“Iya” jawab Kak Indri dengan singkat dan setelah itu kakak galak berdiri dan menghampiri Rama yang belum menemukan uangnya
“Kak, aku lupa dompet aku masih sama Marcella, aku nggak megang uang” ucap Rama pada Kakak galak yang telah menghampirinya
“Iya gua tahu mangkanya gua ke sini buat bayar” ucap Kakak galak dengan senyum santai
“Berapa ?” tanya kakak galak pada Rama
“Sua puluh ribu” jawab Rama dengan santai dan setelah itu dia mengeluarkan uang lima puluh ribu dari dalam dompetnya dan memberikannya pada Rama
“Nih, kembalinya kasih abangnya aja” ucap Kakak galak dengan pelan
“Nih bang uangnya, katanya kembalinya ambil aja buat abangnya” ucap Rama dan abang tukang gorengan itu memberikan gorengan yang sudah di bungkus tadi pada Rama
“Maksih banyak ya Mas, Mba” ucap tukang gorengan itu berterima kasih pada Rama dan juga Kakak galak, Rama dan
Setelah itu dia pun memakannya dengan santai di tambah dengan gorengannya, dan nggak lama kemudian setelah Rain masih makan, Kakak Galak yang lagi memakan mi Rama tadi sudah hampir habis dan dia tiba-tiba saja memanggil penjaga warung tersebut dan bilang “Mas, saya pesan mie yang kaya begini satu lagi dan pakai telurnya dua ya Mas” ucap Kakak galak yang ternyata memesan mie lagi dengan dua telur“Baik Mba, tunggu sebentar yah” ucap penjaga warung tersebut dan setelah itu penjaga warung itu pun ke belakang dan membuatkan pesanan yang di pesan oleh kakak galak“Kakak galak lapar apa suka ?” tanya Rama dengan santai karena melihat kakak galak memesan lagi“Ternyata enak, gua suka dan juga lapar, puas lu” ucap kakak galak dengan sedikit emosi pada Rama“Santai kali kak, nggak usah pakai emosi” ucap Rama dengan senyum dan lanjut bilang “Kan aku hanya bertanya” ucap Rama dengan senyum
“Ya udah kalau begitu kamu di rumah dulu aja dan jangan keluar-keluar kosan, aku takut nanti Marcella malah datang ke kosan kamu dan membawa kamu lagi” ucap Kak Indri dengan serius pada Rama“Benar tuh apa kata Indri” ucap Kakak galak tiba-tiba saja padahal dia sedang mengunya mie dan gorengan“Iya kak tenang aja” ucap Rama dengan santai dan lanjut “Oh iya kak, bagaimana ya ponsel sama dompet aku, gi mana ngambilnya lagi, aku yakin dia nggak bakalan ngasih begitu aja” ucap Rama pada Kak Indri dengan serius“Kan gua bilang nanti gua beliin ponsel yang baru dan isi dompet lu bakal gua kasih yang baru lagi” ucap kakak galak dengan serius pada Rama“Kakak galak, ini bukan masalah dompet dan ponselnya, tapi data di dalam ponselnya dan isi dompetnya seperti ktp, stnk dan surat-surat lainnya” ucap Rama dengan lembut pada Kakak galak“Rama tenang aja, nanti aku bakalan cari cara
Mereka bertiga masuk mobil dan Rama mengedarai mobil dengan santai dan dalam perjalan turun pun hening semua, Rama melihat pemandangan rumah-rumah yang lampunya masih menyala dari jalanan di dalam mobil, sedangkan Kakak galak yang dudu di belakang dia langsung tidur dan selimutan menggunakan selimut yang tadi di pakaikan ke Rama olehnya.Sementara Kak Indri dia masih terjaga agar tidak terjadi sesuatu dengan mereka bertiga, Rama dan Kak Indri pun mengobrol santai dengan Rama dan bahkan mereka juga mengobrolkan obrolan yang tidak perlu mereka obrolkan, mereka terbuka satu sama lain.“Oh iya Kak Indri, perasaan aku tadi nggak pakai selimut yah, nah pas tadi aku bangun kenapa aku pakai selimut, Kak Indri yang pakaiin selimutnya ke aku ?” tanya Rama dengan santai smabil tetap fokus ke jalanan yang gelap dan minim penerangan karena hanya ada lampu mobil yang mereka gunakan saja“Mana mungkin, kan aku yang membawa mobil, jadi nggak mungkin aku yang p
