Setengah jam berlalu dan Brian masih terus mencumbu Nayra, di antara suara keran air shower yang menutupi desahan napas mereka. Sedangkan ibu Brian masih berada di kamar mandi sang anak, yang dipisahkan selembar tirai bak mandi tempat anaknya itu berbagi bara cinta, dengan wanita yang dianggap sebagai anak dari kakak ibu Brian. Brian sudah benar-benar melepaskan harimau tidur dalam dirinya, untuk melahap Nayra yang merangsang hatinya. Ia bahkan tidak hanya mencumbu bibir Nayra yang sudah berubah pucat, tapi juga leher jenjang Nayra, hingga meninggalkan bekas cintanya di sana.Di saat tubuh mereka semakin basah dan panas, terdengar suara pintu tertutup, diiringi seruan ibu Brian bahwa ia sudah selesai membereskan kamar dan kamar mandi Brian. Jadi, akhirnya ibu Brian meninggalkan kamar anaknya itu. Seketika, Brian yang ingin menahan Nayra di sana, karena hatinya yang tidak tertahankan untuk terus mencumbu seluruh tubuh wanita itu, harus terhentikan oleh lirihan suara Nayra.“Brian.. b
"Sungguh memalukan, untuk sebuah nama besar jika memiliki banyak skandal, tapi masih terus bergerak maju seolah tidak terjadi apa-apa. Saya berharap, Carver Group akan terlepas dari perilaku tidak tahu malu seperti itu..” ujar Albert Carver, dalam wawancara terbaru bersama salah satu media bisnis, mengenai pentingnya menjaga reputasi selain meningkatkan kinerja untuk kepentingan bisnis.Jawaban itu terdengar biasa saja. Tapi bagi Nayra, itu seperti sindiran untuk skandal yang secara berturut-turut terjadi pada Roland Group, yang salah satunya disebabkan oleh Nayra sendiri. Apalagi, jawaban itu keluar dari Albert Carver, musuh abadi David Roland dan perusahaan Roland Group.Dengan begitu, dididihan dari dendam di hati Nayra, kembali menyeruak dan mendorongnya untuk semakin membuktikan diri. Terutama tentang dirinya, bahwa ia yang sudah dibuang keluarga Carver adalah orang yang tidak boleh mereka remehkan!***Seminggu kemudian...Skandal yang melibatkan Nayra memang sudah teratasi, tapi
“Apa maksudmu? Berpura-pura menjadi.. ibumu?” Albert sudah berdiri di depan pintu kamar Serena yang kini dibuka lebar oleh tangannya yang bergetar. “Kalian.. APA YANG KALIAN SEMBUNYIKAN DARIKU?!”Serena menjatuhkan ponselnya, bersama kakinya yang sudah lemah. Ia yang selama 30 tahun ini dengan apik menyembunyikan rahasianya, tidak bisa memikirkan cara apapun untuk mengatasi rahasianya yang tanpa sengaja dibongkar oleh Rehan, dengan teriakannya itu.Sedangkan Rehan yang sudah muak dengan rahasia identitasnya yang ia tutupi selama 14 tahun ia mengetahuinya, akhirnya mengungkapkan itu tanpa penyesalan sedikitpun.“Benar.. Dia bukan ibuku yang sebenarnya, Kakek..” Rehan masih ingin menghormati Albert yang sudah menjadi kakeknya selama 30 tahun, tidak seperti Serena yang telah kehilangan rasa hormat itu darinya sejak 14 tahun lalu.“Ba-bagaimana.. bisa..? Lalu, siapa ibumu.. tidak.. siapa kau?”Albert menyadari bahwa apa yang dimaksud Rehan adalah ia bukan anak Serena ataupun cucu Albert.
