Share

61. Terungkap 2

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 14:55:57

Pak Lurah menegang. Kaget tentu saja. Bu Lurah pun sama. Tubuhnya sampai berkeringat dingin, padahal belum tahu siapa orang itu.

"Siapa, Nduk?" tanya Bu Lurah menahan tangis.

Puspa menarik napas panjang berulang kali. "Dia lelaki yang kutolak saat mengungkapkan perasaannya. Aku nggak menyukainya. Dia juga sudah punya pacar. Waktu itu, aku ke rumahnya untuk mengantarkan sesuatu. Dan kesempatan itu digunakannya untuk melakukan perbuatan bejatnya."

Sejenak Puspa berhenti sambil mengusap air mata dengan tisu. Tubuh Pak Lurah terguncang hebat oleh tangisnya yang tak bersuara. Lelaki itu menahan kedua matanya dengan ujung jemari.

Kemudian Puspa melanjutkan cerita bagaimana kedua orang tua lelaki itu pun tahu, lalu membuat kesepakatan dan mengancam agar dia tidak memberitahu siapapun. Bahkan si ibu sempat merias wajah Puspa yang sembab supaya tidak dicurigai orang.

Bu Lurah terpukul. Siapa orang tua yang sama biadabnya dengan sang anak? Siapa ibu yang tidak memiliki hati nurani dan empati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
orang tua mna yg gk marah anaknya diperlakukan seperti itu.. tapi pak Lurah gk bisa balas langsung demi nama baik Puspa juga..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   62. Terungkap 3

    Puspa mengangguk. Nasehat ibunya bermakna begitu dalam. Meski tidak dijabarkan secara luas. Beberapa hari ini dia sudah melakukan apa tugasnya sebagai istri, kecuali urusan ranjang. Rasanya belum siap saja karena mengingat malam itu. Memikirkannya membuat tangan Puspa gemetar dan menjatuhkan sendok ke lantai."Kamu nggak apa-apa to, Nduk?" tanya Bu Lurah melihat tangan putrinya gemetar."Nggak apa-apa, Bu.""Hmm, kek buatanmu enak," puji Bu Lurah sambil makan kek yang sudah dipotongnya dan ditata di piring oval."Padahal aku baru belajar membikinnya hari ini, Bu. Tapi dibantuin sama mama mertua. Aku juga mau belajar memasak, agar menu makanan kami beragam.""Harus itu. Suami lebih suka kalau dimanjakan perutnya, apalagi yang bawah perutnya." Perkataan Bu Lurah yang tanpa tedeng aling-aling membuat pipi Puspa merona. "Jangan anggap ucapan ibu ini tabu atau nggak sopan. Ngajari anak sendiri kok dibilang tabu. Ibu juga bilang begini pada mbakmu. Biar para suami itu betah sama istrinya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   63. Malam yang Sempurna 1

    PERNIKAHAN- Malam yang Sempurna "Sebaik apa Rayyan?" Sorot netra Bram begitu lekat mengunci wajah istrinya yang serba salah.Puspa harus bagaimana? Apa mesti jujur saja agar tidak menimbulkan salah paham kali kedua. Bram paling benci di dustai bukan? Tapi pada dasarnya antara dirinya dan Rayyan belum sampai ada ikatan yang serius."Baik karena dia nggak bertingkah seperti cowok-cowok yang suka iseng. Dia nggak jahil juga, nggak pernah main perempuan." Itu jawaban Puspa. "Kamu yakin itu?""Kami berteman baik, Mas."Bram manggut-manggut. Padahal dia sudah tahu cerita mereka dari Dita tempo hari. Yang jelas, bisa dikatakan kalau Puspa sempat ada perasaan dengan cowok itu. Sempat hampir jadian, lalu Puspa menjauh setelah ternoda. Rayyan pria yang tampan. Bram masih ingat bagaimana wajahnya. Namun Bram memilih diam, karena jika mengatakannya jelas akan ketahuan kalau dia sempat menemui Dita di Surabaya.Bagaimanapun juga ia harus menepati janjinya pada Dita. Kalau tidak akan menceritaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   64. Malam yang Sempurna 2

