Share

Bab 1295

Penulis: Coklat Panas
Jodie merasa dia sudah salah memilih, jadi dia menundukkan kepalanya dan meminta maaf kepada Wina dengan suara pelan.

"Maaf."

Wina hendak menjawab, tetapi saat melihat mata Jodie, Wina sontak teringat pada Jihan.

Setiap kali Jihan melakukan kesalahan, dia juga akan meminta maaf dengan suara pelan.

Pada akhirnya, Wina tidak mengatakan apa pun. Dia hanya melirik Jodie dan terus menatap konsol.

"Sekarang, silakan para pemain pergi ke area yang telah dipilih."

Setelah suara terkomputerisasi itu lenyap, pintu kembali terbuka. Kali ini yang terlihat bukanlah pemandangan sebelumnya, melainkan tangga yang mengarah ke atas.

Cahaya putih terpancar dari puncak tangga setinggi empat lantai, rasanya seperti pintu masuk ke surga.

"Para pemain harap datang ke area yang sudah dipilih dalam waktu satu menit."

"Mereka yang tidak datang tepat waktu akan ditembak."

"Sekali lagi, mereka yang tidak datang tepat waktu akan ditembak."

"Hitung mundur dimulai. 60, 59, 58 ...."

Wina dan Jodie tidak punya waktu u
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Umi Kulsum
Terima kasih thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1296

    Setelah para pemain memilih posisinya masing-masing, suara terkomputerisasi kembali terdengar."Silakan setiap pemain memasukkan kartu undangan masing-masing ke konsol untuk konfirmasi identitas."Dua celah kecil pun muncul di atas permukaan meja, beserta dengan konsolnya. Jodie menatap konsol itu, dia tidak ingin memasukkan daun emasnya."Harap para pemain melakukan konfirmasi identitas dalam waktu lima detik. Mereka yang gagal akan ditembak."Seenaknya saja mengancam main tembak.Jodie bergumam dengan kesal di dalam hati, lalu mengeluarkan daun emas itu dan memasukkannya ke dalam konsol."Konfirmasi pemain atas nama Moron berhasil.""Pfft!"Si pria dengan bekas luka di sebelah sontak tertawa terbahak-bahak."Hahaha! Kamu habis menyinggung orang yang mengundangmu, ya? Masa kamu dikasih kode nama yang artinya bodoh? Itu sih terlalu blak-blakkan!"Jodie mengepalkan tangannya dan menatap si pria dengan bekas luka yang sibuk tertawa terpingkal-pingkal itu."Diam!"Pria dengan bekas luka i

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1297

    Berbanding terbalik dengan para penonton yang aman di lantai atas, para pemain yang berkumpul di area bawah yang dikenal sebagai "Area Permainan dari Neraka" sedang mengamati tombol angka 1-4 demi menyelamatkan satu tangan masing-masing.Suara hitungan mundur membuat mereka semua berkeringat dingin, tetapi tidak ada yang berani memulai.Semua orang memperhatikan para pemain di area lain, mereka ingin tahu apakah pemain pertama yang membuat pilihan akan berakhir dengan lengannya diputus oleh robot pesawat warna hijau seperti di video.Semua orang merasa agak takut, kecuali pemain yang tadi menggoda Wina. Dia lebih tidak sabaran dibandingkan dengan yang lain, jadi setelah menonton selama beberapa saat, dia langsung menekan tombol angka 3.Tepat pada saat itu, keempat kotak persegi hitam pun terbuka secara serempak. Ternyata apel itu hanya berada di kotak no. 1."Sialan!"Begitu pria itu mengumpat, dua tulisan besar "Pintu Kematian" pun muncul di pintu merah di seberangnya .Lengan robot

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1298

    Saat kedua lengan robot itu hendak meraih Jodie, pria dengan bekas luka itu berujar lagi dengan suara pelan, "Cepat bergerak zig-zag seperti ular!"Jodie sekarang benar-benar percaya pada pria dengan bekas luka itu. Dia menyeret Wina berlari keluar dari area permainan dengan cepat sambil bergerak meliuk-liuk seperti ular.Lengan robot itu tidak hanya diprogram untuk bergerak lurus, tetapi juga berputar. Gerakan Jodie yang ke kiri dan ke kanan membuat lengan robot itu terus memanjang dan berputar.Robot pesawat warna hijau jelas diprogram hanya akan menarik tangannya kembali ke balik pintu setelah memutuskan satu tangan pemain. Jika tidak, robot pesawat warna hijau akan terus mengejar pemain hingga mendapatkan satu tangan mereka.Sialnya adalah Wina. Karena tangannya dan Jodie diborgol, jadi nasib mereka terpaut. Jodie memang kuat berlari, tetapi fisik Wina lebih lemah. Setelah berlari beberapa saat, tenaganya langsung habis.Wina awalnya berencana menggunakan pisau baja si robot pesawa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1299

    Tuan Keempat hanya tersenyum menanggapi lontaran pertanyaan itu."Seingatku, 1-2 yang menentukan aturan permainan. Maksud kalian, 1-2 berbuat curang dengan membocorkan aturan permainan kepadaku sehingga aku bisa menyelundupkan Scar untuk merebut hasil taruhan kalian?"Orang-orang berbaju hitam yang sedang mengawasi Tuan Keempat pun sontak tutup mulut.1-1 sampai 1-3 adalah tiga orang pendiri Arom. Untuk memastikan keadilan pada saat taruhan, 1-2 yang bertanggung jawab atas aturan di setiap area permainan. Aturannya juga selalu berubah setiap set permainan dimulai. Hanya 1-2 yang tahu setiap aturan permainannya, semua orang sisanya di belakang layar tidak tahu. Mempertanyakan Tuan Keempat sama saja dengan mempertanyakan 1-2."Kalian tahu betul bahwa aku ini cuma bertanggung jawab untuk menjemput para undangan dan memantau ruang pemain. Area permainan bukan di bawah kendaliku. Jangan sembarangan bicara, jangan sampai kalian merusak reputasi 1-2."Setelah berkata seperti itu, Tuan Keempat

