Share

Nakal Boleh, Tapi Jangan Durhaka

Author: Seccomander
last update Last Updated: 2022-02-02 11:43:00

Cynthia dan Reno yang gila itupun akhirnya menuntaskan permainannya. Suara ketukan pintu Anggun pun sudah tak didengarnya lagi. Mungkin ia sudah kembali ke lantai atas membereskan pekerjaannya.

"Cyn, kamu lewat sini aja. Aku takut kalau Anggun melihat kamu keluar dari kamar," pinta Reno yang membukakan jendela kamarnya. Cynthia pun langsung bergegas keluar kamar agar Anggun tidak mencurigainya.

"Sayang, kita makan dulu, Yuk. Kamu aku panggil daritadi," celetuk Anggun sambil menyiapkan masakannya di meja makan.

"Maaf, Sayang. Aku lagi di kamar mandi, nggak kedengaran kamu panggil," sahut Reno memeluk Anggun dari belakang dan mencium pipinya.

"Eh, Mas. Nggak enak kalau Cynthia lihat nanti. Dia ke mana ya?" tanya Anggun.

"Aku di sini kok, Anggun."

Cynthia pun datang dari arah luar. Dengan wajah tersipu menatap Reno yang tersenyum tipis padanya. Mata Reno pun terlihat berbinar.

"Ya udah, kita makan, yuk."

Ketiga sahabat itu akhirnya makan bersama. Sudah lama sekali ketiganya tidak seperti ini. Membuat Anggun merindukan masa-masa ini.

Kenakalan Cynthia tidak berhenti. Dia terus menggoda mantan kekasihnya itu bahkan di saat ia makan bertiga. Reno pun menjadi salah tingkah saat Cynthia memainkan kakinya dan menekan bagian vital yang membuat Reno kembali bergairah.

"Mas, kamu mau nambah?" tanya Anggun.,

"Mau bangetlah. Kamu itu enak banget," celetuk Reno membuat Cynthia menahan tawa.

Pikiran Reno yang tidak fokus lagi membuatnya nyaris membongkar aibnya sendiri.

"Maksudku, masakan kamu enak," jawab Reno berusaha tersenyum agar Anggun tidak curiga.

Setelah makan siang, Reno pun memutuskan pergi berpamitan untuk pergi ke kantor.  Saat bersamaan, Cynthia pun pamit pada Anggun untuk mengurus sesuatu dan ia menitipkan anaknya itu sementara bersama Anggun.

"Mas, bisa kan kamu antara Cynthia sekalian?" ucap Anggun.

"Kamu nggak marah, Anggun?" tanya Cynthia.

"Ya nggaklah. Kamu itu kan sahabat baik aku. Nggak mungkinlah kalau aku curiga sama kamu," jawab Anggun.

Akhirnya sesuai rencana, Cynthia dan Reno pun berangkat bersama siang itu. Anggun pun tidak menaruh curiga sedikitpun pada suami dan sahabatnya itu.

..............

Di dalam perjalanan, Cynthia pun bergelayut manja pada Reno yang sedang asyik membawa kendaraannya. Reno pun mulai tidak fokus ketika Cynthia kembali menggodanya.

"Kamu mau ke mana sih?" tanya Reno.

"Mau menggoda kamu," bisik Cynthia di telinga Reno dengan suara mendesah membuat Reno mulai terpancing.

"Aku serius loh.",

"Aku juga serius. Kamu nggak mau mengulangnya lagi?" tanya Cynthia yang menatap Reno dengan tatapan mata nakalnya hingga membuat Reno mulai merencanakan sesuatu.

"Kamu serius?" tanya Reno. Cynthia mengangguk.

"Ya udah. Gimana kalau kita ke puncak. Aku ada villa. Ini villa yang dibeli Anggun sih. Kebetulan aku punya kunci cadangannya di mobil. Soalnya aku kadang suka mendadak bawa klien dari luar untuk beristirahat dipuncak," ujar Reno.

