Beranda / Romansa / PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM / Golongan Darah Yang Sama

Share

Golongan Darah Yang Sama

Penulis: Endah Tanty
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-02 15:59:12

Yudistira melajukan motornya, membelah jalanan ibu kota menuju klinik yang lumayan jauh dari rumahnya. Sesampainya di sana ia melihat Dania sedang duduk di kursi yang ada di loby.

“Dania, sudah lama menunggu?” tanya Yudistira.

“Emm sekitar lima belas menit,” jawab Dania dengan binar mata bahagia.

“Oke, kamu tunggu saja di sini.Bu Ena sebentar lagi datang.”

“Iya Mas, aku akan tunggu di sini.”

Yudistira meninggalkan Dania sendirian di loby klinik. Sementara Yudistira memasuki ruang kerjanya dan duduk di kursi menghadap laptop. Jarinya mulai aktif di atas keybord. Hingga konsentrasinya terpecah ketika telpon kantor di atas meja berdering nyaring. Kring…kring…

“Halo selamat pagi,” ucap Yudistira.

“Pagi Yudirstira, apa temanmu hari ini datang?” tanya Ena.

“Iya Bu Ena. Tunggu sebentar Bu, saya akan mengantarnya ke ruangan Ibu.”

“Oke, aku tunggu.”

Sambungan telpon pun di tutup. Yudistira bangkit dari duduknya setelah mematikan laptopnya, dan bergegas ke luar ruangan dan menemui Dania. Tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Wanita Yang Melahirkan Dania

    Ena terlihat lega ketika mendengar kabar jika Nana, puteri bungsunya sudah melewati masa kritis. Tapi Ena juga kesal, ketika hampir seharian ini, tidak bisa menghubungi Haris suaminya.“Rendi, memangnya ada pekerjaan yang serius di Singapura, sampai Papahmu tidak mau mengangkat ponsel,” ucap Ena. Wajahnya masih terlihat kesal.“Iya, Mah. Mungkin Papah sibuk,” sahut Rendi. Di dalam hatinya Rendi juga menyimpan rasa kesal pada Haris.Rendi pun mengirim pesan lewat chat WA, supaya Haris segera menghubungi Mamahnya. Dan beberapa waktu kemudian Haris menelpon Ena. Bunyi dering ponsel Ena berdering nyaring. Segera diambilnya ponsel dari dalam tas dan dilihatnya nama Haris tertera di layar ponsel.“Halo, Pah. Seharian ponsel tidak aktif. Nana kecelakaan!” gertak Ena dengan nada tinggi.“Iya, Mah. Maafkan Papah, seharian ini, ada rapat penting,” sahut Haris di seberang telpon dengan sedikit gugup.“Mamah, nggak mau tahu, Papah harus ke Jakarta!” Perintah Ena dan langsung menutup ponsel.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Pertemuaan Yang Tak Terduga

    Rani terus mengikuti Rendi. Sampai memasuki lift dan berhenti di lantai 10. Rendi tetap berjalan tanpa ada rasa curiga kalau Rani mengikutinya. Hingga langkah Rendi terhenti di kamar nomer 122 dan masuk ke dalam kamar. Lorong rumah sakit nampak sepi. Kini Rani berdiri tepat di pintu rumah sakit, dari balik kaca ia melihat Rendi sedang berbincang-bincang dengan seorang wanita. Tidak terlihat wajah wanita itu, rambut hitam sebahu dengan sedikit uban. Rani juga melihat seorang gadis terbaring lemah dengan berbagai alat kesehatan menempel di tubuhnya. Rani masih berdiri di depan kamar mendengarkan percakapan mereka.“Ren, apa Papah, memang belum bisa kembali ke Jakarta?” tanya Ena pada Rendi.“Belum, Mah. Tadi Papah chat Rendi mungkin lusa Papah akan pulang,” balas Rendi.“Kasihan adikmu, Nana. Untungkah Yudistira, karyawan Mamah mendonorkan darahnya pada Nana. Darah Nana tergolong langka. Papahmu yang punya darah sama seperti Nana, malah dia tidak berada di sini saat Nana membutuhkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Haruskah Ada Yang Cemburu

