Share

24. Perang Komentar (Bagian C)

24. Perang Komentar (Bagian C)

"Bagaimana bisa Mas bilang itu adalah hal yang sepele? Dia baru saja menginjak-injak harga diriku di depan orang banyak, Mas. Itu sosial media Mas, semua orang bisa mengaksesnya. Dan Mas hanya diam saja melihat Adik Mas sendiri diinjak-injak dan dijatuhkan harga dirinya oleh istrimu itu?" tanya Mas Abi dengan tak habis pikir.

Lalu setelahnya kami hanya bisa mendengar suara tawa sumbang yang Mas Aji keluarkan.

[Lah, memang kamu saja yang baper. Mbakmu itu kan berkata betul, kalian itu terlalu halu!] Katanya dengan penuh penekanan. [Aku ini ngomong yang betul ya, Bi. Jangan terlalu halu nanti kamu dan istri kamu itu bisa jadi gila, ingat kamu cuman kerja sebagai tukang bangunan dan istrimu pun cuman ngeler di rumah. Ya betul kata Mbakmu, kok bisa bisanya kalian memimpikan mempunyai rumah dengan cara membeli tanah Wak Cokro. Dikasih numpang saja kalian itu sudah sukur, Bi! Sudah syukur!] Katanya semakin merendahkan kami.

[Lalu, kalau masalah mandul, Mbakmu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurul Wizi Lestari
baru z BCA brapa kata udh koin lgi, koin lgi... panjangin dikit dong...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status