    Vanya melangkah pelan, karena tahu ada Puspa di sana. Menyadari itu Puspa mengambil jarak, duduk di kursi lain untuk memberi kesempatan Vanya bicara dengan papanya. "Papa kemarin bilang kalau kita mau liburan. Pas juga dengan ulang tahun adek. Kakak, ada ide kita pergi ke mana?" Bram memandang anak sulungnya."Terserah, Papa," jawabnya singkat. Tak ada lagi diskusi dan perdebatan lucu seperti sebelumnya. Anak perempuan yang identik manja dan dekat papanya, kini serasa makin menjauh. Tidak sehangat dulu. Tidak seperti hubungan Puspa dengan ayahnya yang penuh perhatian dan kasih sayang."Papa belum selesai bicara, Vanya," cegah Bram ketika Vanya berbalik hendak kembali ke meja makan."Vanya nggak punya ide, Pa. Terserah saja mau pergi ke mana."Suasana mendadak tegang. Puspa bangkit dari duduknya. "Aku siapin sarapan dulu. Sony, mau dibuatin susu nggak?""Mau, Bun." Sony mengekori bundanya ke dapur. Tinggallah Bram dan Vanya."Duduklah. Papa ingin bicara sebentar. Masih ada waktu." Ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   65. Malam yang Sempurna 3

    "Puspa."Puspa kaget saat suara itu terdengar bersamaan dengan tangannya yang diraih oleh Bram. Dia tidak menyadari suaminya sudah menyusul ke kamar, ketika tengah membuka gorden kaca pintu balkon."Untuk kesekian kalinya, mas minta maaf atas sikap Vanya.""Nggak apa-apa, Mas. Semua butuh proses bukan. Aku paham, dia belum bisa terima ada wanita lain yang menggantikan posisi mamanya.""Padahal Sandra tidak pernah tergantikan."Mendengar kalimat itu membuat Puspa terkesiap. Lantas kehadirannya sekarang dianggap apa?"Jangan salah pengertian, Puspa," ralat Bram cepat. "Kamu bukan pengganti. Kalian hadir di waktu yang berbeda. Tidak ada istilah pengganti di sini." Bram menunduk hingga ujung hidungnya menyentuh rambut Puspa. Aroma shampo yang segar, terhirup di penciumannya. Keinginan itu kembali menguasai.Dilihatnya jam tangan. Masih pagi.Kedua pergelangan tangan Puspa dipegang erat oleh tangan kiri Bram dan dikunci di belakang tubuh Puspa, membuat wanita itu tidak bisa bergerak selain

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   66. Buku Harian 1

    PERNIKAHAN - Buku Harian Bram panik setelah melihat puluhan panggilan terlewatkan. Ponsel memang ia tinggal di meja ruangan ketika menemui tamu di depan. Ada pesan masuk, share location yang dikirim oleh istrinya. Ada apa dengan Puspa? Diteleponnya balik tapi tidak ada jawaban yang membuatnya kian panik. "Dahlan, ikut saya," ajaknya pada lelaki yang baru selesai mengecek muatan di sebuah truk. Lelaki bertubuh gempal itu memberikan buku catatan pada Mbak Tika yang duduk tidak jauh darinya. Kemudian tergesa mengikuti bosnya yang melangkah ke arah rumah. "Kamu kendarai mobil saya, biar saya naik motor. Pergi ke lokasi yang saya kirimkan ke ponselmu." Bram bicara sambil mengirimkan lokasi pada Dahlan. Setelah itu Bram melesat dengan motor sportnya. Dia tidak akan bisa cepat kalau mengendarai mobil. Cemas melanda saat memacu motor dengan kecepatan tinggi. Kenapa Puspa sampai pergi ke sana. Bukankah tadi pamitnya hanya ke apotik. Apa yang terjadi dengan istrinya. Melihat bany

