Sementara itu Kakak galak yang menunggu Rama di rumah, dia sedang melihat-lihat sosial medianya Nana dan tidak senagaj melihat foto Nana dan Rama yang baru beberapa menit Nana post di sosial medianya, dan itu membuat Kakak galak kesal karena dia juga tidak tahu kalau Rama pergi bersama Nana, karena kalau Rama pergi bersama Nana, kakak galak tidak akan membiarkan Rama seharian bersama Nana.
“Kenapa lagi ? bukannya lagi menunggu Rama ?” tanya Kak Indri karena dia melihat kakak galak terlihat kesal sekali
“Nih elu lihat, ternyata Rama pergi bersama Nana itu” ucap Kakak galak dengan kesal dan tidak terima
“Kayak di dufan nih” ucap Kak Indri setelah melihat tempat tersebut
“Emang itu dufan, lu lihat aja lokasinya” ucap Kakak galak dan lanjut bilang “Pantesan aja Rama bilang kalau dia akan pulang malam, ternyata dia seharian sama Nana hari ini di dufan” ucap Kakak galak dengan kesal karena dia kecolong
“Memang banyak orang yang bermain itu hanya untuk hiangin stres, itu adalah hal yang mudah di lakukan jika kita lagi stres atau pun banyak masalah” ucap bapak penjual itu dengan santai yang di dengarkan oleh Rama dan juga Nana“Ketika kita berusaha untuk menjadi lebih baik dari kita, segala sesuatu yang ada di sekitar kita menjadi lebih baik juga” ucap bapak penjual itu tiba-tiba yang membuat Rama dan Nana terdiam mendengar kata-kata tersebut, melihat Rama dan Nana terdiam kaget, bapak penjual itu pun langsung mencarikan suasana “Kenapa kalian diam, ini kata-kata Paulo Coelho, jangan terlalu stres dengan keadaan, hidup ini seperti apa yang tadi saya katakan, ketika kita berusaha untuk menjadi lebih baik dari diri kita, maka sesuatu yang ada d sekitar kita akan menjadi lebih baik juga, jadi jadilah lebih baik dari diri kita sendiri, bukan jadi lebih baik dari orang lain” ucap Bapak penjual itu dengan senyum lalu dia tertawa dan itu membuat R
“Aku baik-baik aja, kamu tenang aja, bukannya aku sudah bilang kalau aku bersahabat dengan hujan” jawab Rama dengan senyum pada Nana“Hujan punya alasan mengapa dia jatuh ke bumi, tapi aku tidak punya alasan mengapahatiku jautuh kepada kamu” ucap Nana dari dalam hati sambil menatap punggung Rama dan lanjut bilang “Aku berharap bisa seperti hujan yang punya satu tujuan saat jatuh ke bumi meski proses yang di laluinya berat” ucap Nana dari dalam hati sambil tersenyum, entah apa yang di maksud dengan kata ituSaat di tengah perjalanan tak terasa hujan pun mulai mereda dan tidak sederas tadi, dan padangan Rama menjadi semakin jelas dan itu tidak membuat dirinya khawatir “Akhirnya reda juga hujan” ucap Rama dengan lega“Iya, kamu aman kan ?” tanya Nana pada Rama“Iya” jawab Rama dengan singkat, dan setelah itu Rama mempercepat laju motornya karena hujan sudah reda dan dia juga sudah bisa m
Kak Indri dan kakak galak yang mendengar ada suara pintu, dia pun menebak kalau rama sudah selesai mandi. Mereka pun angsung menghampiri pintu kamar Rama dan mengetuk pintunya sambil kakak galak membawa hdiah yang sudah dia beli untuk Rama.“Rama” ucap kak Indri dengan santai“Iya kak” jawab Rama dengan singkat dan lanjut bilang “Masuk aja kak, kalau mau masuk, aku udah selesai kok” ucap Rama pada kak Indri dan setelah itu Kakak galak dan kak Indri pun masuk ke dalam dengan santai dengan wajah tersenyum ke Rama dan Rama tidak mengerti apa yang sedang terjadi“Kenapa kak ?” tanya Rama dengan penasaran karena kakak galak dan Kak Indri masuk ke dalam kamar Rama dengan sneyuman yang itu membuat Rama curiga“Engga ada apa-apa” jawab Kak Indri dengan santai, setelah itu kakak galak dan kak Indri pun duduk di kasur Rama, melihat itu Rama pun langsung duduk dengan sigap namun tetap dengan santai&
“Iya kak tapi nggak semahal ini juga kak, orang lain kalau di kasih hadiah seperti ini juga nggak akan di terima” ucap Rama pada Kakak galak dengan serius“Engga berlebihan kok Rama, kan semua orang di kampus tahu kalau kamu pacarnya Clara, jadi wajar aja kalau Kakak galak kamu kasih hadiah seperti ini, sama sekali nggak berlebihan, lagian sejak dulu pacaran Clara ering membeikan pacarnya hadiah mahal seperti ini, kalau nggak mahal dia akan malu, jadi ini wajar aja” ucap Kak Indri yang juga membantu kakak galak agar Rama mau menerima hadiah dari kakak galak itu“Kak Indri juga mendukung kegilaan kakak galak dalam hadiah ini” ucap Rama dengan serius juga pada kak Indri“Rama, aku sebagai sahabatnya, aku akan mendukung apapun yang dia inginkan, asal itu tidak buruk, dan ini menurut aku nggak buruk kok,” ucap Kak Indri pada Rama juga dengan serius“Aku nggak mau nerima hadiah ini, mending kakak galak simp
