Share

376. Pergi dari rumah (Bagian B)

376. Pergi dari rumah (Bagian B)

“Oh ya? Lalu, maksudnya seperti apa, Pak?” tanyaku dengan nada sinis. “Maksudnya adalah, kalian akan terus membohongiku jika saja aku tidak tahu tentang kebusukan ini? Begitu?” tanyaku lagi, terus menekan mereka agar tidak berkutik di hadapanku.

“Bukan begitu, Sa. Maksud kami tidak begitu, maksud Ibu adalah baik. Dia ingin membeli tanah dan juga sawah itu sebagai bentuk investasi,” ujar Bapak berusaha meredakan amarahku.

“Investasi dengan menggunakan uang orang lain maksudnya?” tanyaku dengan nada pedas. “Lagi pula, kalau emang untuk investasi kalian, seharusnya tidak dibuat atas nama Mbak Rosa dan Marwan!” lanjutku dengan nada mengejek.

“Memang apa salahnya kalau Ibu membelikan tanah dan juga sawah atas nama kami? Hah? Dasar kamunya aja yang iri dan juga sirik, heran aku! Sama saudara kok punya rasa dengki, gila kamu itu!” ujar Mbak Rosa sambil memakiku.

“Lah, yang iri sama kalian siapa? Aku nggak peduli kalau kalian itu mau dibelikan emas, tanah, rum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status