Share

4. Kesalahan

Author: Kaw Rostiarch
last update Last Updated: 2021-08-10 19:33:07

Yestin Yale berjalan ke arah dimana istrinya, Isabella Tantran berada, di lihatnya wanita itu tengah berjemur di kursi santai.

Dia merasa kompleks.

Apakah dia melakukan kesalahan? 

Apakah dia melakukan terlalu banyak hal buruk sehingga di balas tuhan sedemikian rupa, padahal teman-temannya melakukan lebih banyak kesalahan darinya, tapi mengapa mereka tidak dibalas. Mereka masih hidup bahagia sepanjang hari.

Ada satu kebenaran yang tidak pernah dia ungkapkan pada Patriark Yale, Dia mengunakan obat-obatan untuk membuat Isabela Tantran tidur dengannya dan Dia juga mengancam Isabella untuk mendapatkan keinginannya, menikahinya. 

Bahkan jika kakeknya meminta Isabella Tantran untuk di jodoh dengannya melalui Tantran Tua, kakek Isabella, sudah di pastikan dia akan menerima penolakan ke tiga kalinya, jadi hanya dengan mengancamnya satu-satu pilihan yang terpikir olehnya.

Apakah Isabella membencinya? Itulah sebabnya dia tidak peduli padanya.

Apakah dia akan meninggalkannya suatu saat, ketika ancaman itu tidak lagi berpengaruh padanya.

Yestin Yale ingat hari itu, sepuluh tahun lalu, keesokkan hari setelah mereka menghabiskan malam untuk pertama kali.

Dia terbangun oleh gemersik kain. Dari atas sprei yang kusut dan ruangan yang penuh aroma cinta dia bisa melihat punggung wanita yang indah dipenuhi bekas gigitan cinta, pinggang yang ramping, bokong yang kencang dan rambut pirang panjang yang masih acak-acakan karena hasil semalam. Tubuhnya diciptakan tuhan bagai Aphrodite, penuh kenikmatan, kecantikan tak terhingga dan gairah. Dia belum pernah merasakan dan menemui wanita yang begitu menakjubkan.

"Selama pagi" Sapanya dengan senyum yang lebar dan kebahagiaan yang meluap-luap dari matanya.

Mendengar suaranya, Isabella Tantran menoleh ke belakang sambil mengatur pakaiannya. Mata cokelat tuanya dingin dan wajahnya tenang penuh ketidakpedulian.

"Ya" Jawabnya singkat. 

Dan Yestin Yale bisa merasakan dengan jelas perasaan jarak pembatas dari suaranya.

Dia tidak berharap mendapat respon dingin darinya, setelah semua yang terjadi kemarin.

Dia berpengalaman dengan banyak wanita, biasanya mereka memintanya bertanggungjawab atau menuntut kompensasi. 

Pada awalnya mereka menginginkan uang dan perhiasan, lalu lama kelamaan mereka akan menginginkan sesuatu yang lebih tidak sederhana darinya, mereka menginginkan cinta.

'Aku bercinta denganmu, perlakukan aku berbeda dari wanita lain, manjakan aku dan berikan aku cintamu'

Yestin Yale sangat menikmati permainan bermain api itu, tapi hatinya tidak akan pernah terjerat dengan wanita manapun. Dia bisa menghabiskan malam panas bercampur daging, keringat dan lidah terjerat, tapi dia tidak merasakan kasih sayang pada siapapun. 

Dia sangat apatis dan acuh tak acuh akan cinta dan kasih sayang yang ditawarkan diberikan sepenuh hati oleh wanita-wanita yang tidur dengannya.

Dan semuanya itu mungkin kekurangan bawaannya, dan juga pengaruh yang terakumulasi oleh lingkungan pertumbuhannya.

Dia benci wanita terjerat, tapi saat itu dia sangat berharap Isabella Tantran akan menatapnya penuh air mata, atau bahkan memarahi, memukuli, menyalahkan, dan memintanya bertanggungjawab.

"Tadi malam..."

Yestin Yale yang akan baru menjelaskan disela Isabella Tantran "Malam yang menyenangkan. Aku juga menikmatinya" Katanya sambil merapikan rambutnya dan menatap mata Yestin Yale dan melanjutkan "Terima kasih, lalu aku pergi sekarang" 

APA!

