Share

Bab 231

Author: Elenor
Clara sangat tenang.

Tidak berkata apapun.

Dengan ingatan Edward, mampu mengingat semua makanan kesukaannya itu bukanlah hal susah.

Alasan mengapa Edward mempersiapkan semua itu mungkin hanya untuk berterima kasih kepada mereka karena sudah datang mengunjungi Nenek Anggasta.

Itu tidak mewakili apa pun.

Setelah makan malam, Clara dan Nenek Hermosa duduk selama lebih dari satu jam dan kemudian bersiap untuk pulang.

Melihat hari sudah mulai malam, Nenek Anggasta tidak ingin menahan mereka lebih lama lagi dan berkata kepada Edward, "Kamu dan Elsa sebaiknya juga pulang sekarang."

"Oke." Edward berkata, "Aku akan datang lagi besok pagi."

Mereka berempat keluar kamar pasien bersama.

Setelah memasuki lift, Edward bertanya, "Apa kamu menyetir sendiri ke sini?"

Clara menjawab, "Iya."

Edward tidak berkata apa-apa lagi, namun Elsa terpikirkan sesuatu dan buru-buru bertanya pada Clara, "Berarti Mama nggak pulang malam ini?"

Clara berkata, "Iya, Mama harus mengantar nenek buyutmu pulang dan akan men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 232

    Elsa juga datang dan melihat Edward, lalu berkata, "Hei, itu Ayah! Ma, cepat suruh Ayah masuk."Clara menurunkan pandangannya, "Iya."Anggota Keluarga Hermosa lainnya mendengar percakapan antara Clara dan Elsa.Mereka sedikit terkejut saat mengetahui Edward datang. Namun, karena Elsa ada di sana, mereka tidak bertanya pada Clara mengapa Edward datang.Setelah beberapa waktu, Edward sampai di rumah Keluarga Hermosa.Clara keluar untuk menemuinya dan bertanya, "Apa kamu ke sini untuk menjemput nenekku ke rumah sakit?"Edward berkata, "Iya."Clara mengangguk dan berkata, "Tunggu sebentar."Edward mendengarnya dan berkata, "Oke."Dia tidak keluar dari mobil.Lebih dari sepuluh menit kemudian, Nenek Hermosa keluar dari rumah.Melihatnya datang, Edward keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknya.Elsa juga bersiap untuk pergi ke sekolah, dan berkata kepada Edward, "Sampai jumpa, Ayah.""Sampai jumpa."Dia mengangguk dan menyapa Clara dan anggota Keluarga Hermosa lainnya, lalu masuk ke mo

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 233

    Melihat Edward mengulurkan tangannya, dia tidak punya pilihan selain menyerahkan bunga di tangannya.Dia bahkan tidak melihat ke arah Gading dan Dani.Dia berjalan ke samping tempat tidur dan bertanya pada Nenek Anggasta, "Bagaimana keadaanmu sekarang, Nek?""Masih sedikit sakit, tapi sudah enakan." Lagi pula, Nenek Anggasta baru saja menyelesaikan operasinya, dia pasti merasa lelah. Dia mengulurkan tangannya, memegang tangan Clara, dan berkata, "Apa kamu lelah setelah seharian bekerja? Apa kamu sudah makan? Ayo makan bersama Edward dan yang lainnya nanti."Clara berkata, "Nggak perlu, Nek. Aku sudah makan tadi di kantor sebelum datang ke sini."Melihat Clara masih menolak Edward, Nenek Anggasta berpikir sejenak dan tidak memaksanya lagi.Clara mengobrol dengan Nenek Anggasta sebentar.Ketika nenek sudah lelah dan ingin beristirahat, dia pun bersiap untuk pergi.Nenek meminta Edward untuk mengantarnya turun. Edward dan yang lainnya juga bersiap untuk pergi makan malam, jadi dia turun b