“A-apa maksud Kakek?” Meskipun, Brian sudah tahu bahwa maksudnya adalah ia harus menikah melalui perjodohan. Tapi, itu berarti Brian tidak bisa menikah dengan Nayra, yang ia tahu adalah cucu dari musuh kakeknya –walaupun Kakek David belum tahu tentang itu. Jadi, ia tidak bisa mempercayai persyaratan dari kakeknya untuk membawa kembali Nayra ke rumah, dengan memisahkan Brian dari Nayra, wanita yang dicintainya.“Kau tahu bahwa kau tidak bisa menikah dengan Nayra, Brian..”Deg.‘Apa Kakek sudah tahu bahwa aku mencintainya?’ Brian semakin gugup. Sebenarnya, sejauh mana Kakek tahu tentang Nayra dan dirinya? Pikir Brian.“Apalagi kalau Nayra kembali ke sini dan menjadi sepupumu..”Kaki Brian sudah sangat lemas, dengan kenyataan yang menghantamnya. Ia tidak tahu lagi, apakah keinginannya untuk membuat Nayra kembali ke rumah ini demi bisa selalu bersamanya adalah benar? Atau justru itu akan membuat mereka semakin sulit untuk bersama?“Jadi, bagaimana? Apa yang kau inginkan?” Kakek David kem
“Brian.. bisakah.. kau menikahiku?” pinta Lucy, dengan air mata terurai dari pelupuk matanya yang sudah memerah.Brian tertegun, di tengah taman yang dulu sewaktu kecil sering ia datangi bersama Lucy, kala mereka tidak tahan berada di rumah.‘Menikah? Dengan Lucy? Tapi aku hanya ingin menikah dengan Nayra, Lucy..’ Brian menutup mata, sambil mengucapkan kalimat di kepalanya yang tidak bisa keluar dari mulutnya. Apalagi, karena ia sudah terikat perjanjian dengan Lucy, untuk menuruti satu permintaannya apapun itu.***Beberapa hari sebelumnya...Seminggu sudah berlalu, setelah Rehan dan Nayra terikat kontrak sebagai pewaris pengganti bagi dua perusahaan yang bermusuhan, Carver Group dan Roland Group. Tentu, tanpa diketahui Albert Carver dan David Roland bahwa kedua cucu mereka sebenarnya tertukar. Karena baik Rehan ataupun Nayra, tidak bisa mengungkapkan itu. Mereka pikir, rahasia itu hanya akan membawa masalah lebih besar jika terungkap.Kini, mereka berdua harus kembali mengurusi masal
Sehari sebelumnya...Setelah permintaan Lucy yang belum Brian jawab, Brian mendapat permintaan yang sama dari Kakek David. Tidak. Itu lebih seperti perintah. Perintah perjodohan yang sudah ia sepakati akan ia lakukan, sebagai syarat membawa kembali Nayra ke rumah keluarga Roland minggu lalu.Tapi Brian tidak menyangka bahwa ia akan diminta melakukan pernikahan bisnis secepat ini. Apalagi, jika calon pengantinnya adalah Lucy, wanita yang lebih ia anggap teman dan adiknya, daripada seorang wanita.“Tapi Kek..” Brian berusaha menolak, meskipun ia tidak tahu bagaimana caranya. Karena ia juga mengerti alasan Kakek David membuat perintah seperti itu.Bagaimanapun, Kakek David berteman baik dengan kakek dan keluarga Lucy secara keseluruhan. Walau, salah satu dari merek yaitu Kevin, sudah melakukan tindakan yang buruk terhadap Nayra. Namun, karena Kakek David juga sudah tahu bahwa Nayra bukan cucu kandungnya yang harus ia lindungi lagi. Jadi, tanpa memedulikan perbuatan Kevin, Kakek David me
“Baiklah.. Kalau begitu, aku memintamu untuk menolak perjodohanmu dengan Lucy..” jawab Nayra santai, seolah tidak mengerti maksud sebenarnya dari permintaan Brian. Padahal Nayra juga tahu maksudnya, tapi ia yang sudah diliputi amarah dan dendam pada keluarga Brian, justru menggunakan itu untuk membuat Brian tetap di sisinya. Sebab, ia masih membutuhkan Brian untuk membalaskan dendamnya pada keluarganya sendiri.Dan Brian pun bisa melihat kebohongan itu di wajahnya. Kebohongan bahwa Nayra tidak menuruti itu karena ia tidak rela Brian menikah dengan Lucy, melainkan karena ia masih membutuhkan Brian untuk membalaskan dendamnya pada keluarga Roland.“Bagaimana? Sesuai dengan apa yang kau mau?” tanya Nayra, tanpa menyadari, kekecewaan yang terpancar di wajah Brian.Brian hanya tersenyum getir. “Ya.. Terima kasih.. Nayra..”Seketika, ia merasa jarak antara dirinya dengan Nayra semakin menjauh, karena wanita itu lebih memilih dendamnya daripada perasaannya pada Brian yang mungkin juga sama