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   67. Buku Harian 2

    Bram menarik kursi dan duduk berhadapan dengan istrinya. "Kenapa kamu sampai ke kota, bukankah tadi hanya pamit ke apotik?""Maafkan aku, Mas. Aku tadi berpikir untuk sekalian belanja bahan kue. Pengen bikin kue ulang tahun buat Sony.""Kenapa tidak bilang. Mas bisa mengantarmu.""Mas, sibuk. Lagian sampai kapan aku bergantung pada Mas dengan hal-hal kecil seperti ini. Ini akan terlihat di mata orang kalau aku hanya menyusahkanmu saja, Mas.""Di mata siapa?"Puspa diam menunduk. Dia ingat dengan apa yang dibacanya tadi malam. Selesai mereka bercinta dan Bram tertidur, Puspa keluar kamar untuk mengisi teko air minum. Tanpa sengaja melihat buku bersampul soft pink di atas meja dekat dispenser. Puspa yang biasanya tidak pernah menyenggol apapun yang tampak asing dan sangat pribadi di rumah itu, sangat penasaran. Makanya dia membuka dan membacanya.(PEREMPUAN ITU TIDAK SEBANDING DENGANMU, MA. TIDAK SEBANDING JUGA DENGAN TANTE SANTI. MAMA YANG MANDIRI DAN MELAKUKAN APAPUN SENDIRI. DIA TER

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   68. Buku Harian 3

    "Bu, ada titipan nih dari Tante Ira." Indah meletakkan tas berisi beberapa kue kering dan kue basah di atas meja ruang makan."Kamu bawa pulang saja," jawab Pak Lurah yang baru muncul dari pintu belakang. Lelaki itu pulang dari sawah dan baru selesai membersihkan diri. Tidak sudi lagi menerima barang apapun dari wanita hina itu. Bagaimana tidak hina, bisa-bisanya dia tanpa rasa bersalah menyuruh Puspa minum pil pencegah kehamilan setelah anaknya berbuat bejat pada putrinya.Memang kalau sampai Puspa hamil di luar nikah, keluarga yang malu dan nama baiknya tercoreng. Tapi tindakan Bu Maksum tetap tidak dibenarkan dan terbilang biadab."Bikinan sendiri kok, Yah. Emang sengaja bikin untuk dibagikan ke kader-kadernya.""Ayah nggak ...." Pak Lurah langsung diam saat Bu Lurah memberikan isyarat dengan tatapan matanya."Taruh di meja saja, Nduk," jawab Bu Lurah sambil membawakan piring untuk suaminya."In, sekalian makan sini bareng ayahmu. Nania mana?" Bu Lurah mencari cucu perempuannya yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   69. Ketegasan Bram 1

    PERNIKAHAN - Ketegasan Bram Monica memberikan kado pada Sony dan Bu Harso mencium pipi cucu lelakinya itu. Sedangkan Santi meletakkan kue di atas meja. Dia memandang sekilas kue tart yang sudah ada di sana. Tumben kakak iparnya membelikan kue begitu sederhana. Terlihat amatir cara membuatnya. Lapangan bola yang terlihat acak-acakan, karena krimnya tidak rata. Puspa memang membuat hiasan dengan tema football. Olahraga kegemaran Sony dan papanya.Seperti tidak ada apa-apa, mereka saling bersalaman. Puspa tersenyum ramah dan sempat mengusap pipi Monica. "Monggo silakan duduk, Ibu. Mari, Mbak Santi!" Puspa mempersilakan. Bu Harso duduk di sebelah Bu Dewi, sedangkan Santi berdampingan dengan Vanya. Mereka saling berbasa-basi untuk bertanya kabar. Meski rasa sedih dan tidak percaya diri timbul dalam dada, Puspa tetap menunjukkan wajah semringah. Dia tidak ingin momen ulang tahunnya Sony jadi tidak menyenangkan. Lihatlah, kue buatannya terlihat sangat tidak berharga di bandingkan denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   208. Bidadari Kecil 3