    Dania dan Yudistira menuju tempat parkir, yang berada di depan klinik. Dania nampak heran, karena Yudistra mengajaknya naik sebuah mobil ferrari merah milik Bu Ena.“Mas, bener kita naik mobil ini?” tanya Dania penasaran. Dahinya berkerut heran.“Iya, Nia. Ini hadiah dari Bu Ena, karena aku kemarin mendonorkan darah pada Nana,” jelas Yudistira, seraya membuka pintu mobil untuk Dania. ”Ayo masuk,” sambungnya, setelah pintu mobil terbuka.Dania mengulas senyum. Ia pun masuk ke dalam mobil dan tidak lupa memasang savety belt.“Wah, enak ya Mas. Jadi orang kaya, mobil semahal ini hanya dikasihkan begitu saja.” Dania masih mengagumi mobil yang di tumpanginya.“Iya, Bu Ena, orangnya baik hati. Pertama kali bertemu denganya aku sudah merasa kalau dia orang yang baik. Makanya aku menerima tawarannya untuk bergabung di kliniknya,” ucap Yudistira, sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, meluncur di jalanan yang macet.“Iya, Mas. Aku juga merasakan sesuatu yang berbeda. Ketika pert

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Mobil Jadi Perdebatan

    Keysha, menghabiskan roti bakar yang ada di hadapannya, setelah itu mencium punggung tangan Yudistira, tanpa berkata apapun. Lalu melangkah ke luar rumah, kakinya terhenti ketika ia melihat mobil ferrari warna merah terparkir di sebelah mobil sedan hitam miliknya.“Mas, itu mobil siapa?” tanya Keysha.“Makanya kamu jangan jutek dong, aku mau cerita, tapi kamu masih saja marah,” ucap Yudistira sambil bangkit dari duduknya dan mendekati Keysha.Kini Yudistira berdiri sejajar dengan keysha keduanya menatap ke depan.“Itu mobilku, Bu Ena yang memberikan, sebagai ucapan terima kasih, karena aku mendonorkan darah,” jelas Yudistira.“Apa tidak berlebihan Mas. Mobil seharga ratusan juta sebagai tanda terima kasih.”“Aku, sudah menolaknya. Menurutku hadiah itu terlalu mewah, tapi Bu Ena memaksaku.”“Ya, sudahlah, itu urusanmu dengan Bu Ena. Mudah-mudahan Pak Haris tidak keberatan istrinya memberikan hadiah semewah itu,” ujar Keysha dengan melangkah lebar menuju mobilnya. Yudistira mengangkat

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-02
  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Yudistira Pukul Haris

    Di Hospital Healty, Nana mulai membuka matanya, di sana ada seorang dokter dan perawat yang sedang memeriksa.“Dokter, bagaimana keadaan anak saya?” tanya Ena, dengan raut wajah penuh kecemasan.“Keadaan pasien sudah membaik dan anak ibu sudah sadar. Pelan-pelan ajaklah untuk berkomunikasi.” Dokter menjelaskan pada Ena, sembari memeriksa keadaan Nana.Setelah dokter keluar dari kamar, Ena duduk di sebelah putrinya, mereka saling tatap.“Nana, bisa dengarkan Mamah,” ucap Ena pelan.“Iya, Mah,” jawab Nana lirih dan lemah.Mendengar ucapan Nana, Ena merasa lega. Kini kondisi putrinya sudah membaik dan sadar dari komanya selama 4 hari.“Nana, maafkan Papah ya. Papah baru bisa datang menjenguk Nana.” Haris berbicara, seraya mengusap lembut kening Nana. Dan Nana hanya membalas dengan senyum di bibirnya.***Keysha mendesah kesal, ketika melihat Rendi masuk ke ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Rendi adalah atasannya.“Ada apa Pak Rendi?” ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Haris Dan Ena

