“Sekarang minta maaf sama dia, atau elu gua bikin kaya anak buah lu yang nggak guna itu” uap Rama dengan serius pada laki-laki tersebut dan setelah itu laki-laki tersebut minta maaf pada Nana dengan takut-takut, setelah meminta maaf dan Nana memaafkan, Nana pun menendang wajah laki-laki itu hingga terpental dan setelah itu laki-laki itu dan anak buahnya pergi dari tempat itu dan setelah itu yang melihat dan merekam pun bertepuk tangan karena Rama berkelahi sangat hebat.
“Hebat banget kamu, membuat mereka memukul satu sama lain tanpa susah payah memukul mereka untuk menjatuhkannya” ucap Nana karena dari tadi dia memperhatikan cara Rama berkelahi
“Biasa aja, aku tahu mereka nggak bisa berkelahi, mereka nggak punya dasar, jadi untuk melakukan hal itu sangat mudah buat aku” ucap Rama dengan sedikit sombong pada Nana karena dari tadi Nana selalu mengejeknya karena tidak berani menaiki wahan ekstrim
“Mulai deh menyombongkan di
“Jadi begitu caranya, dengan berbohong pada mereka” ucap Rama pada Nana yang sekarang dia merasa cukup takut“Bukan berbohong, tapi menggunakan trik untuk suatu tujuan” ucap Nana pada Rama dengan santai sambil tersenyum“Sama aja itu berbohong” ucap Rama pada Nana dengan serius karena dia cukup ketakutan“Siap-siap lah, karena sebentar lagi akan mulai” ucap Nana dengan senyum pada Rama dan Rama pun bersiap dan memegang pegangan yang ada di dadanya dengan erat“Jangan terlalu takut, ini akan menjadi permainan yang seru Rama” ucap Nana pada Rama dengan senyumDan nggak lama kemudian permianan halilintar pun di mulai, kereta itu jalan perlahan di relnya dengan pelan dan menanjak secara perlahan dan berhenti sejeka saat akan turunan dan melewati lingkaran “Rama, perhatikan ini bagian yang paling serunya” ucap Nana yang tidak takut sama sekali menaiki permainan tersebut&ldqu
“tenang aja, di jamin asli semua barang-barang di sana, nggak ada yang palsu” ucap Kak Indri pada Kakak galak memberi jaminan“Ya udah kalau begitu kita ke sana” ucap kakak galak pada Kak Indri dengan santai dan mereka pun menuju tempat tersebut dengan cepat, karena tempatnya nggak terlalu jauh, mereka berdua sampai di sana dengan cepat dan kak Indri langsung mengajak Kakak galak ke tempat jam tersebut.Sesampainya di sana tanpa basa-basi kakak galak dan kak Indri langsung mencari jam tersebut dengan di bantu oleh penjaga toko jam tersebut, setelah ketemu jam tersebut, Kakak galak langsung membelinya dan menyuruh orang tersebut dengan membukusnya seperti kado, dan setelah itu kakak galak membayar tagihannya, harga jam tersebut tiga ratus juta, dan kakak galak hanya tinggal emmberikan kartu black cardnya dan tinggal menggeseknya, setelah selesai, mereka pun dengan cepat pergi dari tempat itu.“Akhirnya dapat juga” ucap Kakak ga
“Sepertinya begitu, kali ini aku makan banyak, setelah naik wahana-wahana tadi, perut aku jadi lapar” ucap Rama dengan santai pada Nana“Benar kan, apa aku bilang, apa aku harus memesan nasi lagi” ucap Nana pada Rama“Engga usah, nanti kalau aku kurang, aku tinggal bilang” ucap Rama pada Nana dan lanjut bilang “Habis makan ini mau naik apa lagi ?” tanya Rama pada Nana“Karena siang hari dan panas pastinya, aku mau naik arum jeram aja, setelah makan” jawab Nana pada Rama“Iya kamu benar juga, kalau begitu kita naik itu habis ini” ucap Rama yang setuju dengan perkataan Nana karena sekarang masih siang hari dan panas, jadi harus bermain air, dan di tempat itu ada wahana air yang bernama arum jeram salah satunyaSementara itu kakak galak dan Kak Indri yang sedang makan, mereka pun memikirkan Rama sekarang berada di mana, kakak Indri pun menyuruh kakak galak untuk menlefonnya dan ka
“Bawa apa kamu ?” tanya Rama pada Nana dengan bingung“Ini plastik, buat manaruh ponsel kita biar ngak basah nanti pas kena air” ucap Nana dengan santai dan setelah itu dia memasukan ponselnya ke plastik anti air tersebut“Oh iya ya, aku nggak ke pikiran” ucap Rama pada Nana yang baru ingat kalau ponsel dia tidak boleh kena air biar nggak rusak“Masukin sini ponsel kamu” ucap Nana pada Rama dan setelah itu Rama pun mengambil ponselnya dari saku dan memasukannya ke dalam plastik bersama ponsel milik Nana dan setelah itu mengikatnya dan Nana langsung memasukan plastik yang berisi [onsel mereka itu ke dalam tas kecil yang dia bawa, dan setelah selesai mereka berdua langsung bergegas ke wahana arung jeram tersebut, setelah jalan beberapa menit Rama dan Nana sampai di sana dan lumyana mengantri, Rama dan Nana lagi-lagi mengantri untuk menaiki wahana tersebutSementara itu kakak galak dan kak Indri yang sudah sele