Yestin Yale membeku, memperhatikan Isabella Tantran selesai merapikan diri dan keluar dari kamar tidur dan untuk terakhir kalinya mengatakan "Selamat tinggal"

Yestin Yale melongo tidak percaya.

Siapa dia?

Dimana dia?

Untuk pertama kali dia menghadapi situasi seperti itu.

Isabella Tantran benar-benar pergi dengan bersih tanpa menoleh ke belakang, artinya jelas, mereka tidak ada hubungannya, semuanya bersih dan rapi.

Yestin Yale langsung bangkit dari tempat tidur, melihat dan mencari sekeliling. Mungkin Isabella Tantran mengunakan taktik sengaja meninggalkan sesuatu seperti anting, jam tangan dan sebagainya, sehingga mereka bisa bertemu lagi atau seperti beberapa wanita provokatif lainnya yang akan meninggalkan celana dalam, stoking atau barang-barang pribadi untuk mengingatkannya tentang malam panas mereka.

Tapi Isabella sama sekali tidak meninggalkan sedikit pun jejak miliknya, seolah apa yang terjadi semalam hanya mimpi. Seolah-olah semuanya tidak nyata.

Dia, Isabella Tantran, wanita yang menangis memohon, merengek dan meleleh di bawahnya, membuatnya gila, dan bersama menghabiskan malam penuh gairah pergi begitu saja, mengucapkan selamat tinggal tanpa keengganan. Pergi dengan bersih dan rapi, dan teliti menghapus semua jejaknya.

Hanya satu jawaban yang muncul di benaknya yang kacau balau dan berantakan, Isabella Tantran benar-benar tidak mempertimbangkan berhubungan dengannya.

Yestin Yale tertarik pada Isabella Tantran pada saat pertama kali mereka bertemu. Dia mengenalnya, mengejarnya, dan dia menyatakan perasaannya, dia ingin berhubungan dengannya, menjadi pacarnya tapi Isabella Tantran menolaknya tanpa basa basi.

"Apakah ini sebuah prank?" Tanyanya dan sebelum Yestin Yale bisa menjelaskan dia berkata lagi "Apakah kamu tengah bermain Trust or Dare dengan teman-temanmu? kalau begitu aku minta maaf, aku tidak bisa membantu" Lanjutnya dan pergi, hanya seperti dia menolaknya.

Dia melihat punggungnya menjauh, mengepalkan tangan dan berjanji pada dirinya akan membuat Isabella Tantran memohon untuk bersamanya.

Yestin Yale mencari keberadaannya, tapi Isabella Tantran menghilang keudara tipis seolah-olah dia telah ditelan bumi. Dia tidak diketahui identitasnya dan tidak diketahui keberadaannya. Baru setelah delapan bulan kemudian dia berpapasan dengan Isabella Tantran di basement gedung kantor utama Yale Grup. Dan dia mengetahui dirinya dan Isabella bekerja di gedung yang sama.

Dalam satu minggu mereka bertemu sebanyak tiga kali dan Isabella Tantran sama sekali tidak mengenalnya atau bahkan melirik ke arahnya dua kali, dan kejadian seperti itu terjadi selama satu bulan.

Dia menunggu Isabella menyadari kehadirannya, menunggu dia menoleh padanya dan terus menunggu dia menyapanya, bahkan jika hanya berupa senyum sopan maka dia akan merasa puas.

Yestin Yale selalu berfikir dia menarik dan di kejar-kejar banyak wanita, meski dia tiba-tiba jatuh miskin, dengan modal wajahnya, tidak akan kekurangan wanita yang akan rela menampungnya. 

Tapi setelah bertemu Isabella Tantran, Yestin Yale lebih sering menatap dirinya sangat lama di cermin, dia punya bahu yang lebar dan kokoh, pinggang yang kuat dan paha berotot yang memberikan kesan liar yang kuat.

Dia yakin tubuhnya selalu menarik perhatian wanita. Orang bilang dia seperti afrodisiak berjalan.

Dia juga sering menatap wajah di cermin, bukan dia narsis tapi di sana benar-benar ditampilkan wajah menawan, hidung tinggi, rahang tajam, perpaduan kumis dan jenggot tipis ditambah bola matanya biru cerahnya yang indah, menjadi alasan yang cukup bagi seorang wanita untuk memandangnya tidak berkedip. 