"Klien atau klien?" celetuk Cynthia menggoda.

"Oke."

Reno pun langsung tancap gas membawa mobilnya memutar arah memasuki tol menuju villanya di puncak.

Tiga jam kemudian

Reno pun akhirnya sampai di villanya. Setelah memarkirkan kendaraannya, Reno pun langsung masuk ke dalam villa. Ketika hendak membuka pintu, ia dikagetkan dengan kedatangan seorang pria paruh baya berusia 45 tahunan.

"Loh, Mang Karta?" teriak Reno.

"Mas Reno, kenapa datang nggak kasih tahu? Kan bisa dibereskan dulu atuh villanya," jawab Mang Karta.

"Saya sebentar aja.kok, Mang.Ohya, kenalkan. Ini sekretaris saya.Kebetulan saya ada meeting dekat sini. Tiga jam lagi, makanya saya mampir dulu untuk istirahat," dalih Reno membuat penjaga villa itu tersenyum.

"Ya udah, Mas. Biar saya siapkan makanan dulu ya," ujar Mang Karta yang langsung memasuki area dapur.

Reno pun langsung masuk ke dalam ruang kerjanya yang terletak di lantai atas villa mewah milik Anggun itu. Agar Mang Karta tidak curiga jika Reno dan Cynthia bercinta kembali.

"Mas, aku mandi dulu ya," bisik Cynthia menggoda.

...............

Nindya mulai merasakan kecemasan akan nasib rumah tangganya bersama Reno. Terlebih kini Pras -- kakak sepupunya sudah mengetahui pernikahannya. Bukan tidak mungkin jika ia akan memberitahu pada Anggun dan Reno bisa saja meninggalkannya.

'Aku harus bisa mengamankan semua aset ini untuk anakku. Kalaupun aku bercerai, anak ini tidak akan hidup miskin. Aku juga nggak mau hidup miskin lagi. Bagaimanapun caranya, aku harus bisa mendapatkan tandatangan Reno," gumam Nindya.

"Iya. Aku punya ide."

Pras yang sudah mengetahui pernikahan adik sepupunya itu dengan Reno pun tidak tinggal diam. Ia pun mendatangi kediaman orang tua Nindya di kampung dan membicarakan soal Nindya yang sudah menikah siri dengan suami orang.

Sesampainya di kampung, Pras pun langsung menemui Pakde dan Budenya itu dan tanpa berbasa-basi langsung menyampaikan berita yang tidak mengenakkan ini pada kedua orang tua Nindya.

"Apa, Nindya sudah hamil? Dengan suami orang?" teriak Pak Sarmin saat mendengar dari keponakannya itu kalau putri sulungnya tengah hamil dan sudah menikah siri.

"Anak nggak tahu diri. Bikin malu keluarga," pekik Ayah Nindya itu meradang. Tiba-tiba jantungnya pun mendadak sakit.

Paman Pras itu kesulitan bernapas hingga akhirnya Pras berinisiatif membawa sang paman ke rumah sakit kecil yang tidak jauh dari rumah sang paman.

"Bude, kita bawa Pakde ke rumah sakit sekarang ya," ujar Pras yang cemas akan keadaan pamannya itu.

"Nggak usah, Pras. Bude nggak ada biaya buat mengobati Pakdemu," jawab Bu Mirna dengan wajah sendu.

"Udah, Bude. Yang penting Pakde sehat. Soal biaya, biar Pras yang urus," kata Pras yang langsung memasukkan Pakdenya itu ke dalam mobilnya.

Setelah sampai di rumah sakit, Pak Sarmin pun langsung ditangani. Pras dan Budenya pun menunggu di depan ruang UGD.

Sejam, dua jam berlalu belum ada satupun dokter atau perawat yang keluar dari ruangan. Hingga beberapa saat, Maya pun datang.