Mereka duduk santai dengan baju mereka yang basah karena main arung jeram tadi, Rama dan Nana menunggu pertunjukkan di mulai dan nggak lama kemudian pertunjukkan di mulai dari perkenalan pemain dan tugasnya, setelah semuanya selesai pertunjukkan sebenarnya pun di mulai, pertunjukkan tersebut menceritakan seorang koboy yang sedang mencari harta karun bersama beberapa orang lainnya dan wanita yang di cintainya. Dan pada saat di tengah jalan di dalam hutan dalam mencari harta karun tersebut, mereka bertemu dengan berbagai rintangan yang mengharuskan koboy tersebut melindungi wanita yang di cintainya dan bahkan dia rela dirinya terluka hanya untuk melindungi wanita yang di cintainya dan adegan tersebut membuat semua orang tepuk tangan dan teriak dan kebanyakan banyak dari mereka yang teriak adalah wanita karena melihat koboy yang memerankannya ganteng. Setelah itu mereka pun melanjutkan perjalanannya untuk mencari harta karun tersebut yang berada di dalam hutan dan bahkan koboi tersebut
“Tahu tuh genit banget ceweknya” ucap Nana yang terlihet kesal karena cewek cantik itu merangkul Rama“Mungkin dia terpesona kali sama aku yah” ucap Rama yang percaya diri yang membuat Nana kesal karena itu“Pede banget kamu, paling juga itu dia biar di sangkat baik sama pengunjung” ucap Nana pada Rama dengan santai sambil berjalan“Engga boleh begitu, siapa tahu emang dia terpesona sama aku” ucap Rama dengan senyum yang membuat Nana kesal“Bodo amat, terserah kamu aja aku mah” ucap Nana pada Rama yang sudah tidak tahu lagi mau apa“Ya udah terserah aku” ucap Rama dengan senyum dan lanjut bilang “Ini mau naik apa lagi nih ?” tanya Rama pada Nana dengan santai“Hm, sebentar, enaknya naik apa yah” ucap Nana sambil berpikir ingin menaiki wahana apa lagi“Mikirnya sambil jalan aja yu” ucap Rama pada Nana dan setelah itu mereka berja
Sementara itu Kakak galak yang menunggu Rama di rumah, dia sedang melihat-lihat sosial medianya Nana dan tidak senagaj melihat foto Nana dan Rama yang baru beberapa menit Nana post di sosial medianya, dan itu membuat Kakak galak kesal karena dia juga tidak tahu kalau Rama pergi bersama Nana, karena kalau Rama pergi bersama Nana, kakak galak tidak akan membiarkan Rama seharian bersama Nana.“Kenapa lagi ? bukannya lagi menunggu Rama ?” tanya Kak Indri karena dia melihat kakak galak terlihat kesal sekali“Nih elu lihat, ternyata Rama pergi bersama Nana itu” ucap Kakak galak dengan kesal dan tidak terima“Kayak di dufan nih” ucap Kak Indri setelah melihat tempat tersebut“Emang itu dufan, lu lihat aja lokasinya” ucap Kakak galak dan lanjut bilang “Pantesan aja Rama bilang kalau dia akan pulang malam, ternyata dia seharian sama Nana hari ini di dufan” ucap Kakak galak dengan kesal karena dia kecolong
“Memang banyak orang yang bermain itu hanya untuk hiangin stres, itu adalah hal yang mudah di lakukan jika kita lagi stres atau pun banyak masalah” ucap bapak penjual itu dengan santai yang di dengarkan oleh Rama dan juga Nana“Ketika kita berusaha untuk menjadi lebih baik dari kita, segala sesuatu yang ada di sekitar kita menjadi lebih baik juga” ucap bapak penjual itu tiba-tiba yang membuat Rama dan Nana terdiam mendengar kata-kata tersebut, melihat Rama dan Nana terdiam kaget, bapak penjual itu pun langsung mencarikan suasana “Kenapa kalian diam, ini kata-kata Paulo Coelho, jangan terlalu stres dengan keadaan, hidup ini seperti apa yang tadi saya katakan, ketika kita berusaha untuk menjadi lebih baik dari diri kita, maka sesuatu yang ada d sekitar kita akan menjadi lebih baik juga, jadi jadilah lebih baik dari diri kita sendiri, bukan jadi lebih baik dari orang lain” ucap Bapak penjual itu dengan senyum lalu dia tertawa dan itu membuat R
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j