Dia yakin dia tetap tampan dengan outfit formal dan dua kali lebih gagah mengunakan pakaian santai. Dia agak bertanya-tanya berapa banyak kemungkinan Isabella Tantran untuk rabun?

Dia bahkan membersihkan wajahnya, karena takut Isabella tidak mengenalnya dengan kumis dan jenggot tipis.

Tapi mengapa Isabella Tantran masih tidak melihatnya?

Dia tidak tahan lagi. Perasaan terabaikan. Dia bisa melihatnya, tapi tak bisa mendapatkannya. 

Setelah menghadapi pergolakan perjuangan batin yang panjang, akhirnya dia rela merendahkan egonya dan menyakinkan dirinya berulang kali hanya untuk menyapa seorang wanita untuk pertama kali.

Setelah sapanya, Isabella Tantran hanya menatapnya sejenak "Maaf?" Tanyanya dengan datar.

Related chapters

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   5. Pertemuan Kembali

    "Kau tidak mengingatku? Kita bertemu di Tanpad setahun yang lalu" Jelas Yestin Yale dengan gugup dan malu."Oh" Dia, Isabella Tantran mengangguk "Halo" Katanya dengan tenang, dan tidak ada reaksi lain.Lalu itu saja.Tidak ada komentar tambahan dan tidak ada pertanyaan lanjutan, membuat mulut Yestin Yale terkatup rapat dan tubuhnya berdiri kaku. Perjuangannya yang sangat lama hanya untuk mendapat tanggapan yang begitu dingin.Melihat punggungnya yang menjauh sekali lagi tanpa nostalgia.Bagi Isabella Tantran, mungkin, dia hanya pejalan kaki dalam hidupnya. Seseorang yang tidak sengaja berpapasan dengannya. Yang tidak ia pedulikan dan lupakan begitu saja.Dia tahu dia mengenalnya, hanya saja dia tidak antusias dengan kehadirannya.Yestin Yale sempat berfikir jikalau Isabella Tantran hanya bermain 'susah didapat' dengannya. Jika saja dia memang bermain susah di dapat, maka dia ingin meneriakkan 'kamu berhasil'Ketika mereka berte

    Last Updated : 2021-08-10
  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   6. Amukan

    Yestin Yale duduk di pinggir kasur menatap pintu masuk, dia gemetaran tak terkendali. Dia marah, tak berdaya dan gelisah tak tertahankan.Dia mencoba mengendalikan dirinya ketika wajahnya perlahan memudahkan semua darahnya. Tubuhnya yang gemetar terasa di jalari rasa dingin dari ujung kaki ke ujung rambut.Waktu terasa bergerak sangat lambat, dia harus menerima kenyataan bahwa pintu itu masih tertutup rapat, dan dia sama sekali tidak mengejarnya, perlahan jiwanya terasa kosong.Dia berharap pintu itu akan terbuka, dan sosok Isabella Tantran yang sangat dia harapkan melangkah masuk dan bertanya padanya. Membujuknya dengan kata-kata manis, memberikannya kepedulian dan perhatian. Menenangkannya suasana hatinya dengan kata-kata lembut.Sayang harapannya perlahan menimbulkan kekecewaan, dan kekecewaan yang sangat besar perlahan memunculkan api kemarahan.Dia juga manusia yang memiliki batas toleransi dan kesabaran.Tidak cukupkah baginya selama s

    Last Updated : 2021-09-01
  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   7. Pikiran Gelap

    Yestin Yale terbiasa melayani Isabella, mengutamakan kenyamanannya, menghindari hal-hal yang akan membuatnya tidak bahagia, dan menyenangkannya langkah demi langkah.Mencium dan mengecupnya penuh kasih sayang adalah hal yang biasa dia lakukan, dan setiap sentuhannya penuh dengan semangat menghargai. Berharap Isabella bahagia, merasa nyaman dan aman menyerahkan diri kepadanya. Kenyamanan Isabella ditempatkan lebih tinggi dari kepuasaan dirinya sendiri.Namun untuk pertama kalinya Yestin Yale kehilangan rasionalitas, kehilangan kendali, kasar dan liar, hingga membuat Isabella benar-benar menangis kesakitan. Tapi anehnya, Yestin malah merasakan luapan kesenangan yang berbeda dalam dirinya, dan pada tingkat tertentu, membuatnya malu dengan pikirannya sesat dan bejat.Yestin Yale menatap Istrinya, dengan tampilan yang sangat serius. Matanya tajam, kening mengerutkan dan wajahnya penuh konsentrasi yang serius. Tetapi entah bagaimana pikiran sensual sangat