"Bu, Ayah kenapa?" tanya adik bungsu Nindya yang baru saja pulang sekolah.

"Ayahmu sakit, jantungnya kambuh," sahut Pras. Maya pun langsung mencium tangan Abang sepupunya itu.

Tidak lama, dokter yang memeriksa keadaan Pak Sarmin pun keluar dan memberikan keterangan yang mengejutkan.

"Maaf, Bapak tidak tertolong. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi, Allah berkehendak lain," ucap sang dokter menunduk.

"Ayaahhhhh ...." jerit Maya yang langsung berlari menengok jasad sang Ayah yang masih berada di dalam ruang UGD.

"Pras, tunggu. Tolong, jangan ceritakan penyebab kematian Pakdemu pada Maya ya. Bude nggak mau di suasana duka dia akan bertengkar dengan Nindya. Kalau bisa, tolong suruh Nindya pulang," pinta Bu Mirna pada Pras.

"Iya, Bude. Pras akan ikuti mau Bude.

Pras pun langsung menghubungi Nindya. Ia mencoba menghubungi Nindya berkali-kali. Tetapi, tidak juga ada jawaban dari adik sepupunya itu. Setelah cukup lama, Nindya pun menghubungi Pras balik.

[Ada apa, Mas?]

[Nindya, Ayah kamu meninggal. Dia kena serangan jantung. Mas lagi ada di kampung. Kamu bisa kan segera pulang ke sini? Kasihan Ibu dan adikmu. Mereka pasti senang kalau kamu bisa menemani mereka.]

[Mas tunggu ya.]

[Baguslah. Jadi aku nggak perlu repot-repot lagi mengirimkan uang untuk orang tua nggak berguna itu.]

[Nindya! Astagfirullah. Dia itu Ayahmu!]

[Aku nggak perduli, Mas. Gara-gara dia, sepanjang hidupku, hanya berkutat dengan kemiskinan. Udah Mas, aku sibuk!]

Nindya pun langsung mematikan begitu saja teleponnya.

"Astaghfirullahaladzhiim ...."

"Pras, kamu sudah menghubungi Nindya?Dia bisa pulang kan?" tanya Bu Mirna dengan wajah sedih dan mata sembab.

"Ya Allah, apa yang harus kukatakan?" batin Pras.

"Maaf, Bude. Nindya nggak bisa pulang," jawab Pras menunduk.

"Dasar anak durhaka!" pekik Maya terisak.

bersambung ....

Related chapters

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Bukti Perselingkuhan

    Maya sangat marah pada sang kakak yang memutuskan tidak ingin pulang di saat ayahnya sudah meninggal. Bahkan untuk melihatnya yang terakhir kali..Maya pun mengirim sebuah pesan melalui aplikasi berwarna hijau itu. Memaki sang kakak. Habis sudah kesabaran sang adik.[Dasar anak durhaka. Ingat mbak, hukum tabur tuai itu ada.]Nindya yang melihat pesan dari sang adik pun meradang. Ia kembali membalas cacian sang adik dengan lebih pedas.[Udah berani lu ngelawan gue?Mulai sekarang, jangan minta uang lagi sama gue ya. Urus hidup lu dan Ibu lu sendiri!]Mata Maya pun berkaca-kaca menahan tangisnya. Hatinya begitu perih. Ia rela dicaci-maki apapun tetapi jika sang kakak tidak memperdulikan ibunya, hatinya sangat hancur."Ibu nggak perlu tahu soal ini," batin Maya.Kini Maya berusaha

    Last Updated : 2022-02-12
  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Tunggu Saja Pembalasanku