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 234

    Elsa berlari mendekat dan berkata dengan gembira, "Wah, ada banyak sekali makanan lezat! Dan ada teh susu!""Iya." Edward berkata, "Karena tahu kalian mau datang, jadi Ayah minta orang untuk menyiapkannya."Sambil berbicara, dia memandang ke arah Clara. Ketika melihat Clara mengabaikannya, pandangannya tertuju pada Rana dan Sandy. Dia mengangguk kepada mereka, lalu berdiri dan berkata, "Duduklah."Edward memiliki aura yang sangat kuat. Setelah memberi salam pada Nenek Anggasta, Sandy dan Rana tanpa sadar mengikuti kata-katanya dan pergi ke samping Elsa dan duduk bersama, lalu memakan makanan yang diberikan Elsa dan Edward kepada mereka.Setelah anak-anak makan, Edward memberikan sesuatu kepada Clara, "Mau coba ini?"Melihat Nenek Anggasta menatapnya, Clara mengambilnya dan berkata, "Terima kasih."Setelah itu, dia meminumnya dan menemukan bahwa itu adalah minuman rasa stroberi yang sangat sesuai dengan seleranya.Ketika mengetahui mereka akan pergi bermain ski, Nenek Anggasta berkata k

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 235

    Dia berkata pada Edward, "Pamanku bilang seseorang dari Anggasta Group menghubunginya dan ingin kerja sama dalam sebuah proyek dengannya."Edward hendak berbicara.Clara lalu menambahkan, "Aku tahu kamu nggak mau berutang kepada aku dan nenek, dan mau berterima kasih dengan cara ini, tapi aku dan nenek pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Nenek Anggasta bukan karena kamu, jadi kamu nggak perlu melakukan hal itu."Kalau mereka berbisnis dengan Anggasta Group, Keluarga Gori dan Keluarga Sanjaya pasti tidak akan terima dan akan menimbulkan masalah untuk mereka.Bahkan jika Edward benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepadanya dan nenek, dia cukup mengusulkan proyek yang bisa dilakukan pamannya untuk membantunya.Tetapi orang yang dicintainya adalah Vanessa.Kalau suatu hari dia bersikap lunak hati, bantuannya hari ini akan sia-sia.Apapun akibat yang timbul pada saat itu, Keluarga Hermosa lah yang akan menanggung akibatnya.Dia tidak berani menerima proyek yang diberikannya.Dia ber

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 236

    Fani berkata dengan cemas, "Katanya dua atau tiga hari ini sejak Nenek Anggasta terluka, Edward, Clara dan bahkan anggota Keluarga Hermosa lainnya sering berhubungan. Kemarin, seseorang melihat Edward makan bersama Nenek Hermosa. Apa mungkin mereka sedang merajut kembali cinta lama mereka?""Mereka nggak pernah saling cinta sejak awal, jadi bagaimana mungkin hubungan mereka bisa terjalin kembali?" Vanessa tetap tenang, tetapi tidak menyukai pilihan kata-kata Fani.Melihat Fani begitu cemas, dia harus menjelaskan kepadanya, "Nenek Anggasta memiliki hubungan yang baik dengan Keluarga Hermosa. Edward harus baik pada mereka dan meminta mereka untuk menjenguk Nenek Anggasta. Dengan begitu, Nenek Anggasta nggak akan mengambil kesempatan untuk memaksa Edward agar memutuskan hubungan denganku, dengan mengatakan dia nggak akan melakukan operasi."Fani tidak menyangka akan seperti itu.Karena insiden itu, Nenek Anggasta telah berhasil menendang kedua keluarga itu keluar dari Anggasta Group.Dala

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 237

    Saat Elsa, Sandy dan Rana sedang makan siang, Clara membeli tiket film.Setelah makan dan menonton film, mereka berbelanja sebentar.Ketika Sandy masuk ke ruang pas untuk mencoba pakaian dan Rana pergi membeli figur karakter, Clara berkata kepada Elsa, "Mama akan mengantarmu pulang nanti.""Pulang?" Elsa duduk di sebelahnya dan berkata, "Aku nggak mau pulang. Aku mau menginap di rumah nenek semalam lagi dan pulang besok malam."Clara meneguk air dan berkata, "Sandy dan Rana sudah menemanimu sepanjang hari. Mereka harus fokus mengerjakan pekerjaan rumah mereka besok. Kamu akan mengganggu mereka kalau tinggal di sana.""Aku nggak perlu ditemani. Aku bisa bermain dengan tablet sendiri."Clara tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi dia mencari waktu dan mengirim pesan kepada Edward, memintanya untuk mengirim seseorang untuk menjemput Elsa nanti.Edward mungkin sedang sibuk karena dia sudah lama tidak membalasnya.Setelah Sandy membeli pakaian, mereka berbelanja lagi sebentar dan kemudian ke