    Last Updated : 2021-09-03
  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   8. Penyiksaan Manis

    Seluruh tubuh Yestin Yale dibebani rasa pusing, seolah-olah sisi dirinya yang biasa, benar-benar tersapu oleh sisi lain dirinya. Seolah-olah sisi lain itu tengah membantunya mencoba menghilangkan ketegangan ditubuhnya.Setelah sepuluh tahun ternyata dia juga memiliki keinginan mengontrol Isabella, membuat telinganya terus mendengar Isabella memohon padanya. Membiarkan Isabella bergantung dan menyerah diri seutuhnya, yang pada saat yang sama mungkin akan memuaskan hati dan egonya yang sering terluka.Isabella merasa jijik karena dia memasukinya, maka dia akan membuat Isabella memohon pada hal yang membuatnya jijik itu!Pikiran gelap Yestin Yale terus menyerukan keinginan kuat untuk menyiksa wanita di bawahnya, membuatnya menangis dan memohon di bawahnya. Memohon hingga bahkan dia rela membayar dengan harga apapun, bahkan memberikan tubuh dan jiwanya.Yestin Yaledengan lembut meraba bagian ata

    Last Updated : 2021-09-04
  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   9. Racun Nafsu

    Yestin Yale berulang kali menggerakkan jarinya masuk dan keluar, tapi itu cukup kasar untuk menyakitinya dan menyenangkannya pada saat yang sama. Dia bergerak kasar dan kadang-kadang menggoda lembut.Ketika dia melepaskan mulutnya, Isabella tidak menahan untuk berteriak "Hmm - jangan diambil, ya! Jangan angkat jarimu ... Yestin" Dia memanggil, dan mengulurkan tangan untuk menyentuh jari yang hanya bertahan di luarnya.Yeatin menangkap telinga Isabella dalam satu gigitan, dan anggota tubuh Isabella jatuh lembut, alisnya mengerutkan kening, dan kabut air muncul lebih banyak di matanya."Ini sangat tidak nyaman!" lenguh Isabella lagi."Tidak nyaman? Haruskah di tambahkan satu lagi untuk menghalangi air yang mengalir keluar? apakah dengan begitu kau lebih nyaman? Lihat dirimu, aku belum melakukan cukup banyak tapi kau sudah sangat basah, apakah kau terbuat dari air? semua basah kuyup olehmu"Yestin Yale menggoda dengan kata kata jahat

    Last Updated : 2021-09-04
  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   10. Mendapatkan Keinginan

    Isabella merasa hasrat menumpuk di perut bagian bawahnya, rasanya sesak hanya ingin diisi, tidak peduli apapun yang akan digunakan, baginya tidak apa-apa."Ahhh-h...kumohon,Ah! Aku sangat menginginkannya-"Keinginan untuk mencapai puncak tidak diberikan, dan Isabella yang bingung tidak menyadari dia sudah menangis seperti anak kecil, berteriak dan gemetaran, hanya untuk mendapatkan keinginannya."Bellaku sangat menyedihkan" gumam Yestin Yale dengan bibir terangkat penuh kesenangan.Mata indah Isabella Tantran berkabut, dan melihat sosok besar menekan dan mengelilinginya.Setiap kali Yestin Yale menyeringai nakal, bibir sensualnya terangkat, giginya yang putih cerah terlihat, rahangnya yang kuat disorot, dan jakunnya yang menonjol terayun-ayun secara sensasional. Membuat dia ingin mengisap dan menggigitnya. Apalagi rambutnya yang basah terurai karena keringat, membuatnya semakin menawan, dia ingin menggenggamnya.Wajah

    Last Updated : 2021-09-05
  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   11. Tarver