    Pras terus berupaya agar adik sepupunya itu sadar. Ia ingin Nindya terbuka mata hatinya dan mulai bisa berdamai dengan keadaan. Andai saja Anggun tahu, Pras sangat yakin, Nindya tidak akan dibiarkan bebas begitu saja. Pras paham betul, bagaimana karakter Anggun yang sesungguhnya saat ia tersakiti."Mas cuma ingin mengingatkanmu, Dek. Jangan sampai kamu menyesal, jika Anggun membalasnya dengan cara yang pedih daripada yang kamu lakukan padanya," ungkap Pras."Jaga diri kamu baik-baik."Pras pun memutuskan meninggalkan rumah Nindya itu. Rumah yang ia yakini adalah milik Anggun. Di dalam perjalanan, Pras semakin cemas. Ia takut jika Anggun bisa membunuh Nindya. Sebagai seorang kakak, bagaimanapun ia harus bisa menjaga adik sepupunya itu......................Anggun ma

    Last Updated : 2022-02-14
  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Asas Manfaat

    Nindya syok. Tidak ada lagi sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Nindya benar-benar tak berkutik. Hanya menunduk dan berdiri di belakang Pras. "Pras, jelaskan padaku. Apa ini maksudnya? Kamu juga mendukung perselingkuhan mereka? Atau kamu yang sengaja menjodohkan mereka?" pekik Anggun saat ia tahu jika Nindya adalah adik sepupunya."Demi Tuhan, Anggun. Awalnya aku nggak tahu. Aku baru tahu saat nggak sengaja lihat Reno di parkiran rumah sakit saat dia mengantar Nindya periksa kandungannya," terang Pras."Saat itu, aku sudah mewanti-wanti Pras dan Nindya. Aku juga marah, Anggun sama mereka. Aku juga nggak tahu apa yang dijanjikan Reno sampai adikku ini mau jadi simpanan Reno," gerutu Pras dengan wajah kesal memandang Nindya. Pras pun menariknya agar berani menghadapi Anggun"Sini! Jelaskan pada Anggun. Kamu nggak perlu takut. Kamu sudah berani menikah dengan Reno, kamu haru

    Last Updated : 2022-02-14
  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Pembalasan Dimulai

    Wajah Reno seketika panik ketika istri sah mengundang istri siri juga selingkuhannya datang ke istana megahnya. Dan, ada sebuah kejutan lagi yang khusus didatangkan untuk Reno. Hal yang pastinya tidak akan diduganya."Sayang, kamu kenapa?" tanya Anggun dengan tersenyum bahagia."A-aku? Oh, nggak apa-apa kok." Reno berusaha tersenyum dan menutupi ketegangan di wajahnya. Sayangnya, Anggun terlalu pintar. Pras pun menahan tawa saat sahabatnya itu dikerjai Anggun."Rasain lu, makanya jangan anggap remeh istri yang sabar dan diam. Sekali dia membalas, kamu akan dibuat pusing," batin Pras."Oh, ternyata ini wanita selingkuhan kamu, Mas? Perempuan ... masih cantik aku dan Mbak Anggun," batin Nindya menggerutu.Wajah Reno dan Cynthia panik. Cynthia yang dipersilakan duduk di samping Reno pun hanya bisa saling pandang karena bingung mengapa berada di situasi

    Last Updated : 2022-02-14
  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Ada Misteri Apa?

    Wajah Reno pun panik saat melihat Nindya pingsan. Bagaimanapun juga ia tengah mengandung anaknya. Namun, Reno terpaksa cuek agar Anggun tidak menaruh curiga padanya."Pras, masukkin ke mobil aku aja. Kita bawa ke rumah sakit sekarang," ujar Anggun yang juga panik."Mas, kamu kok diam aja sih?! Ayo, bantu Pras angkat Nindya dong. Gimana sih kamu!" bentak Anggun. Reno akhirnya membantu Pras membawa Nindya. Wanita itu terlihat pucat. Reno pun semakin panik saat melihat tetesan darah keluar."Astagfirullahaladzhim. Ya Allahu selamatkan Nindya dan anakku. Mereka nggak bersalah," batin Reno."Pras, kamu aja yang bawa mobil ya," ujar Anggun."Mas, Ayo, cepat masuk! Kamu di belakang ya," ucap Anggun membuat Reno panik."Kenapa bukan Pras aja sih? Kan ini saudara dia," sahut Reno."Reno, Reno. Dia itu sedang meng

