Saat Elsa, Sandy dan Rana sedang makan siang, Clara membeli tiket film.Setelah makan dan menonton film, mereka berbelanja sebentar.Ketika Sandy masuk ke ruang pas untuk mencoba pakaian dan Rana pergi membeli figur karakter, Clara berkata kepada Elsa, "Mama akan mengantarmu pulang nanti.""Pulang?" Elsa duduk di sebelahnya dan berkata, "Aku nggak mau pulang. Aku mau menginap di rumah nenek semalam lagi dan pulang besok malam."Clara meneguk air dan berkata, "Sandy dan Rana sudah menemanimu sepanjang hari. Mereka harus fokus mengerjakan pekerjaan rumah mereka besok. Kamu akan mengganggu mereka kalau tinggal di sana.""Aku nggak perlu ditemani. Aku bisa bermain dengan tablet sendiri."Clara tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi dia mencari waktu dan mengirim pesan kepada Edward, memintanya untuk mengirim seseorang untuk menjemput Elsa nanti.Edward mungkin sedang sibuk karena dia sudah lama tidak membalasnya.Setelah Sandy membeli pakaian, mereka berbelanja lagi sebentar dan kemudian ke
Setelah Elsa pergi, Clara naik ke kamarnya, menyalakan komputer, dan mulai melakukan urusannya sendiri.Sekitar satu jam kemudian, Willy mengiriminya beberapa informasi dan memintanya untuk melihatnya terlebih dahulu.Clara membuka dan melihatnya.Hal pertama yang menarik perhatiannya adalah tiga properti baru yang ditambahkan dengan lokasi spesifiknya.Melihat lokasinya, dia terkejut.Ketiga properti ini merupakan properti kosong di perumahan tempat Keluarga Hermosa tinggal, dan lokasinya relatif dekat dengan rumah Keluarga Hermosa.Sejujurnya, meskipun Edward membantunya membeli properti di depan rumah Keluarga Hermosa, itu tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kekhawatirannya.Lagi pula, neneknya suka jalan-jalan. Sekalipun Keluarga Sanjaya tidak tinggal berseberangan dengan neneknya, kalau mereka tinggal di komunitas yang sama, mereka hampir bisa bertemu setiap hari.Dia sebenarnya masih cukup khawatir.Tetapi sekarang...Lihatlah perjanjian baru ini.Apa Edward sedang membantunya m
Ketika Clara dan Nenek Hermosa telah menemani Nenek Anggasta selama sekitar setengah jam, Edward berkata, "Aku akan keluar sebentar."Selama setengah jam, Edward pada dasarnya hanya seorang penonton dan tidak banyak bicara.Mendengar perkataannya, Nenek Anggasta berkata dengan nada meremehkan, "Pergi saja kalau mau pergi."Edward keluar dari kamar.Dia pergi dan tidak kembali selama lebih dari setengah jam.Bibi Lani baru saja datang dan dia menjamu kami dengan baik dengan buah-buahan, kue, teh, dan lain-lain.Bibi Lani pergi sebentar. Clara melihat teh di tangan Nenek Hermosa sudah dingin, jadi dia mengambil teko kecil dan pergi ke meja kopi, bermaksud untuk membuat seteko teh panas lagi.Ketika Nenek Anggasta melihat Clara melakukannya sendiri, dia teringat pada Edward.Dia mengerutkan kening dan berkata, "Edward benar-benar keterlaluan, nggak tahu apa yang dia lakukan. Kenapa belum balik?"Edward tadi bilang kalau dia akan keluar sebentar, dan Clara tidak menaruh perhatiannya.Sekar