    "Cobalah menangis lagi" Kata Yestin membenamkan kepalanya ditekuk Isabella, mengisap dan menggigitnya. Dia senang melihat tanda yang dia tinggalkan di kulitnya.Dia sesat dan gila.Semakin Isabella menangis, semakin dia ingin mendengar Isabella memohon dan mendengar permohonan centilnya, dan semakin dia ingin menganiaya dan menyiksa agar Isabella menangis lebih keras.Meski dia merasakan kuku Isabella sesekali menggores dan tertanam di punggungnya, dia tidak berhenti sama sekali."Mmm ... jangan, jangan ... berhenti, biarkan aku pergi. .. ah ah..." di menggenggam kedua lengannya yang keras.Yestin memegangi wajahnya seperti bayi, mencium lembut alisnya berulang kali, tapi menolak untuk melepaskannya.Pelanggaran kuat dilepaskannya. Pelanggaran di bawahnya kuat dan kejam, hampir seolah-olah dia akan menabrak Isabella.Isabella membenamkan jari-jarinya dalam

    Last Updated : 2021-09-05
  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   1. Yestin Yale

    "Pelacur!!! Terus berteriak!" Teriak Yestin Yale yang tadinya memiliki ekspresi bahagia di wajahnya digantikan dengan ekspresi kemarahan yang diarahkan kepada Maisa Chaves yang telanjang didepannya. Maisa Chaves kelelahan, dan tubuhnya dipenuhi memar teruma kaki bagian atas, dia sangat ketakutan oleh teriakan itu. Sebelum dia bisa merespon Yestin Yale tiba-tiba menampar wajahnya. Meski tamparan itu tidak begitu berat, tapi cukup menyakitkan. "Sayang, mengapa kau memukulku?" Tanya Maisa Chaves, meski kesakitan dan sedih, dia harus tetap menyesuaikan ekspresi di wajahnya, menampilkan ekspresi penuh kasih sayang dan pemujaan yang sangat bertentangan kuat dengan tangisan batinnya. Benar saja, setelah melihat ekspresi yang penuh kekaguman di wajah yang sangat mirip istrinya, Yestin Yale sangat senang. Dia memeluk Maisa Chaves, seolah-olah dia menghadapi istri tercintanya, dia menyentuh waj

    Last Updated : 2021-08-10

Latest chapter

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   11. Tarver

    "Cobalah menangis lagi" Kata Yestin membenamkan kepalanya ditekuk Isabella, mengisap dan menggigitnya. Dia senang melihat tanda yang dia tinggalkan di kulitnya.Dia sesat dan gila.Semakin Isabella menangis, semakin dia ingin mendengar Isabella memohon dan mendengar permohonan centilnya, dan semakin dia ingin menganiaya dan menyiksa agar Isabella menangis lebih keras.Meski dia merasakan kuku Isabella sesekali menggores dan tertanam di punggungnya, dia tidak berhenti sama sekali."Mmm ... jangan, jangan ... berhenti, biarkan aku pergi. .. ah ah..." di menggenggam kedua lengannya yang keras.Yestin memegangi wajahnya seperti bayi, mencium lembut alisnya berulang kali, tapi menolak untuk melepaskannya.Pelanggaran kuat dilepaskannya. Pelanggaran di bawahnya kuat dan kejam, hampir seolah-olah dia akan menabrak Isabella.Isabella membenamkan jari-jarinya dalam

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   10. Mendapatkan Keinginan

    Isabella merasa hasrat menumpuk di perut bagian bawahnya, rasanya sesak hanya ingin diisi, tidak peduli apapun yang akan digunakan, baginya tidak apa-apa."Ahhh-h...kumohon,Ah! Aku sangat menginginkannya-"Keinginan untuk mencapai puncak tidak diberikan, dan Isabella yang bingung tidak menyadari dia sudah menangis seperti anak kecil, berteriak dan gemetaran, hanya untuk mendapatkan keinginannya."Bellaku sangat menyedihkan" gumam Yestin Yale dengan bibir terangkat penuh kesenangan.Mata indah Isabella Tantran berkabut, dan melihat sosok besar menekan dan mengelilinginya.Setiap kali Yestin Yale menyeringai nakal, bibir sensualnya terangkat, giginya yang putih cerah terlihat, rahangnya yang kuat disorot, dan jakunnya yang menonjol terayun-ayun secara sensasional. Membuat dia ingin mengisap dan menggigitnya. Apalagi rambutnya yang basah terurai karena keringat, membuatnya semakin menawan, dia ingin menggenggamnya.Wajah