Brian berusaha menggapai Lucy yang tangisannya semakin deras, namun tangan wanita itu langsung menepisnya, dengan kalimat yang anehnya semakin menyakiti Brian.“A-aku.. akan menye-tujui.. penolakan-itu..”Tangan Brian terhenti di udara, sedangkan Lucy sudah melesat pergi tanpa membiarkan Brian menghiburnya.Jarak di antara mereka yang sebelumnya tidak pernah berubah, kini tiba-tiba terbentang tak berujung, seolah mereka berada di galaksi yang berbeda. Sesaat, di sudut hati terdalam Brian yang seharusnya senang mendengar persetujuan Lucy, sekarang justru dipenuhi sayatan yang ia tidak tahu alasannya.Dengan semua kekacauan yang tiba-tiba melanda Brian, ia terus membeku selama berjam-jam hingga tengah malam, di taman tempat mereka bertemu sekaligus berpisah itu. ***“Brian, kau baik-baik saja?” Brian sudah kembali ke rumah, saat Nayra yang menunggunya dengan khawatir di depan pintu kamar Brian, langsung menghampirinya.Wanita yang ia cintai selama 14 tahun itu, harusnya bisa mendamaika
“Kalung ini.. darimana kau mendapatkannya?” tanya Nyonya Milla, ketika pertama kali bertemu dengan Nayra yang ingin menyewa salah satu rumahnya.Nayra melihat kalung berliontin lumba-lumba hitam yang ia kenakan, “Hmm.. ibuku.. Nyonya..”Wajah Nyonya Milla seketika membeku, dengan firasat bahwa kalung itu mungkin adalah kalung yang pernah ia berikan pada anaknya sebelum anaknya itu diusir dari rumah. Sesaat kemudian, Nyonya Milla kembali bertanya. “Dan nama ibumu..?”Nayra sedikit memiringkan kepalanya, karena tidak mengerti maksud pertanyaan wanita tua berusia kisaran 60-an hanya dari penampilannya itu. “Lea.. Lea Leigh..”Setelah mendengar itu, Nyonya Milla hanya tersenyum tipis. Tanpa Nayra tahu, Nyonya Milla adalah ibu dari ibu yang merawat Nayra itu, yang berarti Nayra adalah cucunya. Namun, Nyonya Milla harus menyembunyikan identitasnya, karena rasa bersalahnya telah menjadi penyebab sahabatnya Miley yang ia pikir meninggal 32 tahun lalu.“Tinggalah di sini.. Anakku..” ucap Nyon
“Apa kau baik-baik saja, Tuan..?” tanya wanita yang selalu memenuhi kepala Rehan selama belasan tahun, hingga ketika ia berada dalam bahaya dari penyerangan Alger Roland padanya tujuh bulan lalu.Matanya yang kabur karena pengaruh dari terus kehilangan darah, tidak mengaburkan pandangannya pada wanita yang tanpa banyak bertanya lagi, langsung membantunya. Nayra.Rehan sadar, bahkan tubuhnya tidak bisa menolak perasaan yang sudah terbentuk lama pada wanita itu. Perasaan cinta yang harus ia sembunyikan karena hubungan keluarga mereka.Namun, begitu Rehan pergi dari rumah Nayra agar tidak melibatkannya dalam bahaya karena membantunya, Rehan menyadari bahwa ia tidak bisa melepas wanita itu. Jadi, ia kembali menemui Nayra dengan membawa sebuket bunga mawar Juliet berwarna persik dan beberapa tas Hermes, karena ia tidak tahu mana yang akan disukai Nayra.Awalnya, Rehan hanya ingin memberikan itu untuk berterima kasih pada Nayra yang menolongnya. Tapi, begitu ia menatap wajah yang selalu men
