ke arah kamar mandi dan kembali kepada Jodie. "Ayo.

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1304

    "Para pemain yang terhormat, ada empat serangga yang muncul di layar. Kupu-kupu, kunang-kunang, ngengat dan capung. Masing-masing berada di dalam kotak. Pertanyaan, serangga apa yang ada di dalam kotak di depan kalian?"Karena hanya ada satu kotak hitam di depan mereka, itu berarti mereka harus memilih satu di antara empat serangga."Batas waktunya tetap lima menit. Hitungan mundur dimulai dari sekarang. 60, 59, 58 ...."Jodie refleks melirik Scar di seberangnya yang sedang mendengarkan hitungan mundur itu dengan saksama.Sementara itu, di ruang pengawasan di belakang layar. Pintu putih terbuka secara otomatis dan sekelompok pria berbaju hitam tiba-tiba masuk.Seorang pria berjalan dengan penuh semangat di tengah, angka 1-2 terukir di topengnya.Ini adalah pertama kalinya Tuan Kesembilan bertemu dengan salah satu pendiri di balik layar, sorot tatapannya berubah menjadi lebih serius.Setelah 1-2 muncul, pengawasan di area permainan terfokus pada sosok pria dengan bekas luka itu."Siapa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1305

    Jodie jauh lebih rasional daripada Wina, jadi dia segera menarik Wina bangkit berdiri. Bagaimanapun juga, mereka sudah tidak bisa menyelamatkan pria dengan bekas luka itu."Jangan lihat ke bawah, pilih dulu!"Suara Jodie cukup lantang hingga Wina tersadar dari lamunannya.Dia menenangkan pikirannya, lalu menatap kotak di depannya dan perlahan mengulurkan tangannya.Kotak itu tertutup dan terkunci. Selain itu, keempat jenis serangga yang dijadikan pilihan sama-sama ringan. Tidak mungkin mengetahui serangga apa yang ada di dalam kotak dari luar.Di saat Wina sedang ragu dan panik, si pria tukang goda di sampingnya langsung menekan tombol "kupu-kupu" karena terdesak waktu.Kotak itu terbuka dan yang terbang bukanlah seekor kupu-kupu, melainkan seekor ngengat. Pada saat yang bersamaan, pintu kematian di bawah kaki pria itu langsung terbuka.Si pria tukang goda itu tidak berdiri dalam posisi melingkar, sehingga dia tidak langsung jatuh seperti pria dengan bekas luka itu. Dia bahkan berbalik

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1306

    Wina dan Jodie pikir ronde kedelapan akan dimulai setelah jeda satu minggu seperti sebelumnya.Ternyata begitu mereka kembali ke kamar, suara terkomputerisasi mulai terdengar."Bagi kedua pemain di ruang lanjut usia lantai empat, silakan bersiap karena ronde kedelapan akan dimulai esok hari."Wina dan Jodie sontak saling berpandangan. Apa ronde berikutnya dipercepat karena pendukung di belakang pria dengan bekas luka itu sudah ketahuan?Sepertinya memang itulah penyebabnya. Jika tidak, ronde kedelapan pasti akan dimulai satu minggu lagi seperti yang sudah-sudah.Pertanyaannya, siapa pendukung di balik pria dengan bekas luka? Kenapa dia mengirim seseorang untuk membantu Jodie dan Wina tanpa mengungkapkan informasi apa pun?Walaupun Jodie dan Wina merasa bingung, mereka tetap mematuhi aturan permainan karena mereka juga tidak bisa ke mana-mana.Malam itu, Wina sama sekali tidak bisa tidur nyenyak. Dia berbaring bolak-balik di atas tempat tidur sambil terus membayangkan bagaimana si pria

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1307

    Wina tidur nyenyak, jadi dia bangun keesokan harinya dengan penuh semangat dan tidak begitu gugup saat harus bermain.Permainan ronde kedelapan ini sedikit berbeda dengan permainan sebelumnya.Ada layar tambahan di dinding dengan setumpuk kartu yang berjumlah 54."Silakan kedua pemain masing-masing memilih satu kartu apa saja."Wina dan Jodie saling berpandangan, mereka tidak tahu permainan macam apa ini."Mungkin kita harus membalikkan kartu secara bersamaan, yang menang yang nilainya lebih besar."Analisis Jodie sangat masuk akal. Wina merasa itu sangat mungkin.Mereka berdua pun sama-sama melangkah maju dan mengklik kartu mana pun yang muncul di layar.Wina memilih AS, sementara Jodie memilih 2.Ada total empat kartu di antara kedua kartu ini, jadi kemungkinannya sedikit lebih tinggi. Sayangnya, aturan permainan Arom berbeda dari biasanya.Setelah memilih, seluruh 54 kartu di layar pun dibalik sehingga punggung kartu menghadap mereka.Setelah itu, tatanan kartu sontak diacak, berger

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status