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   9. Racun Nafsu

    Yestin Yale berulang kali menggerakkan jarinya masuk dan keluar, tapi itu cukup kasar untuk menyakitinya dan menyenangkannya pada saat yang sama. Dia bergerak kasar dan kadang-kadang menggoda lembut.Ketika dia melepaskan mulutnya, Isabella tidak menahan untuk berteriak "Hmm - jangan diambil, ya! Jangan angkat jarimu ... Yestin" Dia memanggil, dan mengulurkan tangan untuk menyentuh jari yang hanya bertahan di luarnya.Yeatin menangkap telinga Isabella dalam satu gigitan, dan anggota tubuh Isabella jatuh lembut, alisnya mengerutkan kening, dan kabut air muncul lebih banyak di matanya."Ini sangat tidak nyaman!" lenguh Isabella lagi."Tidak nyaman? Haruskah di tambahkan satu lagi untuk menghalangi air yang mengalir keluar? apakah dengan begitu kau lebih nyaman? Lihat dirimu, aku belum melakukan cukup banyak tapi kau sudah sangat basah, apakah kau terbuat dari air? semua basah kuyup olehmu"Yestin Yale menggoda dengan kata kata jahat

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   8. Penyiksaan Manis

    Seluruh tubuh Yestin Yale dibebani rasa pusing, seolah-olah sisi dirinya yang biasa, benar-benar tersapu oleh sisi lain dirinya. Seolah-olah sisi lain itu tengah membantunya mencoba menghilangkan ketegangan ditubuhnya.Setelah sepuluh tahun ternyata dia juga memiliki keinginan mengontrol Isabella, membuat telinganya terus mendengar Isabella memohon padanya. Membiarkan Isabella bergantung dan menyerah diri seutuhnya, yang pada saat yang sama mungkin akan memuaskan hati dan egonya yang sering terluka.Isabella merasa jijik karena dia memasukinya, maka dia akan membuat Isabella memohon pada hal yang membuatnya jijik itu!Pikiran gelap Yestin Yale terus menyerukan keinginan kuat untuk menyiksa wanita di bawahnya, membuatnya menangis dan memohon di bawahnya. Memohon hingga bahkan dia rela membayar dengan harga apapun, bahkan memberikan tubuh dan jiwanya.Yestin Yaledengan lembut meraba bagian ata

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   7. Pikiran Gelap

    Yestin Yale terbiasa melayani Isabella, mengutamakan kenyamanannya, menghindari hal-hal yang akan membuatnya tidak bahagia, dan menyenangkannya langkah demi langkah.Mencium dan mengecupnya penuh kasih sayang adalah hal yang biasa dia lakukan, dan setiap sentuhannya penuh dengan semangat menghargai. Berharap Isabella bahagia, merasa nyaman dan aman menyerahkan diri kepadanya. Kenyamanan Isabella ditempatkan lebih tinggi dari kepuasaan dirinya sendiri.Namun untuk pertama kalinya Yestin Yale kehilangan rasionalitas, kehilangan kendali, kasar dan liar, hingga membuat Isabella benar-benar menangis kesakitan. Tapi anehnya, Yestin malah merasakan luapan kesenangan yang berbeda dalam dirinya, dan pada tingkat tertentu, membuatnya malu dengan pikirannya sesat dan bejat.Yestin Yale menatap Istrinya, dengan tampilan yang sangat serius. Matanya tajam, kening mengerutkan dan wajahnya penuh konsentrasi yang serius. Tetapi entah bagaimana pikiran sensual sangat

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   6. Amukan

    Yestin Yale duduk di pinggir kasur menatap pintu masuk, dia gemetaran tak terkendali. Dia marah, tak berdaya dan gelisah tak tertahankan.Dia mencoba mengendalikan dirinya ketika wajahnya perlahan memudahkan semua darahnya. Tubuhnya yang gemetar terasa di jalari rasa dingin dari ujung kaki ke ujung rambut.Waktu terasa bergerak sangat lambat, dia harus menerima kenyataan bahwa pintu itu masih tertutup rapat, dan dia sama sekali tidak mengejarnya, perlahan jiwanya terasa kosong.Dia berharap pintu itu akan terbuka, dan sosok Isabella Tantran yang sangat dia harapkan melangkah masuk dan bertanya padanya. Membujuknya dengan kata-kata manis, memberikannya kepedulian dan perhatian. Menenangkannya suasana hatinya dengan kata-kata lembut.Sayang harapannya perlahan menimbulkan kekecewaan, dan kekecewaan yang sangat besar perlahan memunculkan api kemarahan.Dia juga manusia yang memiliki batas toleransi dan kesabaran.Tidak cukupkah baginya selama s