“Kapan kalian akan menikah?” tanya Miley pada cucunya yang sudah ia tahu benar sedang menjalin hubungan serius dengan Rehan, Nayra.Nayra yang baru saja memasukkan marshmallow panggang ke mulutnya, tersedak dengan pertanyaan itu.Semua orang ikut memperhatikan, di perkemahan mewah milik keluarga Allison, tempat keluarga Carver dan keluarga Roland secara resmi menyelesaikan perseteruan mereka selama lebih dari 3 dekade ini. Biasanya, keluarga Roland yang lebih dekat dengan keluarga Allison, melakukan kegiatan kemping bersama setiap setahun sekali untuk mempererat hubungan mereka. Namun, kini setelah semua pengalaman pahit yang menimpa mereka selama lebih dari lima bulan, mereka memutuskan untuk melepas semua perasaan buruk yang tersisa dan menikmati kehidupan mereka yang baru dengan berkemping bersama tiga keluarga.Rehan dan Nayra saling bertatapan selama beberapa saat, hingga mereka memalingkan wajah dengan rona merah menghiasi wajah masing-masing.Semua orang tertawa melihat kegugu
Butuh waktu cukup lama untuk meluruskan semua kesalahpahaman, termasuk menjelaskan semuanya pada orang-orang yang harus mendengar hal itu, yaitu keluarga Carver dan Roland.“Jadi..?” Semua orang di keluarga Carver dan Roland, memiliki ekspresi tercengang yang sama ketika mendengar penjelasan panjang mereka, untuk cerita rumit yang merangkum semua kesalahpahaman sejak 32 tahun lalu itu.Linda Roland yang selama 32 tahun harus hidup tanpa ibu kandungnya yang ia pikir meninggal saat itu, kini bisa melepas semua kesedihannya ketika Lynn atau Nyonya Milla memeluk anak yang ia rindukan juga.Sementara Alger Roland yang baru mengetahui bahwa Rehan yang telah diserangnya empat bulan lalu adalah cucu David sekaligus keponakannya yang sebenarnya, hanya bisa tertunduk dengan perasaan bersalah karena hampir membunuh keluarganya sendiri.Di sisi lain, Ryan Carver akhirnya bertemu dengan anak kandungnya yang ditukar istrinya diam-diam 30 tahun lalu, Nayra. Lebih dari itu, ia juga akhirnya bisa melih
Beberapa jam lalu...“TIDAKKK!!! NAYRAAA!!!” jerit Ibu Ann, meraung karena cucu kandungnya tertinggal di dalam rumah yang terbakar.Bersamaan dengan itu, Nayra yang terhalang plafon yang jatuh di depan pintu satu-satunya rumah tempatnya terjebak, harus mencari jalan keluar lain sebelum ia ikut terbakar bersama rumah yang terbakar dengan cepat.“Nayra!” teriakan lain terdengar, tapi kali ini dari salah satu jendela yang sudah pecah.“A-Ayah..” Nayra terbelalak, melihat kehadiran pria yang menghilang 14 tahun lalu.Pria itu sudah dimakan usia dengan tubuh renta berbalut baju pasien yang Nayra tidak tahu mengapa.Nayra masih tenggelam dalam keterkejutan, ketika pria tua yang ia benci selama 14 tahun ini sudah masuk ke melalui jendela dan menariknya untuk keluar dari jendela yang sama.Dengan susah payah hingga beberapa bagian tubuh mereka tergores pecahan kaca, Nayra dan pria tua itu akhirnya berhasil keluar sebelum kebakaran di rumah itu ikut melahap mereka.“Ba-bagaimana.. bisa?” Nayra
“Apa maksudmu?” Albert sudah berdiri kembali dengan bantuan Freddy, dengan kedua mata terbelalak melebihi semua orang di sana.“Si-siapa.. siapa yang bilang.. kalau dia.. adalah nenek Rehan?” Kali ini, Ibu Ann yang teralihkan oleh berita mengejutkan itu.“I-itu.. pemilik rumah.. yang disewa.. Nona Nayra..” jawab anak buah Albert yang pernah ditugaskan mengawasi Nayra agar tidak dekat dengan Rehan.Ibu Ann tercengang, begitupun dengan Freddy yang langsung menatap wanita tua yang sama-sama hidup dengan identitas tersembunyi selama ini.“Lynn..” lirih Ibu Ann dengan wajah sedih sekaligus senang yang tidak bisa dimengerti Albert dan David. “Kau ternyata memang.. masih hidup..”Albert dan David yang kali ini saling berpandangan. “L-Lynn.. masih.. hidup?”“Char..” Satu kata dari Ibu Ann, membuat Freddy mengangguk mengerti.Freddy atau Charles anak Gilbert, beralih menatap Albert dan David yang masih kebingungan.“Tuan.. sebenarnya.. kedua cucu Anda.. telah saling tertukar..”Albert dan Davi