    Mobil berhenti tepat di depan rumah Keysha. Terlihat Rendi keluar dari mobil dan melangkah cepat ke arah pintu depan.“Papah,” teriak Rendi, lalu membantu Papahnya berdiri.“Rendi, cepat bawa Pak Haris pergi dari sini,” ucap Keysha, dengan wajah ketakutan.“Yudistira, aku ke sini akan mengambil mobil Mamah. Dan sebagai gantinya aku berikan cek 100 juta,” ujar Rendi, sambil meraih selembar cek dari saku kemeja, dan memberikannya pada Yudistira. ”Kamu, tidak pantas menaiki mobil mewah itu, hanya seorang accounting saja, memakai mobil semewah itu,” sambung Rendi, dengan tatapan hinaan.Yudistira meraih cek itu, kemudian mengambil ponsel dari sakunya dan menghubungi Bu Ena. Yudistira sengaja menspeker suara supaya semuanya dapat mendengar.“Malam, Bu Ena,” ucap Yudistira.“Malam, Yudistira. Ada apa?“Begini Bu, apakah benar Bu Ena, ingin mengambil kembali mobilnya dan mengganti dengan uang 100 juta pada saya?”“Saya, tidak pernah meminta kembali apa yang sudah saya berikan. Mobil itu akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Retaknya Sebuah Rasa

    Hari terus berlalu. Rani semakin berambisi untuk membalas dendam. Kini ia sudah mempunyai banyak rencana di hatinya. Salah satunya adalah membuat retak hubungan Yudistira dan Keysha. Bagaimanapun juga, Rani tidak rela jika Yudistira memberi kebahagiaan pada Keysha, putri dari Rama. Walaupun dulu Rani pernah mencintai Rama dengan sepenuh hati. Tapi setelah mengetahui, jika Rama tidak benar-benar mencintainya bahkan tidak menolongnya saat malam memilukan itu terjadi, kebencian mulai merasuki hatinya{Yudistia, nanti mampir ke rumah, sepulang kerja}Rani, mengirim sebuah chat pada Yudistira dan dalam waktu singkat chat pun dibaca dan dibalas.{Baik Bu, nanti Yudis ke rumah Ibu.}Rani, mengulas senyum. Ia pun menuju dapur dan mulai memasak, untuk makan malam nanti. Beberapa menu spesial mulai di olah, ayam kecap pedas, rendang daging dan sop buntut menjadi pilihan Rani, dan kebetulan bahan–bahan yang di perlukan ada di dalam kulkas.Siang berlalu, diganti senja yang datang dalam sekeja

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Jangan Marah Sha

    Mobil berhenti tepat di depan rumah Keysha. Rumah bernuasa alam minimalis itu nampak gelap dan sepi. Mobil milik Yudistira pun tidak kelihatan terparkir di halaman maupun di garasi. Keysha turun dari mobil.“Nampak sepi dan gelap, Yudistira tidak di rumah?” tanya Rendi sambil menatap keluar mobil.“Kayaknya Mas Yudistira belum pulang,” jawab Keysha pelan, ada gurat marah dan kecewa di wajahnya.“Hati-hati Sha. Kamu mencela Papahku, berselingkuh dengan sekretarisnya, jangan-jangan suamimu berselingkuh dengan teman kerjanya.” Rendi tersenyum tipis, dan menatap Keysha. Hatinya puas membuat wajah Keysha berubah pias.“Suamiku tidak seperti Pak Haris. Dan jangan mencampuri urusanku,” ucap Keysha, segera menutup pintu mobil. Dengan kasar.Rendi membuka kaca jendela mobil dan berteriak pada Keysha. ”Aku siap meminjamkan bahuku Sha!” Rendi tertawa lepas, sambil tancap gas mobil dan meluncur ke jalanan.Keysha tidak memperdulikan ucapan Rendi, ia melangkah cepat menuju pintu dan berlahan memb