    Last Updated : 2022-02-14
  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Flashback

    Reno dan Pras adalah 2 sahabat yang selalu bersaing sejak mereka di sekolah. Dalam hal prestasi akademik, Pras selalu unggul. Begitupun dalam bersaing meraih hati para wanita. Ketampanan dan kecerdasan Pras lebih memikat para wanita itu.Hingga, suatu ketika saat Pras dan Reno menyukai seorang wanita yang sama, persaingan itu kembali terjadi. Halimah, wanita muda itu. Namun, lagi-lagi wanita itu lebih memilih Pras. Tetapi, kali ini Reno tidak ingin mengalah. Segala cara dilakukan Reno.Malam itu ....Reno mengirimkan sebuah pesan rahasia menggunakan nomor Pras. Ia mengirim sebuah pesan ke nomor Halimah dan mengajaknya bertemu di sebuah gudang kosong tak jauh dari perusahaan milik keluarga Halimah.[Halimah, aku tunggu kamu jam 20.00 ya di gudang dekat kantor Papa kamu.]Halimah sempat ragu, tidak seperti biasanya Pras mengajaknya bertemu. Malam seperti ini. Jik

    Last Updated : 2022-02-14
  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Mulai Terbuka

    Reno mulai merasa ketakutan saat Pras yang kini bersamanya akan membuka kedok kejahatannya. Kejahatan yang tidak sengaja dilakukannya saat itu. Ia hanya ingin menghindar dari tanggung jawab menikahi Halimah."Ingat ya. Aku membayar kamu untuk menjadi Pras, bukan menasihati aku atau mengancamku," pekik Reno. Pras hanya tersenyum sinis."Reno, Reno. Ingat, suatu saat kamu pasti akan menyesal,karena cepat atau lambat semua kebusukan kamu akan terbongkar semuanya," pesan Pras dengan wajah tersenyum.Pras pun memilih pergi. Keluar dari kamar perawatan Nindya. Sedang Reno memilih wanita yang sedang mengandung anaknya itu. Anak yang begitu diharapkan oleh kedua orang tuanya.Dengan langkah tegap, Pras langsung berjalan cepat. Meninggalkan 'sahabat' yang sudah menghancurkan semua mimpinya. Mimpinya yang ia harap, akan terwujud dengan takdir lain.

    Last Updated : 2022-02-14
  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    Misteri Itu Terkuak

    Wajah tegang Reno membuat Anggun semakin mencurigainya. Istri sah Reno itu terus mencecar Pras dan suaminya tentang semua tabir misteri masa lalu."Ren, kamu belum berani jujur?" ejek Pras."Oh, atau aku saja yang membuka semuanya? Juga tentang siapa aku sebenarnya?" tantang Pras.Reno hanya terdiam"Baiklah. Aku yang akan menjelaskan semuanya," ucap Pras lantang.Pras pun menghela napas. Ada rasa berat yang membuatnya sulit mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya. Namun, demi kepentingan banyak pihak, ia harus mengungkapkan semuanya. Walau menyakitkan."Reno, aku adalah Pras. Pras yang sesungguhnya. Kamu masih ingat, kejadian saat kamu membuangku ke hutan malam itu?" ucap Pras membuka percakapan.Wajah Reno terlihat syok. Sepertinya ia sulit mempercayai, jika Pras yang dulu dianggapnya sudah mati dan dibuang ke tengah hutan