Tahun 2022 – Saat ini...“Tidak..” Martha masih tidak percaya dengan apa yang baru ia dengar dari ibunya, bahwa Rehan yang ia cintai dan incar selama ini adalah cucu dari ibunya.Rehan yang sudah hampir kehilangan kesadarannya, ikut tidak percaya hingga kesadarannya seakan pulih kembali, karena ucapan tidak masuk akal itu.“Ini..” Dengan tangan yang masih bergetar setelah mencoba menghentikan Martha, Nyonya Milla menyerahkan sebuah foto yang ia ambil dari dompetnya.Kedua bola mata Martha yang kali ini bergetar dan bergerak tidak karuan. Sebuah foto lama yang hampir rusak, menampilkan seorang wanita berusia di bawah 40-an dengan pria di atas 40-an beserta kedua anak perempuan berusia belasan tahun. Ada tanda lahir berbentuk bulan sabit cukup besar di punggung tangan wanita di samping pria yang Martha kenali sebagai David Roland.Tanda lahir bulan sabit itu memicu ingatan Martha, tentang tanda lahir yang pernah dimiliki Nyonya Milla yang kini sudah dihilangkan, bersama bekas luka baka
Tahun 1990...“Miley..” Lynn susah payah menelepon sahabatnya di ruang kerja David yang sedang dilahap api.“Lynn.. Apa yang terjadi?” Miley mulai merasa khawatir, mendengar suara Lynn yang lemah dengan batuk di sela-selanya, terutama di tengah malam itu.“Rumah.. rumahku.. terbakar..” Suara Lynn semakin mengecil dan Miley yang mendengar di ujung sana, terkesiap sambil terus bertanya. “Gil-bert..” lirih Lynn sebelum akhirnya kembali roboh, karena semua asap yang merasuk ke dalam tubuh lemahnya.“LYNN.. LYNN!” Panggilan Miley masih tidak terjawab dan ia berusaha menghubunginya lagi, ketika Albert yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka, bergegas pergi ke rumah Lynn, wanita yang pernah dicintainya.Albert sudah sampai di rumah keluarga Roland yang sebagian besar sudah dipenuhi api. “Lynn..” lirihnya, khawatir sekaligus takut, karena bagaimanapun Lynn adalah wanita yang pernah ia cintai atau masih ia cintai hingga sekarang.Tanpa pikir panjang, Albert berlari memasuki rumah yang
Lucy yang masih bergetar dengan kemarahan sekaligus ketakutan yang menguasainya, berjalan pergi sambil mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.“Rehan..” lirih Lucy, berusaha menahan tangisnya yang tidak bisa berhenti.“Lucy? Ada apa? Aku sedang sibuk mencari Nayra. Kalau tidak ada yang penting, kita bicara nanti...” Suara Rehan terhenti ketika Lucy kembali berbicara lirih.“Nayra..”“Apa?” Rehan menghentikan aktivitasnya yang mencari Nayra di berbagai tempat, setelah ia berhasil kabur dari rumahnya karena mendengar hilangnya Nayra dari Brian sebelumnya.“Nayra.. ada.. bersamaku..” Lucy berbohong, tapi Rehan tidak bisa menangkap itu karena keinginan kuatnya untuk segera menemukan Nayra.“Di mana?!” Rehan sudah beranjak pergi ke mobilnya untuk menemui Lucy.Beberapa jam kemudian, Rehan tiba di sebuah motel kecil di Kota Lawton.Rehan mengernyit. Mengapa Nayra dan Lucy ada di tempat seperti ini?Meskipun Rehan merasa aneh dengan semua itu, tapi ia melanjutkan langkahnya ke dalam