Clara dan Nenek Hermosa berjalan menuju mobil mereka terlebih dahulu. Tepat saat mereka hendak masuk, Vanessa keluar."Ternyata dia belum pergi."Nenek Hermosa melihatnya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya dan berkata seperti itu.Clara mengira neneknya tidak melihat Vanessa tadi, tetapi dia tidak menyangka...Melihat Edward berjalan menuju Vanessa, Nenek Hermosa juga teringat bahwa Edward telah meninggalkan kamar pasien lebih dari setengah jam.Dia berkata, "Hubungan mereka cukup baik."Clara mengencangkan sabuk pengamannya dan tidak mengatakan apa pun.Dia menginjak pedal gas dan hendak melaju pergi ketika dia melihat Dustin berlari keluar dari rumah sakit.Mungkin karena dia melihat Vanessa, dia sedikit terkejut dan gembira, lalu bergegas ke sana.Clara melihatnya sekilas, lalu mengalihkan pandangan dan melaju pergi."Kak!" Dustin berlari kegirangan, tetapi matanya tertuju pada Vanessa, “Kamu, kamu benar-benar Vivi! Aku pikir aku salah lihat!”Vanessa tahu bahwa Edward juga memi
Clara sedang menyetir. Baru saja meninggalkan rumah sakit, Nenek Hermosa tiba-tiba teringat akan sesuatu dan berkata, “Kalau Edward sudah tiba di rumah sakit, gimana dengan Elsa? Elsa kemana?”Wajah Nenek Hermosa tampak dingin sebelum Clara sempat menjawab.Melihat ini, Clara tahu kalau Nenek Hermosa kesal padanya karena Edward telah menelantarkan Elsa dan dirinya pergi ke rumah sakit untuk menemani Nenek Anggasta bersama Vanessa.“Dia bakal atur baik-baik,” jawab Clara.Nenek Hermosa tidak percaya dan berkata, “Kalau terus begini, kau tuntut dia saja. Gimanapun juga kau harus dapatkan hak asuh Elsa.”Clara diam sejenak lalu berkata dengan pelan, “Oke, Nek.”Nenek Hermosa masih tampak kesal.Begitu tiba di rumah, Nenek Hermosa keluar dari mobil terlebih dahulu.Ponsel Clara berdering tepat pada saat ini. Orang yang menelepon adalah Elsa dan Clara tidak mengangkatnya.Belakangan ini Clara jarang bertemu dengan Elsa dan juga tidak mengangkat teleponnya.Oleh karena itu, Clara merasa bahw
Clara berkata, "Iya."Setelah Elsa selesai berbicara, dia sepertinya ingat Clara mungkin tidak mengenal Tania, jadi dia melanjutkan, "Tania itu temanku, Ma, dia keponakannya Om Dani.""Iya." Clara menanggapi, dan melihat bahwa dia begitu bersemangat untuk bercerita, dia bertanya, "Apa yang kalian lakukan?""Kami jelajah labirin, Ma.""Oke."Clara mendengarkan dari samping tanpa mengatakan apa pun, tetapi wajah Nenek Hermosa berubah menjadi suram.Sebelumnya, Edward meminta Elsa untuk kembali, dan dia mengira Edward yang ingin mengurus anak sendiri.Sekarang dia tahu bahwa Edward bukan saja tidak mengurus anak itu dan sibuk berkencan dengan Vanessa, tetapi dia juga lebih suka meminta orang lain untuk mengurus Elsa daripada meminta Clara yang mengurusnya.Dia tampak sangat tidak bahagia.Elsa tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Nenek Hermosa.Pada saat itu, dia berkata, "Om Dani mengajakku untuk makan malam bersama, tapi aku mau kembali untuk makan malam, jadi aku menelepon Mama."
