“Dimas, Amar, kita harus tetap memprovokasi Clara agar kita bisa mendapatkan keuntungan dari dia, paham gak” ucap Kevin memberitahu teman-temannya
“Iya, tenang aja, kita akan terus memprovokasi Clara seperti apa yang elu bilang” ucap Dhika
“Iya, elu tenang aja Vin” ucap Amar
“Ya udah ayo kita cabut juga” ucap Kevin dan setelah itu mereka pun pergi
Kakak galak dan Kak Indri sudah berada di dalam kelas, di dalam kelas Kak Indri masih terus mengingatkan kakak galak, karena kakak galak sangat susah di kontrol emosinya jika sudah naik dan itu akan menjadi sangat bahaya.
“Clara, ingat elu harus hati-hati sama Kevin, jangan emosi, karena itu yang Kevin dan yang lainnya mau untuk mengambil keuntungan dari elu” ucap kakak Indri yang terus mengingatkan kakak galak, karena dia tidak mau terjadi sesuatu sama sahabatnya ini
“Gua benar-benar nggak gua deh Dri, walaupun gua cuman pura-pura,
Mereka memanggil pelayan dan memesan makanan, setelah itu dia menunggu pesanan tersebut, sambil menunggu makanan yang datang mereka berpikir tempat mana lag yang harus mereka datangi untuk mencari Rama, namun selagi mereka berpikir tiba-tiba saja ada pelayan yang sedang membicarakan Marcella yang membawa seorang laki-laki ke tempatnya dan itu membuat kak Indri dan Kakak galak mendengarkan hal tersebut karena mereka yakin laki-laki itu adalah Rama yanga di bawa secara paksa oleh Marcella, mereka mendengarkan pelayan tersebut.Pelayan tersebut juga bilang kalau bosnya tu Marcella membawa laki-laki tu secara paksa, namun mereka juga tidak tahu Marcella membawa orang itu kemana, setelah mendengar kalau laki-laki itu di bawa secara paksa, Kak Indri dan kakak galak jadi semakin yakin kalau laki-laki itu Rama, setelah yakin dan benar-benar yakin Kak Indri dan kakak galak pun langsung menghampiri pelayan tersebut dan membawanya ke tempat sepi, sesampainya di tempat sepi Kak Indri dan
Sementara itu Rama di tempat Marcella dia pun baru terbangun karena di bangunkan oleh Marcella untuk makan,“Rama ayo makan dulu” ucap Marcella pada Rama dengan suara lembutRama pun tidak menjawab Marcella namun dia tetap bangun untuk makan karena baru bangun dan dia belum makan dan juga lapar, jadi Rama pun berjalan ke ruang tamu untuk makan bersama Marcella dan Bu Inah.“Rama gi mana tidurnya ?” tanya Marcella dengan lembut namun Rama tidak menjawabnya“Rama ?” tanya Marcella lagi karena Rama tidak menjawabnya dan Rama pun masih tidak menjawab Marcella lagi“Rama nggak jawab aku” ucap Marcella dengan nada mengancam“Lagi makan tidak boleh bicara” ucap Rama pada Marcella dengan nada datarnya“Oh oke’ ucap Marcella dengan santai dan senyum karena dia melihat Rama sangat gemas kalau lagi seperti iniSetelah selesai mereka makan Rama pun membantu Bu Inah unt
“Kakak galak, kak Indri,” ucap Rama dengan kaget“Kalian” ucap Marcella juga kaget sekaligus bingung kenapa mereka berdua bisa di sini “Dari mana kalian tahu tempat ini ?” tanya Marcella dengan sangat bingung karena ini tempat privasi“Rama” ucap kakak galak yang tiba-tiba saja langsung memeluk rama ketika dia melihat Rama “Akhirnya kita bisa ketemu kamu” ucap kak Indri juga yang bersyukur ternyata Rama benar-benar di sini“Kakak galak” ucap Rama karena tiba-tiba saja dia mendapatkan pelukan dadakan dari pacar pura-puranya itu dan setelah itu kakak galak pun langsung melepaskan pelukannya“Ayo kita pergi dari sini” ucap kakak galak pada Rama dengan wajah senang karena dia bisa ketemu sama pacar pura-puranya itu“Iya ayo kita pergi dari sini Rama” ucap Kak Indri juga yang ingin mengajak Rama pergi dari tempat Marcella“Enak aja