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 238

    Setelah Elsa pergi, Clara naik ke kamarnya, menyalakan komputer, dan mulai melakukan urusannya sendiri.Sekitar satu jam kemudian, Willy mengiriminya beberapa informasi dan memintanya untuk melihatnya terlebih dahulu.Clara membuka dan melihatnya.Hal pertama yang menarik perhatiannya adalah tiga properti baru yang ditambahkan dengan lokasi spesifiknya.Melihat lokasinya, dia terkejut.Ketiga properti ini merupakan properti kosong di perumahan tempat Keluarga Hermosa tinggal, dan lokasinya relatif dekat dengan rumah Keluarga Hermosa.Sejujurnya, meskipun Edward membantunya membeli properti di depan rumah Keluarga Hermosa, itu tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kekhawatirannya.Lagi pula, neneknya suka jalan-jalan. Sekalipun Keluarga Sanjaya tidak tinggal berseberangan dengan neneknya, kalau mereka tinggal di komunitas yang sama, mereka hampir bisa bertemu setiap hari.Dia sebenarnya masih cukup khawatir.Tetapi sekarang...Lihatlah perjanjian baru ini.Apa Edward sedang membantunya m

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 239

    Ketika Clara dan Nenek Hermosa telah menemani Nenek Anggasta selama sekitar setengah jam, Edward berkata, "Aku akan keluar sebentar."Selama setengah jam, Edward pada dasarnya hanya seorang penonton dan tidak banyak bicara.Mendengar perkataannya, Nenek Anggasta berkata dengan nada meremehkan, "Pergi saja kalau mau pergi."Edward keluar dari kamar.Dia pergi dan tidak kembali selama lebih dari setengah jam.Bibi Lani baru saja datang dan dia menjamu kami dengan baik dengan buah-buahan, kue, teh, dan lain-lain.Bibi Lani pergi sebentar. Clara melihat teh di tangan Nenek Hermosa sudah dingin, jadi dia mengambil teko kecil dan pergi ke meja kopi, bermaksud untuk membuat seteko teh panas lagi.Ketika Nenek Anggasta melihat Clara melakukannya sendiri, dia teringat pada Edward.Dia mengerutkan kening dan berkata, "Edward benar-benar keterlaluan, nggak tahu apa yang dia lakukan. Kenapa belum balik?"Edward tadi bilang kalau dia akan keluar sebentar, dan Clara tidak menaruh perhatiannya.Sekar

Latest chapter

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 254

    Setelah menyerahkan makalahnya secara resmi, mereka mengundang Prof Nian makan malam bersama.Saat itu, Prof Nian tidak menolak.Ketika mereka tiba di restoran, Clara dan Prof Nian keluar dari mobil dan naik ke lantai atas. Mereka tidak menyadari mobil Dani diparkir tidak jauh dari mobil mereka.Namun, Dani menghentikan langkahnya untuk keluar dari mobil setelah melihat Clara dan yang lainnya.Setelah menunggu sekitar dua tiga menit, dia akhirnya keluar dari mobil sambil menggendong Tania yang masih mengantuk.Gading adalah orang pertama yang tiba.Melihatnya, dia berkata, "Kamu sudah sampai?"Dani mengangguk, "Iya."Beberapa menit kemudian, Tania baru saja bangun, Edward, Vanessa, Elsa dan Diana juga tiba.Melihat Diana, Dani menurunkan pandangannya.Diana sangat bersemangat. Dia berjalan cepat ke arahnya dan menyapanya dengan suara manis, "Kak Dani."Dani menatapnya acuh tak acuh tanpa menjawab.Diana tiba-tiba merasa sedikit malu. Pada saat itu, Elsa datang dan melihat Tania terliha

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 253

    Mereka sudah tahu tentang hal itu.Sekarang mendengar Diana membicarakannya, Fani tersenyum sangat bahagia.Namun, Vanessa masih berkonsentrasi membaca, tanpa ada reaksi di wajahnya.Hal yang sama berlaku pada Rita.Tampaknya Clara tidak layak mendapatkan perhatian mereka.Melihat Diana masih ingin melanjutkan, Rita berkata dengan tenang, "Diana, sepupumu masih belajar, jangan ribut dan mengganggunya.""Oh, oke."Melihat ekspresi serius Vanessa, Diana berkata, "Bukannya gurumu sudah datang tadi pagi? Sekarang sudah lewat jam lima sore, tapi kamu masih belajar. Aku bahkan merasa capek hanya dengan melihatmu. Apa kamu nggak capek?"Fani berkata, "Pasti capek, tapi sepupumu adalah orang yang akan melakukan hal-hal hebat. Coba lihat dirimu, aku selalu menyuruhmu untuk belajar dari sepupumu, tapi kamu nggak mau dengar."Setelah itu, dia tersenyum dan berkata dengan perhatian, "Vanessa, nggak peduli seberapa keras kamu belajar, kamu tetap harus istirahat yang cukup. Bagaimana kalau kamu maka