Meskipun Morti Group telah memutuskan untuk bekerja sama dengan Doni, Dani dan beberapa mitra lainnya, masih ada beberapa bagian bisnis yang belum menemukan mitra yang cocok.Untuk menemukan mitra yang cocok secepat mungkin, meningkatkan peluang eksposur perusahaan dan mendorong perkembangannya, pihak internal Morti Group beberapa waktu ini sedang mempersiapkan konfrensi pers promosi investasi yang akan diselenggarakan pada Senin pagi.Pagi harinya, setelah mengantar Elsa ke sekolah, Clara berkendara ke hotel tempat perusahaan mengadakan konferensi pers.Saat dia tiba, Dylan dan yang lainnya telah tiba.Clara juga perlu tampil untuk memberikan penjelasan sebagai personel teknis inti perusahaan dan menjawab pertanyaan dari media.Clara dan Dylan sedang mendiskusikan prosesnya di belakang layar.Pada saat itu, Dani tiba.Dia baru saja duduk sebentar ketika Doni datang.Lebih dari dua puluh menit kemudian, Dylan dan Clara tampil untuk memberikan presentasi mereka.Ketika Dylan berbicara,
Namun, semua orang malah mengira dia sedang bersikap rendah hati.Setelah sempat heboh, tim proyek pun kembali bekerja dengan serius.Vanessa tahu bahwa konferensi pers Morti Group diadakan pagi itu.Namun, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak punya waktu untuk menontonnya.Vanessa mengambil ponselnya dan mencari konferensi pers Morti Group pagi itu. Dia bertanya pada Doni, "Apa Pak Doni menghadiri konferensi pers Morti Group pagi ini?"Doni berkata, "Iya."Dia terlihat menonton video konferensi pers Morti Group dengan penuh perhatian, dan kebetulan video tersebut merupakan bagian di mana Clara memperkenalkan produk dan teknologi perusahaan.Dia melirik wajah Vanessa dan melihat bahwa dia tampak tenang, tidak menunjukkan tanda-tanda tidak suka atau kesal terhadap Clara.Teringat tatapan penuh kebencian Clara terhadap Vanessa pada Hari Natal lalu, dan melihat Vanessa sekarang, dia merasa bahwa karakter Clara tidak dapat dibandingkan dengan Vanessa sama sekali.Memikirkan hal
Setelah menyerahkan makalahnya secara resmi, mereka mengundang Prof Nian makan malam bersama.Saat itu, Prof Nian tidak menolak.Ketika mereka tiba di restoran, Clara dan Prof Nian keluar dari mobil dan naik ke lantai atas. Mereka tidak menyadari mobil Dani diparkir tidak jauh dari mobil mereka.Namun, Dani menghentikan langkahnya untuk keluar dari mobil setelah melihat Clara dan yang lainnya.Setelah menunggu sekitar dua tiga menit, dia akhirnya keluar dari mobil sambil menggendong Tania yang masih mengantuk.Gading adalah orang pertama yang tiba.Melihatnya, dia berkata, "Kamu sudah sampai?"Dani mengangguk, "Iya."Beberapa menit kemudian, Tania baru saja bangun, Edward, Vanessa, Elsa dan Diana juga tiba.Melihat Diana, Dani menurunkan pandangannya.Diana sangat bersemangat. Dia berjalan cepat ke arahnya dan menyapanya dengan suara manis, "Kak Dani."Dani menatapnya acuh tak acuh tanpa menjawab.Diana tiba-tiba merasa sedikit malu. Pada saat itu, Elsa datang dan melihat Tania terliha
Mereka sudah tahu tentang hal itu.Sekarang mendengar Diana membicarakannya, Fani tersenyum sangat bahagia.Namun, Vanessa masih berkonsentrasi membaca, tanpa ada reaksi di wajahnya.Hal yang sama berlaku pada Rita.Tampaknya Clara tidak layak mendapatkan perhatian mereka.Melihat Diana masih ingin melanjutkan, Rita berkata dengan tenang, "Diana, sepupumu masih belajar, jangan ribut dan mengganggunya.""Oh, oke."Melihat ekspresi serius Vanessa, Diana berkata, "Bukannya gurumu sudah datang tadi pagi? Sekarang sudah lewat jam lima sore, tapi kamu masih belajar. Aku bahkan merasa capek hanya dengan melihatmu. Apa kamu nggak capek?"Fani berkata, "Pasti capek, tapi sepupumu adalah orang yang akan melakukan hal-hal hebat. Coba lihat dirimu, aku selalu menyuruhmu untuk belajar dari sepupumu, tapi kamu nggak mau dengar."Setelah itu, dia tersenyum dan berkata dengan perhatian, "Vanessa, nggak peduli seberapa keras kamu belajar, kamu tetap harus istirahat yang cukup. Bagaimana kalau kamu maka