“Engga, aku nggak di siksa sama sekali kok sama Marcella” jawab Rama dengan santai dan lanjut bilang “Sebenarnya di sana tempatnya sangat bagus, kita keluar rumah aja sudah bsia melihat gunung yang indah dan di sana juga aku sempat keliling di sini dan masih menemukan anak kecil yang bermain dengan bahagia tanpa ponsel dan internet” ucap Rama dengan santai“Dan bahkan aku bermain bola bersama mereka dan sehabis bermain bola kita bermain di sungai untuk bersih-bersih dan air sungai di sana masih segar dan belum terkontaminasi apapun” ucap Rama menceritakan hal tersebut pada Kak Indri dan juga kakak galak“Seru juga yah” ucap kak Indri mendengar keseruan itu“Seru kak, tapi nggak seru karena di sana sama orang yang nggak aku suka” ucap Rama pada kakak galak“Emang siapa orang yang kamu suka ?’ tanya kak Indri memancing“Aku suka sama....” ucap Rama yang membaut lama d
“Sama, gua juga belum dapat, dan sekarang pala gua malah pusing gara-gara mikirin hal ini” ucap Kakak galak“Otak elu nggak pernah di pakai mikir sih, jadi pusing kan” ucap kakak Indri dengan senyum meledek sahabatnya itu“Rese lu” ucap kakak galak yang sedikit tidak terima“Ya udah kalau begitu, kita pikirkan ini besok aja, mending elu juga istirahat, nanti kalau udah sampai gua bangunin” ucap Kak Indri pada kakak galak karena dia tahu kakak galak capek dari tadi“Engga, gua harus nemenin elu bair elu nggak ngantuk, karena kalau elu ngantuk kita semua bisa dalam bahaya” ucap kakak galak pada Kak Indri“Ya udah terserah elu,” ucap kakak Indri dengan santai dan setelah itu dia pun fokus mengemudiDan nggak lama kemudian karena suasana lama hening kakak galak pun tertidur dan hanya tinggal kakak Indri saja yang membawa mobil yang terjaga, melihat kakak galak tertidur pulas
kakak galak dan juga kakak Indri setelah itu orang yang membawa senjata tajam itu mengancam Rama, kakak galak dan juga Kak Indri dia menyuruh Rama, kakak galak dan kak Indri memberikan barang berharga mereka sambil mengancam menggunakan senjata tajam yang mereka bawa, melihat itu Kakak galak dan juga Kak Indri langsung berdiri di belakang Rama dengan ketakutan“Rama aku takut” ucap Kakak Indri dengan sangat ketakutan melihat dua orang itu“Rama gua juga takut, mereka bawa senjata tajam begitu” ucap kakak galak yang benar-benar sangat ketakutan“Tenang aja, aku nggak akan biarin mereka menyakiti Kakak galak dan Kak Indri” ucap rama dengan santai tanpa ada rasa takut sedikit pun pada kedua orang jahat itu“Eh cepat seharin barang berharga kalian sekarang juga, malah diam lagi lu” ucap orang jahat itu dengan nada tinggi agar Rama dan yang lainnya takut“Abangnya emang siapa ? kenapa kita harus nyer
“Aku juga mau berlatih lagi kak sama Ayah aku” ucap Rama pada Kak Indri sementara itu Kakak galak di belakang hanya menyimak pembicaraan Kak Indri dan juga Kakak galak aja“Gi mana kalau kita berlatih bersama Rama, sama aku dan juga Clara” ucap Kak Indri memberikan usul pada Rama“Aku mau aja kak, tapi aku tidak bisa berlatih lagi sama Ayah aku” uap Rama dengan serius dan perasaan yang mulai melow karena dia mengingat Ayahnya“Loh kenapa emang ?” tanya Kak Indri dengan sangat penasaran“Ayah aku sudah meninggal beberapa tahun lalu” jawab Rama dengan serius dan nada pelan“Ha” ucap Kak Indri dengan kaget dan Kakak galak yang mendengar di belakang pun juga kaget karena mereka tidak tahu kalau Ayahnya Rama sudah meninggal“Maaf Rama aku nggak tahu kalau Ayah kamu sudah meninggal” ucap Kak Indri dengan pelan dan sangat merasa bersalah karena mengingatkan Rama pad
“Iya” jawab Kak Indri dengan singkat dan setelah itu kakak galak berdiri dan menghampiri Rama yang belum menemukan uangnya“Kak, aku lupa dompet aku masih sama Marcella, aku nggak megang uang” ucap Rama pada Kakak galak yang telah menghampirinya“Iya gua tahu mangkanya gua ke sini buat bayar” ucap Kakak galak dengan senyum santai“Berapa ?” tanya kakak galak pada Rama“Sua puluh ribu” jawab Rama dengan santai dan setelah itu dia mengeluarkan uang lima puluh ribu dari dalam dompetnya dan memberikannya pada Rama“Nih, kembalinya kasih abangnya aja” ucap Kakak galak dengan pelan“Nih bang uangnya, katanya kembalinya ambil aja buat abangnya” ucap Rama dan abang tukang gorengan itu memberikan gorengan yang sudah di bungkus tadi pada Rama“Maksih banyak ya Mas, Mba” ucap tukang gorengan itu berterima kasih pada Rama dan juga Kakak galak, Rama dan
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j