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 252

    Marcel tidak senang dituduh berbohong.Setelah Sinta menenangkannya, dia langsung merasa jauh lebih baik.Elsa, yang berdiri di samping, juga berhenti menangis setelah mendengar semua penjelasan itu.Pasti seperti itu, kemungkinan besar Marcel memang salah lihat orang.Orang itu pasti bukan mamanya.Memikirkan hal itu, dia merasa jauh lebih baik.Tetapi dia kemudian teringat Clara pernah memuji kalau Bella itu sangat imut.Apalagi, mereka tampak sangat akrab satu sama lain.Ketika Elsa memikirkan hal itu, dia bahkan tidak punya waktu untuk menyeka air matanya, dan merogoh saku Edward, "Ayah, ponsel!"Setelah mendengar apa yang dikatakan Sinta, Edward secara garis besar mengetahui apa yang telah terjadi.Dia menyeka air mata Elsa dengan ibu jarinya, setelah itu, menyerahkan ponsel padanya.Elsa dengan cepat memasukkan nomor Clara dan menghubungi nomor itu.Clara telah selesai menonton filmnya.Saat itu, mereka sedang bermain gim di arena permainan yang ada di sebelah bioskop.Ketika mel

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 251

    Marcel berjalan menghampiri Elsa, "Hai, Elsa."Elsa mengangguk, "Kamu sudah sampai?"Marcel duduk dan menyusun bongkar-pasang itu bersamanya, sambil berkata, "Aku tadi pergi ke bioskop bareng mama, dan aku melihat mamamu."Elsa awalnya tengah serius bermain bongkar-pasang, tetapi saat mendengar hal itu, dia langsung mengangkat kepalanya."Kamu melihat mamaku? Di mana?""Di bioskop."Elsa mengerutkan bibirnya dan berkata, "Nggak mungkin. Mamaku sangat sibuk sekarang dan nggak punya waktu untuk pergi ke bioskop. Kamu pasti salah lihat."Marcel merasa tidak senang, "Aku nggak salah lihat, orang itu pasti mamamu.""Aku nggak percaya." Elsa sama sekali tidak mempercayainya.Dia menelepon mamanya tadi malam dan pagi ini, tetapi mamanya bahkan tidak punya waktu untuk menjawab panggilannya, jadi bagaimana mungkin dia bisa punya waktu untuk pergi ke bioskop?"Aku nggak bohong," jelas Marcel membela diri saat melihat Elsa meragukannya. "Dan mamamu nggak pergi ke sana sendirian, dia pergi dengan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 250

    Di hari berikutnya.Menjelang tengah hari, Clara pergi.Dia dan Tania sudah lama tidak bertemu, dan Tania sangat merindukannya.Setelah sampai di restoran dan masuk ke ruangan pribadi, Tania berlari ke arahnya begitu dia melihatnya, "Tante Clara!"Clara tersenyum dan mengulurkan tangan untuk memeluknya, "Tania, sudah lama nggak bertemu."Saat itu adalah pertama kalinya Clara datang ke restoran itu.Sambil makan, dia menyadari setiap hidangan di restoran itu sangat enak dan sesuai dengan seleranya.Dani sudah memesan beberapa tiket film, setelah makan, mereka pergi ke bioskop lalu mengambil tiketnya.Sebelum memasuki teater, Tania ingin makan berondong jagung. Dani bertanya padanya sebelum membelikannya, "Kamu mau yang besar atau yang kecil?""Yang besar! Aku mau makan dengan Om dan Tanteku!"Dani tersenyum, "Oke."Mereka memasuki teater dan Tania duduk di tengah.Begitu duduk, dia meletakkan popcorn di pangkuannya, memakannya dan kemudian menawarkan ke Clara untuk ikut memakannya.Clar