    Last Updated : 2022-02-14

Latest chapter

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    TUGASKU USAI

    Beberapa tahun kemudianReno dan Pras kini telah sukses dengan kariernya masing-masing. Hidupnya tidak lagi dijalanan. Tidak lagi kelaparan apalagi kedinginan saat hujan, kepanasan saat terik matahari menyala.Dalam sebuah acara para pengusaha, Reno akhirnya bertemu dengan Anggun. Anggun tidak mengenali Reno, yang pernah dianggapnya sebagai kakak dan lama hidup bersama. Sedangkan Reno, langsung mengenalinya saat pertama kali berkenalan."Anggun? Dia anak om Panca?" batin Reno.Reno pun mengambil langkah, tanpa ingin membuang waktu ia langsung menjalin kedekatan di acara itu. Hingga komunikasi mereka pun terus berlanjut dan semakin dekat. Hingga beberapa tahun kemudian, Anggun dan Reno sepakat bertunangan."Hah, tunangan? Kamu serius, Anggun?" Para sahabat baik Anggun kaget. Ini di luar logika mereka. Anggun yang dikenal sangat hati-hati dan tidak mudah percaya kenapa begitu mudah mengambil keputusan besar di hidupnya, sebuah pernikahan. Dan lebih membuat sahabat Anggun itu tak perca

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    PERTEMUAN KEMBALI

    Tidak ada hal yang paling menyakitkan saat mendapatkan kabar duka itu. Sendirian ia mendatangi rumah sakit di daerah puncak itu. Tidak ada satupun keluarga yang mendampinginya. Tidak ada satupun anggota keluarganya yang tersisa Sesampainya di rumah sakit, Anggun langsung diantar menuju kamar jenazah. Di sana ia membuka kain penutup berwarna putih itu. Kedua orangtuanya, juga kedua saudaranya.Anggun histeris. Hatinya hancur. Dunia seakan runtuh. Tapi kenyataan ini harus ia hadapi sendirian. Tanpa sanak keluarga. Anggun yang belum genap 20 tahun itu harus merasakan semuanya, mana kala rencananya melanjutkan studi ke Amerika harus ia kubur dalam."Kenapa kalian meninggalkan aku sendiri? Kenapa nggak ajak aku juga, Pa, Ma? Mas, kenapa harus aku sendiri yang hidup?" Rintihan itu memilukan. Para polisi itu pun mencoba menenangkan Anggun. Namun, lagi-lagi mereka gagal. Anggun tetap histeris. Tidak tahu, apakah ia sanggup menjalani hidup ke depannya sendiri. Tanpa siapapun.Tidak lama da

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    MENJADII YATIM-PIATU

    POV NISSASebulan sudah gadis berusia 15 tahun itu mengalami koma panjang. Hingga akhirnya, kini tubuh itu mulai bergerak, menandakan sebuah kemajuan.Perlahan gadis itu mulai membuka matanya. Ia melihat sekeliling, kepalanya yang masih pusing. Pandangannya pun masih belum jelas. Ia mencoba melihat orang di sekitarnya yang selama ini setia menunggu kesembuhannya.Matanya kini mulai jelas melihat. Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi padanya. Namun, tidak ada hal yang membuatnya ingat mengapa kini ia berada di ranjang rumah sakit kamar VVIP."Kalian siapa?" tanya Nissa pada sepasang suami istri itu. Arjuna dan Balqis saling pandang. Ada kebahagiaan terpancar di wajah Balqis. Akhirnya, orang yang ditabrak suaminya itu tanpa sengaja kini akhirnya tersadar."Alhamdulillah. Akhirnya dia sadar, Mas. Nak, nama kamu siapa? Kami senang, akhirnya kamu sudah sadar. Keluarga kamu pasti susah mencari keberadaan kamu," ujar Balqis."Namaku?"Nissa mulai berpikir, mencoba mengingat siapa

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    DI MANA ADIKKU?