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Aku Lengkap Denganmu

    Satu bulan berlalu, Yudistira dan Dania resmi bercerai. Yudistira resign dari CEO Agratama Corp.Yudistira, mengemasi barang-barangnya dan memasukkanya didalam kardus, meja kerja yang selalu menemaninya selama hampir 5 tahun, ini, kini nampak kosong. Terlihat Ena muncul di balik pintu, ia tersenyum getir ketika menatap Yudistira.“Aku, menyesal, dengan keputusan kalian untuk bercerai. Aku tahu kamu tidak mencintai Dania, walaupun Dania berusaha menjadi istri yang baik untukmu. Kamu tahu, aku merasa ini tidak adil untuk Dania, salah putriku apa? Hingga ia mengalami luka yang dalam seperti ini,” ucap Ena, ada gurat kesedihan di wajahnya, memikirkan nasib Dania.“Maafkan aku Bu Ena, ini juga diluar kuasaku, aku pun berniat mempertahankan pernikahanku dengan Dania, tapi ia sendiri yang memutuskan bercerai,” balas Yudistira.“Kamu akan menikahi Keysha?” tanya Ena, tatapannya nanar ke arah Yudistira.“Aku dan Keysha, memang tak seharusnya berpisah, yang patut di salahkan atas kekacauan ini

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Semuanya Berakhir

    Di malam tanpa bintang, di tempat berbeda, Dania termenung menatap halaman rumahnya dari atas balkon, bayang-bayang peristiwa tadi siang membuatnya berpikir keras untuk membuat keputusan, akhirnya ia meraih ponsel dan menghubungi seseorang. “Hallo, selamat malam, Pak Satria. Tolong siapkan berkas gugatan ceraiku terhadap Yudistira.” Tak biasanya pagi ini, sinar mentari seakan enggan bersinar. Awan hitam mengantung di langit, mewakili tiga hati yang sedang galau, terbelenggu dalam sebuah cinta segi tiga yang begitu rumit. Dania berjalan pelan, menuruni anak tangga, setelah di beritahu Bi Marni, jika Pak Satria sudah menunggu di ruang tamu. Kedua matanya yang sembab hanya di sapu dengan bedak tipis, supaya menyamarkan, jika dia semalaman habis menangis. “Pagi, Pak Satria,” sapa Dania begitu melihat tamunya sudah duduk di sofa tamu. “Pagi, Bu Dania,” jawab Pak Satria, pengacara keluarga Ena. “Bagaimana Pak, apa berkas gugatan perceraian sudah disiapkan.” “Sudah Bu, ini beberapa b

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Tiara Menghilang

    Keesokan harinya, Dania pergi menemui Tiara di sekolahnya. Dania ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, yang membuat Tiara di marahi oleh Keysha. Langkahnya terhenti di pintu masuk kelas Tiara. Bu lastri menghentikan Dania. “Maaf Bu Dania, Bunda Tiara yaitu Ibu Keysha, melarang Bu Dania menemui Tiara,” ucap Bu Lastri. “Iya, saya tahu, saya ke sini ingin meminta maaf pada Tiara, sebentar saja,” pinta Dania, netranya berkaca-kaca membuat Bu Lastri tidak tega. Akhirnya dengan berat hati Bu Lastri menginizikan Dania menemui Tiara. Lalu Dania mengajak Tiara ke taman sekolah, mereka duduk di bangku taman. “Bu Nia, Bunda melarang Tiara berteman dengan Ibu. Tiara tidak tahu kenapa Bunda marah pada Bu Nia,” ucap polos gadis yang belum genap berusia 5 tahun itu. “Nggak apa-apa, Bunda marah, karena Bunda takut kehilangan Tiara. Bunda sangat sayang pada Tiara. Bu Nia, ke sini ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, jangan hiraukan pertengkaran kami kemarin, karena orang dewasa kadang jug