    "Bagaimana, May?" teriak Dikri. Tidak sabar menyambut Maya yang keluar dari kamar mandi malam itu."Bentar!"Dikri mondar-mandir menunggu. Dia berharap ada kabar bahagia malam ini. Sudah membayangkan memiliki anak perempuan yang cantik. Biar terobati rindunya pada Denik.Maya keluar dari kamar mandi."Bagaimana?" "Aku hamil," ucap Maya dengan suara bergetar dan netra berkaca-kaca. Menunjukkan testpack dengan garis dua di tangannya.Mata Dikri membelalak dan langsung memeluk Maya dengan erat, hampir tak percaya dengan kabar bahagia itu meski harapannya begitu besar. "Alhamdulillah."Akhirnya setelah dua bulan menikah, Maya baru hamil. Biar menepis dugaan sebagian orang kalau mereka menikah diam-diam karena Maya hamil duluan.Tidak adanya resepsi dan nikah dadakan membuat beberapa orang berprasangka buruk. Apalagi Maya seorang janda."Besok kita cek ke dokter, Mas. Baru ngasih tahu orang tua kita.""Iya." Dikri masih speechless. Tak henti ia mengucap syukur. Masih diberikan kesempatan

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   207. Bidadari Kecil 2

    "Sampai sekarang Rayyan belum tahu kalau akulah yang menghancurkan harapannya. Semoga sampai kapanpun dia nggak akan pernah tahu, Ma.""Baiklah kalau gitu. Kita nggak usah ngadain resepsi saja." Bu Ira mengelus punggung putranya sambil tersenyum. Dalam hati berdoa semoga semuanya akan baik-baik saja. Dikri dan Maya bahagia.***L***Dua bulan sudah Dikri dan Maya menjadi pasangan suami istri. Mereka tinggal di rumah orang tua Maya karena Bu Anang di Surabaya menunggui Mika yang hendak bersalin. Tiap akhir pekan mereka menginap di rumah orang tua Dikri atau berkunjung ke Surabaya.Maya membuka jendela dapur saat matahari pagi sudah menerobos masuk. Tiap selesai salat subuh, ia akan sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Selalu memastikan pagi mereka dimulai dengan sarapan bersama sebelum berangkat kerja. Meski sama-sama sibuk. Salah satu kebiasaan mereka adalah mengatur makan siang bersama setidaknya dua kali seminggu. Kalau Dikri ada acara di luar kantor, ia akan menjemput Maya untu

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   206. Bidadari Kecil 1

    PERNIKAHAN - Bidadari Kecil "Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumsalam."Di depan pintu ada Rayyan bersama Najiya yang tengah hamil besar."Hai, Ray. Ayo, masuk!" Dikri bangkit dan menyambut tamunya. Mereka jarang sekali bertemu dan berkomunikasi lewat telepon. Rayyan pasti lebih sibuk setelah menikah.Maya memperhatikan pasangan itu. Dia belum pernah melihatnya. Karena hampir kenal semua teman-teman Dikri."Nikah nggak ngabarin sih, Mas," protes Rayyan sambil bersalaman. Kemudian ia dan Najiya menyalami Maya, Pak Maksum, dan Bu Ira. Dikri mengenalkan Maya pada Rayyan dan Najiya."Mari silakan duduk," ujar Bu Ira."Maaf, rencananya kan mau tunangan dulu. Tapi kami langsung nikah siri atas saran keluarga. Baru nanti mendaftarkan pernikahan ke KUA. Kapan kalian datang?""Tadi pagi. Dan kami dikasih tahu sama Budhe. Alhamdulilah, saat berulang kali kutanyai Mas Dikri bilang nggak punya pacar. Eh tiba-tiba saja nikah. Rupanya main rahasia selama ini."Dikri tertawa. "Tanyakan ke Budhe, giman

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   205. Semalam di Telaga Sarangan 3

