Share

Bab 88

Hati Ryan semakin panas saat Aisyah, memasuki mobil pria tadi bersama Alifah. Saat mobil akan berjalan wanita itu sama sekali tak mau menatapku.

Ryan begitu kecewa, ia yang sudah kebakaran jenggot, saat melihat tatapan biasa saja dari mantan istrinya. Kenangan dan perjuangan yang penuh pengorbanan begitu banyak untuk hidup bersama, namun semua kini lenyap, Ryan sadar kebahagiaannya selama ini terletak pada wanita penyabar itu.

"Orangnya sudah pergi, Mas." Tegur Marni. Wanita itu saat ini begitu marah pada suaminya yang menatap kepergian Aisyah, ia berlalu pergi dengan kaki di hentakan ke tanah.

"Ryan, sudah bagus kamu terbebas dari perempuan itu. Ini malah kamu nambah masalah lagi, sudah di kasih hidup enak malah bertingkah, bodoh kamu, Ryan." Ujar Bu Harti.

"Sekarang kehidupan kalian ada di tangan Marni, Ya? Aduh hidup numpang sama menantu kaya enak kali ya?" Ucap para ibu-ibu di warung.

"Kenapa, Bu.? Iri sama saya"

"Ih siapa juga yang iri sama orang yang hidupnya di tampung mantu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status