Marcel tidak senang dituduh berbohong.Setelah Sinta menenangkannya, dia langsung merasa jauh lebih baik.Elsa, yang berdiri di samping, juga berhenti menangis setelah mendengar semua penjelasan itu.Pasti seperti itu, kemungkinan besar Marcel memang salah lihat orang.Orang itu pasti bukan mamanya.Memikirkan hal itu, dia merasa jauh lebih baik.Tetapi dia kemudian teringat Clara pernah memuji kalau Bella itu sangat imut.Apalagi, mereka tampak sangat akrab satu sama lain.Ketika Elsa memikirkan hal itu, dia bahkan tidak punya waktu untuk menyeka air matanya, dan merogoh saku Edward, "Ayah, ponsel!"Setelah mendengar apa yang dikatakan Sinta, Edward secara garis besar mengetahui apa yang telah terjadi.Dia menyeka air mata Elsa dengan ibu jarinya, setelah itu, menyerahkan ponsel padanya.Elsa dengan cepat memasukkan nomor Clara dan menghubungi nomor itu.Clara telah selesai menonton filmnya.Saat itu, mereka sedang bermain gim di arena permainan yang ada di sebelah bioskop.Ketika mel
Marcel berjalan menghampiri Elsa, "Hai, Elsa."Elsa mengangguk, "Kamu sudah sampai?"Marcel duduk dan menyusun bongkar-pasang itu bersamanya, sambil berkata, "Aku tadi pergi ke bioskop bareng mama, dan aku melihat mamamu."Elsa awalnya tengah serius bermain bongkar-pasang, tetapi saat mendengar hal itu, dia langsung mengangkat kepalanya."Kamu melihat mamaku? Di mana?""Di bioskop."Elsa mengerutkan bibirnya dan berkata, "Nggak mungkin. Mamaku sangat sibuk sekarang dan nggak punya waktu untuk pergi ke bioskop. Kamu pasti salah lihat."Marcel merasa tidak senang, "Aku nggak salah lihat, orang itu pasti mamamu.""Aku nggak percaya." Elsa sama sekali tidak mempercayainya.Dia menelepon mamanya tadi malam dan pagi ini, tetapi mamanya bahkan tidak punya waktu untuk menjawab panggilannya, jadi bagaimana mungkin dia bisa punya waktu untuk pergi ke bioskop?"Aku nggak bohong," jelas Marcel membela diri saat melihat Elsa meragukannya. "Dan mamamu nggak pergi ke sana sendirian, dia pergi dengan
Di hari berikutnya.Menjelang tengah hari, Clara pergi.Dia dan Tania sudah lama tidak bertemu, dan Tania sangat merindukannya.Setelah sampai di restoran dan masuk ke ruangan pribadi, Tania berlari ke arahnya begitu dia melihatnya, "Tante Clara!"Clara tersenyum dan mengulurkan tangan untuk memeluknya, "Tania, sudah lama nggak bertemu."Saat itu adalah pertama kalinya Clara datang ke restoran itu.Sambil makan, dia menyadari setiap hidangan di restoran itu sangat enak dan sesuai dengan seleranya.Dani sudah memesan beberapa tiket film, setelah makan, mereka pergi ke bioskop lalu mengambil tiketnya.Sebelum memasuki teater, Tania ingin makan berondong jagung. Dani bertanya padanya sebelum membelikannya, "Kamu mau yang besar atau yang kecil?""Yang besar! Aku mau makan dengan Om dan Tanteku!"Dani tersenyum, "Oke."Mereka memasuki teater dan Tania duduk di tengah.Begitu duduk, dia meletakkan popcorn di pangkuannya, memakannya dan kemudian menawarkan ke Clara untuk ikut memakannya.Clar