    Sore itu tiba-tiba Pras dan Nissa diusir dari rumah papinya. Kedua anak remaja itu hanya bisa pasrah. Mereka pun memutuskan pergi meninggalkan rumah yang banyak meninggalkan kenangan indah itu. Baru beberapa langkah, tiba-tiba hujan deras.turun. Pras pun langsung mengajak adiknya ke sebuah gubuk kecil berlantai kayu.'Mas, kita mau ke mana? Mereka kok jahat banget ya?" ucap Nissa terisak."Kamu sabar dulu ya dek.'Malam itu terpaksa keduanya bermalam di gubuk reot itu. Tidak ada pilihan lain kecuali menetap. Di luar hujan masih sangat deras. Pras dan Nissa akhirnya memutuskan tidur sejenak, karena sudah sangat kelelahan. Meraka sudah sangat kelelahan berjalan. Pras akhirnya terbangun. Ia melirik ke arah adiknya yang masih terlelap. Saat melihatnya menggigil, Pras pun langsung mengeceknya dan benar saja jika adiknya itu demam tinggi.'Astaghfirullah! Nissa, kamu demam tinggi. Ya Allah, apa yang harus hamba lakukan?" gumam Pras. Airmatanya pun menetes. Tidak tahu, apa yang harus dil

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    AWAL KEHIDUPAN BARU

    Sintia mulai keras menolak kehadiran keluarga Acha di rumahnya. Dia tidak ingin terjadi hal buruk pada ketiga anaknya hanya demi menyelamatkan anak si pembunuh."Aku udah capek ya, Mas, berdebat terus. Sekarang gini aja deh, kamu silakan pilih. Aku dan anak-anak atau mereka???" ucap Sintia lantang."Sin, jangan seperti ini. Aku tidak mungkin memilih. Aku ya pasti memilih kalian. Tapi, pikirkan Reno. Dia masih kecil untuk hidup di luar," tutur Panca."Kamu tahu sendiri kan, sejak kasus ini ke publish kedua adik Acha itu kena PHK dan sampai detik ini, tidak ada satupun perusahaan yang mau menerima mereka.""Di mana hati nurani kamu? Kamu pernah kan, diposisi seperti mereka? Dan di saat itu hanya Himawan yang mau membantu! Kamu tidak ada empati sedikitpun sama anak yang sudah pernah menolong kamu???" pekik Panca.Panca mulai hilang kesabaran. Dia tidak tahu lagi bagaimana caranya membujuk istrinya itu agar tetap membiarkan Reno dan keluarga Acha itu bertahan di rumahnya."Sekarang kamu p

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    DI MANA ADIKKU?

    Sejak hari itu keluarga Acha tinggal dikediaman Panca dan Sintia. Sintia awalnya menolak, tapi akhirnya ia hanya pasrah dengan keputusan suaminya. Sintia hanya meminta penjagaan lebih ketat di rumah maupun saat anak-anaknya ataupun anak Acha dan Himawan bersekolah. Panca pun akhirnya menyetujui syarat yang diajukan istrinya itu.Tidak seperti hari-hari biasanya, Sintia merasakan perasaan tidak enak. Ia pun memutuskan.menemani anak-anak ke sekolah.Di tengah perjalanan ponselnya kembali berdering. Sebuah nama memanggil. Benar saja dugaan Sintia. Kali ini ancaman Harris tidaklah main-main."Halo, cantik. Gimana kabarmu? Kamu sepertinya tidak mengindahkan ancamanku ya? Kamu pikir, aku main-main??" Harris terlihat tenang, tapi pikirannya cuma satu. Menghancurkan siapapun yang menghalanginya melenyapkan nyawa keluarga Acha yang tersisa."Atau kamu butuh bukti??""Tunggu! Apa yang mau kamu lakukan? Tolong, jangan sakiti anak-anak!""Jangan atur aku!!!"Harris tidak main-main. Di tengah pe