    "Apa dulu itu, kamu menyukai gadis lain, Dik? Makanya dengan berbagai alasan kamu menunda pernikahan kita?" Namun pertanyaan itu hanya terucap dalam dada. Dia tidak akan menanyakannya dan tidak usah tahu. Yang penting mereka sekarang berkomitmen untuk melangkah beriringan membina masa depan. Lupakan masa lalu. Sepahit apapun itu. Dirinya sudah menerima Dikri dan menerima seluruh kisahnya."Kita akan saling mencintai sampai kapanpun, May." Dikri mengecup puncak kepala istrinya. Ia menyadari betapa beruntungnya memiliki Maya. Dikri berjanji dalam hati untuk selalu menjaga Maya, melindunginya, dan menjadi suami yang setia.Maya mengeratkan pelukan. Keduanya terhanyut dalam perasaan dan tuntutan kebutuhan ragawi. Ternyata Maya sudah mengenakan gaun istimewa untuk suaminya. Membuat mereka tidak sabar untuk segera tenggelam menikmati malam pernikahan.Sarangan menjadi saksi keduanya untuk menyempurnakan hubungan. Maya tidak pernah tahu, bahwa dia bukan yang pertama bagi Dikri. "Dik, kita

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   204. Semalam di Telaga Sarangan 2

    "Setelah ini kamu dan Dikri harus mulai membahas mau tinggal di mana, May. Sebab Dikri pun sekarang menjadi anak tunggal. Jangan sampai hal begini akan jadi masalah. Kalau Mas, maunya kamu nemenin Mama," kata Bayu."Mas Bayu, nggak usah khawatir deh. Mama akan ikut aku ke Surabaya. Nungguin aku lahiran. Jangan khawatir, ada ART di rumah jadi Mama hanya duduk mengawasi saja saat kami tinggal kerja. Iya kan, Ma?" Si bungsu merangkul bahu mamanya.Sejak menikah, Mika memang mau mengajak mamanya tinggal bersama. Tapi Bu Anang menolak dengan alasan, kasihan Maya sendirian."Sekarang Mbak Maya kan sudah menikah, Ma. Ada suami yang jagain. Jadi Mama nggak perlu khawatir lagi."Bu Anang memandang Maya. Anak yang paling dekat dengannya. Dibanding dengan kedua saudaranya. Maya yang mungkin bisa dibilang kurang beruntung. Itu pun karena ada andil orang tua yang memaksakan kehendak."Nggak apa-apa Mama ikut ke Surabaya. Kalau pengen pulang ke Nganjuk kan bisa kami jemput. Pengen ke Surabaya bisa

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   203. Semalam di Telaga Sarangan 1

    PERNIKAHAN- Semalam di Telaga Sarangan "Mbak, dulu dia mengulur-ulur waktu nikahin aku. Sekarang dia maunya buru-buru. Kami nikah secepat kilat kayak habis di gropyok hansip saja.""Sssttt, jangan ngomong begitu. Memang takdir jodoh kalian baru sekarang," jawab sang kakak ipar seraya mengaplikasikan bedak di wajah Maya. "Apapun yang pernah terjadi, Mbak salut kalian bisa kembali bersama. Ini jodoh yang sempat belok arah namanya." Nafa, istrinya Bayu terkekeh. "Mbak aja kaget waktu dikabari mama.""Aku sendiri rasanya nggak percaya. Padahal aku sudah mengubur dalam-dalam harapan itu.""Kalian ini jodoh yang tertunda. Mbak doain kalian bahagia. Jangan tunda, segeralah punya momongan. Usiamu sudah tiga puluh tiga tahun, kan?"Maya mengangguk. Make up sudah selesai. Maya membuka lemarinya dan mengambil kebaya warna putih tulang. Itu baju yang ia pakai di hari pernikahan adik perempuannya. Mika. Baru setahun yang lalu, pasti masih muat. Modelnya simple, masih mewah kebaya pengantin saat