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1300

    Namun, Tuan Keempat juga tidak peduli. Karena sekarang 2-9 sudah menunjukkan wajah aslinya kepadanya, itu berarti mereka berada di pihak yang sama.Tuan Keempat pun mengetukkan puntung rokoknya ke asbak dengan lembut."Sampai satu ronde terakhir hingga dia keluar dengan selamat.""Dia" yang Tuan Keempat maksud adalah Jodie, bukan Wina.Jari Tuan Kesembilan berhenti bergerak sesaat, lalu akhirnya mengetuk-ngetuk di atas meja lagi."Apa boleh akses pengawasan ruang pemain diberikan kepadaku?"Para pengundang di balik layar ini tidak bisa sembarangan memeriksa pengawasan ruang pemain. Mereka hanya bisa melihatnya di area pengawasan saat awal permainan, sementara akses di waktu-waktu lainnya akan ditutup."1-2 sudah membunuh programmer yang jadi kambing hitammu."Pernyataan itu menyiratkan penolakan. Tuan Kesembilan mengerti, dia pun berhenti bicara.Tuan Keempat membuang puntung rokoknya, lalu melepaskan topengnya.Setelah itu, dia menyalakan rokok lagi dan mengisapnya dalam-dalam di depa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1301

    Kembali ke area permainan. Setelah memasuki pintu kehidupan dan kematian, para pemain dibawa ke tempat berbeda sesuai dengan hadiah dan hukuman permainan.Mereka yang memilih hadiah uang dan yang memasuki pintu kematian dibawa langsung ke kamar, sementara mereka yang memilih pacuan kuda dikirim ke arena pacuan kuda.Meskipun Jodie masuk pintu kematian, dia tetap terhitung selamat pada ronde permainan ini sehingga dia bisa mengikuti Wina ke pintu kehidupan. Bagaimanapun juga, permainan sudah berakhir. Para pemain pintu kematian juga sudah diberikan hukuman yang sepantasnya mereka terima sesuai dengan aturan.Sekembalinya ke kamar, mereka lagi-lagi berada dalam lingkungan yang membingungkan. Hanya ada tembok tinggi di sekeliling mereka. Mereka awalnya ingin berkomunikasi dengan pria dengan bekas luka dari Kamar 10 itu, tetapi mereka tidak bisa melewati tembok tebal ini.Wina dan Jodie duduk di tepi tempat tidur sambil terdiam menatap borgol di pergelangan tangan mereka. Beberapa saat kem

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1302

    Sentuhan hangat dengan Wina membuat wajah Jodie sontak memerah, bahkan telinganya saja ikut memerah.Selama ini, Jodie selalu menahan perasaannya kepada Wina. Namun, kecupannya di telinga Wina tadi membuat kendalinya agak terlepas.Jantung Jodie berdebar dengan kencang, tetapi dia harus mati-matian berusaha menahannya karena Wina sudah punya suami dan sedang mengandung.Jodie mengepalkan tangannya dengan erat sambil menatap Wina yang mengernyit dan memelototinya. "Aku nggak bermaksud begitu."Wina juga tahu Jodie tidak sengaja, tetapi dia tetap memelototi pria itu. "Hati-hati."Jodie mengiakan, lalu menarik selimut untuk menutupi kepala mereka."Kamu ngapain sih?"Wina berusaha menyibakkan selimut itu, tetapi Jodie menurunkan tangan Wina sambil berkata, "Kita lagi diawasi."Wina yang berada di balik selimut pun menunduk menatap tangan Jodie yang memegangnya. "Kamu mau bilang apa?""Menurutku, Jihan masih hidup," bisik Jodie sambil bergerak mendekat.Suaranya begitu pelan sampai-sampai

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1303

    Wina dan Jodie belum membuat kemajuan apa pun sejak ronde pertama permainan. Sekuat apa pun mereka, tetap saja mereka tidak bisa bertahan.Terutama Wina. Dia merasa sangat lelah, tetapi tidak bisa tidur karena sibuk bertanya-tanya apakah Jihan masih hidup atau tidak.Jodie ingin ke kamar mandi, tetapi tidak bisa pergi karena tangan mereka masih diborgol. Jadi, Jodie meringkukkan tubuhnya seperti bola untuk menahan keinginannya.Tepat saat Wina dan Jodie sama-sama sudah merasa tidak nyaman, konsol di Kamar 9 muncul lagi.Kali ini bukanlah mesin untuk memasukkan kartu, melainkan dua buah nampan makanan.Makan malam ala Barat tersaji di atas nampan. Ada susu, jus dan juga air mineral yang disediakan untuk para pemain.Jodie menyeret Wina berdiri dan memaksa wanita itu makan sampai habis, lalu akhirnya meminta. "Ikut aku ke kamar mandi."Wina menghabiskan gelas susunya yang terakhir dan meletakkan gelas yang sudah kosong itu, lalu menatap ke arah kamar mandi dan kembali kepada Jodie. "Ayo.

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status