“Wah, bagus tuh, jadi minggu depan kita jalan-jalan yah” ucap Kak Indri dengan senyum dan dia mengerti kalau Rama sedang ngerjain kakak galak karena Rama memberikan kode pada kak Indri“Indri kok gitu, harusnya kan gua yang jalan-jalan sama Rama” ucap kakak galak pada kak Indri dengan sedikit kesal“Kan Rama sendiri yang bilang, bukan gua, jadi jangan salahin gua, gua hanya di ajak sama Rama” ucap Kak Indri dengan senyum pada kakak galak, dia berakting seolah-olah kalau ini sungguhan dan lanjut bilang “Jadi minggu depan elu jaga rumah yah, gua sama Rama pergi jalan-jalan” ucap kak Indri pada kakak galak sambil tersenyum“Enaknya kita jalan-jalan kemana ya kak” ucap Rama dengan santai pada kak Indri“Kita sewa vila di puncak seru kali yah” ucap kak Indri pada Rama dengan senyum“Menginap gitu ?” tanya Rama pada kak Indri“Iya, kayaknya seru, lagian kan d
Dia pun berjalan untuk mengambil nasi, karena dia akan sarapan terlebih dahulu sebelum dia berangkat kuliah, karena masih ada banyak waktu untuk masuk ke kampus, sesampai di tempat nasi, dia lupa kalau dia belum memasak nasi, dia pun pergi ke warung nasi yang sudah buka, dia berjalan keluar dan sesampainya di warung tersebut Rama memesan empat bungkus nasi putih dan juga sekalian dia membeli gorengan yang masih hangat untuk mereka. Penjual itu pun membuatkan pesanan Rama, setelah membeli nasi dan gorengan Rama pun kembali ke kosannya dan sesampainya di dalam rumah, dia mendapatkan kalau kakak galak dan kak Indri baru saja terbangun dari tidurnya, Rama pun langsung mengucapkan selamat pagi kepada ke dua perempuan cantik itu.“Karena kalian sudah bangun, sebaiknya kita sarapan bersama, aku sudah masak juga buat kalian” ucap Rama dengan santai sambil jalan ke dapur untuk menyiapkan makanan dan juga nsi serta gorengan yang dia beli baru saja“Kamu bawa ap
“Langka emang orang kaya Rama, bahkan kita sakit sedikit aja akan izin untuk nggak ke kampus, sedangkan Rama, dia tetap kekeh ingin ke kampus walaupun dia sedang sakit” ucap Kak Indri dengan santai pada kakak galak sambil dia melanjutkan makannyaSetelah mereka selesai makan, kakak galak dan Kak Indri pun mandi dan bersiap pergi ke kampus, kakak galak mandi lebih lama dari biasanya, sedangkan kak Indri mandi lebih cepat dari biasanya, entah apa yang terjadi sama mereka berdua, setelah selesai mandi, mereka pun bersiap-siap dan setelah itu mereka berangkat ke kampus dengan menggunakan mobil.Sementara itu Rama yang baru saja sampai kampus, dia pun berjalan perlahan ke kelasnya, dia berjalan dengan santai, namun di pertengahan jalan dia di panggil oleh seorang guru yang dia tahu itu adalah dosen killer kampus dia. “Rama” panggil dosen killer tersebut dengan santai pada Rama dari belakang, karena di panggil Rama pun menengok ke belakang&ldq
“Ya sudah kamu boleh pergi’ ucap Dosen kiler tersebut dan setelah itu Rama pun keluar ruangan dan dengan cepat berjalan ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran yang baru saja di mulai, sesampainya di depan kelas Rama mengetuk pintu terlebih dahulu dan setelah di perbolehkan masuk, dia pun masuk ke dalam, melihat Rama dosen pengajar pun kaget, karena sebelumnya dosen kiler sudah mengizinkan Rama agar tidak masuk ke kelasnya.“Loh Rama, bukanya kamu tidak masuk kelas saya hari ini, karena udah ada yang izinin kamu tidak masuk kelas saya hari ini karena membantu dia” ucap dosen pengajar tersebut“Iya Pak, udah selesai kok, sebentar doang, jadi nggak perlu izin” ucap Rama dengan santai pada dosen pengajar tersebut“Ya udah kalau begitu silahkan duduk, kelas juga baru saja di mulai” ucap dosen pengajar tersebut dengan santai, dan setelah itu Rama pun berjalan ke ara tempat duduknya bersama Marcella, karena dari awal Marce
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j