“Maksud kamu cewek cantik itu harus punya pacar ?” ucap Kak Indri yang menanyakan apa maksud perkataan Rama“Engga juga sih, tapi maksud aku masa iya nggak ada yang naksir sama kakak galak” ucap Rama pada Kak Indri dan lanjut bilang “Pasti semua cowok yang melihat Kak Indri pasti ingin kak Indri menjadi pacarnya” ucap Rama dengan serius“Termasuk kamu” ucap Kak Indri pada Rama sambil menatap Rama dengan senyum cantiknya yang membuat Rama tersenyum“Iya lah, kalau awalnya aku nggak ketemu kak Indri, pasti sekarang aku menjadi pengagum rahasia Kak Indri yang pertama” ucap Rama yang membuat Kak Indri tersenyum“Alah gombal aja, aku nggak yakin” ucap Kak Indri dan lanjut bilang “Aku emang nggak mau pacaran sama sembarang orang aja” ucap Kak Indri pada Rama dengan serius“Maksudnya kak Indri, Kak Indri hanya ingin berpacaran sama yang sederajat sama Kak Indri&rdquo
“Terus apa lagi ?” tanya Kak Indri lagi dengan penasaran ingin tahu tipe perempuan idaman Rama“Tinggi” ucap Rama dengan senyum“Aku tinggi, berarti termasuk” ucap Kak Indri yang masih sambil tersenyum pada Rama“Engga harus cantik” ucap Rama dengan senyum jailnya“Terus apa lagi ?” tanya Kak Indri karena selama tipe yang rama sebutkan itu termasuk pada Kak Indri“Rambutnya panjang dan di gerai” ucap Rama dengan senyum jailnya karena semua ciri-ciri itu ada di Kak Indri dan itu membuat Kak Indri senang sambil tersenyum“Aku rambutnya panjang dan di gerai, berarti aku termasuk” ucap Kak Indri yang masih tersenyum karena dia masih masuk kriteria tipe cewek idaman Rama dan lanjut bilang “Lalu apa lagi ?” tanya Kak Indri yang sangat antusias“Dan ini yang paling penting dan sangat penting dan perempuan itu harus seperti ini” ucap Ra
“Mobilnya panas kak jadi harus berhenti dulu sebentar dan sambil lihat itu” ucap Rama dan lanjut bilang “Sebentar lagi matahari memunculkan sinarnya, aku ingin melihat dulu sebentar” ucap Rama dengan santai pada kakak galak smabil menunjuk ke arah matahari yang akan muncul“Sama mau sarapan dulu, itu di depan ada tukang nasi uduk” ucap Rama pada Kakak galak sambil menunjuk tukang nasi uduknya“Ya udah ayo sarapan, udahmulai lapar nih aku” ucap Kakak galak dengan bicara lembut karena belum sadar sepenuhnya“Tunggu dulu, tunggu Kak Indri bangun, dia masih tidur tuh” ucap Rama dengan santai sambil menahan Kakak galak karena dia ingin nyelonog duluan“Kita bangunin aja biar cepat bangun” ucap Kakak galak yang tidak sabar“Jangan Kak, kasihan loh, biarin nanti juga bangun sendiri” ucap Rama dan lanjut bilang “Mendigan kita lihat matahari terbit tuh sebentar lagi sm
“Ya udah ayo, nagapain masih diam di situ” ucap Rama karena masih melihat kakak galak yang juga belum bergerak“Iya ayo, bawel banget si lu” ucap Kakak galak dengan kesalDan mereka bertiga pun jalan sebentar ke sebrang untuk memakan nasi uduk yang jualan di sana, mereka berjalan dengan santai, Kak Indri menggandeng Rama sementara Kakak galak dia berjalan di samping Rama dengan santai tanpa menggandeng tangan Rama, setelah sampai di tempat itu Kak Indri langsung memesan nasi uduk untuk mereka bertiga sambil duduk dan menikmati pemandangan matahari yang perlahan mulai naik ke atas.“Bu pesan nasi uduknya yang lengkap tiga yah” ucap Kak Indri dengan santai sambil tersenyum ramah“Baik neng, di tunggu yah” ucap Ibu penjual itu dan setelah itu ibu penjua itu membuatkan pesanan Kak Indri sementara itu mereka bertiga menuggu dengan santai“Kamu berhenti di sini dari kapan Rama ?” tanya Kak Indri
Dan pesanan kakak galak pun datang dan dia langsung memakannya dengan santai, sementara Rama dan Kak Indri tidak menambah makanan, selagi menunggu Kakak galak selesai makan ronde ke duanya, Rama dan Kak Indri mamakan gorengan dengan santai sambil mengobrol“Rama, nanti gantian yah bawa mobilnya, kamu istirahat gantian” ucap Kak Indri dengan santai sambil memakan gorengan“Engga usah kak, aku bisa masih kuat kok” ucap Rama yang masih kuat bila masih harus menyetir“Engga apa-apa, lagian kan aku sudah tidur jadi bisa gantian sama kamu” ucap Kak Indri pada Rama“Engga usah kak, kan Kak Indri juga tadi baru tidur juga, malah itu yang bayaha, aku masih kuat kok jadi aman” ucap Rama yang menolak untuk gantian sama Kak Indri karena Kak Indri baru tidur sebentar dan itu yang membuat bahaya“Bisa kok aku” ucap Kak Indri pada Rama yang tetap meminta untuk bergantian agar Rama bisa istirahat karena s
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j