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   202. Mendadak Nikah 3

    "Sudah kubilang kalau itu bukan masalah bagiku. Kamu nggak harus berkata panjang lebar, May. Cukup bilang, ya atau tidak. Aku sudah mengerti." Dikri memandang Maya. Sedangkan Maya memandang gerimis di hadapannya. Pemandangan sore ini begitu indah. Wanita itu menoleh pada lelaki di sebelahnya. "Ya," ucapnya pasti.Senyum Dikri merekah,terlihat sangat lega. Kali ini sesuai seperti apa yang ia harapkan. "Aku akan membicarakannya dengan papa dan mama. Sudah pasti dalam waktu dekat ini, aku akan datang untuk melamarmu.""Aku ingin acara yang sederhana saja.""Aku setuju. Bagaimana kalau hari Minggu ini kami ke rumahmu.""Minggu ini?" Maya kaget. Dia pikir tidak akan secepat ini meski pun sudah mengiyakan."Iya.""Dik, aku belum ngabarin Mas Bayu. Belum tentu kalau dadakan gini dia bisa pulang. Dia yang sekarang menjadi waliku setelah papa tiada.""Ya, aku ngerti. Kalau gitu, kutunggu kabar darimu. Tapi nanti aku ingin ketemu mamamu sebentar saja.""Oke." Keduanya saling pandang. Kemudian

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   201. Mendadak Nikah 2

    "Kita bisa berjuang bersama-sama, May. Jangan lagi menyesali masa lalu. Kita buka lembaran baru.""Dik, kasih aku waktu untuk bicara dengan mamaku.""Apa aku perlu bicara langsung dengan beliau sekarang.""Jangan. Biar aku saja. Besok sepulang kerja kita bisa ketemuan. Aku sudah merasa lebih baik, jadi besok bisa masuk kerja."Dikri mengangguk. "Baiklah. Kalau gitu, aku pamit pulang. Aku mau pamitan sama mamamu." Dikri memandang pintu tengah yang menghubungkan dengan ruang belakang."Bentar." Maya bangkit dari duduknya dan mencari mamanya di belakang.Bu Anang muncul seraya tersenyum. "Mau balik, Nak Dikri?""Ya, Bu. Terima kasih untuk makan malamnya. Saya ke sini malah ngerepotin.""Nggak ngerepotin. Hati-hati ya! Salam buat Pak Maksum dan Bu Ira.""Iya, Bu." Dikri mencium tangan Bu Anang, kemudian melangkah keluar di antar oleh Maya hingga ke teras. "Besok pagi kujemput. Kuantar ke tempat kerjamu. Biar sorenya kita bisa ketemuan.""Nggak usah. Aku bisa berangkat bareng temanku.""Ok

  • PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri)   200. Mendadak Nikah 1

    PERNIKAHAN - Mendadak NikahMaya spontan membeku dan bertambah pucat. Apa dia tidak salah dengar. Namun lelaki di hadapannya ini tampak sangat serius. Maya menghela nafas panjang untuk menghilangkan debaran dalam dada."Dik, kemarin dokter bilang aku hanya kecapekan, sekarang kamu ingin membuatku jantungan? Jangan bercanda, deh!""Aku nggak bercanda, May. Sumpah!"Suhu tubuh Maya yang mulai normal, kini rasanya kembali panas dingin. Sama sekali dia tidak kepikiran lagi bisa kembali bersama Dikri, meski hubungan mereka membaik belakangan ini."Aku serius, May."Maya serasa menggigil. Dia memang mencintai Dikri, tapi sejak putusnya pertunangan mereka dan Maya menikah dengan laki-laki lain, ia berusaha melupakan perasaan itu. Mengubur harapannya. Ada hal-hal yang tidak dipahami oleh Maya tentang Dikri. Di mana lelaki itu tidak begitu peduli dengan hubungan mereka disaat masih terikat pertunangan. Maya pun sebenarnya merasakan hal itu, meski tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mengun

DMCA.com Protection Status