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Memanas

    Dret...dret...bunyi getar ponsel milik Keysha. Sejenak mata Keysha beralih dari laptop dan menatap ponselnya, kiriman chat dari nomor tidak di kenal, lalu di bukanya isi chat tersebut. Deg.. Jantungnya terasa berhenti berdetak, ketika melihat gambar seorang wanita, yang sangat di kenalnya nampak akrab dengan Tiara. “Dania,” desah kesal Keysha, seraya bangkit dari kursi kerjanya, lalu meraih tas kecilnya dan melangkah lebar keluar butik, wajahnya nampak tegang menahan marah. Dalam dada bergemuruh rasa kecewa pada Yudistira karena merasa di khianati. “Kamu bohong Mas, Kamu tidak menepati janjimu, kenapa sekarang Tiara ada di rumahmu,” gerutu Keysha, sambil menyetir mobil dengan kecepatan tinggi. Membelah jalanan ibukota yang semakin siang semakin panas. Seperti hati Keysha saat ini, panas terbakar melihat keakraban Tiara dan Dania. Beberapa menit kemudian mobil Keysha memasuki halaman rumah milik Dania,. Mata Keysha menyapu ke sekeliling rumah, dan terlihat Dania dan Tiara sedang bers

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Chat foto Dania dan Tiara

    Yudistira kaget mendengar tuduhan yang di layangkan Keysha pada dirinya, ia merasa tidak pernah sedikitpun mempengaruhi Tiara untuk tinggal bersamanya. Yudistira mendesah pelan, Lalu menatap datar Keysha yang masih menunggu jawabannya.“Sha, aku tidak pernah mempengaruhi, Tiara untuk tinggal bersamaku. Aku juga memikirkan perasaan Dania, aku tidak mungkin, mengajak Tiara tinggal bersamaku, tanpa seizin Dania,” jelas Yudistira, sambil memegang bahu Keysha.Keysha menepis tangan Yudistira yang memegang bahunya, lalu ia bangkit berdiri, sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.“Dengar, ya Mas! aku tidak akan mengizinkan Tiara tinggal bersamamu, walaupun Dania mengizinkannya. Aku tidak mau berbagi kasih sayang Tiara dengan Dania. Tiara anakku. Istrimu tidak boleh sedikitpun menyayangi Tiara,” ucap Keysha dengan bibir bergetar menahan tangis.Yudistira, bangkit dari tempat duduknya, refleks ditariknya tubuh Keysha ke dalam pelukannya. ”Sha, aku berjanji, semua akan terjadi sesuai keing

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Dania dan Tiara

    Dania melangkah mendekat ke arah Tiara, ia sedikit berjongkok dan berucap, ”Siapa namamu gadis cantik?”“Tiara,” jawab Tiara dengan bersemangat dan tersenyum kecil.“Nama yang bagus,” ucap Dania, sambil mengusap pipi Tiara dengan lembut.Setelah perkenalan usai. Dania berpamitan, dan akan kembali esok pagi sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Dengan fokus menyetir mobilnya Dania tersenyum puas, rencana hari ini sesuai dengan kemauannya. Mobil melaju cepat ke arah klinik, sesampainya di sana ia membuat proposal kerja untuk Tk. Pelita Hati. Konsentrasinya buyar ketika Ena, mengetuk pintu ruang dan masuk ke dalam.“Mama,” sapa Dania pada Ena.“Dania, mama mau bertanya, apa kamu ada masalah dengan Yudistira, Mama kepikiran dengan kata-kata Rendi. Dan Mama lihat semalam Yudistira pergi dengan membawa travel bag, ada apa sayang?” tanya Ena yang nampak cemas.Dania menarik napas panjang, kemudian di lepas pelan, sebenarnya ia berat membagi masalah ini, tapi karena Mamanya bertanya, akhirny