Vanessa tertegun sejenak, lalu bereaksi dan berkata dengan penuh pertimbangan, "Nggak apa-apa, karena kamu punya urusan lain, jadi kamu fokus pada urusanmu saja."Dani mengangguk.Setelah Vanessa masuk ke mobil dan pergi, dia juga masuk ke dalam mobil.Namun dia tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia mengeluarkan ponselnya, mencari nomor Clara, ragu-ragu selama dua detik, lalu menghubunginya.Clara masih di kantor.Melihat panggilan masuk, dia pun mengangkatnya dengan santai, "Pak Dani?"Dani hendak berbicara, tetapi setelah mendengar suaranya, dia menelan kembali kata-katanya dan bertanya, "Apa kamu masih di kantor selarut ini?""Iya." Clara berpikir panggilan Dani padanya saat itu pasti masalah pribadi, jadi dia berkata, "Aku bebas besok. Apa yang Tania mau lakukan besok?"Dani terdiam.Tidak mendengar jawabannya, Clara bertanya, "Pak Dani?"Dia tahu betapa sibuknya Clara bekerja minggu ini.Sekarang sudah lewat jam sembilan, dan dia masih bekerja lembur.Tanpa perlu dijelaskan, dia p
Clara belum resmi bercerai.Namun, dengan hubungan mereka saat ini.Jika Dani berkata demikian, maka berakhirlah sudah.Setelah Clara mengantar Dani ke bawah, dia bergegas ke atas.Dani menatap punggungnya cukup lama sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya dan berkata kepada Aldi Milan, staf teknis inti perusahaannya, "Aku mau meminta bantuanmu."Aldi berkata, "Bantuan apa?""Aku punya teman yang mau belajar lebih banyak tentang teknis bahasa pemrograman, dan sekarang dia membutuhkan guru yang handal..."Setelah Aldi mendengar apa yang dikatakannya, mengingat persahabatan mereka, dia langsung setuju.Tetapi…Dia berhenti sejenak dan berkata, "Meskipun aku ahli dalam hal ini, sejujurnya, aku rasa tetap nggak bisa dibandingkan dengan Pak Dylan dari Morti Group dan Bu Clara yang sudah beberapa kali membahas kerja sama dengan kita. Karena Pak Dani mau membantu seorang teman, mungkin lebih baik meminta bantuan Bu Clara atau Pak Dylan."Dani sedikit terkejut mendengar Aldi mengatakan hal i
Kue itu disimpan dalam kulkas.Elsa baru saja selesai mandi di kamar atas ketika ponselnya berdering.Itu adalah panggilan dari Edward.Elsa mengangkat telepon, "Ayah?"Edward berkata, "Ayah baru saja menerima kabar kalau kakekmu akan kembali besok sore. Ayah akan mengirim orang untuk menjemputmu sepulang sekolah besok untuk makan bersama. Beri tahu mamamu."Ayahnya Edward, Ronald Anggasta, bekerja di pemerintahan.Ronald sangat sibuk bekerja dan dalam setahun jarang sekali pulang.Pada hari ketika Nenek Anggasta terjatuh, Ronald bergegas kembali setelah tengah malam dan pergi lagi sebelum fajar.Sekarang Nenek Anggasta masih di rumah sakit, Ronald mengambil cuti dua hari dan bergegas kembali untuk menghabiskan Tahun Baru bersama Nenek Anggasta.Setelah mendengarkan ucapan ayahnya, Elsa berkata, "Iya, Yah."Setelah selesai, dia teringat bahwa Edward hanya berkata "jemput kamu" di telepon, bukan "jemput kalian."Dengan kata lain, itu tidak termasuk mamanya.Dia bertanya pada Clara, "Ma
"Iya, Ma," jawab Elsa.Setelah Clara selesai berbicara, dia menambahkan, "Mama harus segera pergi kerja, jadi sudah dulu ya.""Iya. Sampai jumpa, Ma."Clara menutup telepon.Setelah sarapan, dia pergi ke kantor.Clara sudah sibuk sepanjang hari kemarin dan masih sangat sibuk ketika kembali ke kantor hari ini.Namun, sorenya, dia pulang kerja lebih awal dan kembali ke rumah Keluarga Hermosa untuk makan bersama Nenek Hermosa.Begitu sampai sana, dia malah mendapati kalau suasana hati neneknya sedang buruk.Clara menyadari kalau Elsa tidak ada di ruang tamu.Elsa mungkin sedang pergi makan malam dengan Edward dan yang lainnya.Clara tidak peduli.Tetapi Nenek Hermosa merasa bahwa Elsa memang sangat dekat dengan Edward.Dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Clara, kalau kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu saat ini, kamu harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Elsa, kalau nggak..."Clara mengangguk acuh tak acuh dan berkata, "Aku tahu, Nek. Ayo kita makan dulu."Nenek Hermosa tidak men