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 249

    Vanessa tertegun sejenak, lalu bereaksi dan berkata dengan penuh pertimbangan, "Nggak apa-apa, karena kamu punya urusan lain, jadi kamu fokus pada urusanmu saja."Dani mengangguk.Setelah Vanessa masuk ke mobil dan pergi, dia juga masuk ke dalam mobil.Namun dia tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia mengeluarkan ponselnya, mencari nomor Clara, ragu-ragu selama dua detik, lalu menghubunginya.Clara masih di kantor.Melihat panggilan masuk, dia pun mengangkatnya dengan santai, "Pak Dani?"Dani hendak berbicara, tetapi setelah mendengar suaranya, dia menelan kembali kata-katanya dan bertanya, "Apa kamu masih di kantor selarut ini?""Iya." Clara berpikir panggilan Dani padanya saat itu pasti masalah pribadi, jadi dia berkata, "Aku bebas besok. Apa yang Tania mau lakukan besok?"Dani terdiam.Tidak mendengar jawabannya, Clara bertanya, "Pak Dani?"Dia tahu betapa sibuknya Clara bekerja minggu ini.Sekarang sudah lewat jam sembilan, dan dia masih bekerja lembur.Tanpa perlu dijelaskan, dia p

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 248

    Clara belum resmi bercerai.Namun, dengan hubungan mereka saat ini.Jika Dani berkata demikian, maka berakhirlah sudah.Setelah Clara mengantar Dani ke bawah, dia bergegas ke atas.Dani menatap punggungnya cukup lama sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya dan berkata kepada Aldi Milan, staf teknis inti perusahaannya, "Aku mau meminta bantuanmu."Aldi berkata, "Bantuan apa?""Aku punya teman yang mau belajar lebih banyak tentang teknis bahasa pemrograman, dan sekarang dia membutuhkan guru yang handal..."Setelah Aldi mendengar apa yang dikatakannya, mengingat persahabatan mereka, dia langsung setuju.Tetapi…Dia berhenti sejenak dan berkata, "Meskipun aku ahli dalam hal ini, sejujurnya, aku rasa tetap nggak bisa dibandingkan dengan Pak Dylan dari Morti Group dan Bu Clara yang sudah beberapa kali membahas kerja sama dengan kita. Karena Pak Dani mau membantu seorang teman, mungkin lebih baik meminta bantuan Bu Clara atau Pak Dylan."Dani sedikit terkejut mendengar Aldi mengatakan hal i

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 247

    Kue itu disimpan dalam kulkas.Elsa baru saja selesai mandi di kamar atas ketika ponselnya berdering.Itu adalah panggilan dari Edward.Elsa mengangkat telepon, "Ayah?"Edward berkata, "Ayah baru saja menerima kabar kalau kakekmu akan kembali besok sore. Ayah akan mengirim orang untuk menjemputmu sepulang sekolah besok untuk makan bersama. Beri tahu mamamu."Ayahnya Edward, Ronald Anggasta, bekerja di pemerintahan.Ronald sangat sibuk bekerja dan dalam setahun jarang sekali pulang.Pada hari ketika Nenek Anggasta terjatuh, Ronald bergegas kembali setelah tengah malam dan pergi lagi sebelum fajar.Sekarang Nenek Anggasta masih di rumah sakit, Ronald mengambil cuti dua hari dan bergegas kembali untuk menghabiskan Tahun Baru bersama Nenek Anggasta.Setelah mendengarkan ucapan ayahnya, Elsa berkata, "Iya, Yah."Setelah selesai, dia teringat bahwa Edward hanya berkata "jemput kamu" di telepon, bukan "jemput kalian."Dengan kata lain, itu tidak termasuk mamanya.Dia bertanya pada Clara, "Ma

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 246

    "Iya, Ma," jawab Elsa.Setelah Clara selesai berbicara, dia menambahkan, "Mama harus segera pergi kerja, jadi sudah dulu ya.""Iya. Sampai jumpa, Ma."Clara menutup telepon.Setelah sarapan, dia pergi ke kantor.Clara sudah sibuk sepanjang hari kemarin dan masih sangat sibuk ketika kembali ke kantor hari ini.Namun, sorenya, dia pulang kerja lebih awal dan kembali ke rumah Keluarga Hermosa untuk makan bersama Nenek Hermosa.Begitu sampai sana, dia malah mendapati kalau suasana hati neneknya sedang buruk.Clara menyadari kalau Elsa tidak ada di ruang tamu.Elsa mungkin sedang pergi makan malam dengan Edward dan yang lainnya.Clara tidak peduli.Tetapi Nenek Hermosa merasa bahwa Elsa memang sangat dekat dengan Edward.Dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Clara, kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu saat ini, kamu harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Elsa, kalau nggak..."Clara mengangguk acuh tak acuh dan berkata, "Aku tahu, Nek. Ayo kita makan dulu."Nenek Hermosa tidak men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status