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Rencana Merebut Tiara

    Yudistira terdiam, ia terkejut. Kenapa Dania harus tahu, sebelum ia bercerita tentang semua yang terjadi. Kini tenggorokannya terasa tercekat, Yudistira tidak tahu harus mulai darimana, dilihatnya Dania menangis, ia berjalan menuju ranjang, kemudian menghempaskan tubuhnya di tepi ranjang, kedua telapak tangannya terus mengusap air mata yang menganak sungai.“Jawab Mas! Kamu berhubungan lagi dengan Keysha. Dan siapa anak yang bersama kalian?” tanya Dania dengan menatap tajam Yudistira dan suara yang tinggi.Berlahan Yudistira berjalan mendekati Dania, kemudian duduk di sebelah Dania, dan mengenggam tangan Dania, dengan kasar Dania mengibaskan tangan Yudistira.“Aku, bertemu Keysha, waktu di Karimun Jawa. Dan aku baru tahu, jika kepergian Keysha beberapa tahun yang lalu, ternyata dia hamil. Keysha mengira anak yang di kandungnya adalah anak Rendi, makanya Ia memilih pergi. Lalu waktu aku sampai di Karimun Jawa, aku mendonorkan darahku pada anak kecil, dan ternyata anak kecil itu adalah

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Tangis Yang Pecah

    Setelah melihat Keysha, turun dari mobil Yudistira, Dania nampak geram sekaligus sedih, tapi juga penasaran dengan anak kecil yang bersama Keysha dan Yudistira. Ia pun berniat untuk membuntuti mereka bertiga. “Pak, tunggu saya di sini,” pinta Dania pada sopir taxi. “Baik Bu,” jawab Sopir taxi singkat. Dania turun dari taxi. Hatinya terasa di tusuk ribuan pisau, kebohongan Yudistira yang membuat sakit, beribu pertanyaan tersimpan di dalam dada. Dari jauh Dania melihat kebersamaan, Yudistira dengan mantan istrinya. Dalam hati, Dania mempertanyakan, siapa gadis kecil yang bersama mereka? Yudistira dan Keysha seperti keluarga yang lengkap, tangan mereka menggandeng gadis kecil. Titik embun menggenang di sudut netra Dania, ia berjalan mengikuti Yudistira dan Keysha, yang tengah tertawa bahagia bersama gadis kecil itu. Hingga Dania merasa tidak kuat, melihat pemandangan yang begitu sempurna, oleh karena itu, Dania memutuskan untuk pulang. Dengan menaiki taxi yang menunggunya di tempat p

  • PERNIKAHAN TERUKIR DENDAM   Dania Terkejut

    Malam semakin larut, Dania semakin gelisah memikirkan Yudistira, perkataan Nana terus terngiang di telinganya. Benarkah suaminya pergi ke arena bermain, dan hanya melihat sekumpulan anak-anak bermain. Dania menyibukkan dirinya menyiapkan makan malam untuk Yudistira, walau hati gundah, ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Pukul 10 malam, mobil Yudistira memasuki garasi mobil, kemudian ia melangkah masuk ke dalam rumah. Di lihatnya Dania duduk di kursi ruang makan, Dania menatap kosong, menu yang ada di depan meja makan, semua makanan itu disiapkan Dania untuk suaminya. Yudistira merasa bersalah, di dekatinya Dania. “Dania, maaf aku terlambat pulang,” ucap Yudistira, membuat Dania terjingkat karena kaget. “Mas.. baru pulang, kemana saja pulang selarut ini?” tanya Dania pelan sambil mengamati suaminya, yang berdiri di samping kursi, kemeja warna biru muda, dengan lengan dilinting sampai siku dan jam tangan warna hitam, persis yang dikatakan Nana barusan. “Aku,

DMCA.com Protection Status