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    AMBIL ALIH HARTA

    Waktu berjalan begitu cepat. Sudah beberapa bulan setelah kematian Himawan dan Acha harus merasakan dinginnya lantai penjara. Hinaan dan caci maki dirasakan Acha di dalam sel. Beberapa tahanan bahkan membully hingga melakukan kekerasan padanya. Dan kini, yang tersisa darinya hanya sebuah penyesalan. Ya, Acha menyesal. Ia sadar, bahkan kini anaknya harus merasakan penderitaan yang tidak pernah terbayangkan oleh mereka.Malam itu, ketika ketiga anak Acha tengah tertidur pulas di kamarnya masing-masing, ada beberapa pria berbadan besar datang dan mengobrak-abrik rumahnya.Malam itu hanya ada ibu Acha yang menemani. Sedangkan kedua adik Acha tengah keluar kota untuk urusan pekerjaan. Sang nenek tidak dapat berbuat banyak saat Nissa, anak bungsu Himawan dan Acha dibawa oleh pria-pria itu.Entah siapa yang menyuruh mereka. Rumah itu sudah hancur, beberapa barang telah dihancurkan. Tapi anehnya, tidak ada satu pun barang yang diambil. Ini jelas bukan perampokan biasa. Tapi mungkin sebuah aj

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    CUCI TANGAN

    Acara pemakaman Cindy pun sudah usai. Berita itu begitu cepat tersebar. Keluarga pun mendapatkan cibiran dari teman, tetangga dan semua yang mengenalnya. Tidak ada satupun kata dukungan, justru hinaan yang diterima keluarga Acha."Ini memalukan. Cindy telah merusak semuanya. Dasar perempuan terkutuk!" Caci maki itu akhirnya keluar dari adik beradik Cindy, termasuk ibu Acha.Namun, anak-anak Cindy yang mulai beranjak dewasa pun tidak terima mendengar hinaan dan sumpah serapah itu. Begitupun suami Cindy yang telah dikhianati, ia tetap pasang badan membela almarhumah istrinya."Mbak, cukuplah. Hentikan semua ini. Bagaimanapun Cindy itu adiknya mbak. Ini juga bukan sepenuhnya kesalahan Cindy. Himawan juga salah. Menantu mbak juga laki-laki terkutuk!" balas Harris, suami Cindy."Harris, Harris, kamu masih membela istri laknat begitu? Di mana harga diri kamu???" tutur ibu Acha sinis."Mbak, saya mungkin laki-laki bodoh. Tidak punya harga diri atau apalah terserah kalian. Tapi dia istri saya

  • PONSEL RAHASIA MILIK SUAMIKU || SEASON 1 DAN 2    TUBUH TERMUTILASI

    Tidak terbersit dibenak Acha untuk melenyapkan nyawa suami dan sahabatnya. Apalagi dengan cara yang tergolong sadis. Tapi rasa sakit hati dan dendamnya membuat Acha gelap mata. "Apa yang pertama kali anda lakukan?" tanya Rifat. "Saya meminta suami saya berhenti di jalan Ardipura. Tepat di depan taman Angkasa. Dan .... ""Selanjutnya?"Wajah Acha kembali tertunduk. Tubuh mungilnya bergetar, ada banyak luka yang masih ia coba sembunyikan. Beberapa saat ia pun kembali menangis. Terisak dan seketika ia tertawa. "Mbak Acha, kamu baik-baik saja?" tanya Rifat. Ia mulai khawatir dengan mental terduga pelaku kasus yang sedang ditanganinya itu."Mbak Acha, bisa kita lanjutkan?"Hening ....Pandangan mata itu kembali nanar. Diam dan akhirnya ia mulai bercerita kembali setiap detik waktu yang ia habiskan malam itu."Aku meminta Mas Mawan berhenti. Saat itu juga banyak pedagang berjualan di depan pintu masuk taman. Aku meminta suamiku membeli beberapa cemilan dan minuman. Saat dia pergi, aku l

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status