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   5. Pertemuan Kembali

    "Kau tidak mengingatku? Kita bertemu di Tanpad setahun yang lalu" Jelas Yestin Yale dengan gugup dan malu."Oh" Dia, Isabella Tantran mengangguk "Halo" Katanya dengan tenang, dan tidak ada reaksi lain.Lalu itu saja.Tidak ada komentar tambahan dan tidak ada pertanyaan lanjutan, membuat mulut Yestin Yale terkatup rapat dan tubuhnya berdiri kaku. Perjuangannya yang sangat lama hanya untuk mendapat tanggapan yang begitu dingin.Melihat punggungnya yang menjauh sekali lagi tanpa nostalgia.Bagi Isabella Tantran, mungkin, dia hanya pejalan kaki dalam hidupnya. Seseorang yang tidak sengaja berpapasan dengannya. Yang tidak ia pedulikan dan lupakan begitu saja.Dia tahu dia mengenalnya, hanya saja dia tidak antusias dengan kehadirannya.Yestin Yale sempat berfikir jikalau Isabella Tantran hanya bermain 'susah didapat' dengannya. Jika saja dia memang bermain susah di dapat, maka dia ingin meneriakkan 'kamu berhasil'Ketika mereka berte

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   4. Kesalahan

    Yestin Yale berjalan ke arah dimana istrinya, Isabella Tantran berada, di lihatnya wanita itu tengah berjemur di kursi santai.Dia merasa kompleks.Apakah dia melakukan kesalahan?Apakah dia melakukan terlalu banyak hal buruk sehingga di balas tuhan sedemikian rupa, padahal teman-temannya melakukan lebih banyak kesalahan darinya, tapi mengapa mereka tidak dibalas. Mereka masih hidup bahagia sepanjang hari.Ada satu kebenaran yang tidak pernah dia ungkapkan pada Patriark Yale, Dia mengunakan obat-obatan untuk membuat Isabela Tantran tidur dengannya dan Dia juga mengancam Isabella untuk mendapatkan keinginannya, menikahinya.Bahkan jika kakeknya meminta Isabella Tantran untuk di jodoh dengannya melalui Tantran Tua, kakek Isabella, sudah di pastikan dia akan menerima penolakan ke tiga kalinya, jadi hanya dengan mengancamnya satu-satu pilihan yang terpikir olehnya.Apakah Isabella membencinya? Itulah sebabnya dia tidak peduli padanya

  • PPKM, Pernikahan Perjodohan Kian Membeku   3. Kunci Jiwa?

    "Kunci Jiwa? Maksudnya jiwanya di kunci dan dia menjadi tidak berperasaan? sampai-sampai tidak ada sentuhan manusia padanya. Dia mengabaikanku, sama sekali tidak memperhatikanku. Bahkan tak setengah pun rasa suka dia tampilkan pada anak-anak kami. Dia tidak berperasaan hingga bahkan anak kami menangis memeluk kakinya, tapi dia sama sekali tidak menghiraukannya. Dan semua di sebabkan oleh kunci jiwa sialan itu?" Kata Yestin Yale mengerutkan kening, tidak paham dan bertanya makin banyak. Suaranya menjadi cepat dan tidak sabaran. Yang ingin dia dengar sebuah alasan yang cocok, bukan jawaban omong kosong yang sulit di percaya "Adakah yang begitu ajaib di dunia ini? Dan siapa orang terkutuk yang memikirkannya? Aku pasti akan membunuhnya ratusan bahkan ribuan kali. Mengapa dia harus menjadikan Isabella begitu tak manusiawi" lanjutnya marah."Jaga ucapanmu!" Tegur Patriark Yale dengan keras "Ada banyak hal di dunia ini yang mungkin tidak kau ketahui dan tidak sesuai de

DMCA.com Protection Status